Terpaksa Menikahi Suami Impoten ( MY IMPOTENT HUSBAND'S)

Terpaksa Menikahi Suami Impoten ( MY IMPOTENT HUSBAND'S)

CHAPTER 1 "Badai yang ganas pun muncul di laut yang Tenang"

Sebuah benih dengan kesengajaan..

dikubur didalam tanah gempuran..

Dengan air dan sinar sang surya..

Ia mulai tumbuh melampui batas sebelumnya..

🌼

Shanum yang berarti Berkah Allah swt, Kebaikan dan juga kehormatan sedangkan Azalea adalah Bunga yang melambangkan Keanggunan, Kelembutan dan juga kebebasan. Shanum Azalea Nama dan juga Doa yang dibuat dengan penuh cinta dan sayang oleh Orang Tua kepada Anak Perempuan Pertama mereka. dengan harapan kelak akan menjadi Perempuan yang Anggun dan juga penuh kehormatan, Seperti itulah ia akan menjalani kehidupan sesuai dengan arti namanya.

"Nama ini memang gak cocok buatku, Arti nama dan diriku pun sangat berbeda 180 derajat. " gerutu Seorang Perempuan Yang sedang menatap layar komputer dihadapannya tersebut.

"Shanum! " Jerit seseorang dari arah belakang, Perempuan tersebut pun menoleh kebelakang dan menyahuti Sumber suara.

"ya?" sahutnya.

"Buku Pengunjung Perpus tadi kamu taruh dimana?" tanya seseorang tersebut.

"Ada kok dilaci" jawaban sekenanya.

"iss!!" desis sebal orang tersebut seakan hendak melempari kepala Perempuan yang bernama Shanum tersebut dengan Buku yang akhirnya ia temukan dengan susah payah.

"Ketemu Ren?" tanya shanum sekali lagi,

kepada perempuan yang dipanggil ren tersebut.

"Iya ketemu! Laen kali jangan tarok di laci" kata ren sedikit menahan emosi.

"Ya, Laen Kali Nanya" jawab Shanum. shanum yang melihat ekspresi wajah ren sangat lucu sehingga ia tertawa .

"Isss!" decak sebal ren sekali lagi dan berlalu masuk ke dalam sebuah ruangan.

Ren atau Rena adalah Rekan kerja Shanum di Perpustakaan Daerah biasanya mereka berdua bergantian saat bertugas menjadi penjaga perpus.

Drrttt Drrttt Drrttt

(bunyi getar ponsel)

"Halo mbak Shanum?"

"Ah iya? Siapa ya?"

"Ini Sofia sekretaris Pak Azam, Anu mbak.. Bu Bela pingsan"

"Apa!!?" terus Ayah Mana? kamu gak ngasih tau ayahku dulu?

"Anu.. Pak Azam dibawa ke Kantor Polisi"

"Hah?! Kok bisa?? "

"Ini mbak.. ceritanya panjang, Kalo bisa mbak ke kantor dulu soalnya bu bela juga disini"

"oke aku kesana"

Tutt Tutt Tutt

(sambungan telpon pun terputus)

dengan cepat shanum menutup Komputernya lalu bergegas untuk pergi.

"Buru buru amat , mau kemana?" tanya ren yang baru saja keluar dari ruangan tadi dan berpapasan dengan shanum.

"Ada urusan mendadak, Tolong izinin Sebentar oke" jawab shanum tergesah-gesah dan pergi.

🌼

Sesampainya di kantor Ayah shanum.

"Mbak Shanum! " panggil Sofia dengan Melambaikan Tangan sebelah. Shanum pun bergegas mendekat dan terkejut melihat Ibunya yang terbaring di sofa tak sadarkan diri.

"Ibuk!! " teriaknya kaget. "Kenapa ibu bisa pingsan? Gimana ceritanya? " Tanya shanum kepada sofia sambil mengusap keringat dan mengipasi wajah ibunya.

"Gini mbak... Pak Azam sama Buk Bela tadi lagi makan siang di Ruang Bapak tapi tiba-tiba Beberapa Polisi dateng dan masuk Ke Ruangan Pak Azam. pas saya sama karyawan lain kaget denger teriakan buk bela langsung kami samperin dan setelah itu saya gak tau gimana ceritanya Pak Azam langsung dibawa Polisi dan Bu Bela pingsan mbak.. " Kata Sofia menjelaskan, dan penjelasan sofia langsung dimengerti Shanum meskipun beberapa pertanyaan masih muncul dibenaknya, tapi untuk sekarang harus ia kesampingkan karena keadaan ibunya saat ini lebih penting. .

"hmm.. yaudah sekarang bantu aku bawa ibu ke Rumah sakit" ajaknya.

"Baik mbak" terima sofia.

🌼

Rumah Sakit.

"Bu Bela Cuman Syok ringan, tidak ada hal lain yang harus dikhawatirkan selain itu" jelas dokter.

"Baik dok, Terimakasih" dan Dokter tersebut pergi berlalu dari Ruang Pasien tempat ibu Shanum terbaring sekarang.

ditatap wajah Ibunya, Perlahan ia memegang kedua tangan ibunya lalu mengusap wajah nya.

"Bu.. " panggil shanum dengan lembut tapi tak ada respon dari beliau.

"Aku keluar sebentar ya bu.. " izin shanum kepada ibunya tapi tetap tidak ada respon

ShanumMengintip ibunya sekali lagi lewat kaca pintu kamar pasien sebelum akhirnya ia Pergi sebentar. Ia pun Menuju kantor polisi tempat ayahnya di tahan, Terkejut. itulah yang ia rasakan sekarang ketika melihat ayahnya mendekam di jeruji besi penjara.

"Ayah!! " pekik shanum. sontak ayahnya pun langsung menoleh dan bangkit dari duduknya.

"Nak, Ibumu.. ibumu tadi pingsan" kata ayah sh anum dengan suara gemetar, khawatir karena tak sempat membantu istrinya yang pingsan saat dibawa polisi tadi.

"ibu gapapa, ayah jangan khawatir.. " jawab shanum menenangkan. "Sebenarnya apa yang terjadi ya? Kenapa bisa jadi gini?" Pertanyaan yang sedari tadi ia pendam di hatinya pun terlontar kepada ayahnya. dengan raut wajah yang merasa bersalah untuk menjawab pertanyaan anaknya tersebut Pak malik sedikit gemetar dengan suara rintih memelas kepada shanum.

"Nak.. maafin ayah, sebenarnya. bisnis ayah bangkrut.. entah karena apa tiba-tiba konsumen Minta balikin semua uang mereka karena barang yang ayah jual rusak.. padahal sebelum ayah kirim sudah benar-benar ayah cek" jelas Pak Azam dengan kening yang berkerut, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi secara tiba-tiba karena ia juga bingung.

"Sebagai ganti rugi ayah dah jual semua aset dan tabungan buat balikin uang konsumen dan investor termasuk Pesangon dan gaji karyawan ayah yang terpaksa harus diresignkan" lanjutnya.

"terus kenapa ayah masih ditahan dikantor polisi? " kali ini dahi wajah shanum yang berkerut karena kebingungan.

"The Davonder Furniture" ucap ayah shanum sekali dan hanya direspon bingung oleh shanum.

"ya?"

"Itu salah satu investor ayah yang paling gede, Pabrik furniture punya pak Alex davonder . Investasi dia paling besar dan uang ayah gak cukup buat melunasi hutang kepada pabrik itu. " lanjut pak azam.

"Orangnya mana? biar Lea yang bicara sama beliau. " ucap shanum celingak celinguk melihat sekitar. karena biasanya jika ada yang dilapor pasti pelapornya disana. tapi masalahnya tidak ada perwakilan dari pelapor yang muncul disini yang ada hanya ayah shanum saja.

