Wah, Seperti inikah dunia luar..
ucap sang benih yang sudah tumbuh menjalar..
terkubur terpenjara tak lagi ia rasa..
kebebasan sejenak membuatnya terpana..
..
🌼
Pukul 12.00 Siang
Shanum pun menyuruh Derik untuk menghentikan mobilnya sampai batas pos penjaga saja, karena ia tidak ingin jadi bahan penasaran bik surtik jika tiba-tiba melihat shanum .
"Stop! bates ini aja rik"
ckitt!!
(Suara Rem mobil berhenti)
"Oke mbak"
"Maaf ya gabisa masuk, soalnya yang boleh masuk cuman mobil penghuni apartemen disini" ucap shanum berbohong mencari alasan dengan senyum canggung mengiringinya.
"hahaha.. santai aja mbak, gapapa.. yang penting saya dah lega sudah tanggung jawab nabrak mbak tadi" jawab Derik sembari mengangguk paham.
"oh ya, untuk sekarang maaf juga aku gabisa nawarin mampir soalnya abis ini mau pergi juga nemenin ibuku" bohong shanum sekali lagi. "Lain kali kalo ada senggang dan kamu juga free ku bakal ajak makan siang bareng di rumah ya" tawar shanum hanya berbasa-basi, entah kapan ada kesempatan untuknya mengajak Derik Bertamu di rumahnya. Mengingat Kondisi dan keadaan shanum saat ini pun belum stabil.
"Iya mbak makasih.. maaf juga atas kejadian tadi.. "
"iya gak apa rik. kalau gitu hati hati dijalan ya rik"
"iya mbak pulang dulu ya" pamit derik sambil memutar posisi mobilnya.
"Makasih!" teriak kecil shanum sambil melambaikan tangan kanannya.
"iya mbak sama sama!" sahut derik dari kaca mobil tak lupa membunyikan klakson mobil lalu pergi.
Shanum pun membalikkan tubuhnya dan mulai melangkah melewati pos satpam. dan ia pun baru ingat jika sepedanya masih tertinggal di mobilnya derik. saat menoleh kembali, mobil derik sudah menjauh.
"Waduh! Sepedanya ketinggalan" ucap shanum menepuk jidat, lalu ia lihat ditangannya ada kresek berisi belanjaan dari supermarket tadi.
"fiuh.. untung yang ini juga gak ketinggalan" katanya sambil menghela nafas lega.
🌼
Derik P.O.V
"mbak shanum, aku ganyangka bakal ketemu dia lagi"
kata Derik yang kini sedang berbicara sendiri di dalam mobil setelah mengantar shanum. Pria yang usianya lebih muda setahun dari Shanum ini adalah Keturunan darah jawa yang kental, cara bicara medhok nya adalah ciri khas laki-laki ini. Ia adalah teman satu kampus Shanum dan satu jurusan, Shanum adalah Target pdkt nya di kampus saat itu. Tapi sayang Cinta Derik hanya bertepuk sebelah tangan, Karena selain dengan Buku. Shanum tidak tertarik pada hal lain apalagi pada pria.
Ia kehilangan Kontak Shanum saat pindah keluar Kota, Ponsel lamanya Hilang. alhasil semua nomor penting pun ikut hilang terutama nomor ponsel Shanum.
Derik sudah membuka dan mencari Akun shanum di media sosial tapi sayangnya tidak ketemu. dan pertemuannya dengan Shanum kali ini yang terjadi setelah sekian lama, Membuat Derik berprasangka.
"Ini pasti takdir, Hihihi.. memang ya, kalau memang jodoh sejauh apapun jarak pasti dipertemukan" Ucap derik dengan percaya dirinya.
"waduh! tapi saya lupa minta nomor hpnya" kesal derik dan meninju perlahan sisi jendela mobilnya.
"hmm gapapalah yang penting dah tau area tempat tinggal mbak shanum. nanti tinggal tanya satpam aja hehehe" ucapnya dan mengangguk
Derik pun memarkirkan mobilnya, setelah sekian jam di perjalanan. lalu ia membuka bagasi mobilnya dan alangka terkejutnya derik saat melihat Sepeda Shanum masih ada di dalam bagasi mobilnya.
"lho?" kaget derik.
"Sepedanya ketinggalan.. walah.. " teriak kecil derik kini derik menggeleng-gelengkan kepalanya. tapi tak lama kemudian ia pun mengangguk-anggukan kepalanya sambil berkata,
"wah, ketidaksengajaan sepeda yang ketinggalan. jangan-jangan pertanda... " wajah derik mode serius tapi senyumnya semringah
"dah kuduga jodoh gabakal kemana. Memang nih sepeda mau nyuruh saya buat ketemuan lagi sama mbak shanum ini weh.. " Kali ini Mood derik benar benar bahagia di atas rata-rata. seperti mendapatkan lampu hijau setelah macet yang panjang dan lelah menunggu lama.
"yoweslah nanti tak anterin lagi sepedanya"
🌼
Shanum P.O.V
Bipp Bipp Bipp
(Bunyi tombol pasword apartemen)
selain bik surtik tidak ada yang tau pasword tersebut bahkan pak alex ayahnya leo sekalipun. hanya 3 orang yang tau,
Ceklek
(Pintu terbuka)
"Assalamualaikum" salam shanum lalu masuk,
"Waalaikumsalam" jawab bik surtik yang nampaknya sedang menyetrika pakaian yang sudah kering.
