.
.
.
ke esokan harinya,
Keluarga Alena berangkat menuju Jepang sambil melihat kegiatan Alena yang akan mengikuti pertandingan Anggarnya sebagai perwakilan Negara.
Alena begitu senang akhirnya pertandingan nya ini di tonton oleh Keluarganya begitu lengkap sebab sebelumnya An selalu saja ada halangannya di setiap hari penting Alena.
"itu lawannya?" tanya Ana menunjuk seorang Wanita berumur 25 tahunan terlihat sangar dari Jepang yang ternyata punya darah keturunan Indonesia sehingga bisa menguasai bahasa Indonesia.
"sepertinya iya." jawab Alena tersenyum lebar.
An dan Rovert saling melirik satu sama lain sementara Xabara diam saja dengan pandangan tajamnya itu, bagi Orang biasa mungkin akan takut apalagi tau Identitas Xabara tapi sayangnya seorang Pemain Anggar yang sudah Go-Internasional tidak akan punya rasa takut itu apalagi perempuan itu.
"kenapa anaknya kelihatan berandal sayang?" bisik Ratu ke Xabara.
Xabara menganggukkan kepalanya, "ada yang tidak beres disini Mom, kenapa aku merasa anak itu bukan Petarung yang sebenarnya?"
Ratu membelalakkan matanya, "apa maksudmu Xabara? jangan buat Mom takut."
Xabara melihat ke Ratu yang tampak takut akan sesuatu, Xabara menarik nafas dalam-dalam lalu meminta maaf pada Ratu yang sudah tau Identitas Xabara tapi belum terbiasa melihat sisi berbeda Xabara itu.
"Sayang kamu juga merasakannya? apa dia memang Rosy? kenapa wajahnya berbeda? rambutnya juga." bisik Rovert yang sudah ada disamping Xabara.
Xabara menatap Rovert yang curiga akan sesuatu lalu mereka melihat ke arah Alena dan terdengar oleh Xabara dan Rovert pertanyaan An yang ternyata juga mencurigai hal yang sama.
"memang benar dia bukan petarung yang sebenarnya." jawab Alena tenang.
"Apa??" Ana dan Rovert segera membekap mulut masing-masing yang saking kagetnya jadi mengeluarkan suara cukup besar.
Xabara melebarkan matanya sementara Ratu begitu cemas dan mulai berpikir yang tidak-tidak, An memejamkan matanya menahan dirinya.
"ceritakan bagaimana ceritanya dia bisa menggantikan Rosy?" tanya An dengan dingin.
"dia dikenal DJ singkatan dari Dane Jole seorang Petarung Mafia yang juga sangat hebat bermain Anggar." jawab Alena.
seketika Rovert merasa pusing memijit pelipisnya dan Ratu langsung lemas dibantu oleh Xabara untuk duduk.
"biar Abang yang lawan." kata An.
"kenapa permainannya begini Alena? kenapa kamu membiarkan dia menjadi lawanmu?" tanya Ana dengan kesal.
Alena tersenyum, "ini pertandingan Legal dan sangat bisa melakukan apa saja setelah melewati berbagai seleksi khusus."
"sial*n...!" umpat Rovert yang jelas tau ada konspirasi dalam acara ini.
"tapi kenapa perempuan bernama Rosy bisa digantikan?" tanya An serius.
Alena memasang sepatunya tapi segera An membantu Alena, Alena menatap Keluarganya dengan senyuman dan mengatakan bahwa Ia akan baik-baik saja.
"cepat jelaskan kenapa Rosy itu?" tanya Ana.
"Rovert jaga Alena dengan baik, aku akan melihat sesuatu." pinta Xabara dibalas gelengan oleh Rovert lalu berdasarkan kesepakatan Rovert dan Xabara boleh pergi bersama tapi Sikembar Maldev harus menjaga Alena.
Ratu yang merasa tidak enak badan pun dibawa oleh Xabara dan Rovert ke Ruangan Khusus, sungguh Ratu tidak punya kelebihan apapun di dunia Kejam itu jadi ketika Cucunya dalam bahaya membuatnya gemetar dan lemas karna tidak bisa apa-apa tapi sangat takut akan sesuatu.
Alena mengerjabkan matanya dengan polos, "kenapa pada bubar sih?"
Ana menghela nafas, "kamu tidak sadar apa yang akan kamu hadapi ini Alena?"
"kenapa memangnya?" tanya Alena dengan senyuman.
"jangan teruskan pertarungan ini.!" pinta An dengan tegas.
Alena melebarkan matanya, "Alena tidak bisa mundur karna sudah tanda-tangan Kontrak kalau dibatalin Alena akan bayar denda juga bisa dipecat karna mundur tanpa alasan yang masuk diakal."
An menatap wanita yang tengah minum sambil memandang lurus ke arah Alena, Ia mengedarkan pandangannya mencari segala penjuru yang bisa saja ada rencana lain.
Ana memegang kedua pipi Alena, "awalnya Kakak sering dengar nama DJ tapi Kakak tidak pernah melihat wajahnya langsung, dia Petarung hebat Alena..!"
Alena mengangguk, "tentu saja dia Petarung hebat dan Alena juga petarung hebat."
"Alennaa??" bujuk Ana dengan sabar.
Alena melihat An dan Ana yang tampak waspada akan sesuatu lalu Ia pun menjelaskan bahwa pertandingan ini Legal dan tidak akan mungkin ada konspirasi sebab menjadi Pemain Anggar ditahap Internasional ini bukanlah perkara mudah.
An berbisik pada Ana untuk menjaga Alena sementara Ia akan mencari cara untuk menghentikan pertarungan ini.
"ada apa Kak?" tanya Alena melihat An berbisik ke Ana lalu An mengelus kepalanya dan lari entah kemana.
Ana menangkup pipi Alena dengan tatapan lembut, "kamu ini pura-pura tidak tau atau memang tidak tau Alena? jelas ini ada Konspirasi."
Alena terkekeh pelan, "bukankah hal ini sudah biasa Kak? tapi aku bisa memenangkannya seperti sebelum-sebelumnya kan?"
Ana memegang kedua tangan Alena dan menatap mata Alena dengan serius, "ini pertarungan serius dan Kakak sangat mengenal watak DJ ini jika kalah maka dia tidak akan melepaskan lawannya dengan mudah, pertarungan ini tidak akan dihentikan sampai dia benar-benar menang."
"tapi waktunya sudah ditentukan." bisik Alena.
beberapa saat kemudian,
Ruangan yang tadinya tenang dan banyak pemimpin Olahraga ternama datang ke acara itu tiba-tiba rusuh ketika banyaknya komplotan Orang berpakaian serba Hijau dan tertutup mengenakan topeng wajah mengacau acara.
"diam...!" teriak salah satu dari mereka.
Ana melindungi Alena dibelakangnya, "Alena ini yang kami rasakan, apa kamu tidak tau hal ini akan terjadi?"
Alena menggeleng kepalanya sambil melihat banyaknya Orang yang di Sandera oleh Orang-Orang berpakaian Hijau.
"tempat ini dipasang Bom Waktu yang akan meledak dalam waktu 30 menit jadi jangan ada yang bergerak jika Tidak?? aku akan menekan remot ini."
"Bom??" pekik Orang-orang yang di Sandera.
Alena melihat ke arah DJ yang masih duduk tenang dengan gaya tomboy nya seperti anak laki-laki menatapnya.
"apa kamu tidak merasa ada yang aneh ketika Rosy bisa mundur dari acara ini?" tanya Ana serius ke Alena.
Alena melihat ke arah Ana yang seolah sedang melindunginya, "tidak juga kak..!? bagi kami seorang Pemain Anggar jika tangan cedera tidak akan bisa bermain."
"teruskan pertandingan...!" teriak seorang Pria yang berpakaian serba hijau dan tertutup memegang sebuah remot Bom.
Alena tidak mengerti situasinya yang belum pernah Ia alami itu tapi sebenarnya Alena tidak takut sama sekali hanya terkejut saja dan merasakan hal baru yang belum pernah Ia alami sebelumnya seolah hatinya tergelitik akan sesuatu.
"ayo kita mulai..!" kata seorang Pria asing naik ke atas panggung pertarungan Anggar.
Ana memicing melihat mata Pria itu, "siapa kau? kenapa kau mengincar adikku?"
"kami hanya ingin mencoba bertarung dengan seorang Pemain Anggar yang katanya tidak terkalahkan itu." kata Pria itu dengan santai sambil melihat ke arah DJ yang menyiram kepalanya dengan air.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
makin seru aja, lanjut thor.
2023-07-25
1