"Mungkin besok pak alex dateng. memang kamu mau bilang apa nak? "

"cuman mau bilang kalau lea yang bakal lunasin hutang ayah ke dia. tapi kasih tenggat waktu.. ".

"hah... maaf ya nak.. " kata pak azam dengan helaan nafas kasar. betapa merasa bersalahnya beliau karena anaknya harus mengalami juga dampak dari keteledorannya. "Kamu gaperlu gitu mending uangnya kamu simpen.. lagian ayah gapapa disini, ayah pasti bakal bebas dan kamu jangan terlalu banyak pikiran juga. kamu harus jaga ibumu di rumah sakit supaya dia bisa cepet pulih ya.. " jelas ayahnya dengan nada lembut sembari mengelus pipi kanan putri tunggalnya itu.

"Hmm.. tapi ayah harus tidur disini malem ini dan Lea gamau. Intinya Lea bakal ajak pak alex itu negoisasi. " kekeuh shanum dan ayahnya tidak bisa membantah karena ia tau kalau sifat anaknya itu keras kepala.

"Besok pak alexnya datang kamu gaperlu nungguin. Sekarang kamu pulang ya temenin ibumu.. "

mendengar perintah ayahnya tersebut mau tidak mau shanum harus rela meninggalkan ayahnya yang hari ini akan bermalam di penjara, Kemudian dengan terpaksa shanum pun kembali pulang.

Tak lama setelah shanum pergi, Seorang pria paruh baya yang sedari tadi mengamati dan mendengar percakapan shanum dan ayahnya tersebut pun keluar dari tempatnya bersembunyi. sembari diikuti beberapa ajudan yang juga ikut keluar dari balik dinding pembatas penjara.

"Jadi itu Putrimu Pak Azam? " kata pria itu yang langsung mengagetkan Pak Azam.

"P-Pak Alex?! " Kaget ayah shanum karena tiba-tiba saja Pemilih Pabrik Furnitur davonder yaitu Alexavin davonder muncul tiba-tiba tak lama setelah shanum pergi.

"Gimana dengan tawaran saya? apa kamu sudah bicara sama putrimu tentang tawaran itu?" tanya Alex lalu berjalan mendekat ke arah jeruji besi dan berhadapan dengan ayah shanum.

dengan mata yang tak fokus karena memikirkan sesuatu yang diucapkan pak alex barusan kepadanya. Ayah shanum sedikit cemas dan ragu akan sebuah tawaran tersebut.

"Maaf pak, Saya belum bisa bicara kepada anak saya, Tapi sepertinya saya akan menolak tawaran itu pak." jawab azam mencoba memantapkan hatinya.

"Berarti kamu mau selamanya dipenjara dong? " pertanyaan tersebut hanya dijawab dengan keheningan oleh Azam.

"Hah.. yasudahlah.." jawab Alex pasrah dengan helaan nafas jengkel.

"yah mungkin saat ini kamu akan menolak, tapi kita tidak akan tau seiring waktu yang berjalan " ucap Alex dan langsung pergi meninggalkan Azam lalu diikuti oleh ajudan-ajudannya.

🌼

Keesokan paginya setelah menjenguk ibunya yang masih tidak sadarkan diri di rumah sakit, Shanum pergi bekerja seperti biasanya. Tapi dikondisi ini sangat berbeda, karena fokusnya terbagi antara masalah pribadi, ibu,ayah dan pekerjaannya. alhasil pekerjaannya terus menerus salah dan ini berlanjut sampai seminggu telah terlewati. Shanum tetap membuat kesalahan dan kemudian ia pun mendapat teguran dari beberapa teman sekantor.

"Shanum, kamu yang kerja beneran dikit dong. kami capek tau ngulangin hal yang sama terus!" keluh Rena lalu disusul sahutan suara keluhan staff kantor yang lainnya.

"btw kamu dipanggil Kepala perpus ke ruangannya tuh." kata Salah satu staff kepada Shanum yang memecah fokus shanum saat ini.

"Oh? Oke.."

Shanum pun masuk ke ruang kepala perpus.

"permisi pak.. " salamnya dan kemudian masuk .

"ya masuk" sahut suara yang ada di dalam.

kemudian shanum pun duduk berhadapan dengan kepala perpus.

"Jadi gini, Saya tau akhir-akhir ini kamu lagi kena masalah. mungkin karena kamu lagi banyak pikiran jadinya kurang fokus tapi kalo berkelanjutan seperti ini yang ada urusan kerja dan pribadi kamu kecampur.." oceh kepala perpus yang membuat shanum tidak dapat berkutik lagi.

"alhasil kinerja kamu jadi buruk, saya mau kasih penjelasan ini ke kamu karena banyak staff lain yang ngeluh ke saya" jelas Pak Kepala. tanpa memberikan kesempatan untuk Shanum mengatur ritme detak jantungnya yang saat ini sedang gugup, kepala perpus malah mengatakannya langsung to the point.

"Baik pak.. saya minta maaf.. " hanya itu yang terucap di mulut shanum.

"Gini aja.. ini dah seminggu kerjaan kamu kek gini terus, saya bukan gak memperhatikan kamu selama seminggu ini. tapi kamu masih gaada perubahan sama sekali." oceh an kepala perpus masih berlanjut sekitar 5 menit lamanya dan shanum hanya bisa mengangguk dan menunduk.

"ini surat resign kamu dan ini." tiba-tiba kepala perpus memberikan dua amplop di atas mejanya. "dan ini setengah gaji juga pesangon untuk kamu" lanjutnya. sontak hal itu membuat shanum kaget.

"Pak kok tiba-tiba saya diberhentikan? kan saya dah lama mengabdikan diri disini pak" shanum yang tadi hanya diam mendengarkan ocehan kepala perpus pun kini mendongakkan kepalanya dengan suara tegas dan butuh kejelasan.

"Maaf sebelumnya. ini keputusan yang terbaik untuk kamu shanum." tapi hanya itu yang terlontar oleh kepala perpus.

Brakk!!

Shanum yang kesal lalu mendobrak meja tersebut.

"Saya kecewa sekali. saya gak akan pernah sudi menginjakkan kaki disini lagi" cetus shanum tanpa mengambil amplop-amplop di atas meja tersebut ia malah langsung berlalu pergi dari ruang kerja kepala perpus tersebut.

namun, tak berapa lama shanum pergi. Seseorang muncul di balik sebuah pintu yang terhubung keluar balkon ruangan kepala perpus dan tak jauh dari mejanya, seseorang itu kemudian berjalan mendekat ke arah kepala perpus.

"Sebenarnya saya gak tega memecat shanum pak" ucap kepala perpus kepada seseorang tersebut.

"kamu harus, Saya juga gak akan merugikan kamu. kamu ingat dengan janji sebelumnya kan? kalau suatu saat aku butuh bantuan kamu akan membantu? dan aku menagih janji itu " jawab seseorang itu.

"Iya pak alex saya tau hanya saja shanum salah satu karyawan yang kinerjanya bagus disini.dan saya ingat kalau bekerja disini adalah cita-citanya sejak dulu. saya rasa perbuatan bapak salah, gimana kalau suatu saat shanum tau bapak yang ada dibalik penghentian impiannya selama ini" ucap kepala perpus kepada seseorang yang ternyata adalah pak alex pemilik pabrik davonder yang juga membuat ayah shanum dipenjara.

"saya yang akan tanggung semua kesalahan itu. asalkan dia bisa jadi menantu saya" ucap alex

"baik jangan libatkan saya lagi tentang hal ini kedepan" jawab kepala perpus.

Dengan perasaan kecewa dan sedih karena menerima kenyataan bahwa impiannya bekerja di perpustakaan daerah sejak kecil harus hancur karena diberhentikan dari sana. ia jadi benci tempat itu sekarang. Shanum pun pulang dengan mata yang merah karena menahan tangis.

Sesampainya di depan Rumahnya yang kini bertengger tulisan "Disita" didepan pintu rumah tersebut. shanum pun masuk tanpa was-was seperti biasanya.

"Buk.. Shanum pulang" ucap shanum hambar karena walau ia sadar jika ibunya sekarang masih koma di rumah sakit.

"Ayah lagi ngapain? nonton tv sambil makan bolu lapis lagi pasti hahaha" racau shanum seperti orang tidak waras. tidak ada siapapun di rumah ini. bahkan semua perabotan pun kosong karena sudah diambil pihak penyita.

Gubrakkk

(Suara bantingan pintu keras oleh shanum.)

"maaf angin.. " ucap shanum berbicara sendiri dan tak ada sahutan setelahnya selain suara sunyi ruang hampa.

Shanum pun berjalan masuk ke dalam rumahnya, ia hidupkan lampu rumahnya dan ditatapnya sekeliling rumah yang kosong dan hanya ada lantai dan langit-langit rumah saja. seperti rumah baru yang belum ada perabotan apapun tertata disana

Shanum berjalan ke salah satu sudut rumah, ia lalu duduk meringkuk.

"Aaaaaaaah!!! "

jeritnya yang sedari tadi tak tertahankan bersamaan dengan air mata yang mengalir. Karena ini kali pertama dalam hidupnya ia merasakan kesusahan yang amat berat. Shanum pun membaringkan tubuhnya ke lantai dingin tanpa satupun alas yang menengahinya. tak lama kemudian ia pun tertidur.

🌼

Keesokan paginya shanum ke rumah sakit untuk melihat kondisi ibunya. Syukurlah ibunya sudah sadar,

"Lea gak kerja? " tanya ibu shanum yang memanggil putrinya dengan panggilan kecil shanum yaitu Lea dari kata Azalea.

"nggak lea ambil libur buk.. " jawab Lea sambil mengaduk-aduk bubur untuk sarapan ibunya. ia terpaksa berbohong jika tidak ibunya pasti akan lebih panik lagi.

"Ayahmu.. " belum sempat ibunya melanjutkan kalimat yang ingin ia ucapkan shanum langsung menyela.

"habis ini Lea jenguk ayah sekalian mau anterin makanan. ibu jangan khawatir oke" ucap lea sambil mengedipkan sebelah mata yang membuat ibunya tertawa .

tak lama Shanum dan ibunya mengobrol seorang perawat pun memanggil shanum untuk berbicara.

"Lea keluar bentar ya buk, ibuk bisa makan sendiri kan.. " tanya lea dan memberikan piring yang tinggal berisi seperempat bubur di atasnya.

"iya... ibu bisa makan sendiri" jawab ibu shanum.

dan kemudian shanum menemui perawat tersebut.

"iya ada apa ya sus? " tanya shanum kepada perawat tersebut

"semua biaya rumah sakit Bu Bela sudah dibayarkan lunas sampai ia sembuh ya mbak" jelas perawat.

"Hah?kok bisa? siapa yang bayarin sus? " tanya shanum lagi karena kaget.

Maaf mbak.. saya tidak bisa memberikan keterangan lebih hanya saja yang membayar cuman bilang kalau dia salah satu kerabat nya" jelas perawat sekali lagi dan shanum hanya mengangguk kosong sambil memikirkan dan mengingat satu persatu kerabat yang ia kenal di keluarganya.

"siapapun itu tolong sampaikan terimakasih saya ya sus"

"iya mbak nanti saya akan sampaikan"

Setelah shanum pergi tak lama kemudian Seseorang yang familiar muncul kembali dan perawat tadi pun menghampiri seseorang tersebut.

"gimana? " tanya orang itu

"Sudah saya beritahukan Pak, katanya ia ngucapin terimakasih" jawab perawat.

"oke kalau gitu kamu boleh pergi" ucapnya dan bersamaan dengan perginya perawat tersebut.

