Genggaman tangan Maxime memang kuat tapi entah mengapa Christine merasa sakitnya tidak seberapa dibandingkan dengan sakit yang dia rasakan di dadanya yang jauh lebih sakit daripada tangannya.
Christine ingin menangis saat ini juga untuk mengurangi rasa sakit dan sesak dalam hatinya. Namun ia harus menahannya. Christine tidak ingin terlihat lemah dihadapan lelaki yang sudah menyakiti hatinya ini.
"Tidak, kau harus men-"
"Hey man, apa kau tidak dengar dia bilang dia tidak mau mendengar penjelasanmu." Ucap seseorang dari belakang, membuat Maxime dan Christine menoleh ke arah sumber suara.
Itu lelaki yang tadi, lelaki yang tanpa sengaja ditabrak oleh Christine ketika ia berusaha menghindar dari Max. Yeah meskipun sekarang Max tetap saja berhasil mengejarnya.
'Apa maunya?' batin Christine.
"Siapa kau?"
Singkat padat dan jelas kata yang keluar dengan nada tidak suka dari mulut Max.
"Apa? Kau bertanya siapa aku? Apa kau tidak mengenalku? Apa kau miskin? Karena hanya gelandangan yang tidak mengenalku karena mereka tidak memiliki televisi dan ponsel." Tukas lelaki itu dengan nada datar namun terkesan mengejek.
Christine menatap laki-laki itu tak percaya. Benar-benar sombong, pikirnya. Tapi Christine tetap tal bersuara.
"Ya ya ya ya aku tau siapa kau! Peter Dave Crouch. Apa maumu?! Jangan menggangguku! Menyingkir dari sini!" Tukas Max kesal karena Peter tetap di posisinya sembari menatapnya dengan tatapan yang tidak ia sukai.
"Lepaskan wanita itu." kata Peter datar.
"Kenapa aku harus melepasnya?" Tanya Max kesal.
"Perempuan itu memiliki utang padaku, jadi lepaskan dia dan berikan dia padaku." ucapnya lagi dengan datar dan rendah.
"Tunggu. Apa katamu? Utang?? Utang apa? Dan 'Berikan'?! Kau kira aku barang!!" Sergah Christine emosi. Tidak terima dengan kalimat yang baru saja diucapkan oleh Peter. Oh ayolah, Christine hanya ingin menyingkir secepatnya dari tempat ini.
"Iya, kau masih berutang padaku. Aku tidak menerima maafmu, jadi aku belum menganggap urusan kita selesai." Ucap Peterkepada Christine dengan nada yang cukup datar namun berat.
"Jadi bisakah kau lepaskan dia? Sepertinya kau membuat tangannya lecet." kali ini Peter berbicara pada Maxime yang menatapnya tajam namun tetap menggenggam tangan Christine dengan kuat.
"Tidak, aku tidak mau melepaskannya. dia pacarku jadi jangan menggangguku!" ucap Maxime dengan nada yang masih sama
"Aku belum tuli, aku mendengar kalau dia sudah mencampakkan mu barusan." kata Peter, lagi-lagi dengan nada datarnya. "Jadi lepaskan dia atau kau akan berurusan denganku." lanjutnya, namun kali ini nada suara Peter terdengar dingin.
Mendengar apa yang baru saja dikatakan Peter membuat Max sedikit takut, namun ia tetap berusaha santai. Ia melepaskan genggamannya dari tangan Christine secara perlahan yang langsung ditarik oleh Peter sebelahnya.
"Pergi dari sini." ucap Peter datar.
"Kita masih belum selesai Christine!" Ucap Max kesal pada Christine lalu melirik tajam ke arah Peter, kemudian berjalan menjauh meninggalkan mereka berdua.
"Aku tidak mau lagi berurusan dengan mu Max!!" Ucap Christine sedikit berteriak sehingga tidak mungkin kalau Max tidak mendengarnya.
Christine mendongak menatap Peter yang sedang menatapnya lekat. Mereka berdiri berhadapan dengan sedikit jarak yang memisahkan mereka. Napas Christine sedikit tercekat namun kemudian berkata dengan sedikit lembut sambil berusaha tersenyum.
"Terimakasih atas bantuanmu, bisakah kau melepaskan tanganku sekarang? Aku mau pulang."
"Apa? Melepaskanmu setelah apa yang baru saja aku lakukan?" Tanya Peter sembari tetap menatap wajah Christine lekat tanpa berkedip sekalipun. Entah mengapa dia merasa senang bahkan hanya dengan melihat gadis itu tersenyum.
"Tidak, aku tidak ingin melepasmu sekarang." katanya lagi, kemudian berbalik dan menarik Christine agar mengikutinya.
"Bukankah aku sudah berterima kasih padamu?" Tanya Christine. Sedikit berusaha menarik tangannya dari genggaman Peter.
"Bukankah seharusnya kau memang berterima kasih padaku karena aku sudah menyelamatkan mu dari pacarmu, maksudku mantan pacar mu itu." Katanya santai. "Lagipula kau masih punya utang padaku jadi jangan berharap kau akan segera lepas dariku." Lanjut Peter kemudian berjalan di depan Christine sambil menarik tangan perempuan itu.
"Apa? Bukankah tadi aku sudah minta maaf padamu?" Kali ini Christine sedikit memberontak dengan menghempas-hempaskan tangannya agar terlepas dari genggaman Peter, namun gagal. Genggaman lelaki itu terlalu kuat.
"Ya, kau memang meminta maaf karena sudah menabrakku." Kata Peter datar kemudian berhenti berjalan lalu menoleh ke arah Christine.
"Tapi apa kau tidak ingat kalau kau juga sudah menginjak kakiku? Kau belum minta maaf atas itu tapi malah pergi." Lanjut Peter dengan nada datarnya. Sontak saja kalimat tersebut membuat Christine terdiam.
"Sepertinya kau memang tidak ingat telah menginjak kaki ku. Kau juga merusak sepatuku, membuatku tidak akan pernah memakai sepatu ini lagi." kata Peter, kali ini dengan nada santai. Ia kemudian menoleh ke bawah ke arah sepatunya.
Christine terdiam dan mematung. Ia lupa kalau tadi menginjak kaki Peter. Ayolah Ia terlalu terburu-buru untuk pergi agar Max tidak mengejarnya.
"A-aku mi-inta ma-maaf karena sudah menginjak kakimu dan merusak sepatumu. A..aku akan mengganti sepatumu." ucap Christine dengan terbata-bata.
"Kau tidak akan sanggup untuk mengganti sepatuku. Bukankah kau kuliah juga karena beasiswa?"
Peter terus berjalan tanpa menoleh ke belakang, ia masih menarik tangan Christine menuju lokasi pesta yang tadi mereka tinggalkan.
"Jadi apa maumu? Kau tahu aku tidak bisa mengganti sepatu mu, apa yang akan kau lakukan padaku!" Ucap Christine panik.
"Kumohon lepaskan aku!! Le-"
Ucapan Christine terhenti karena Peter sudah berbalik dan membungkam mulut Christine dengan bibirnya, ********** sedikit kemudian melepaskannya dengan pelan.
"Kau berisik sekali, aku tidak akan melukaimu kita hanya akan bersenang-senang, dan aku suka bibirmu, manis." Peter tersenyum sambil menatap Christine yang membeku di hadapannya karena kaget atas apa yang baru saja dilakukan Peter kepadanya.
Sedetik kemudian Christine tersadar dan mulai berteriak. "Apa yang baru saja kau lakukan! Kenapa kau menciumku! You Jerk!!! "
Peter tidak menghiraukan teriakan Christine dan tetap berjalan memasuki lokasi pesta masih dengan menggenggam tangan Christine. Ia terus berjalan sampai berada di dalam lokasi pesta. Orang-orang melihat ke arah mereka, Christine yang sadar akan hal itu akhirnya diam dan terus berjalan mengikuti Peter sambil menunduk.
Peter kemudian berhenti dan melepas genggaman tangan Christine yang masih tetap menunduk. Mengambil gelas dan sedikit mengetuk gelas dengan sendok sehingga semua perhatian tertuju padanya begitu juga dengan Christine mendongak ke arah suara gelas dan melihat kalau ternyata Peter yang mengetuk gelas itu.
'Apa lagi sekarang?' batin Christine kesal.
"Perhatian semuanya, aku ingin menyampaikan kabar bahagia." kata Peter tersenyum.
Orang-orang terlihat penasaran dengan kabar bahagia yang disebutkan oleh Peter. Christine juga penasaran dengan kelanjutan kalimat lelaki pemaksa itu.
Peter melihat orang-orang sudah menunjukkan ekspresi penasarannya, begitu juga dengan Christine, kemudian melanjutkan kalimatnya.
"Mulai saat ini, wanita yang ada disebelahku ini, Christine Haliane adalah kekasihku jadi jangan ada yang mengganggunya. Sekian."
Peter berkata dengan datar, kemudian berjalan ke arah Christine dan meraih pinggang perempuan itu agar mendekat padanya, dan tanpa aba-aba Peter langsung mendaratkan bibirnya diatas bibir Christine. ********** dengan penuh kelembutan selama beberapa saat kemudian melepaskan bibirnya dengan senyum puas.
Semua orang yang menghadiri pesta terdiam beberapa saat, namun sedetik kemudian bertepuk tangan meriah. Ada yang membuat siulan dan bahkan ada yang teriak memberikan selamat.
Christine terdiam kaku berusaha mencerna apa yang baru saja dikatakan dan dilakukan oleh Peter padanya. Tidak menunggu waktu lama karena sedetik kemudian ia langsung tersadar dan berteriak,
"APA KATAMU BARUSAN?!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
L i l y ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈💦
Saya mampir thor🤗
2022-08-28
0
ARSY ALFAZZA
like like 👍
2020-12-07
0
Anonim
semangat cristine, kk author juga❤
2020-11-03
0