.
.
.
"Kalian Setan Kecil cepat pulang...!" titah An dengan pukulan kuatnya di atas meja.
"lariiii !!?" Ana dan Alena segera melarikan diri dari Ruangan An.
"Huuffft...!!?" An bersandar di Kursinya lalu memejamkan matanya memijit pangkal hidungnya yang terasa berdenyut.
"kenapa kepalaku sakit membahas perempuan?" decak An yang tidak mengerti pemikirannya sendiri.
An melihat semua pekerjaannya sudah selesai lalu bersiap akan pulang.
tok.. tok..!
An melirik ke arah pintu Ruangannya.
"Tuan Muda?" sapa Wel.
"katakan?" titah An dengan tenang sambil memakai jas kerjanya.
"saya mengawasi Pria bernama Romeo itu Tuan, dia menemui seseorang sepertinya dia tidak takut dengan ancaman Tuan Muda." lapor Wel.
An menyunggingkan senyum tipisnya, "jika tidak bisa dikatakan dengan mulut, bagusnya diapakan Wel?"
Wel terdiam seketika, "baik Tuan Muda."
An melangkah mendekati Wel, "aku mau kau mencari Asisten baru untukku selain WANITA." kata An memegang bahu Wel dan menatapnya penuh penekanan.
Wel menarik nafas panjang terkadang Ia takut pada An tapi kebaikan An lebih banyak dibanding kekejaman An, Wel mengangguk mengerti serta berjanji akan mencari Calon Asisten dari kalangan Pria. An pergi dari Wel yang kakinya terasa lemas langsung bersandar di dinding Ruangan An sambil mengelus dadanya.
"kenapa aku masih takut? Tuan Muda wajah anda sangat tampan tapi tidak ada laki-laki yang berani bekerja dengan Anda, mereka semua lebih suka disuruh bekerja mengurus hewan liar dari pada menjadi Asisten Tuan Muda." gerutu Wel akhirnya menjelaskan alasan tidak ada Pria yang mau menjadi Asisten An.
Wel menarik nafas dalam-dalam, "kemana aku mencari seorang Asisten yang kuat mental dan punya hati baja untuk Tuan Muda." Wel menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
.
.
di tempat lain,
seorang gadis berambut Ikal yang panjang warna Coklat Tua tengah memetik Bunga Mawar berduri dari tanamannya langsung, bibirnya merahnya melengkung tipis menghirup Bunga mawar nya itu.
"Nona Carrina?" sapa seorang Pelayan berpakaian rapi menundukkan sopan kepalanya ke sosok gadis yang tengah membelakangi Pelayan itu.
sosok yang dipanggil Carrina itu pun menegakkan tubuhnya tanpa melihat ke Pelayan itu, "apa aku juga tidak bisa berada di Taman ini?" tanya Carrina dengan nada pelan namun penuh makna.
"Ampuni kami Nona..! kami tidak bisa melawan kehendak Tuan Lancord.!" jawab Pelayan itu dengan kepala tertunduk.
"aku bosan di Kamar itu, lagian aku tidak akan melarikan diri dari Istananya itu." ketus Carrina sambil berbalik menatap Pelayan yang mengekangnya dengan berbagai perintah dari Pria bernama Lancord itu.
Pelayan itu pun segera bersimpuh meminta pengampunan Carrina, semua Pelayan di dalam Istana Lancord itu memang sangat takut membuat Carrina kesal sebab jari kelingking mereka bisa jadi sasaran Tuan Lancord untuk menjadi koleksi tambahan Tuan Psikopat mereka itu.
Carrina menghela nafas, "aku mau makan Seafood." pinta Carrina.
"baik Nona.!" jawab Pelayan itu segera pamit pergi.
Carrina memandang kelopak bunga mawar yang Ia pegang lalu teringat sosok Pria selalu memenuhi pemikiran Carrina selama 10 tahun belakangan ini.
"kenapa aku tidak bisa melupakan Tuan itu? hanya karna pertolongan kecilnya saja." batin Carrina dengan datar menarik satu persatu kelopak bunga mawarnya dan menjatuhkannya.
"datang.?" Carrina menjatuhkan satu Kelopak Bunga Mawar lalu mengambil satu lagi.
"tidak datang." Carrina menjatuhkan kelopak yang ia ambil lagi itu.
Carrina bermain dengan Kelopak Bunga itu mengucapkan kata-kata yang sama Datang? atau tidak datang entah apa makna gumaman Carrina itu.
"Tidak datang??" Carrina meremas Kelopak Bunga terakhir lalu menjatuhkan Kelopak Bunga terakhir.
Carrina menatap ke arah langit, hidupnya berubah sejak mengikuti Ayahnya Lancord menjadi Pelayan muda nya Lancord tapi kesetiaan dan sikap penurut Carrina sejak umur 16 tahun membuat Lancord jatuh Cinta pada Carrina apalagi sejak Ayahnya Lancord meninggal dunia karna serangan jantung Carrina tidak pernah meninggalkan Lancord hingga benih-benih cinta itu muncul dalam hati Lancord.
Lancord tidak memaksa Carrina untuk mencintainya juga tapi tidak ingin Carrina meninggalkannya sehingga Carrina ditawan oleh Lancord dalam sangkar emas selama 10 tahun dan dilarang keluar Istana nya itu walau hanya 1 menit.
"kenapa aku tidak bisa mencintai Lancord?" gumam Carrina sungguh pelan.
Carrina diperlakukan seperti Ratu dalam Istana ini dan tidak pernah kekurangan apapun tapi hatinya begitu sulit mengukir nama Lancord hanya karna sekali pertemuan Carrina dengan sosok penyelamatnya 10 tahun yang lalu.
"Lancord tidak boleh tau kalau aku menyukai Tuan Tampan itu." batin Carrina yang selama ini sudah menyimpan rahasia itu sendiri demi keamanan nyawanya dari amarah Lancord.
Lancord tidak marah jika tidak dicintai oleh Carrina tapi yakinlah bahwa Lancord akan marah besar jika tau Carrina diam-diam menyukai Pria lain bahkan sudah bertahun-tahun tidak bisa melupakan Pria itu.
selama ini Carrina bisa saja melarikan diri dari Lancord tapi bagaimana nasibnya setelah itu? Carrina bisa membuat Lancord marah besar sementara Tuan yang menjadi alasan Carrina melarikan diri belum tentu mau menampungnya dan melindunginya dari Lancord.
"apa dia sudah menikah?" batin Carrina menatap tangkai Mawar merah yang tidak ada Bunganya lagi selain duri dan tangkainya saja.
"Tuan?? bisakah anda datang menolongku seperti dulu lagi?" batin Carrina lalu merenung beberapa saat.
seperti itulah sosok Carrina yang hidup mewah dengan segala kemewahan yang diberikan oleh Pria yang mencintainya tapi sebenarnya hati Carrina hanya punya satu nama saja, Carrina tidak bisa mengakses Ponselnya sembarangan sebab sudah di sadap oleh Lancord yang sangat berhati-hati dengan gerak-gerik Carrina.
Lancord tergila-gila pada Carrina karna hanya Carrina yang penurut tapi tidak menginginkan posisi apapun selain ingin makannya terjamin dan punya tempat berteduh saja berbeda Perempuan yang bekerja dengan Lancord malah ingin harta serta kekuasaan Lancord saja.
Carrina menoleh ke Para Pelayan yang membawakan banyak makanan lezat serta mewah untuk Carrina.
"dimana Lancord? apa dia sudah makan?" tanya Carrina dengan serius.
"Tuan Lancord sedang berbincang dengan seseorang Nona." jawab salah satu Pelayan.
"kalau begitu aku akan menemuinya." kata Carrina segera bangkit dan meninggalkan semua makanannya.
Para Pelayan tidak ada yang mencegah Carrina malah kembali mengambil piring berisi makanan lezat Carrina dan berbaris rapi mengikuti Carrina yang menemui Lancord.
"tolong saya Tuan..! bukankah Tuan sangat terkenal? Tuan An itu sangat sombong dan angkuh, anda pasti bisa menjadi lawan yang setara dengannya." kata seorang Pria asing yang suaranya belum pernah Carrina dengar sebelumnya.
"Tuan An?" batin Carrina seketika berdebar mendengar nama itu.
saat Carrina berada di Kantor Polisi setelah insiden itu Carrina mendengar perkataan Teman yang diculik juga bersama nya saat itu menyebutkan nama Pria yang menolong mereka adalah Tuan Muda Herdian Roxab Maldev, atau di kenal dengan sebutan Tuan Muda An.
"Carrina?" Lancord bangkit dari duduk angkuhnya melihat Carrina berdiri tak jauh darinya.
Pria yang berbicara dengan Lancord memutar pandangan dan melihat sosok Carrina yang sangat menawan, paras Carrina sangat unik dan kecantikannya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata saja.
"Sempurna..!" begitulah batin setiap Pria yang melihat sosok Carrina yang selama ini terkurung dalam sangkar emas Lancord.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
wah bakal seru nih kalo An lawan lancord.
2023-07-25
1
Ilan Irliana
pst itu c Romeo...hihi
2023-07-21
1
Ratna Anggraeni
semangat pagi thour,.,.💪💪💪
2023-07-21
1