"Eh Pak Alex" tegur seorang Dokter dan menghampiri seseorang yang ternyata pak alex tersebut.

"Eh Dokter Dani, apa kabar" Pak Alex pun menyambut salam tangan disusul pelukan sahabat ke dokter dani itu.

Alhamdulillah, kalau pak alex sehat sehat aja kan sekarang? " jawab dokter dani.

"alhamdulillah juga, setelah ngikutin saran pak dokter saya dah bisa jalan seperti biasanya dan lutut juga gak terlalu nyeri lagi"

"alhamdulillah kalau gitu, ngomong - ngomong pak alex ada urusan apa kesini?" tanya dokter dani.

"anu.. saya mau jenguk istri rekan kerja saya Di kamar pasien 803 itu dan saya udah bantu lunasin biayanya juga tapi tolong pak dokter jangan kasih tau mereka ya kalau saya yang bayar" jelas Alex

"Aa.. pasien 803 itu pasien saya. berarti pasien atas nama Bu Delleana isabela. baik-baik pak nanti akan saya rahasian" jawab dokter

"baik pak dokter terimakasih.. oh ya Dok, saya masih ada kerjaan kalau gitu saya pergi dulu ya"

"siap-siap . nanti saya undang syukuran cucu saya ya pak, jangan lupa datang" ucap dokter dani ssambil menepuk-nepuk bahu pak alex dan dibalas juga oleh pak alex.

"siplah kalau gitu doakan saya biar punya cucu juga ya hahaha" kata pak alex sembari tertawa.

"aamiin.. "

Kalau gitu pamit dulu assalamualaikum "

"waalaikumsalam "

Pak alex pun berlalu pergi, kemudian dokter dani pun juga berjalan menuju kamar 803 yaitu kamar ibunya shanum.

"Selamat pagi ibu bella" sapa dokter dan berjalan menghampiri shanum dan ibunya. serempak mereka berdua menoleh ke arah dokter.

"pagi.. "

"obatnya sudah diminum? " tanya dokter sembari memeriksa alat detak jantung.

"sudah tadi habis sarapan dok" jawab shanum mewakili ibunya.

"hmm... ini kondisi pasien sudah sedikit membaik, Sore ini bisa langsung pulang" ucap dokter sambil tersenyum lega

"alhamdulilah.." jawab shanum dan ibunya sambil menatap satu sama lain

"nanti mbak shanum ikut perawatnya ya, buat urus surat kepulangan"

"baik dok"

"kalau begitu saya permisi dulu"

"ya terimakasih dok.. "

dokter hanya membalas dengan seyuman sekilas lalu pergi, tak lama kemudian shanum pun ikut perawat jaga untuk mengurus surat kepulangan ibunya.

🌼

Sore itu setelah selesai menerima berkas kepulangan shanum dan ibunya pun akhirnya pulang, setelah memesan go car online yang menjemput shanum dan ibunya di rumah sakit mereka pun kembali ke Rumah Neneknya shanum karena rumah mereka yang lama sudah tidak bisa ditempati lagi.

"Assalamualaikum nek, " salam shanum sembari membuka pintu dan menuntun ibunya berjalan masuk ke dalam.

"waalaikumsalam.. mari nak masuk dulu"

"iya nek"

mereka pun duduk di sofa,

"yasudah kamu dan shanum istirahat dulu di kamar, nanti nenek siapin makanan dulu"

"baik nek.. "

Shanum pun menuntun ibunya ke kamar dan beristirahat.

🌼

(Next>>)

Terpopuler

Comments

PANJUL MAN

PANJUL MAN

sejauh ini ceritanya menarik, semoga tidak banyak intrik dan semoga alurnya bisa natural

2024-02-05

1

Metro Kdw

Metro Kdw

bagus Thor

2024-01-07

1

Aniek Setyorini

Aniek Setyorini

ceritanya sampai tamat gak ya

2024-01-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!