Doa yang terus diucap akhirnya terjawab..
Sang Benih berkembang jadi bentu k baru..
Walau air dan cahaya sering bertamu dan menghilang..
Namun Udara terus menariknya keluar dari dalam. tanah..
. .
🌼
P. O. V Leo
Disisi lain, Leo langsung menutup pintu kamar miliknya. hal yang ia rasa saat ini berbeda dengan apa yang dirasa oleh shanum, ia malah merasa takut dan khawatir.
Sejujurnya ia sangat menghindari pernikahan, Namun ayahnya terus-terusan meneror. ia tidak merasakan perasaan apapun saat melihat perempuan. ia takut malah akan menyakiti mereka, ya. Leo seorang impoten. kejadian ini bermula saat ia putus dengan pacarnya yang terakhir karena saat itu tiba-tiba leo tidak bisa memegang ataupun menyentuh pacarnya, ia tidak punya keinginan dan mood untuk melakukan hal tersebut dan malah merasa risih jika ia harus melakukannya. Perasaan tidak enak dan aneh ini muncul tiba-tiba, dan ini bukan kali pertamanya karena Leo sudah sering bergonta ganti pasangan.
tapi terus berakhir dengan putus, Leo menerima perjodohan ini dari ayahnya. karena Leo mengingat sosok shanum saat di perpustakaan masa kuliah dulu, ia tau jika shanum adalah juniornya di kampus tapi mungkin shanum tidak menyadari hal itu. Leo ingat jika dulu orang yang membuatnya merasakan perasaan jatuh cinta untuk pertama kalinya adalah shanum, tapi Leo tidak sempat mengungkapkan apalagi untuk sekedar Pendekatan. Mereka dulu bahkan belum pernah mengobrol dan berkenalan satu sama lain, Wajar saja jika shanum tidak mengenali Leo. bukan tanpa alasan Leo menerima Lamaran perjodohan ini karena ia sudah tau tentang shanum sejak awal.
Setelah lulus dari kampus Leo bahkan tidak sempat meminta nomor handphone dan bahkan alamat rumahnya. Cinta Leo benar-benar berhenti sampai disitu seperti jalan buntu, Yang berakhir dengan Cinta bertepuk sebelah tangan.
Lalu kehidupan Leo ditempat kerja awalnya normal-normal saja, Karena tuntutan dari ayahnya yang selalu terus-terusan menanyakan Calon menantu pun membuat Leo berusaha untuk mencari pasangan.
Ia pun tertarik kepada beberapa perempuan lalu mengencani mereka, terkadang ada perempuan yang mengungkapkan cintanya pada leo duluan dan leo malah langsung menerima. tapi mereka semua berakhir putus dari Leo,
Leo bahkan bingung dengan dirinya sendiri, ia hanya merasa tertarik sejenak tapi tidak cinta. saat berpacaran pun Leo tidak pernah melakukan skinship duluan ataupun membalas sentuhan dari pacar-pacarnya. ia seperti orang yang lurus saja. tanpa emosi. terkadang hal yang membuat Leo bersemangat adalah saatnya bekerja dimana ia bisa membuat alasan kepada pacar-pacarnya dan sibuk diperkerjaan. ia tau jika para mantan pacarnya dulu tidak bahagia dengan Leo Dan leo merasa bersalah kepada mereka. Leo selalu merasa gagal setiap kali menjalin hubungan dengan perempuan
Hal itu lah yang membuat para mantan pacarnya jengkel dan menganggap Leo tidak gentle dan Penggila Kerja. sampai suatu saat ia menyadari jika ia seorang impoten dan juga salah satu pacarnya dulu pun terang-terangan membentak Leo dengan sebutan Impoten sebelum akhirnya mereka berdua putus.
dan setelah itu Leo tidak pernah lagi berkenalan dan mengencani gadis, sampailah hari dimana ketika Ayahnya mengenalkan Leo pada seorang perempuan. dan Saat itulah Leo terkejut dan teringat tentang Gadis Cinta Pertamanya dulu saat di kampus, yang membuatnya merasakan perasaan berdebar untuk pertama kalinya. tapi itu dulu, karena sekarang Leo sedikit berbeda
Sejujurnya ia ragu Menerima Lamaran ini, karena Leo takut jika shanum akan kecewa padanya seperti mantan pacarnya lain tapi disisi lain juga Leo tidak ingin melepas shanum. akhirnya ia pun menerima lamaran itu.
"hah..." Leo menghela nafas pelan, ia masih tidak menyangka jika gadis yang ia perhatikan dalam diam dulu sekarang sudah menjadi istrinya. tapi tetap saja Leo masih takut jika ia masih tidak bisa merasakan apapun jika menyentuh shanum, karena itu ia memilih untuk tidak melalukan apapun pada shanum.
"Aku tidak peduli dia Cinta atau Benci, yang penting dia milikku sekarang" kalimat yang terdengar obsessive itu tanpa sadar terucap dibibir Leo. Seperti sebuah barang Langka ia sedikit egois karena merasa sudah berhasil mengikat shanum.
"Sepertinya aku harus sedikit menjaga jarak, aku takut dia akan risih" ucap leo sambil mengangguk. Leo berpikir untuk berangkat kerja di waktu yang sangat pagi dan pulang kerja di waktu yang sangat malam sehingga ia tidak perlu bertemu dengan shanum walau berada di rumah yang sama. pikir leo
Malam itu tanpa terjadi apapun, berlangsung senyap seperti malam-malam biasa. Kamar shanum dan Leo yang bersebrangan tak terdengar suara satupun disana. Mereka membuat sebuah batasan dan dinding sendiri untuk tidak saling mengusik satu sama lain, inilah yang dinamakan Se Atap tapi tak Se Hati.
🌼
Keesokan paginya saat shanum membuka mata, ia tidak lagi berada di rumah yang biasa ia tinggal bersama ayah dan ibu. pagi itu dengan langit-langit yang asing menyadarkan Shanum tentang kejadian yanh sudah dialaminya Kemarin.
Sekarang ia sudah menjadi istri seseorang, ia bahkan tidak kenal dengan siapa ia menikah. Shanum kemudian berjalan keluar Kamarnya. ia berjalan menuju dapur , saat itu tepat pukul 6 pagi. ia ingat jika Leo akan berangkat kerja jam 7, maka dari itu shanum bersiap untuk menyiapkan sarapan pagi.
Ia menyiapkan nasi goreng beserta telur mata sapi di atasnya dan susu tepat berada disamping piring. sudah lewat dari jam setengah 7 Namun Leo tidak keluar dari kamarnya, Shanum pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Leo. ia lalu berjalan ke arah kamar dan melewati batas yang semalam mereka baru buat.
Tok Tok Tok
(Suara ketukan pintu)
"Kak.. " panggil shanum karena ia bingung harus memanggil apa. Suamiku? ia terlalu geli dengan panggilan itu, memanggil nama saja justru tidak sopan mengingat usia Leo 2 tahun lebih tua dari dirinya.
Tok Tok Tok
"kak.. sarapan dulu.. " panggil shanum sekali lagi namun tidak ada jawaban. tak lama bik surtik ART pun datang.
"Nak, kalo ndak salah Den Reyl dah berangkat kerja dari subuh tadi dianter sama pak wanto" ucap bik surtik.
"hah? oh.. gitu ya bik.. . " kaget shanum dan mengangguk paham.
"Bibik permisi angkat jemuran di atas dulu ya.. " pamit bik surtik
"iya bik..silahkan.. " sahut shanum.
Shanum hanya menatap kosong pintu kamar Leo yang tepat berada di depannya. tapi ia tidak berniat untuk masuk, karena itu hal privasi Leo dan shanum takut membuat masalah disini. Shanum pun berjalan kembali ke dapur dan duduk di atas meja makan.
"Apa Aku yang Kesiangan ya.. " gumam shanum. dan tak lama bik surtik pun muncul lagi memecah lamunan shanum.
"wah.. Nak Shanum masak nasi goreng ya, "
"eh iya bik, tadinya buat kak leo tapi dia dah pergi kerja. "
"owalah.. Den Reyl emang jam kerjanya suka berubah-ubah nak. maklumin aja " ucap bibi menangkan shanum.
"iya bik, ngomong-ngomong bibik belum sarapan kan? ayok kita sarapan dulu. soalnya sayang nasi gorengnya" ajak shanum.
"wah.. apa gapapa nak? "
"gapapalah bik.. "
"makasih nak.. kebetulan bibik belum sempat sarapan tadi di rumah hehehe.. " bik surtik pun menarik kursi meja makan dan makan di piring yang seharusnya untuk leo.
"Bibik pusing ngurusin cucu satu-satunya tiap berangkat sekolah kalau tidur susah dibangunin dan.. ya.. gitu--" kata bik surtik sangat asik mengajak Shanum mengobrol dan bercerita tentang cucunya.
Pagi itu, Shanum tidak terlalu merasa kesepian karena ada bik surtik.
🌼
Pukul 12.00 Malam.
Seharian ini Shanum tidak melakukan apapun selain tidur, nonton dan Makan. Seumur hidup dan untuk pertama kalinya ia merasakan hidup sebagai pengangguran. walaupun Shanum anak dari Keluarga yang cukup berada, tetap saja saat masa Sekolah shanum berjualan kecil-kecilan untuk menambah biaya sekolahnya. karena dulu usaha ayahnya yang masih pasang surut dan ibunya hanya seorang ibu Rumah Tangga.
"Hoamm" .
Rasa ngantuk yang tak tertahankan saat ini Ia rasa. Shanum menunggu suaminya Leo pulang kerja, ia sudah menyiapkan menu untuk makan malam mereka berdua, dan semua sudah tertata rapi di atas meja makan. Makanan yang sedari tadi mengepulkan Asap di atasnya kini menghilang, yang tadinya masih hangat kini jadi dingin.
Dilihat Shanum bahwa hari sudah hampir tengah Malam, Namun Suaminya belum pulang. Karena tidak tahan dengan rasa kantuknya Shanum pun menuju kamar tidurnya dan tertidur duluan.
🌼
Sesuai Rencananya tadi Leo pun pulang ke rumah sekitar jam 1 dini hari, Shanum sudah tertidur lelap. kemudian ia berjalan menuju dapur, dilihatnyalah hidangan yang sudah tertata di atas meja.
"ah.. "
pikir leo paham, Shanum menyiapkan ini untuk mereka berdua karena terdapat dua piring yang masih kosong berhadapan disana.
"dia sudah makan belum ya.." batin Leo, Ia sempat berpikir untuk membangunkan Shanum tapi Ia Ragu dan belum siap untuk bertemu Shanum lagi.
Akhirnya Leo pun bergegas Mengganti pakaiannya lalu kembali ke dapur, duduk di atas meja dan kemudian memakan masakan yang shanum siapkan tadi.
"Nyam.. enak nya" gumamnya dan sangat lahap menyantap makanan itu, dan mungkin saja ia memang dalam kondisi yang lapar saat ini.
Setelah Selesai Makan Leo pun berjalan ke arah kamar Shanum, berdirilah ia didepan pintu kamar Shanum. dengan kepalan tangan yang membatu dan tak bergerak yang berjarak hanya 1jengkal dari daun pintu, Leo merasa Ragu untuk membangunkan Shanum. Ia benar-benar tidak berani bertemu dengannya, setelah sepersekian menit berpikir dan mengumpulkan keberanian . Leo pun mengetuk Pintu kamar shanum.
Tok Tok Tok
(Suara Ketukan Pintu)
"Anu.. "
Leo benar-benar kikuk dan taktau harus memanggil Shanum dengan sebutan apa.
TokTokTok
"Ss.. S-Shanum..?" ucap Leo gugup. akhirnya ia bisa menyebut namanya.
Tak ada jawaban dari dalam,
TokTokTok
"Shanum?!? " Panggil Leo lagi kali ini ketukan pintunya agak keras, Namun tetap tidak ada jawaban dari dalam kamar shanum. Pikiran Negatif pun mulai bermunculan dibenak Leo,
"Apa shanum nggak ada di rumah ya? jangan-jangan dia kabur?! " Tebak Leo Asal. Bergegas ia mengambil Ponsel miliknya. Menekan menu Kontak panggilan, Ia pun langsung menelpon Bik Surtik.
Tuttt Tutt
(Dering Ponsel Memanggil)
Bik Surtik belum mengangkat telpon, Berulang kali Leo menelpon Bi Surtik akhirnya telpon tersebut dijawab.
"Ya halo den? ada apa atuh malem malem nelpon?"
"gini bik, apa istri saya pergi tadi? "
"nggak den.. tadi bibik pulang hampir magrib, Dan Nak Shanum masih ada di rumah malah lagi masak tadi den"
"Apa iya bik? soalnya saya ketuk pintu kamarnya gak ada jawaban terus saya pulang rumah tadi juga gak ada siapa-siapa"
"Serius den, bibik juga pamit sama nak shanum sebelum pulang tadi dia lagi sibuk masak di dapur. apa den reyl dah liat didalem kamar? bukannya kamar kalian sama atuh? buka aja pintunya"
Kaget, Leo pun tersadar jika bik surtik tidak tau kalau ia dan shanum tidak tidur di kamar yang sama. hampir saja, Leo pun mengakhiri panggilan telpon bik surtik sebelum dia bertanya macam-macam.
"Oh.. iya ya bik, Terimakasih bik maaf mengganggu sebelumnya"
"Sama sama den.."
Tuttt Tuttt
(Panggilan pun berakhir)
Bik Surtik tidak tau jika Leo dan Shanum. pisah kamar, karena tugas bik surtik di rumah hanya Mencuci pakaian dan menyetrika. Selebihnya beberes di Rumah hanya Leo yang lakukan di setiap hari minggu saat ia masih bujangan dulu.
"coba aku cek di dalem ya.. ekhem! "
Leo memberanikan diri membuka pintu kamar shanum,
Ceklek!
Pintu pun terbuka sedikit demi sedikit, Leo pun sedikit memasukkan kepalanya untuk mengintip. dilihatnya shanum sedang berbaring di atas Ranjang,
"hah.. syukurlah.. " Ucap Leo lega setelah melihat shanum.
"Tapi, Kenapa dia gak bangun ya? padahal suara ketukan pintu tadi lumayan keras" gumam Leo. Dan tiba-tiba Raut Wajah Leo berubah menjadi ekspresi panik.
"Hah! apa jangan-jangan ... " duga Leo berlebihan, saat ini dipikirannya terlintas bahwa Shanum meminum racun lalu bunuh diri tapi dengan posisi alami seperti orang tidur atau dia bunuh diri dengan cara lainnya?
Tak peduli dengan batas Kamar yang seharusnya tidak akan pernah ia masuk tanpa seizin shanum sendiri. Leo malah nyelonong Berjalan cepat menghampiri Shanum yang terbaring di atas kasur, Dengan rasa khawatir untuk yang kesekian kalinya Leo melihat kembali wajah istrinya. tapi tetap saja ia merasa biasa saja, Putih pucat dan tidak bergerak sama sekali. Leo kalang kabut dipegangnya lengan shanum. mengecek denyut nadi.
"hah.. " Leo menghela nafas lega, karena Denyut nadi shanum masih berdetak.
ditepuk-tepuknya pelan pipi shanum.
"shanum.. bangun.. " namun shanum tetap tidak bangun. Leo bingung ia benar-benar tidur atau apa. Leo pun menggerak-gerakan tubuh shanum sedikit.
"Shanum.. " panggil leo. dan kemudian tiba-tiba shanum mengerang dan bergerak.
"Nanti Ma.. Shanum masih ngantuk.. " Shanum mengigau, sontak hal itu membuat Leo kaget dan hal yang lebih membuat Leo kaget Shanum tiba-tiba menarik tubuh Leo dan mendekapnya. seperti sebuah bantal pelukan, mungkin itulah yang saat ini shanum kira.
Untuk pertama kalinya Leo tau tentang Kebiasaan tidur Shanum yang benar-benar aneh ini. jika Shanum sudah tidur ia tidak akan mudah dibangunkan oleh suara apapun walaupun Hujan meteor atau bunyi Bom Sekalipun berada didekatnya, Hanya ibunya yang tau jika Shanum itu tidurnya kebo. dan yang kedua ayahnya baru yang ketiga Leo. biasanya ibu shanum akan menepuk pipi shanum atau mengguncang tubuhnya seperti yang Leo lakukan tadi. mungkin karena itu kebiasaan shanum yang spontan mengerti cara ibunya membangunkannya.
Degg degg
Saat ini detak jantung Leo berdebar kencang, bahkan setelah acara pernikahan. ini pertama kalinya ia dan shanum berdekatan. Leo pun membenarkan posisi shanum yang saat ini sedang memeluknya, tapi Tangan shanum yang melingkar di pinggang leo sangat erat dan sulit untuk dilepas.Leo tidak ingin mengganggu tidur shanum, alhasil ia terpaksa harus tetap di posisi seperti ini.
"dia masih cantik " ucap leo pelan dan menatap wajah shanum dalam. tetapi ia tidak bisa terus melihat wajah shanum, pikirannya langsung aneh saat matanya tadi beralih menatap bibir shanum.
Leo mencoba Memeluk balik shanum dalam dekapannya, tapi tak bertahan lama. karena sensasi aneh yang ia rasakan di dadanya sangat membuat tidak nyaman dan sesak. Ia pun kemudian hanya merentangkan sebelah tangannya di atas kepala shanum dan sebelahnya lagi disisi tubuhnya .
"hah.. kenapa aku harus ngalamin ini.. " ucapnya sedikit frustasi. karena tidak bisa dengan benar melakukan skinship, ia sangat benci perasaan Aneh yang setiap kali muncul dan ia rasakan.
Tak lama kemudian Leo pun ikut tertidur, Malam itu tanpa kesengajaan Mereka Berdua pun tidur di ranjang yang sama.
🌼
(Next>>)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments