09. What just happen?

Holaaa ❤️

Sudah up 😍

❄️❄️❄️❄️❄️

Pagi ini Christine bangun terlambat. Ia bru bangun ketika kelas akan dimulai 30 menit lagi. Sebenarnya Christine tidak ingin ke kampus hari ini, ia ingin di apartemen saja. Tapi karena hari ini ada kuis, jadi mau tidak mau ia harus tetap berangkat ke kampus.

Karena terburu-buru, Christine hanya memoleskan make up yang cukup tebal di area matanya. Berusaha menutupi matanya yang sedikit berwarna kehitaman dan sembab akibat menangis seharian. Selebihnya Christine tidak memakai make up apapun.

Tidak butuh waktu lama untuk bersiap-siap karena ia sudah hampir terlambat. Christine memakai memakai kaos polos berwarna abu-abu dan celana ripped jeans berwarna hitam dengan sepatu boots Converse yang menutupi telapak kakinya hingga diatas mata kaki. Sebelum berangkat, tak lupa Christine berdoa semoga hari ini bisa berjalan dengan baik dan tidak seburuk kemarin.

Begitu membuka pintu apartemennya, Christine terlonjak kaget melihat seorang lelaki yang sedang berdiri di depan pintu apartemennya dengan tangan yang sudah melayang karena hendak mengetuk.

Begitu juga dengan lelaki itu yang juga terlihat kaget karena Christine yang tiba-tiba membuka pintu dan dalam sekejap sudah ada di hadapannya. Sedetik kemudian lelaki itu tersenyum memandangnya.

"Good morning, baby." sapa Peter dengan senyum ramah.

Melihat Peter yang sudah muncul di depan apartemennya pagi-pagi, seketika membuat mood Christine langsung berubah berantakan. Baru saja ia berdoa agar hari ini berjalan dengan baik, tapi sepertinya doanya tidak dikabulkan Tuhan.

"Baby, good morning." ulang Peter menyapa Christine masih dengan tersenyum ramah.

Christine tidak menghiraukan sapaan Peter. Ia maju selangkah lalu berbalik menutup pintu apartemennya dan menguncinya.

"Sayang aku sedang berbicara denganmu, kenapa kau memperlakukan ku seolah-olah aku ini tidak terlihat?" Tanya Peter bingung.

Lagi-lagi Christine tidak menghiraukan ucapan Peter dan memilih berjalan meninggalkan lelaki itu yang sudah terlihat kesal karena diabaikan.

"Christine!" Bentak Peter sambil menarik tangan Christine agar berbalik melihatnya dan itu berhasil.

Christine menatap Peter dengan tajam. Rasa marah bercampur kesal masih bercokol di hatinya mengingat perbuatan lelaki ini. Hanya saja Christine tetap tidak bersuara.

"Apa kau marah padaku?" Tanya Peter lembut karena sedikit ngeri melihat wajah Christine yang terlihat sedang kesal.

Chriatine tidak bersuara. Ia menyentak tangannya cukup kuat agar terlepas dari tangannya.

"Aku minta maaf." ucap Peter datar yang membuat Christine semakin kesal.

Christine tidak menghiraukan permintaan maaf lelaki itu. Ia berbalik dan langsung pergi meninggalkan Peter. Peter sendiri hanya diam menatap punggung Christine yang semakin menjauh. Ia menghela nafas kasar.

'kenapa kau sangat marah?' batin Peter. Entah kenapa Peter ingin sekali memperbaiki hubungan 'palsu' ini dengan Christine.

Biasanya saat ada perempuan yang marah padanya, ia tidak akan peduli. Justru Peter yang akan mendiamkan perempuan itu sampai perempuan itu yang akhirnya meminta maaf karena didiamkan oleh Peter. Kenapa bisa begitu? Karena mereka takut Peter akan meninggalkan mereka.

