Sang Bunga Azalea kini sangat bahagia..
Lebah dan Kupu-kupu tak henti berdatangan..
Membawa kabar gembira bersamaan dengan angin..
..
🌼
"Leaa!! Disini!!"
Terdengar suara seorang gadis di seberang sembari melambaikan tangannya.
"Buk, disana Nami" kata shanum sambil menunjuk ke arah gadis yang dipanggil Nami tersebut.
"Mana-mana?oh disitu rupanya.." sahut ibu shanum melihat arah tunjuk tersebut.
Dengan cepat Nami menyebrangi jalan dan menghampiri shanum bersama ibunya.
"Assalamualaikum Bu Bela apa kabar" ucap Nami sambil mencium pucuk tangan ibunya shanum.
"Hello my sista! How are you! Muah!" kali ini ia berbalik ke arah shanum sambil mengecup pipi kanan shanum.
"iyuuh! Jiji banget" respon shanum sambil mengusap pipinya yang terkena kecupan nami. "sok inggris idih" lanjut shanum mengejeknya.
"Emang kenapa! Wleeee!" ledek nami kembali sembari menjulurkan lidah. Membuat shanum geram dan hendak menghajarnya, untunglah ibu shanum cepat melerai.
"udah-udah ayo kita masuk ke dalam" ajak ibu shanum. Mereka bertiga pun berjalan masuk ke pusat perbelanjaan dan menuju big market disana.
"Emang bu bela mau beli apa?" tanya nami, kini mereka bertiga sedang mengelilingi macam-macam rempah dan bumbu dapur yang dijual.
"bumbu buat masak di rumah udah habis nami, kadang beli di warung gak lengkap. Mumpung ada shanum jadi ibu minta temenin deh belanjanya" jelas bu bela dan direspon anggukan oleh nami.
"ini bu cengkeh dan kayu manisnya tadi dah shanum beliin" shanum yang datang menghampiri mereka berdua terlihat membawa plastik berisi cengkeh dan kayu manis.
"lho? Kalo ini buat apa bu?" tanya nami.
"banyak tanya kamu" sahut shanum.
"ihh biarin kan aku nanya nya sama ibu bukan sama kamu ck ck ck" sahut balik nami.
"haduh kalian berdua ini.. Ibu beli ini buat ayah biar bisa ditambahin di teh yang ibu racik. Hitung-hitung obat herbal.." jelas bu nami.
"obat herbal? Gimana cara biki-----"
"udah ah jangan banyak nanya. Nanyanya di rumah aja yaaaa" potong shanum.
"hissh" kesal nami.
Nami dan shanum sudah menjadi sahabat sejak kecil, mereka sempat bertetangga. Karena urusan pekerjaan, ayah nami kembali ke jepang membawa nami dan ibunya. Setelah lulus SMA nami kembali ke indonesia sendirian untuk menempuh pendidikan kuliahnya dan kini nami tinggal di sebuah apartemen yang tak jauh dari apartemen shanum dan leo. Nami dan Shanum sudah seperti saudara kandung, sering bertengkar hal sepele tapi itu hanya sekedar candaan. Dan juga Nami adalah satu-satunya orang yang mengetahui pernikahan leo dan shanum, nami dapat menjaga rahasia itu dari bu bela.
"wah..keknya kita udah beli semuanya nih" ucap ibu shanum.
"iya? Alhamdulilah kalo gitu.. Kita makan dulu yuk, ibu laper gak? Nami juga laper gak?" tanya shanum.
"Hmm hmm laper banget" manyun nami.
"yodah kita makan ayam geprek di lantai 3 kuy"
"yuk" sahur nami.
Karena sudah masuk waktu jam makan siang, mereka bertiga mampir sebentar di resto ayam geprek yang terdapat di lantai 3 pusat perbelanjaan tersebut.
"Huaaaa! Pedes banget! Ini ayam gerpek itu ya?!!" ujar nami kepedesan. wajar karena orang berdarah jepang sepertinya seringkali tidak tahan dengan pedas.
"Ayam gerpek! ayam gerpek! AYAM G-E-P-R-E-K geprek! Dodol" protes shanum karena kalimat nami yang belepotan. "lagian kek baru pertama kali nyoba aja kamu" sambungnya.
"udah lama gak liat nak nami kepedesan ya hahaha" tawa bu bela. "terakhir kali kepedesan karena oseng daging balado bikinan ibuk"
"dia mah pura-pura aja kepedesan buk, aslinya mah bisa makan sambel malah kemarin nambah" kata shanum menyahuti buk bela.
"itu saoss sambel bukan sambel ulek lain itu mah!" balas nami yang tak terima.
Mereka bertiga pun menyantap makan siang bersama sambil mengobrol setelah sekian lama tidak berkumpul. Nami yang juga kebetulan memiliki waktu senggang, akhirnya bisa ikut berkumpul bersama sahabat dan ibu sahabat kecilnya itu. Keluarga shanum adalah keluarga nami kedua setelah ayah dan ibunya sendiri.
tak terasa hari sudah mulai menjelang Sore, Nami pun memisahkan dirinya dan pamit pulang. Begitupun dengan shanum dan ibunya yang kembali menuju halte dan menunggu bus selanjutnya.
🌼
Sesampainya Shanum dan ibunya pulang ke rumah, mereka berdua pun memasak makan malam bersama untuk dihidangkan kepada ayah shanum yang sebentar lagi akan pulang kerja.
Mengingat ayah shanum yang pulang kerja, kembali mengingatkan pula shanum pada leo yang akan pulang kerja.
"kak leo pasti sebentar lagi juga pulang. bekalku siang tadi dihabisin apa nggak ya.. Kira-kira sesuai selera dia juga gak ya..hmm.." batin shanum.
"Lea jangan melamun awas ikannya gosong" tegur ibunya shanum yang menyadarkan shanum.
"O-Oh!? Ya buk!" sadar shanum. "Nanti pulang dia makan apa ya..mana aku gak masak, bik surtik pasti gak masak hmm lagian juga bukan tugas beliau masak di rumah" pikir shanum lagi.
"buk" panggil shanum.
"ya?" sahut ibunya.
"nanti lauk sama nasinya separuh aku bawa ke rumahku boleh?" tanya shanum.
"bolehlah, kamu ini kayak apa aja" balas ibunya shanum.
Segera setelah hidangan makan malam telah masak tepat pukul 7 malam. Shanum, ayah dan ibunya makan malam bersama. Tak lupa shanum menyisihkan sebagian lauk untuk ia bawa ke rumahnya.
"makanannya enak..suasananya enak..dah lama ya kita bertiga gak kumpul kek gini" ucap ayah shanum sembari menampakkan senyum sumringahnya.
"iya..jadi pengen lama-lama moment ini ya" balas ibu shanum.
"kapan-kapan lea nginep deh disini" sahut shanum menenangkan kedua orang tuanya.
"gabisa apa malem ini lea nginep disini aja" pinta ibunya.
"gabisa buk, lea besok banyak kerjaan yang belum selesai" bohong shanum sambil menatap ayahnya yang mengangguk seperti telah memberi kode untuk merahasiakan dulu pernikahan shanum dan leo dari ibunya.
"yaudah kalo udah makan, shanum biar ayah yang anter ya." pinta ayahnya shanum.
"boleh.." angguk shanum.
"ibu ikut ya yah" rengek ibu shanum.
"eee" shanum yang bingung mau merespon apa.
"iyaa boleh.. Ibu juga boleh ikut" sahut ayah shanum. Biarlah urusan ayahnya nanti.
Setelah makan malam, Shanum, ibu dan ayahnya pun naik ke mobil dan berjalan menuju apartemen shanum dan leo.
Sekedar informasi, shanum dipikiran ibunya memang bekerja di luar kota. Tapi karena ada urusan di kotanya maka shanum bisa beralasan dan mampir ke rumahnya, ayah shanum tetap mengantar shanum menuju kediaman shanum dan leo. demi menjelaskan pada ibunya shanum ayahnya meyakinkan ibu shanum bahwa itu penginapan dinas yang di fasilitasi tempat kerja shanum.
"sudah sampai.." ucap ayahnya.
"makasih ayah..makasih ibuk sampai ketemu lagi" salam shanum sambil mengecup kedua pipi orang tuanya tersebut.
"yaudah kamu hati-hati ya nak..jaga kesehatan" kata ibu shanum dengan memeluk putri tunggal satu-satunya tersebut.
"ya buk.. Shanum masuk dulu ya.. Assalamualaikum" pamit shanum
"waalaikumsalam"
Mereka pun berpisah di gerbang masuk apartemen. Shanum juga bergegas masuk ke rumahnya.
🌼
Leo P.O.V
Sedari tadi Leo telah tiba di rumahnya namun tidak ada shanum. Ia baru ingat jika shanum sudah izin berkunjung ke rumah ibunya, karena tidak ingin tidur duluan tanpa melihat shanum. Leo pun menunggu shanum sambil duduk menonton TV dengan Laptop digenggamannya sekaligus menyelesaikan beberapa kerjaannya yang ada di kantor.
"sudah jam 9 lewat..kok dia belum pulang ya" gumam leo sambil melihat jarum jam.
Entah sejak kapan, perasaan was-was leo terhadap shanum yang selalu ingin menghindar jadi berubah ingin menunggunya seperti ini.
"sebentar lagi deh tunggu.." ujar leo.
..
🌼
(Next)>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Irmawati Hasyim
lanjut ceritax penasaran banget
2024-01-02
1