Rintik Air Hujan Turun membasahi si Bunga..
Sang Bunga merasakan kesegaran..
Namun setelah itu ia tampak bingung..
Karena muncul tunas baru tepat dibawahnya..
..
🌼
Setelah di rasa semua barang sudah mereka beli Shanum dan Leo berjalan menuju kasir lalu menghitung jumlah barang yang akan mereka bayar. Namun, tiba-tiba saja..
(Kruyuuukkkkk krrrrrr!)
bunyi tersebut berasal dari perut shanum, sebelum leo mendengar bunyi tersebut. Shanum cepat-cepat mengapit kedua perutnya dengan tangan.
"ehm..kak leo laper gak?" tanya shanum.
"lumayan laper.."
"kalau gitu abis ini kita cari makan ya"
"Oke" sahut leo.
"Totalnya 978.000 ribu pak.."
ucap kasir yang selesai memasukkan barang belanjaan leo dan shanum, dengan cepat leo langsung memberikan kartu debitnya.
"ini mbak."
(Srekk)
kartu debit leo digesek.
Lalu sang kasir memberikan kembali kartu leo dan barang belanjaan kami.
"Oke pak Terimakas----"
(KRUYUKKKKKKKK!!!Krrrrrrr)
Suara perut shanum tidak bisa ia kontrol lagi. Membuat kasir dan Leo serempak menatapnya,
"ahehehe" shanum tertawa kikuk.
Wajahnya langsung memerah, Mbak Kasir itu pun hanya bisa merespon shanum dengan senyum sedangkan leo berusaha menahan tawanya.
"Kalau begitu Terimakasih banyak ya mbak!" Ucap shanum buru-buru dan langsung membawa barang belanjaan lalu menarik tangan leo pergi.
Dengan cepat shanum memasang ekspresi sebal karena leo yang sedari tadi tak berhenti tertawa.
"Puas ya ketawanya!" kesal shanum yang kini memukul perutnya leo dengan sikutnya.
"Aduh!duh! Pfttt Hahaha.. Kamu juga lucu banget" ejek leo yang tak henti tertawa dan tambah memperdalam lesung pipitnya.
"yaudah ayo cari makan" rengek shanum sambil menarik-narik lengan leo yang kekar.
"iya deh ayo!" sahut leo.
Mereka berdua pun memutuskan untuk mampir di Resto mie ayam yang lokasinya masih berada di dalam mall.
"slurrpp!euhm.. " shanum menikmati mie ayam yang ia makan dengan lahap.
"pelan-pelan makannya nanti kesedak" ujar leo memperingatkan. Karena shanum yang sekaligus menyeruput mie ayam miliknya tanpa henti.
"dasar makannya lambat! Huh!" ejek shanum yang lalu fokus kembali menyantap ceker ayam. Leo hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kekanak-kanakkan istrinya itu.
"aku dah selesai tuh makannya" balas leo sambil membersihkan tangannya dengan tisu. Shanum pun menengok ke arah mangkuk milih leo, benar leo sudah menghabiskan lebih dulu. Shanum jadi tambah kesal melihat leo.
"iya iyaaa aku yang lambat!" ucap shanum ketus.
"apa aku salah ngomong ya.. Suasana hatinya tambah buruk" leo membatin.
Setelah habis makan mie ayam, mereka berdua pun bergegas menuju lantai 1 untuk kembali pulang. namun setiba berada di lobby mereka melihat tampaknya ada kompetisi,
"itu apa ya" tanya leo yang penasaran. Shanum pun menoleh ke arah yang leo lihat.
"mau kesana?" ajak shanum.
"boleh" angguk leo.
mereka berdua pun menghampiri kerumunan orang yang ternyata sedang menyaksikan sebuah kompetisi.
"Ayo! Pasangan mana lagi yang pakai baju warna couple silahkan naik ke atas panggung!
mc tersebut kembali menghadap para penonton. Tampak beberapa pasangan sudah ada di atas panggung dimana laki-laki berdiri sedangkan perempuan duduk mereka memakai pakaian yang serasi dan warna yang sama.
"Ya! Pasangan yang disana! silahkan naik!"
Leo dan Shanum sama-sama kaget, karena tiba-tiba saja sang mc menunjuk mereka berdua yang ternyata memakai baju dengan warna yang sama.
Shanum menatap baju leo dan leo pun sebaliknya. Mereka berdua sama-sama mengenakan pakaian berwarna cream salem.
"eh kok kita sama" ucap shanum kaget.