Tapi kali ini berbeda. Peter justru meminta maaf terlebih dahulu pada perempuan yang bahkan tidak meliriknya sama sekali dan mengabaikannya secara terang-terangan.

Sial! Ada apa dengannya?

_________

Christine tidak fokus mengerjakan soal kuis hari ini. Ia benar-benar sedang dalam mood yang buruk karena bertemu Peter pagi ini di apartemennya. Berkali-kali Christine berusaha memfokuskan pikirannya dan menjawab soal-soal kuis agar nilainya tetap bagus. Tapi tetap tidak bisa.

Setelah selesai menjawab kuis dengan seadanya, Christine langsung keluar dari kelas. Berjalan ke arah lokernya untuk meletakkan buku-bukunya didalam loker itu.

Christine berbalik hendak pergi ke kantin untuk membeli minuman karena kerongkongannya terasa kering. Sayangnya langkahnya terhenti dan ia tertegun melihat Peter yang sudah ada di depannya, menatapnya dengan lembut.

"Kau masih marah padaku?" Tanya Peter lagi, setelah tadi pagi ia meminta maaf tapi tidak dihiraukan.

Christine kembali tidak menghiraukan Peter. Ia justru menganggap lelaki itu tidak ada dihadapannya dan berjalan santai melewati lelaki yang saat ini terlihat sudah sangat kesal. Saking kesalnya Peter langsung menarik lengan Christine dengan kasar dan mendorong tubuh Christine sampai punggung wanita itu menyentuh tembok.

"Katakan padaku! Apa kau masih marah!!" Kali ini Peter berkata dengan nada emosi.

Christine menatap mata Peter tajam. Ia tidak suka Peter memperlakukannya seperti ini. Seperti pasangan yang berkelahi karena salah satu dari mereka berselingkuh. apalagi lengan Christine terasa sakit dan punggungnya terasa kebas.

"Bukankah sudah sangat jelas?" tanya Christine datar.

"Kenapa kau sangat marah Christine! Itu hanya ciuman biasa, aku juga sudah minta maaf." ucap Peter frustrasi.

"Kenapa kau menciumku?" Tanya Christine lagj dengan datar.

"Memang apa salahnya aku mencium kekasihku?!" Peter menatap Christine emosi.

"Aku bukan kekasihmu. Berhenti mengatakan kalau aku kekasihmu!"

"Kau memang kekasihku."

"Aku bukan kekasihmu!"

Peter melangkah maju dan menghilangkan jarak diantara mereka.

"Kau satu-satunya wanita yang tidak menghiraukanku Christine. Kau menolakku untuk yang kedua kalinya. Dan kau marah hanya karena aku menciummu? Katakan padaku kenapa kau sangat marah Christine?"

Sejenak Christine menatap wajah Peter dengan kagum. Lelaki yang dihadapannya ini sangat tampan, matanya berwarna abu-abu, alis tebal, cara lelaki ini menatap, pasti bisa membuat semua perempuan bertekuk lutut kepadanya. Tapi ia berusaha menepis kekagumannya.

Dan Christine mulai tidak nyaman dengan posisi mereka saat ini. Tubuh mereka sangat dekat, bahkan terlampau dekat sampai-sampai ia bisa mendengar deru napas Peter.

Dengan kuat, Christine mendorong dada Peter agar menjauh, namun apa daya ia bukankah wanita yang sangat kuat, bukannya terdorong lelaki itu malah menangkap tangannya dan mengunci tangannya di diantara kepalanya.

Christine mulai panik dan memberontak agar Peter melepaskan tangannya.

"Kenapa kau menolakku lagi Christine? Saat pertama kali, kau bahkan belum bertemu denganku tapi kenapa kau langsung menolakku." Peter berucap dengan nada pelan dan terdengar sedih.

"Apa maksudmu?" Tanya Christine mengerutkan dahinya. Ia tidak mengerti maksud ucapan lelaki ini.

