Serin mengabaikan kata kata yang tiba tiba terdengar di telinganya. Ia hanya fokus berjalan berlawanan arah dengan ucapan yang menyuruhnya.
Abaikan saja Serin. Lebih baik aku berjalan ke arah kiri.-- batin Serin yang ketakutan setengah mati.
Serin langsung berkeringat dingin, tubuhnya gemetaran. Ia dengar cepat langsung berjalan kearah kiri.
Dasar gadis bodoh! Anda salah jalan.
Suara itu terdengar kembali di telinga Serin. Ia merasa sangat sangat takut terlebih lagi dia sendiri berada di tengah hutan yang sangat gelap. Dia hanya bermodal senter kecil untuk menerangi jalannya.
Semakin Serin berjalan ia semakin merasa masuk ke bagian terdalam hutan itu.
Bagaimana ini? Aku benar benar sangat takut --- batin Serin dengan mata yang mulai berkaca kaca.
Serin terus berlari, dengan sekuat tenaganya sampai ia benar benar berada di tengah tengah hutan sekeliling hanya ada pohon pohon besar yang menjulang tinggi keatas.
Serin dengan wajah ketakutan, ia menatap dengan fokus daerah sekeliling memastikan apakah ada pendaki lain yang bisa menolongnya.
Dan Ting..
Serin melihat seorang lelaki berbaju putih celana hitam nampak sangat mencolok di gelap malam yang sedang berjalan di depan membelakanginya. Anehnya lelaki itu sama sekali tidak membawa alat pendakian.
"Apa dia warga yang tinggal di gunung ini" Gumam Serin berpikir.
"Lebih baik aku minta bantuan padanya saja" Serin berjalan perlahan mendekati lelaki itu.
"Permisi?" Serin menepuk pundak lelaki yang ada di depannya itu.
Lelaki itu menoleh kebelakang, tapi ia tidak menjawab malah menatap ke arah wajah Serin.
Astaga gila, ganteng banget...
Serin merasa terpesona saat melihat lelaki yang ada di hadapannya itu. Dia berwajah sangat tampan, berkulit putih pucat, tinggi, bermata sipit. Benar benar seperti masuk kriteria menjadi idol K-Pop.
"Kamu bisa lihat aku?"
"Hahaha... Bisalah. Aku juga bisa mendengarkan suaramu" ucap Serin Cengengesan.
Astaga nih orang aneh banget-- batin Serin.
"Saya tersesat di hutan ini. Kamu bisa bantu saya keluar dari hutan ini?" Tanya Serin.
"Kamu tidak takut dengan wajahku?"
"Nggaklah ngapain takut segala" Jawab Serin santai.
Aneh banget segala nanya begitu. Padahal wajahnya sangat tampan--- batin Serin menatap wajah lelaki itu.
"Kamu sudah masuk terlalu jauh dari jalur pendakian. Butuh waktu cukup lama untuk kesana, sebaiknya kamu beristirahat dulu di gubuk anda di ujung sana"
Lelaki itu menunjuk sebuah gubuk yang tiba tiba ada di ujung jalan sana.
"Kau benar sebaiknya aku beristirahat dulu" Ujar Serin.
Lelaki itu hendak pergi meninggalkan Serin sendirian. Tapi Serin yang sadar langsung mencegahnya untuk pergi.
"Tunggu mau kemana?" teriak Serin langsung memegang tangan lelaki itu.
Astaga dingin banget tangan-- batin Serin.
Lelaki menatap Serin, ia langsung refleks melepas tangan lelaki itu.
"Sorry aku refleks tadi"
"Tolong jangan tinggalin aku! Aku sangat takut berada sendirian di tengah hutan begini" pinta Serin dengan wajah memelas.
Lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya lalu berjalan di samping Serin menuju gubuk tersebut. Dengan keadaan kakak terkilir Serin mengikuti langkah kakinya lelaki itu yang jalan terlalu cepat baginya.
Ga peka banget lihat cewe kesakitan begini!! Dibantu kek.. --- batin Serin Kesal.
"HEI TUNGGU AKU!"
Lelaki berhenti, menunggu langkah Serin.
"Astaga kau cepat sekali jalannya" nafas Serin terengah-engah.
"Ayo"
Sesampainya di gubuk itu. Serin langsung melepaskan tas beratnya yang ia bawa dan langsung duduk sambil meminum sebotol air yang dia bawa. Sementara lelaki itu hanya duduk diam menatap Serin yang sedang melakukan aktifitasnya.
"Ahhh... Segar sekali"
Lalu Serin membuka tasnya mengambil mie cup instan dan termos kecil berisikan air panas. Dia akan membuat mie instan untuk mengisi perutnya yang lapar.
Setelah selesai membuat mie, Serin langsung duduk di samping lelaki itu sambil memakan mie nya.
"Kamu mau" Serin menyodorkan mie yang dia buat kepada lelaki itu.
"Tidak"
Serin menarik kembali mie yang ia tawarkan itu. Lalu memakannya sendiri.
"Ngomong ngomong siapa namamu? Kau pasti tau aku? Choi Serin Idol K-Pop dari grub QueenGirls yang sangat terkenal" ujar Serin menyombongkan dirinya.
Lelaki hanya diam tanpa berkata apapun.
Anjir di kacangin-- batin Serin.
"Aku pasti akan membalas kebaikanmu nanti" ujar Serin lagi tersenyum.
Tapi lelaki itu hanya diam dan menatapnya saja.
"Okey kau diam saja. Duduk di situ jangan kemana mana ya"
Serin bangkit berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju tasnya untuk mengambil kotak p3k lalu mengobati luka di tangan dan kakinya.
"Akhhhh... Ini sakit sekali." Serin menuangkan alkohol ke lukanya.
"Kau gadis yang bodoh!"
Serin langsung melotot kaget mendengar omongan pedas dari lelaki itu. Padahal dari tadi dia hanya diam saja walaupun Serin mengajaknya untuk bicara.
"Apa?" Tanya Serin bingung.
"Kau itu gadis lemah! Ngapain segala mendaki gunung."
"Suka suka akulah, itu bukan urusanmu." Kesal Serin mengibaskan rambutnya.
Serin kembali mengabaikan lelaki itu, dia kembali membongkar isinya tasnya yang sangat berat itu. Dia mengeluarkan semua isi tasnya itu.
Lalu tanpa sadar Serin mengambil sebuah lembaran foto.
"Anjir... Bisa bisa aku membawa foto si bangsat ini" Gumam Serin melihat selembar foto dirinya dan Lucas.
"JANCOK" Serin hendak merobek foto tersebut namun...
"Bagaimana bisa aku melupakan dia? Dia adalah pria yang sempurna tampan, kaya lagi. Ahhh sial, aku gagal move on" teriak Serin frustrasi memandangi fotonya dan Lucas.
"Kamu gadis bodoh"
Lagi lagi lelaki itu mengatakan Serin bodoh lagi. Serin yang mendengarnya pun langsung marah.
"Bodoh? Memangnya kau tau apa tentang hidupku?" Bentaknya.
Lelaki itu langsung bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Serin lalu ia menjulurkan tangannya kepada Serin.
"Namaku Jeha"
Serin terpelongo kaget mendadak lelaki itu memberitahu namanya pada Serin. Ia langsung menjabat tangannya Jeha.
"Dari tadi kek kita kenalannya" gerutu Serin
"Sebaiknya kau tidur! Besok aku akan mengantarmu turun gunung" titah Jeha dengan wajah datar.
"Baiklah aku juga sudah sangat lelah" Serin bersiap menyiapkan kantung tidurnya.
"Tetaplah disini jangan meninggalkanku" ancam Serin mengepalkan tangannya.
"Tidurlah! Aku akan menjagamu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments