Chapter 16 "Apakah Hatimu berhasil kudapat?"

Bagaikan Seorang Ibu..

Hari demi Hari Sang Bunga melihat pertumbuhan para Tunas..

Meski demikan Lebah dan Kupu-kupu tetap datang menghampiri..

Karena Azalea terus mekar dan bersinar..

..

🌼

Tokk!Tokk!Tokk!

"Kak.."

Panggil shanum yang mengetuk pintu kamar leo, Namun tidak aja jawaban. Ia pun memberanikan diri untuk membuka sedikit celah pintu.

"Kak.." panggil shanum sekali lagi.

Dilihatnya leo masih tertidur pulas, ia tidak tega untuk membangunkan leo tapi jam sudah menunjukkan pukul setengah 7 pagi.

"duh! Masih tidur lagi. Kak..bangun mau berangkat kerja gak? Atau masih libur"

Tanpa ragu shanum berjalan menghampiri leo dan menggoyang-goyangkan tubuh leo.

"Kak... Bang---"

Brukk!

Ucapan shanum terpotong karena leo yang spontan kaget terbangun dan menarik tangan shanum lalu memblokir tubuh shanum ke kasur.

"Ukh!" rintih shanum.

Dilihatnya kedua mata leo menatap shanum sendu antara setengah sadar, tiba-tiba saja leo mendekatkan wajahnya perlahan-lahan ke wajah shanum.

Degg degg

Jantung shanum serasa mau copot, pikirannya travelling kemana-mana.

"jangan...ini masih pagi.." teriak shanum membatin. Ia pikir leo akan memangsanya saat ini juga.

Bibir mereka hampir dekat, hembusan nafas leo pun terasa di pipi shanum. Hampir 1 jari lagi leo pun berhenti, tubuhnya tiba-tiba bergetar. Leo pun hanya menjatuhkan wajahnya di sebelah leher shanum.

Brukk

"Ukhh!!" rintih shanum sekali lagi karena genggaman tangan leo yang mencengkram lengan shanum semakin kuat.

"kak..bangun.." panggil shanum dan mendekatkan bibirnya ketelinga leo yang masih belum sadar.

Sontak saja leo langsung membelalakan kedua bola matanya, kemudian ia mengangkat wajah dilihatnya shanum yang sudah ia tindih entah sudah berapa menit.

"k-kamu!" kaget leo, kemudian pandangannya beralih ke tangannya yang mencengkram tangan shanum. Leo pun melepaskan cengkraman tersebut lalu menyingkirkan diri dari tubuh shanum.

"maaf..." ucap leo khawatir dan mengusap wajahnya sendiri lalu memegang tangan shanum yang pergelangannya memar.

"pasti sakit.." lanjutnya

"gapapa.." balas shanum tersenyum. Dirinya sendiri pun masih kaget karena tindakan leo barusan,

"sebentar aku ambil kotak p3k"

Dengan terburu-buru leo mencari peralatan obat lalu menghampiri shanum kembali. Ia pun mengobati pergelangan tangan shanum dilihatnya luka cakar dan memar,

"apa sekuat itu..bodohnya aku.." leo membatin.

Diam-diam shanum tersenyum memperhatikan perlakuan manis leo, jujur saja ia tidak marah malah senang. Shanum berharap yang tadi barusan dilakukan dengan sadar dan berlanjut bukan berhenti tiba-tiba.

"aku mikir apa sih" batin shanum.

"sudah." ucap leo yang sudah memperban pergelangan tangan shanum. "maaf aku tadi reflek" lanjut leo.

"gapapa... Ngomong-ngomong kakak gak kerja? Ini dah setengah tujuh lewat"

Shanum sempat lupa tujuan dia masuk kamar ini karena hendak membangunkan leo.

"setengah..tujuh..lewat.." leo pun menoleh ke arah jam. "ya ampun! Aku telat! Aku siap-siap dulu ya"

"iyaa sarapannya dibekalin aja ya"

"iya iyaa" balas leo buru-buru langsung masuk ke kamar mandi. Shanum pun kemudian balik ke dapur dan menyiapkan bekal leo.

"tapi.. Kenapa dia gitu ya.." gumam shanum. yang mengingat kembali tindakan leo kepadanya, ia berpikir leo merasakan ketakutan saat tubuh bergetar tadi. Lalu cengkraman tangan leo pada shanum bukan main-main kuatnya, seolah tidak ingin melepaskan genggaman tersebut.

Shanum pun merasa apa tindakan leo tadi karena tertuju pada shanum dan memang benar-benar reflek atau ada hal tersembunyi dibalik tersebut

🌼

"keknya kak leo belum pergi deh, ke toilet bentar dulu lah"

Shanum pun masuk ke toilet karena sedari tadi ia menunggu leo yang belum selesai bersiap. Shanum hendak memberikan bekal leo, leo yang selesai bersiap pun keluar dari kamarnya. Ia tidak mendapati keberadaan shanum dimanapun.

"kemana dia?" tanya leo sendiri. Ia pun memutuskan untuk mengetuk pintu kamar shanum

Tokk Tokk Tokk

"shanum" panggil leo namun tidak ada jawaban.

"Aku berangkat kerja ya" ucap leo pamit karena dirasa mungkin shanum sedang di kamar mandi miliknya mengingat leo sudah sangat terlambat, leo pun bergegas untuk pergi kerja.

2 jam kemudian

Akhirnya shanum pun keluar dari toilet, kebiasaannya adalah membuang hajat dengan lambat karena menikmati sensasi itu. Shanum tidak mendengar panggilan leo, ia pun celingak celinguk ke seisi ruangan. Lalu ia membuka pintu kamar leo dan tidak ada leo disana.

"dah pergi duluan rupanya"

Shanum memaklumi jika leo tidak sempat memberi salam, mungkin karena terburu-buru. Shanum pun pergi kembali ke dapur untuk mencuci piring bekas ia memasak tadi.

Ketika ia melihat di atas meja makan masih terdapat wadah bekal leo yang tidak sempat dibawa.

"lha.. Ketinggalan toh"

Shanum pun berpikir jika tidak di antarkan nanti leo tidak bisa makan siang, mungkin bisa saja bagi leo untuk membeli keluar kantor namun shanum sudah bersusah payah membuat menu makan siang leo hari ini.

terlintas dibenak shanum untuk menelpon leo dan menanyakan alamat kantornya namun ia urungkan karena takut mengganggu leo kerja, akhirnya shanum memutuskan untuk menelpon kakak iparnya relyn.

Tutt..tutt..

"Halo?"

"Halo kak ini shanum"

"oh..shanum ada apa?"

"Anu kak.. Bekal makan Kak leo ketinggalan, kira-kira alamat kantornya dimana ya kak?"

"Cieee.. Jadi mau nganterin bekal buat suami tercinta niee" goda relyn di telpon.

"hahaha yaa gitu kak.." ucap shanum tertawa kaku.

"oke deh nanti kukirim lewat pesan chat ya"

"ya kak.. Terimakasih"

"Sama-sama... And Good luck!"

"hahaha..iya kak"

Tutt..Tutt..

Panggilan telpon mereka berdua pun terputus, Shanum pun membuka pesan sharelock dari relyn.

"ini jam 8 pagi.. Kira-kira jam makan siang 12 hmm berarti masih ada waktu buat siap-siap."

Shanum pun memutuskan untuk membereskan rumah terlebih dahulu karena bik surtik izin untuk tidak bekerja hari ini. Setelah mencuci pakaian dan mengeringkannya, shanum menyapu dan mengepel. Sehabis pembersihan shanum pun bergegas mandi dan bersiap-siap.

🌼

Leo P.O.V

setelah buru-buru berangkat akhirnya leo pun sampai di ruang kerja kantornya. Pikirannya kadang fokus kadang tidak, hal yang membuatnya tidak fokus saat ini adalah apa yang ia lakukan pagi tadi terhadap shanum.

"aku kira mimpi ternyata beneran dia..ukh!" gumam leo.

ia pun mengingat hampir saja ia menyakiti shanum dengan kelewatan. Rasanya malu bagi leo untuk menampakkan diri kembali pada shanum meski shanum bilang tidak apa-apa.

Jam telah menunjukkan pukul 12 siang, Ketika leo hendak membuka tas kerjanya ia lupa membawa bekal makan siang. Leo pun hendak keluar dari ruang kerjanya namun tiba-tiba.

Tokk Tokk Tokk

"masuk" ucap leo.

"hai sayang.."

Panggilan itu sontak membuat pandangan leo yang awalnya di layar komputer beralih kepada sumber suara tersebut.

Itu bukan shanum, bukan relyn. Lantas siapa wanita itu?

..

🌼

(Next)>

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!