Peter semakin mendekatkan kepalanya pada kepala Christine. Kening mereka nyaris bersentuhan tapi Peter menarik kepalanya dan menenggelamkannya di leher Christine. Tindakan itu membuat jantung Christine berpacu sangat cepat, bahkan pacuan kuda juga kalah dengan jantungnya saat ini.

"Peter menjauhlah dariku." kata Christine lemah. Entah kenapa, saat ini ia merasa lemah dan tidak kuat bahkan hanya untuk mendorong tubuh Peter agar menjauh dari tubuhnya.

"Tidak."

Peter semakin menenggelamkan kepalanya. Napas hangat Peter menyapu leher Christine dengan lembut, membuat wanita itu merinding dan merasa kerongkongannya yang tadi sudah terasa kering, semakin kering seperti gurun sahara.

"Katakan Christine kenapa kau menolakku?" ucap Peter lagi sembari mengangkat kepalanya, suara Peter terdengar frustasi bercampur sedih. Mata lelaki itu sayu menatap Christine yang sudah keringat dingin karena kelakuan Peter barusan. Tapi Christine tak juga menjawabnya.

"Aku akan wisuda dua minggu lagi. Aku tidak akan menemui mu sampai di hari wisudaku. Tapi kuharap di hari wisudaku nanti, kau ada disana. Aku ingin melihatmu di sana. Aku tidak akan memaksamu datang. Kalau kau datang aku akan memberimu kepastian. Tapi kalau kau tidak datang aku sudah cukup tahu tentang kita." ucap Peter sembari melepaskan tangan Christine yang sedari tadi dikuncinya.

Christine masih tidak mengerti dengan ucapan Peter barusan. Apa maksudnya dengan 'kepastian' dan 'kita'? Christine merasa Peter sudah gila. Tapi Christine tetap diam dan menatap Peter yang saat ini juga menatapnya.

"Aku tidak akan menemuimu selama dua minggu, jadi jangan marah dengan ini."

Peter mendekatkan kepalanya pad Christine, dan sedetik kemudian bibir mereka bertemu. Peter menciumnya dengan lembut, menggigitnya dengan pelan hingga Christine mengerang pelan. Dan Christine tidak menolak ciuman Peter, malah membalasnya.

Merasakan balasan Christine, Peter memperdalam ciumannya. Tangan kanannya menarik ke bawah dagu Christine dengan pelan dan lembut agar wanita itu membuka mulutnya dan itu berhasil.

Peter memasukkan lidahnya dan bermain dengan lidah Christine di dalam sana. Tangan kiri Peter melingkar di pinggang Christine dan tangan kanannya berada di belakang kepala Christine, mendorong agar ciuman mereka tidak terlepas.

Merasa kehabisan napas, Peter dan Christine akhirnya melepas bibir mereka namun kening mereka masih menempel. Ia menatap wajah Christine, lalu tersenyum. Tangan kanan Peter bergerak mengusap pipi Christine dengan lembut.

"Seharusnya setiap kali aku menciummu kau menurut seperti ini, dan kau bisa pastikan kalau aku benar-benar akan jatuh cinta padamu." kata Peter lalu tersenyum lembut.

"Aku akan menunggumu di hari wisudaku. Aku sangat berharap kau datang." Kata Peter lagi. Mengecup pipi Christine lembut, kemudian berbalik meninggalkan Christine yang saat ini masih terengah-engah.

Christine tidak sadar dengan apa yang baru saja terjadi. Seingatnya, ia masih marah pada Peter tadi pagi, dan siang ini bahkan baru saja ia selesai berciuman intens dengan Peter.

'Ada apa denganku? Kenapa aku tidak menolak ciuman itu?Kenapa aku malah menikmati bibir Peter?

Ini benar-benar membingungkan,

Sebenarnya ada apa denganku?!'

Batin Christine bertanya-tanya, ia masih bingung dengan apa yang baru saja terjadi.