"Gimana nak? aman?" kode bi surtik dan shanum yang sudah biasa mereka ucapkan.
"Aman bik.. hahaha" ucap shanum tertawa kecil.
Shanum pun berjalan ke arah dapur, lalu ia letakkan barang belanjaannya tadi ke atas meja. Macam-macam sayuran dan buahan ia pisahkan lalu ia letakkan di kulkas kecuali Telur, Cabai dan Kangkung karena hari ini Shanum berniat untuk memasak Telur balado dan cah kangkung.
"oh iya, Yang ini juga dipisahin" ucap shanum menepihkan satu kresek berisi Snack dan camilan yang ia beli. karena akan ia bawa ke kamarnya,
Shanum pun kemudian memotong beberapa bagian Kangkung, Mengupas bawang dan menggiling cabai. lalu ia rebus juga telur yang akan dibuat balado nanti.
"mau bibik bantu nak?" tawar bik surtik yang tiba-tiba sudah ada disebelah shanum.
"lho bik? emang dah kelar nyetrika nya?" sedikit membuat shanum kaget.
"udah atuh.., "
"owalah, okelah kalo gitu bibik aduk sambel tumis ini ya. kangkungnya nanti tinggal campurin aja bik, biar saya kupasin telur rebus dari kulitnya dulu" Pintaku ke bik surtik.
"yowess siplah" Sahut bik surtik.
kami pun sibuk pada tugas masing-masing,
hanya memakan waktu beberapa menit. Masakan kami pun sudah siap,
"Alhamdulillah.. selesai juga" ucap shanum lega dan mengelap keringat di jidat dengan tisu.
"iya nak.. alhamdulillah" sahut bik surtik
"yaudah bik cuci tangannya dulu, Abis ini kita langsung makan siang. saya dah laper hehehe" Kata shanum terkekeh pelan.
"Iya nih nak, sama bibik juga laper ehe!" balas bik surtik salang tingkah dan tak lama kemudian disusul bunyi perut bik surtik dan shanum yang bersahutan. dan tertawa setelah mendengar nya.
Shanum dan Bik Surtik pun makan siang bersama setelah itu,
🌼
Sore menjelang Malam pun tiba, Bik Surtik sudah pulang Setelah makan siang tadi. tak lupa shanum juga membungkus beberapa lauk untuk bik surtik bawa ke rumahnya,
tinggalah Shanum sendirian di Apartemennya, Bosan. sudah pasti, tapi untunglah walau shanum tidak jadi ke toko buku. tapi ia sudah membeli beberapa snack untuk menemaninya sembari menonton drama komedi kesukaannya.
Sesekali ia menatap jam, dan sesekali juga ia menatap pintu. Menunggu Suaminya pulang, tapi tidak pernah bisa karena shanum selalu ketiduran duluan. Seperti biasa Shanum juga sudah menyiapkan makan malam yang ia letakkan di atas meja dapur untuk suaminya makan sepulang kerja,
Sejujurnya shanum bukanlah tipe orang yang perhatian, ia melakukan karena kewajiban dan terkadang tanpa perasaan hanya sebatas kewajiban.
"ngomong-ngomong ini dah seminggu aku nikah sama kak leo tapi sama sekali gak pernah nengok mukanya lagi setelah terakhir kali malam pertama itu ya.. " gumam shanum.
"Apa dia emang selama ini gapernah pulang ke rumah? " tanya nya bingung kepada diri sendiri.
"tapi makanan selalu habis. kalo bukan dia yang makan, jadi siapa dong... " ucap shanum menduga-duga hal lain dan malah terpikirkan sesuatu yang berbau horor.
"ihh gamungkin ah!" dan langsung ia tepis pikiran anehnya itu.
"dahlah sih ya bodo amat, yang penting aku dah jadi istri yang baik sebisa ku. kalau emang dah gak tahan dengan sikapku dan mau cerai, alhamdulillah! itulah yang emang kumau hahaha" kini shanum tertawa sendiri.
"Enak juga sih, jadi pengangguran Istri dari Orang Kaya. gaperlu kerja duit ngalir terus, mau nyantai mau makan sesuka kita. bisa dibilang ini Sial membawa berkah sih ya... " gumam shanum lagi dan kini ia mengubah posisi tubuhnya jadi rebahan di atas sofa. ia pun melamun sejenak menatap langit plafon, Tak lama kemudian tanpa ia sadari ia pun tertidur di sofa.
🌼
Pukul 00:32 Dini Hari
Bipp Bipp Bipp
(Bunyi tombol password rumah)
Ceklek
(Bunyi Pintu terbuka)
Seakan sudah terhanyut di alam mimpi, Tak lagi sadar dengan sekitarnya bahkan jika maling masuk rumah sekalipun tidak bisa membuat shanum terganggu dari tidurnya.
Saat ini Shanum benar benar nyaman di posisi tidurnya yang merebah di atas sofa.
"Ya, Ampun.."
Suara bariton yang khas itu terdengar dengan jelas menjelajahi seisi ruang yang tadi hening. dan memecah keheningan itu, tapi tidak terdengar sedikit pun oleh shanum. Shanum the real kebo sejati!
🌼
..
(Nextt>>)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments