"Apa yang baru saja kau katakan?!" Tanya Christine sedikit berteriak melihat Peter yang hanya menyeringai padanya.
"Memang apa yang ku katakan?"
Peter menatap Christine dengan sebelah alis terangkat. Tidak merasa bersalah sama sekali.
"Kau mengatakan kepada mereka kalau aku adalah kekasihmu, KE-KA-SIH-MU!" Christine memberi penekanan yang sangat dalam pada kata 'kekasihmu'. Rasa kesal masih bercokol di hatinya apalagi mengingat lelaki itu menciumnya di depan umum.
"Kenapa? Aku hanya mengatakan kebenaran," jawab Peter santai. Ia sangat menikmati kekesalan Christine.
"Kebenaran katamu? Kebenaran kepalamu! Sejak kapan kau menjadi kekasihku?!" Jelas Christine tidak terima. Memangnya sejak kapan mereka menjadi sepasang kekasih? Dia sendiri sadar kalau ia tidak pernah berbicara dengan Peter. Baru kali ini dan malam ini saja!
Melihat Christine kesal seperti ini membuat Peter sangat gemas dan langsung mencubit pipi gadis dengan gemas dan tersenyum.
"Tentu saja sejak saat ini kau adalah kekasihku, setidaknya sampai nanti hari kelulusan ku."
"Khaphan khau yuyus?"
Christine berbicara dengan pelafalan yang tidak jelas karena pipinya masih dicubit. Namun Peter malah menyukai hal tersebut karena Christine terlihat lebih lucu dan menggemaskan untuknya.
"Bulan depan, setelah bulan depan aku akan melepasmu." jawab Peter sambil tersenyum, lucu melihat wajah menggemaskan Christine.
Christine yang sudah merasakan sakit di pipinya, akhirnya menendang tulang kering Peter. Jelas saja tendangan itu secara spontan membuat Peter langsung melepas tangannya dari pipi Christine dan mengangkat kakinya yang kesakitan.
"Aku tidak mau jadi kekasihmu!" Tukas Christine dengan nada ketus. Ia mengungkapkan keinginannya sejak lelaki itu memutuskan secara sepihak tentang hubungan mereka.
Peter kembali mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum tipis. "Kau harus mau." katanya.
"AKU TIDAK MAU!"
"Tapi mau tidak mau kau harus mau."
"Apa kau tuli? Atau kau bodoh! Bukankah apa yang aku katakan barusan sudah jelas!!"
"Kau tidak punya pilihan Christine." Sahut Peter santai. "Ini adalah balasan setelah kau menginjak kakiku dan merusak sepatuku jadi terima saja" sambung Peter lagi masih dengan nada santai dan senyuman tipis.
Christine menatap wajah tampan Peter dengan tatapan kesal. Tidak mau bersama lebih lama lagi, ia langsung berbalik dan meninggalkan Peter
'Persetan dengan semua ini!' batin Christine.
Christine pergi meninggalkan Peter yang saat ini tengah menatapnya dengan senyuman tipisnya. Perempuan itu pergi dengan raut wajah kesal. Peter tersenyum miring melihat Christine yang sedang kesal.
'Boleh juga' batin Peter. Sepertinya hari-hari terakhir Peter di kampus akan sangat menyenangkan.
Christine sendiri terus berjalan ke arah Lexy dan Megan yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Setelah sampai di dekat kedua sahabatnya itu, Christine langsung menarik tangan Lexy dan mengajaknya pulang kemudian pamit pulang pada Megan.
Megan hanya mengangguk melihat tingkah Christine yang saat ini terlihat sedang sangat kesal. Padahal perempuan itu sudah menjadi kekasih Peter. Semua perempuan pasti ingin berada diposisi Christine saat ini.
Tapi berbeda dengan Christine yang sepertinya tidak suka dengan posisi itu.
Christine dan Lexy hanya diam selama di perjalanan pulang. Sebenarnya ada banyak yang ingin Lexy tanyakan kepada Christine, tapi begitu melihat ekspresi tidak bersahabat yang sedang ditunjukkan oleh Christine, membuat Lexy hanya diam.
__________
Peter melihat Christine pergi dengan Lexy hanya tersenyum miring dan akhirnya memilih kembali menemui Allen yang sedang bercengkrama dengan seorang wanita sexy.
Begitu melihat Peter berjalan mendekatinya, Allen langsung menyuruh wanita tadi pergi. Raut wajahnya berubah masam. Allen mulai mengintrogasi sahabatnya itu.