Terpopuler

Comments

WoeLan Moeiz

WoeLan Moeiz

Knapa selalu ciuman yg seperti itu ya 🤔

2020-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 01. Pesta
2 02. Pesta (2)
3 03. What did you say?!
4 04. No need to worry.
5 05. Explanation
6 06. Never
7 07. Cry
8 08. Hang on
9 09. What just happen?
10 10. Holding hands
11 11. Can't wait.
12 12. Fall in love
13 13. Too much pain.
14 14. A Lesson
15 15. Want to see
16 16. Start from this place
17 17. Me!
18 18. I like her
19 19. Just wait!
20 20. What does it mean?
21 21. Feeling happy
22 22. Damn it!
23 23. Jealous
24 24. How possible?
25 25. OMG!
26 26. Pissed off
27 27. Doubt
28 28. Backstreet
29 29. I love you?
30 30. Unwanted Truth
31 31. Man from the past.
32 32. Don't Accept!
33 33. Meet Kevin soon.
34 34. Peter Dave Chrouch
35 35. Different side
36 36. Doubt
37 37. Break
38 38. She's not fine at all
39 39. It's your life
40 40. Missing her
41 41. A deal
42 42. About Wedding
43 43. Guilty
44 44. Plan?
45 45. Reject!
46 46. Be Patient.
47 47. Because of Christine
48 48. Shock!
49 49. Dissapointed
50 50. Time for self
51 51. Gone
52 52. Holiday?!
53 53. I won't let it!
54 54. Will meet Kevin!
55 54. Meet Kevin!
56 56. Deciever!
57 57. Miss her.
58 58. Miss him.
59 59. Caroline!
60 60. Going home?
61 61. Let him with Christine?
62 62. 10 hours!
63 63. Life without you..
64 64. Shy
65 65. Finally!
66 66. Don't doubt me..
67 67. Let's get married!
68 68. Don't cry
69 69. Not ready.
70 70. Selfish?
71 71. What?
72 72. The best day ever! [END]
73 Ekstra part [I like me better when I'm with you]
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01. Pesta
2
02. Pesta (2)
3
03. What did you say?!
4
04. No need to worry.
5
05. Explanation
6
06. Never
7
07. Cry
8
08. Hang on
9
09. What just happen?
10
10. Holding hands
11
11. Can't wait.
12
12. Fall in love
13
13. Too much pain.
14
14. A Lesson
15
15. Want to see
16
16. Start from this place
17
17. Me!
18
18. I like her
19
19. Just wait!
20
20. What does it mean?
21
21. Feeling happy
22
22. Damn it!
23
23. Jealous
24
24. How possible?
25
25. OMG!
26
26. Pissed off
27
27. Doubt
28
28. Backstreet
29
29. I love you?
30
30. Unwanted Truth
31
31. Man from the past.
32
32. Don't Accept!
33
33. Meet Kevin soon.
34
34. Peter Dave Chrouch
35
35. Different side
36
36. Doubt
37
37. Break
38
38. She's not fine at all
39
39. It's your life
40
40. Missing her
41
41. A deal
42
42. About Wedding
43
43. Guilty
44
44. Plan?
45
45. Reject!
46
46. Be Patient.
47
47. Because of Christine
48
48. Shock!
49
49. Dissapointed
50
50. Time for self
51
51. Gone
52
52. Holiday?!
53
53. I won't let it!
54
54. Will meet Kevin!
55
54. Meet Kevin!
56
56. Deciever!
57
57. Miss her.
58
58. Miss him.
59
59. Caroline!
60
60. Going home?
61
61. Let him with Christine?
62
62. 10 hours!
63
63. Life without you..
64
64. Shy
65
65. Finally!
66
66. Don't doubt me..
67
67. Let's get married!
68
68. Don't cry
69
69. Not ready.
70
70. Selfish?
71
71. What?
72
72. The best day ever! [END]
73
Ekstra part [I like me better when I'm with you]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!