Bab 11

Tring !

Serin yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit dengan pakaian biru khas rumah sakit dan selang infus yang menempel di tangannya. Ia mulai membuka matanya perlahan lalu mengucek pelan matanya dan memandangi sekeliling terlihat ada Renjun, Jennie, Soora, dan Aeri yang tampak sangat khawatir dan cemas.

"Serin kamu sudah sadar?" Tanya Soora yang melihat Serin membuka matanya.

"Di rumah sakit"

Semua orang pun langsung berkumpul di dekat ranjang tidurnya dan menatap Serin intens dengan segudang pertanyaan yang menumpuk.

"Serin aku sangat khawatir padamu" Jennie langsung memeluk Serin yang lagi terbaring itu.

"JENNIE! Serin masih sakit!" Dengan cepat Aeri langsung menarik tubuh Jennie agar menjauhi dari Serin.

"Tidak apa apa, aku baik baik saja" Jawab Serin tersenyum. " Renjun apa yang terjadi padaku?" Tanyanya.

"Kau pingsan, tubuhmu sangat lemah sekali! Kau juga mengalami hipotermia. Tapi sungguh sebuah keajaiban kau bisa bertahan selama tiga sendirian" Jawab Renjun.

"Maafkan aku ya teman teman. Gara gara aku konser kita batal" ujar Serin dengan wajah sedih.

"Ini bukan salahmu! Ini semua gara gara si bangsat Lucas dan Soomin" pekik Jennie yang selalu emosian.

"Jenn berhenti menyebut pasangan jahanam itu, kasihan Serin!" Ujar Soora.

"Biarkan Serin beristirahat dengan tenang dulu" Ujar Renjun tersenyum.

"Terimakasih teman karena sudah perduli padaku" Serin menatap dengan haru.

"Kamu itu sangat berharga bagi kami semua." Ujar Renjun di iringi dengan senyum Jennie, Soora dan Aeri.

"Serin kami minta maaf ya karena tidak bisa menemanimu di sini terlalu lama, karena kami ada beberapa projek iklan" ujar Aeri tak enak.

"Tidak apa apa, kalian bisa kembali ke Seoul. Aku ingin berada di sini dulu selama sebulan untuk menenangkan pikiranku" Jawab Serin.

"Benar Serin harus menenangkan pikiran dulu karena masalah ini" kata Soora.

"Serin aku akan menemanimu di sini" pinta Renjun.

"Renjun kau lupa harus syuting drama denganku hah?" Tanya Jennie.

"Jennie kamu main drama dengan Renjun?" Tanya Serin tak percaya.

"Iya sebagai peran figuran saja! Menyebalkan sekali, seharusnya aku menjadi tokoh utamanya" decak Jennie.

"Oh iya aku lupa, maafkan aku ya Serin" ujar Renjun.

"Enggak apa apa lagi pula aku akan meminta manajer Lee untuk mencari asisten untukku" jawab Serin.

Akhirnya setelah beberapa hari Serin kembali ke villa nya dia memutuskan untuk tinggal di sana selama satu bulan untuk menenangkan pikirannya. Sementara Renjun, Jennie, Soora dan Aeri kembali ke Seoul karena perkerjaan mereka masing-masing.

"Ahhh... Akhirnya aku sudah pulih sepenuhnya" Serin merebahkan tubuhnya di kursi ruang tamunya.

"Oh iya.. aku kan punya janji sama Jeha. Aku harus bertemu dengannya" Gumannya.

Serin langsung beranjak pergi ke tempat wisata Gunung Halla untuk bertemu dengan petugas di sana. Serin berencana untuk mengendarai mobilnya sendiri namun tidak di izinkan oleh Marie asisten yang di kirim oleh manajer Lee.

"Tidak boleh! Nona baru saja pulih!" Ujar Bi Marie.

"Tapi aku harus pergi kesana untuk membalas budi kepada seseorang yang telah membantuku waktu tersesat di Gunung" ujar Serin dengan gigih.

"Pergilah dengan Pak Martin!"

Serin pun di antar oleh Pak Martin menuju wisata Gunung Halla. Setelah menempuh beberapa menit akhir Serin sampai di sana ia langsung pergi menemui petugas di sana.

"Permisi pak" panggil Serin kepada petugas yang sedang minum kopi.

"Choi Serin?" Kagetnya petugas melihat idola nya.

"Iya ini aku" Serin tersenyum.

"Wuah ini suatu keberuntungan bagi saya bisa bertemu dua kali dengan Choi Serin" mata petugas itu berbinar binar.

"Pak saya boleh meminta sesuatu?" Tanya Serin.

"Apa sih yang nggak buat idola ku.."

"Saya ingin meminta anda mengantar saya ke desa di kaki gunung" pinta Serin.

Petugas itu langsung diam seketika saat mendengar ucapan Serin. Wajahnya langsung berubah ketakutan.

"Maaf sudah tidak ada desa di sekitar kaki Gunung"

"Tapi ada seorang pria desa yang membantu saya waktu tersesat saat mendaki gunung" ujar Serin.

"Ha..ha.. mungkin dia seorang pendaki juga?"

"Kurasa tidak, karena pria itu tidak memakai peralatan lengkap untuk mendaki gunung" jelas Serin.

"Bisa saja dia adalah pendaki yang sudah pro jadi tidak perlu peralatan untuk mendaki" ujar petugas itu tertawa.

"Mungkin tapi bisa saya mengecek identitas para pendaki pada saat itu?" Pinta Serin.

"Tentu saja"

Petugas itu memberikan catatan pendakian pada Serin. Dengan teliti Serin membaca satu persatu namun tak ada satupun tertulis nama Jeha pada hari itu dan tidak ada bukti identitas foto Jeha pada catatan itu.

"Tidak ada pak, apa benar memang tak ada desa di kaki gunung?" Tanya Serin penuh keraguan.

"Sebenarnya waktu dulu sekali ada desa di kaki gunung. Tapi karena ada pembunuhan orang orang di desa di hantui oleh hantu hantu dari gunung itu sebabnya sekarang tidak ada desa di kaki gunung. Tapi tenang saja itu semua hanya mitos untuk menakuti anak anak" ujar petugas.

"Lalu siapa pria yang telah menolongku itu?"

"Ouh.. mungkin saja dia pendaki ilegal. Soalnya banyak sekali yang mendaki secara ilegal"

"Terimakasih ya pak atas informasinya kalau gitu saya kembali dulu"

"Sama sama"

Dengan keadaan putus asa Serin kembali ke villanya. Dia benar benar ingin bertemu dengan Jeha lagi, tapi bagaimana caranya? Kalau dia seorang pendaki ilegal akan sulit untuk bertemu dengan lagi.

Sesampainya di villa Serin langsung pergi ke atas balkon villanya ia duduk di sana sambil menikmati cemilan manis dan segelas susu manis. Tangannya sibuk mengscroll layar handphonenya melihat postingan Instagram milik adiknya itu.

"Anjir.. bisa bisa dia mengumbar kemesraannya bersama Lucas! Padahal aku kan belum mengumumkan secara resmi di media kalau kami sudah putus" dengus kesal Serin dengan mata melotot.

PRANG!

Tiba tiba pot bunga yang ada di balkon terjatuh kebawah. Serin sangat kaget, lalu menoleh kearah sana terlihat seperti ada bayangan hitam menatapnya.

"Ahh... Angin palingan" Serin kembali menatap layar handphonenya membaca komentar haters.

Giz09 : Lucas lebih cocok dengan Soomin ya..

Alan89 : Serin itu sok imut banget dech.. dia itu cuma beruntung aja bisa menjadi kekasihnya Lucas.

"Akhhhh kok hati aku sakit banget ya" rengekan Serin.

"Bisa bisa mereka menghujat aku tanpa tau kebenarannya"

Saya sudah bilang lupakan dia! Dia tidak pantas untuk kamu!

"Suara siapa itu?" Pekik Serin menengok kesana kesini mencari sumber suara itu.

"Kok mendadak jadi horor nih villa, apa gara gara waktu itu aku beli murah ya" Guman Serin.

Hati Serin merasa sangat gelisah, ia sangat takut jika mendengar suara aneh itu lagi sama seperti saat mendaki waktu itu. Lalu Serin memutuskan untuk turun dari balkon menuju kamarnya untuk beristirahat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!