"Apa-apaan tadi? Bisa kau jelaskan padaku? Sebagai seorang sahabat aku merasa aku harus tahu apa yang sedang terjadi antara kau dan wanita itu."
"Apa yang ingin kau tanyakan akan ku jelaskan." jawab Peter dengan nada santai.
"Kau baru bertemu dengan wanita itu beberapa saat yang lalu Pete. Demi Tuhan bahkan belum ada dua jam dan kau sudah berpacaran dengannya?!" Tanya Allen tak percaya.
"Yeah, seperti yang baru saja kau dengar." jawab Peter santai.
"Aku bingung kenapa kau harus menjadikan perempuan itu kekasihmu. Aku sangat yakin kalau kau hanya akan memakainya selama satu malam saja atau selama beberapa waktu dan itu selalu tanpa status."
"Apa dia yang jadi mainan mu sampai hari kelulusan mu?" Tanya Allen dengan ekspresi sangat penasaran.
"Sudah jelas bukan? Wanita itu lucu membuatku ingin selalu menggodanya," jawab Peter sembari sedikit tersenyum.
"Apa yang sebenarnya kau pikirkan? Ya Tuhan! apa kau menyukainya?"
"Tidak, aku hanya suka menggodanya."
"Jangan sampai pada akhirnya kau jatuh cinta padanya. Ingat Pete, wanita yang tersakiti nantinya akan sangat menyusahkan." Allen memperingatkan.
"Tidak akan, aku hanya sedang mencari hiburan dan kau tau itu. Dan lagi, kalau seandainya kau tahu siapa wanita itu, sepertinya kau akan mengutukku. Aku yakin itu."
"Memangnya siapa dia?"
"Seseorang."
"Arghhh! terserahlah Aku hanya mengingatkan" tukas Allen kesal.
________
Disisi lain Christine hanya diam saja selama perjalanan pulang. Lexy yang sudah tidak tahan dari tadi ingin bertanya akhirnya bersuara
"Apa benar yang Peter katakan di pesta tadi? Wah, kau sangat mengejutkan semua orang, kau tahu."
"Tidak, itu tidak benar. Aku bukan kekasihnya dan aku berharap itu tidak terjadi." jawab Christine lesu.
"Tapi tadi Peter berkata kepada semua orang, 'jangan ada yang berani mengganggumu', Omg! itu sangat manis." kata Lexy dengan senyum lebar. Sedangkan Christine hanya memutar bola matanya.
"Aku yakin setelah ini, kau pasti dimusuhi oleh setengah mahasiswi di kampus atau mungkin lebih dari itu." lanjut Lexy dengan nada menggoda yang terkesan santai, namun perkataan Lexy itu membuat Christine tersadar.
Ia baru sadar kalau ia sedang 'berpacaran' dengan lelaki most wanted di kampusnya. Ia berpacaran dengan Peter Dave Crouch lelaki yang selalu dipuja oleh sebagian besar perempuan di kampusnya. Lelaki yang mempunyai segudang mantan kekasih yang masih menginginkannya. Lelaki yang diinginkan semua wanita untuk menjadi pelindungnya. Namum berbeda dengan Christine, ia tidak ingin berurusan dengan laki-laki seperti Peter.
Sekarang Christine sadar, mulai saat ini hidupnya akan berubah. Ia akan menjadi bulan-bulanan di kampusnya. Ia akan dimusuhi oleh semua orang terutama penggemar lelaki itu. Mau tidak mau ia harus menjalani penderitaan nya selama sebulan ke depan.
Atau ia bisa berpura-pura seolah semua ini hanya mimpi.
Iya betul ia bisa berpura-pura lagian lelaki itu juga tidak memiliki informasinya tentangnya bukan? Dan juga tidak semua orang tau mengenai 'permasalahan' tadi karena tidak semua orang datang ke pesta jadi tidak ada yang perlu ia takutkan lagi. Siapa tahu besok lelaki itu juga sudah melupakan mengenai apa yang terjadi hari ini.
Christine berpikir se-positive mungkin agar ia tidak frustasi dengan apa yang baru saja terjadi.
Mencari kemungkinan-kemungkinan yang bisa membuat ia tidak takut dan khawatir dan ia menemukan kemungkinan itu.
'Ah rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan' batinnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
semangat thor 😇
2020-12-07
0
Abid Aqila
kapan Up lagi..?
2020-07-04
1