Bab 6

Pagi harinya tetesan embun mulai membasahi hutan tersebut di tambah lagi suara kicau burung yang merdu membuat Serin terbangun dari tidurnya.

Serin mulai membuka matanya perlahan, kesadarannya mulai terkumpul. Betapa terkejutnya Serin saat melihat Jeha sedang memandangi wajahnya sangat dekat.

"ASTAGA! Bikin kaget aja" Serin langsung bangkit dari tidurnya lalu duduk ia merasa was was terhadap Jeha.

"Dasar Cowok Mesum!" Teriak Serin.

"Maaf, kau sangat cantik"

"Tentu saja aku ini Choi Serin seorang selebritis yang terkenal. Memiliki jutaan fans di seluruh dunia, jadi kau itu sangat beruntung bisa bertemu denganku" Serin menyombongkan dirinya lalu tersenyum bangga.

Serin mendekat ke arah Jeha." Jeha disekitar sini ada sungai? Aku ingin membersihkan diri, lihat bajuku ini sangat kotor" Serin memperlihatkan baju yang penuh tanah. Lalu Jeha menatapnya.

"Ada disana, mari saya antar" ujar dingin.

Jeha mulai melangkah kakinya, sementara Serin masih sibuk mengemasi barang-barang bawaannya.

Benar benar cowok yang tidak peka--batin Serin sambil memasuki barangnya kedalam tasnya.

"JEHA! TUNGGU AKU!"

Serin yang terburu buru langsung memakai sepatunya, membawa tas di punggungnya dan berlari menyusul Jeha.

"Tega sekali kau meninggalkanku" ujar Serin dengan nafas terengah-engah.

"Kau itu sangat payah sekali ya!" Ketus Jeha.

"Eh... Kenapa kau sering sekali ngatain aku sih?" Tanya Serin dengan wajah bingung.

"Seharusnya kau tidak usah mendaki gunung jika punya stamina yang buruk!"

"Suka suka akulah. Kok jadi kamu yang ngatur sih!" Dengus Serin kesal sambil berjalan mengikuti langkah Jeha.

"Karena saya khawatir pada kamu!"

Deg.

Hening.

"Hahaha.. aku tau semua orang sangat khawatir pada idola nya. Dan kau pasti adalah fansku ya" Serin tertawa kecil untuk memecah keheningan.

"Kenapa kau ingin sekali mendaki ke puncak gunung Halla?"

"Aku hanya ingin meluapkan emosiku saja."ucap Serin Cengengesan.

"Berteriak teriak tidak jelas seperti itu?"

"APA? Jadi kau melihat saat di puncak gunung?" Tanya Serin dengan ekspresi kaget di wajah. Bayangkan betapa malunya dia, wajah langsung memerah seketika menahan rasa malu.

"Saya melihat semuanya"

"Ingat ya Jeha! Jangan beritahu siapapun tentang hal itu! Awas kau!" Ancam Serin pada Jeha.

"Tidak akan. Sepertinya kamu sangat membenci orang yang bernama Lucas?"

"Ihhh.. kepo banget sih!"

Serin hanya mendengus kesal tidak menjawab pertanyaan dari Jeha dan ia fokus berjalan" Hidupku itu sangat rumit, terlebih lagi aku ini seorang idol K-Pop tidak boleh ada skandal dalam hidupku" Jawab Serin dengan raut wajah sedih.

"Saya akan mendengarkan cerita kamu yang rumit itu"

Serin terdiam sejenak ia ragu jika bercerita dengan Jeha. Tapi di sisi lain ia juga butuh seorang teman curhat.

"Lucas adalah kekasihku, kami saling mencintai meskipun kami berdua sangat sibuk dalam perkerjaan kami masing masing tapi kami sudah berkomitmen dalam hidup. Dan kami akan menikah. Tapi kemarin aku memergoki kekasihku sedang berselingkuh di villa nya bersama dengan adik kandungku sendiri. Betapa sangat menyakitkannya" ujar Serin dengan matanya yang berkaca.

"Jangan sedih, dia adalah pria bodoh yang meninggalkan gadis cantik seperti kamu"

"Hahahaha... Kata katamu seperti Renjun" Serin tertawa.