"aku aja baru nyadar" balas leo.
"Ayo mbak dan mas nya boleh naik ke atas panggung!" panggil mc kembali, shanum dan leo ragu untuk naik. Tapi tiba-tiba saja Leo menarik tangan shanum dan naik ke atas panggung.
"kita coba dulu" ucap leo dan menarik tangan shanum.
"eh! Tunggu dulu kak!" sanggah shanum namun tidak di gubris oleh leo. dan mereka berdua pun terlanjur naik ke atas panggung,
"Yak. Akhirnya kita dapat Couple terakhir, Mas dan mbaknya boleh di kursi dan meja disana ya" perintah mc. Terlihat pada masing-masing couple terdapat kursi dimana pasangan wanita harus duduk dikursi tersebut sedangkan pasangan pria berdiri di sebelah meja yang tampaknya terdapat peralatan make up dan penutup mata.
"jadi peraturan kompetisinya, Mas-masnya pakai penutup mata dan merias wajah pasangan masing-masing. Tugas mbak-mbak sekalian harus menginstruksi kepada pasangan pria dimana letak bedak, lipstik, eyeliner dll. Lalu mengarahkan dimana alat-alat make up tersebut harus tepat penempatannya pada wajah pasangan wanita masing-masing. pasangan yang make up nya rapih dan bagus akan jadi pemenangnya! paham?" jelas mc.
Shanum dan leo pun kaget untuk yang kedua kalinya, mengapa tidak. Mereka berdua tidak menyangka akan mengikuti kompetisi yang mendadak ini.
"nah kan kubilang apa! ih!!" ucap shanum kesal. Leo jadi merasa sedikit takut melihat shanum tambah ngambek. "awas aja kalau jelek meriasnya! Jangan ikut aku pulang!tidur dijalan! " ancam shanum niatnya sedikit bercanda namun wajah leo sudah pucat duluan.
"pftt! Lucu juga jailinnya." batin shanum. Sebenarnya dalam hati shanum ia senang bisa bersama leo seharian ini, dan tidak menyangka akan mengikuti kompetisi dadakan seperti ini, moment berharga yang langka bagi shanum.
"bersiap semuanya ya.. 3...2..1.. Mulai!" ujar MC dan semua peserta langsung mengikuti perlombaan ini.
"ambil crim yang wadahnya kek pasta odol sama ambil busa sponge nya kamu raba2 aja" ucap shanum menginstruksi.
"o-oh.. Bentar.."
"NAH!! IYA-IYA YANG ITU"
"O-oh!! oke" jawab leo yang gugup. Shanum pun menginstruksikan untuk membuka tutup krim foundation dan menaruh di atas sponge bedak kepada leo. Leo pun mengikuti arahan shanum, Dengan hati-hati leo meratakan wajah shanum dengan krim foundation tersebut.
"Itu mulutt bukan pipi!!" pekik shanum gemas.
"hahaha maaf-maaf!"
Leo dengan perlahan mengoleskan krim ke wajah shanum lalu kemudian bedak padat. Tentu saja walaupun sudah berhati-hati, Leo tetap membuat wajah shanum cemongan.
"Uhuk!!uhuk!!!fuahhh! Bedaknya masuk idungg"
"Maaff"
"dah gapapa kak selanjutnya--"
Meskipun demikian mereka berdua merasakan keseruan dan kebahagiaan kecil yang sebelumnya mustahil bagi mereka rasakan. Jarak yang dibuat diawal hubungan kini terhubung sebuah tali merah antara satu sama lain.
Leo yang matanya di tutup berusaha meraba-raba wajah shanum seolah ia lupa jika punya trauma skinship, Mengoleskan Eyeshadow yang seharusnya warna pink muda jadi ungu di kelopak mata shanum. Yang seharusnya memasang eyeliner diatas mata malah dibawah kantung mata, begitu juga lipstik pada bibir shanun sangat celemotan.
Masing-masing pasangan saling fokus satu sama lain, terkadang mc berbicara tidak terlalu dihiraukan. Ada pasangan yang berhenti di tengah kompetisi karena saling marah, ada juga yang membujuk pasangannya karena salah satunya menangis, sedangkan shanum dengan penuh keikhlasan merelakan wajahnya di coret-coret asal oleh leo.
"Ayo para peserta waktunya tinggal 5 Menit lagi!"
MC yang sedari tadi melerai pasangan yang malah jadi bertengkar dan pergi kembali ke atas panggung.
..
🌼
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments