Chapter 17 "Siapa Gadis Itu"

Tunas itu pun tumbuh seperti Sang Bunga...

Tetapi sang Bunga tampak melepaskan satu per satu kelopaknya ke langit ..

Mereka berterbangan dan hanya menyisakan inti bunga..

lalu Ada satu bunga lain yang mengalihkan perhatian para lebah..

..

🌼

"Hai Sayang.."

Suara tersebut mengalihkan fokus leo dari layar laptopnya.

"K-kau!?" kaget leo.

Betapa terkejutnya leo melihat gadis tersebut. Gadis itu perlahan berjalan menghampiri leo hingga jarak hanya berkisar sejengkal diantara mereka, Wajah leo pun berubah pucat dan tengkuknya mulai berkeringat dingin.

"Apa kabar sayang.. Owh!apa ini.. Jangan gugup seperti itu.." ucap sang gadis kali ini ia memegang pundak leo yang tadinya hanya gemetar biasa kini gemetar tak terkendali.

"aku kangen sama kamu.." sambungnya dan membelai pipi kanan leo.

Leo pun menepis tangan sang gadis.

"Pergi!" ucapnya ketus dan berdiri ke sudut lain menghindari si gadis

"Yha...kok gitu sih.." rengek sang gadis dan menyusul menghampiri leo, kali ini ia langsung memeluk punggung leo dari belakang. "Kamu masih ngambek sama aku?"

"...."

Tidak ada jawaban dari leo,

Shanum P.O.V

disisi lain shanum yang sedari tadi berada dalam taxi pun akhirnya sampai di tujuan. Ya, shanum ke kantor tempat leo bekerja dan menyusul. Karena bekal makan siang leo tertinggal, shanum juga hanya sekedar iseng ingin menghampiri suaminya tersebut.

"Siang Bu Shanum.."

"siang juga..."

"Selamat siang bu shanum"

"iya siang.."

"Siang Bu"

"yo!"

dari awal masuk loby hingga naik ke lift setiap kali berpapasan dengan para karyawan mereka pun menyapa shanum, shanum sendiri pun tidak menyangka jika para karyawan memperlakukannya seperti atasan. Ya wajar saja, bos mereka adalah suami shanum.

"huah..capeknya.." keluh shanum yang dari tadi menahan ekspresi.

Ting!

Lift yang dinaiki shanum pun akhirnya berhenti tepat di lantai tempat leo berada, disana sudah terdapat meja sekretaris khusus penyambut tamu jika ingin bertemu dengan leo. Namun saat ini di kursi tersebut tidak ada siapa-siapa,

"ah..ini kan jam makan siang.. pantes kosong" ucap shanum. Yang akhirnya malah kebingungan sendiri melihat banyaknya ruangan-ruangan pada lantai ini.

"Kak Leo dimana ya.. Apa kutelpon aja ya kali"

Drrttttttt Drrttttttttt

📞Nomor yang anda tuju sedang sibuk..cobalah beberapa saat lagi..

"hmm..apa lagi keluar ya. " gumam shanum. sambil celingak-celinguk ia masih tetap berjalan melihat satu per satu ruangan di lantai itu.

Sampailah shanum pada salah satu ruangan dimana pintu nya terbuka sedikit, berniat untuk mengintip ia langsung menyipitkan matanya di celah pintu tersebut.

"kak leo!" girang shanum melihat leo, akhirnya ia berhasil menemukan ruang kerja leo.

"eh?"

Tiba-tiba saja shanum ragu hendak membuka pintu tersebut, Ia pun membuka sedikit lagi celah pintunya pelan-pelan agar bisa melihat lebih jelas.

"huh?!" bingung shanum.

ia melihat seorang perempuan sedang memeluk punggung suaminya tersebut. Perasaan senang karena berhasil menemukan ruangan leo, bercampur aduk dengan perasaan bingungnya akan sosok perempuan itu.

Spontan shanum langsung mengubah posisi tubuhnya ke dinding di sebelah pintu, ia mencoba mencerna keadaan. Saat ini dipikiran shanum apakah suaminya berselingkuh atau memang suaminya sudah bersama dengan wanita itu sebelum shanum menikah.

Ceklek! Tiba-tiba pintu tersebut terbuka, wanita itu pun keluar dari ruangan leo.

Timing yang pas ketika wanita itu dan shanum saling menoleh satu sama lain. Wanita tersebut pun menatap shanum dari ujung kaki hingga ujung rambut, fokus nya pun teralih pada Tas Totebag yang dibawa oleh shanum.

"apa itu?" tanya nya.

"Eh? Ini makanan" jawab shanum dan wanita itu pun tersenyum mencurigakan.

"Ternyata ini parasitnya" ucap wanita tersebut lalu pergi berlalu.

"Pa..ra..sit? Kurang ajar!" ucap shanum yang tak sempat memaki karena pikirannya sempat loading mengartikan makna kalimat itu. Ia pun hanya menghela nafas kasar untuk meredam emosinya "hah!..."

Tak lama kemudian, Leo pun keluar dari ruangan tersebut dengan terburu-buru.

Drakk! Bunyi hempasan pintu yang membuat shanum kaget. Untuk yang kedua kali shanum menatap leo dan leo juga kaget melihat shanum yang ada di depan ruang kerjanya.

"shanum?" kaget leo tapi ekspresi wajahnya tetap tenang.

"eh?..hai..haha!" sahut shanum dengan canggung.

"kok kesini?" tanya leo kembali. Saat ini emosi leo sedang tidak stabil dan shanum bisa merasakan kepribadia leo saat ini tidak pernah ia tampakkan terhadap shanum sebelumnya.

"anu.. Bekal makan siangnya ketinggalan, ini" jawab shanum lalu menyodorkan totebag yang ia pegang sedari tadi, leo pun meraih totebag tersebut.

"oh..makasih, ayo masuk"

leo yang langsung masuk kembali ke ruangannya pun disusul oleh shanum. Sempat tercengan dengan design ruang kerja leo yang tampak klasik dan elegan denga furniture yang didominasi dari bahan kayu jati. Shanum pun duduk di salah satu sofa yang berhadapan dengan leo,

"kamu udah makan?" tanya leo, shanum pun hanya merespon dengan gelengan kepala.

"aku.. Rencana mau makan disini juga soalnya bawa 2 porsi apa boleh?" tanya shanum kembali. Dan leo hanya cengir melihat shanum.

"iya boleh.."

"sini aku hidangin kak" ucap shanum yang mengambil alih totebag tadi lalu menghidangkan lauk pauk di hadapan leo yang ia bawa dari rumah.

Meskipun sempat melihat kejadian tadi, shanum berusaha untuk tetap tenang seolah tidak lihat dan tidak terjadi. Ia membiarkan leo duluan yang akan menjelaskan karena shanum tau pernikahan diantara mereka yang dilandasi karena keterpaksaan, maka shanum memaklumi jika leo punya kekasih sebelumnya dan belum bisa move on.

Tapi bagi shanum dihatinya saat ini sungguh menyakitkan rasanya ia ingin pulang ke rumah dan mengunci diri di kamar, jika shanum yang bertanya duluan pada leo ia takut akan mengusik privasi leo.

"sudah berapa lama kamu di depan pintu?" tanya leo. Shanum sedikit kaget, haruskan ia berbohong saat ini.

"barusan sih" jawab shanum, ia pun memilih jujur karena ingin mendengar sendiri penjelasan dari leo.

"apa kamu sepapasan sama perempuan yang keluar dari ruang kerjaku?" tanya leo kembali, tepat sasaran shanum pun semakin penasaran dengan jawaban leo

"iya.." balas shanum pelan.

"hm.." respon singkat leo.

Tanpa melanjutkan pembicaraan leo malah lanjut makan, shanum sangat kesal. Rasanya ingin ia hujani leo dengan berbagai macam pertanyaan, jika saja dirinya dan leo belum terlalu akrab. Kalau sudah begini shanum lah yang jadi ciut.

hingga makanan mereka berdua selesai leo tetap tidak bicara apapun, namun ekspresinya sangat datar dan ketus.

"kak.. Apa di kamar mandi ada wastafel?" tanya shanum memecah keheningan dan kebisuan leo.

"ada. masuk aja kamar mandinya"

"oke"

Shanum pun membawa piring kotor untuk ia cuci.

"dia tadi pelukan sama tuh perempuan, pasti sekarang dia bingung mau jelasin ke aku. Apa bener kak leo cinta sama perempuan itu hmm..." batin shanum. Ia pun menatap pantulan cermin yang ada di hadapannya saat ini. Tak kalah bingungnya leo, shanum malah tampak lebih bingung.

"aku sih oke aja kalo dia jujur cinta sama perempuan lain. Kalau mau cerai aku juga ikhlas.." pikirnya lagi. Tapi kenyataanya dada shanum sekarang sangat sesak jika mengucap "cerai" tersebut.

"kok..aku gini sih..bukannya bagus kalau cerai? Kan aku emang ingin bebas dari kekangan davonder ini!"

🌼

shanum dengan pikirannya. Dan leo pun dengan pikirannya pula,

"aku tau dia liat dibalik pintu tadi, makanya perempuan itu langsung kuusir. Apa sekarang dia pikir aku selingkuh ya, aku harus jelasin gimana pun caranya. " Leo bertekad di hatinya. "Tapi..penjelasannya terlalu panjang kalau harus membahas penyebab awal nya.. " tekadnya pun langsung runtuh seketika.

"Hah!.." ia pun menghela nafas kasar.

Ceklek

Pintu kamar mandi pun terbuka, shanum pun keluar dari kamar mandi dengan membawa perlengkapan bekal tadi yang sudah rapih.

Leo pun menoleh ke arah shanum, ia berpikir saat inilah yang tepat untuk langsung menjelaskan sebelum shanum pulang dengan kecurigaan.

"shanum." panggil leo .

" ya kak?" sahut shanum.

"jangan pulang dulu. ada yang mau kuomongin..."

Mendegar hal itu shanum sangat semangat ia langsung duduk kembali berhadapan dengan leo.

"sebenarnya perempuan tadi.."

..

🌼

(Next)>

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!