.
.
.
An tidak peduli sama sekali pada Carrina bukan karna tidak punya hati tapi An hanya ingin Anak-anak yang diculik itu kembali kepada Keluarganya, mana An tau kalau Carrina tidak punya siapa-siapa untuk kembali.
An tiba di Mansion Maldev disambut riang oleh Alena yang memiliki rambut ikal yang panjangnya melewati pinggang.
"Abanggg?" Alena melompat memeluk An yang tersenyum mengelus kepala Alena.
"kenapa tidak berubah hm?" tanya An dengan heran tingkah manja Alena yang tidak berubah sama sekali tetap manja.
"Abang baru kembali dari Polandia terus kenapa menghilang lagi ha? selalu saja Abang mondar-mandir ke Luar Negeri, emang enggak betah di sini ya? kan Abang bisa tidur di ranjang uang." oceh Alena.
An menyentil telinga Alena yang memekik sambil mengerucutkan bibirnya mengelus daun telinganya, "dasar adek kecil..!"
"Alena udah besar Abang..! jangan panggil Adek lagi, panggil Alena." tukas Alena dengan wajah lucu.
An tertawa mengelus kepala Alena lalu pergi melewati Alena yang komat-kamit mengatai An tidak Romantis sama sekali.
"entah siapa perempuan yang menyukai Abang yang tidak asik ini, kenapa tidak bisa seperti Papa yang manis sama Mommy he?" omel Alena sambil mengekori An.
"apa Abang kurang manis padamu Adek kecil?" tanya An berbalik sambil melipat kedua tangannya dengan alis terangkat sebelah ke Alena.
Alena nyengir kuda, "bukan begitu Abang..! Abang harus manis sama Alena biar tidak tegang kalau berada didekat perempuan yang Abang suka nanti."
An memutar kedua bola matanya dengan malas, "anak kecil tau apa ha? Abang tidak akan berpacaran lebih baik kamu belajar Anggar sana biar Go-Internasional."
An berlalu sementara Alena memanyunkan bibirnya karna mendengar An tidak berniat berpacaran padahal teman-teman sekolahnya banyak sekali yang ingin dikenali pada An.
di umur Alena yang masih muda sudah dikenal sebagai Pemain Anggar yang sangat di takuti lawannya saat bertarung, Alena sudah mendapatkan banyak penghargaan di usia mudanya.
Alena hanya punya 1 Trofi kemenangan tarian Balet tapi sekarang Alena tidak menari Balet lagi sebab menurutnya membosankan ikut lomba Balet dengan pakaian yang minim dan Rovert juga tidak suka Putrinya menari untuk Orang lain lebih baik Alena menari untuk diri Alena sendiri saja.
"Huuh...!" Alena balik badan lalu tiba-tiba Ia menyadari bau khas An yang tidak biasa.
"bau tanah liat? kok bisa?" gumam Alena.
"Abangggg???" pekik Alena kembali putar badan berlari menyusul An ke kamarnya.
Alena menunggu An yang sedang mandi lalu setelah selesai mandi Alena mengikuti serta mencecar Abangnya seperti wartawan, An menjawab dengan jujur tanpa ada yang di tutupi dibalik Ruangan Ganti sementara Alena di depan pintu tanpa masuk ke Ruangan ganti An.
"benarkah Abang?" tanya Alena semangat mendengar cerita An yang membahas ada perempuan yang memiliki tingkat kepekaan yang tinggi seperti Alena.
"hmm?" jawab An memakai baju kausnya lalu Keluar dari Ruang Gantinya lalu mencubit pipi Alena dan pergi melewati Alena.
"dimana gadis itu Abang? Alena mau ketemu." tanya Alena semangat sambil mengekori An.
An terdiam lalu menoleh ke Alena, "tentu saja sudah pulang ke Keluarganya, kenapa bertanya?"
"ahh..! iya juga, kenapa tidak dibawa kesini?" kesal Alena.
An memutar kedua bola matanya dengan malas, "sana keluar...! abang mau belajar." titah An mengusir adiknya.
Alena tersungut-sungut keluar dari kamar An yang menggeleng kepalanya, An tau kalau Alena akan sibuk dengan lomba nya tapi malah menyibukkan diri menempeli An bukannya berlatih.
.
"sayang? ada apa?" tanya Ratu melihat Alena menggerutu sepanjang jalannya.
Alena mengangkat pandangannya lalu mendekati Ratu serta memeluk Ratu dengan manja, "Abang tidak asik Nenek..! masa Alena di usir dari kamarnya padahal dia baru kembali dari Polandia."
Ratu terkekeh, "bukankah Abangmu memang begitu hmm?? dia tidak punya hati seperti kata Mommymu, kakakmu dan kamu sendiri juga bilang begitu kan?"
Alena mendengus, "tapi kan Alena kan adiknya, apa dia tidak rindu sama Adik Cantiknya sedunia ini?"
Ratu terbahak mendengarnya, "sayang? An mungkin mau kamu berlatih."
Alena malah menampilkan wajah masamnya, "Alena bisa mengalahkan lawan Alena nanti tanpa harus latihan yang penting tangan Alena tidak cedera aja."
mereka sibuk bercerita sampai Xabara kembali bersama Rovert bersama sepulang kerja dengan Mobil yang sama, sekali lagi Alena mengadu pada Papa dan Mommynya.
Xabara terkejut An sudah pulang lalu Ia segera melepas heelsnya berlari mencari Putra Sulungnya, Rovert tersenyum saja melihat Xabara seperti itu karna merindukan An.
"kapan An pulangnya Mom?" tanya Rovert ke Ratu sambil mengelus kepala Alena yang memeluk Manja Rovert.
"tadi pagi-pagi buta, kalian sih pake nginap segala di Hotel." jawab Ratu.
.
Xabara memasuki Kamar An.
"Adekkk?? Ehhh??" An menoleh ke Pintu mengira yang masuk ke Kamarnya adalah Alena ternyata Xabara.
"Mommy?" senyum terlebar An berdiri sembari melangkah ke Xabara yang berlari kecil ke arah An.
Xabara memeluk Putranya yang kini lebih tinggi darinya walau usia An masih 16 tahun, "kenapa tidak kabarin Mommy hmm? bagaimana keadaanmu sayang? tubuhmu? hmm?"
Xabara yang memang jarang bertemu dengan An sangat mencemaskan Putranya yang tidak betah di Mansion itu.
An terkekeh lalu melepas pelukannya dari Xabara, An menangkup kedua pipi Xabara. An punya alasan kembali ke Indonesia demi menangkap penculik kambuhan yang meresahkan warga di Negaranya itu.
"An sudah sebesar ini masih di khawatirkan juga Mom?" tanya An dengan senyuman.
Xabara memukul lengan An kembali memeluk Putranya dengan penuh kerinduan, "habis dari Polandia mau kemana lagi hmm? apa kamu tidak bisa di Indonesia aja hmm?"
An mengulum senyum, "An akan Kuliah lagi di Korea Selatan."
Xabara memukuli punggung An yang selalu saja bepergian sehingga jarang di Mansion, "dasar anak tidak punya hati...!!" umpat Xabara berulang kali memukuli punggung An.
An tersenyum lembut, "An sudah sebesar ini Mommy masih berat melepas An hmm? sekarang An harus berpikir sekolah kan? sebelumnya An hanya sibuk berlatih dan berlatih saja."
Xabara tidak mengubris An malah memaksa An untuk tetap di Mansion selama 1 bulan tapi An bersikeras tidak betah di Mansion, Xabara menggunakan aktingnya yang begitu epik sampai An luluh dan menurut tetap tinggal di Mansion selama 1 bulan penuh.
Xabara memegang lengan An yang memang lebih berisi tapi tidak gendut dan tidak terlalu kurus, An begitu merawat tubuhnya demi kesehatannya sendiri. An juga bukan Pria perokok atau main obat terlarang karna itu bisa mencemari tubuh sehatnya.
"Mommy senang kamu pulang Sayang apapun alasanmu itu untuk kembali kesini." kata Xabara mengelus rahang An dengan lembut.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
seneng deh bisa dengerin ocehan alena lg. kira2 alena terlibat hubungan ga sih sama cowo yg pernah dihiburnya?
2023-07-23
2
Ratna Anggraeni
lanjut,.,.🥰🥰🥰🥰
2023-07-20
1
wiwik
(maaf)semoga aq suka sama jln cerita nya
2023-07-19
1