"Renjun siapa lagi? Kekasih kedua kamu?"

Kata Jeha sambil berjalan beriringan dengan Serin.

"Tidak. Dia adalah sahabat masa kecilku, kami tumbuh bersama dan sekarang dia telah sukses menjadi seorang aktor"

"Kalau gitu bisakah saya menjadi sahabat kamu seperti Renjun?"

"Tentu saja kau kan telah menolongku, Oh iya Jeha apapun yang kamu minta aku pasti akan memberikannya Supercar, rumah, Gucci, Dior, iPhone apapun itu aku bisa membelinya. Karena aku sangat kaya" ujar Serin tersenyum Sombong.

"Kalau gitu saya ingin berada di sisi kamu"

"Tentu saja seorang fans harus berada di sisi sang idola nya untuk selalu mendukungnya." Ungkap Serin berbinar binar.

"Terimakasih Jeha"

____________

Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka berdua sampai di hilir sungai, tempat yang sangat indah banyak bebatuan yang menghiasi sungai tersebut. Airnya pun sangat jernih sekali.

"Wuah... Indah sekali" kagum Serin terpanah.

Serin langsung melepaskan tas berat yang ada di pundaknya. Kemudian ia mengulung celana selutut lalu berlari menuju tepi sungai.

"Hati hati nanti kamu terjatuh" Seri Jeha Khawatir.

Dan benar saja...

BRUK

Serin terjatuh akibat terpeleset batuan kecil yang licin di sepanjang sungai.

"Awhh.. sakit! Kena sial terus sih" lirihnya yang tubuh sudah tersungkur di tanah.

Jeha berjalan mendekati Serin yang terjatuh.

"Hobi banget jatuh! Sudah tiga kali saya melihat kamu jatuh!"

"Bukannya hobi, tapi aku terpeleset." Serin mengulurkan tangannya kepada Jeha agar ia membantunya. Tapi Jeha malah jalan melewati Serin dan malah memandangi sungai.

Dih! Ga peka banget sumpah!--- batin Serin kesal.

Serin langsung bangkit berdiri dengan wajah cemberut. Dia langsung menuju tepi sungai, berjongkok mencuci wajahnya yang nampak kotor.

BYUR!

Serin menggunakan kedua tangannya untuk menyirami wajahnya dengan air sungai sementara Jeha berdiri di sampingnya menatapnya.

"Segar.. sekali" Ujar Serin dengan wajah segar."Jeha cobalah, airnya segar sekali" titah Serin.

"Tidak"

BYUR!

Serin menciprakan air ke arah Jeha menggunakan tangannya.

"Hahahaha." Tawa Serin yang keluar melihat ekspresi Jeha.

Jeha jongkok kemudian mengambil air sungai dengan keduanya tangannya lalu menyiramnya ke arah Serin.

BYUR!

Tubuhnya Serin langsung basah.

"JEHA!"

Serin hendak mendorong Jeha, tapi keseimbangan goyah yabg membuat mereka berdua jatuh bersama di tepi sungai. Tubuhnya Serin berada di atas tubuhnya Jeha, wajah mereka sangat dekat.

Deg.

Tanpa sadar keduanya saling bertatapan.

"Jeha aku minta maaf" Serin langsung beranjak bangun.

"Tidak apa apa ini salah saya. Tapi apa kamu terluka?" Kata Jeha beranjak bangun juga.

Wajah Serin langsung memerah setelah mendengar ucapan dari Jeha."aku baik baik saja"

"Syukurlah"

"Tapi lihat baju ku basah! Aku harus menggantinya" Serin berjalan menuju tasnya.

Didalam tasnya ia mengambil satu set pakai berwarna pink untuk ia kenakan.

"Jeha aku akan berganti baju. Di sana! Jadi jangan mengintip! Awas kalau sampai kamu mengintip" ancam Serin mengepalkan tangannya.

Serin berjalan ke arah sebuah batu yang cukup besar untuk menutupi dirinya saat mengganti pakaian sementara Jeha menunggunya di tepi sungai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!