Keira Kaureen
"Keira bagaimana dengan kuliahmu, kamu tidak berbuat masalah lagi kan?"
Keira berhenti menguyah sandwich dalam mulutnya, melirik ayahnya lalu berpindah ibu dan juga Freya yang tengah makan sembari menatapnya menunggunya untuk menjawab "ngga pah!" balasnya
"Freya, papa sudah mentransfer uang ke rekeningmu, gunakan dengan baik, belikan pakaian bagus, pergilah ke salon kecantikan Minggu depan kita bertemu dengan keluarga Abraham"
"keluarga Abraham, untuk apa pah?" tanya Freya dengan dahi berkerut
lelaki paruh baya itu melepas garpu dan pisaunya lalu mengambil tissue, melap kedua sudut bibirnya "kamu papah jodohkan dengan salah satu anak mereka"
"aku ngga boleh menolak?" Freya menatap harap ayahnya, namun pupus ketika Abimanyu malah mengangguk
"tenang saja Freya, samuel adalah laki laki mapan, dia adalah pewaris perusahaan Abraham, jadi kamu ngga perlu takut jika nanti Masa depan kamu akan suram"
Freya mengangguk tersenyum tipis ke ayahnya, sedangkan Keira hanya terdiam menyaksikan sikap perhatian Abimanyu ke kakaknya itu, dia sudah biasa dengan hal tersebut walaupun kadang kadang menganggunya tapi mau bagaimana lagi, Keira tidak bisa menuntut orang tua angkatnya untuk memberikan kasih sayang yang sama padanya, sudah diangkat jadi anak saja dia sudah bersyukur walau sebenarnya Freya juga anak angkat sama seperti nya, tapi diperlakukan berbeda
"papa berangkat kerja dulu" pamit Abimanyu, ibunya mengantar kedepan hingga menyisakan mereka berdua diacara makan
"Keira menurut Lo, apa Samuel lebih baik dari Nathan?"
Keira mendengus kesal, mendorong piringnya secara kasar "jadi jika Samuel lebih baik dari Nathan, Lo bakal tinggalin dia begitu?" tebak Keira menatap geram
Freya mengangguk lalu tersenyum tipis "gue ngga munafik kaya Lo kei, jika Samuel lebih menjamin masa depan gue, untuk apalagi bertahan sama Nathan"
Inilah sikap asli Freya, mereka hanya mengenal luarnya saja tanpa tau bahwa dalam hati terkecilnya menyimpan sikap begitu munafik, orang orang mengenal Freya adalah seorang gadis cantik dan berhati mulia, padahal faktanya Freya selalu memandang orang dari status sosialnya
cuman bersama Keira, kakaknya itu menunjukan sikap tersebut, didepan banyak orang Freya akan memakai topengnya dan berlagak bagai gadis yang turun dari kahyangan, sangat cantik, baik hati dan suka menolong
"apa Nathan belum cukup buat Lo, Nathan juga anak orang kaya, dia bisa menjamin masa depan Lo, dia juga pewaris bisnis ayahnya" sungut Keira naik pitam "dan Keira gue ngga munafik kaya Lo" lanjutnya
Freya terkekeh kecil "cinta sama sahabat sendiri, itu ngga munafik. Gue penasaran bagaimana reaksi Nathan kalau tau Lo suka dia, tapi tenang saja kei mulai sekarang Lo bebas mengejar cinta Nathan karna gue ngga butuh dia lagi"
gadis itu berdiri dari duduknya menatap Keira dengan tatapan mengejek "bisnis!, maksud Lo bisnis ayam kampung" Freya terkekeh lalu berjalan menuju lantai dua
Keira berlari mengejar Freya menarik tangan gadis itu secara kasar, tatapannya berkobar "Lo ngga perlu hina Nathan seperti itu freya" cercanya "kalau Lo emang mau berpisah sama Nathan dan menerima perjodohan dengan Samuel, terserah asalkan jangan merendahkan Nathan dan keluarganya" bentak freya
tiba tiba Freya menjatuhkan tubuhnya ke lantai membuat Keira terbingung dan baru sadar waktu ibu mereka datang dan membatu kakaknya berdiri. Keira mendengus melihat drama itu
"apa-apaan kamu kei, Freya kakakmu tidak sepantasnya kamu mendorong dia, bagaimana kalau nanti dia terluka kamu tau kan Minggu depan kita bertemu keluarga Abraham" tegur nelli meliriknya lalu berpindah menatap Freya mengecek Tubuhnya takut jika ada luka
"maaf ma, tapi Keira tidak mendorong Freya, dia jatuh sendiri" sahutnya "dan permisi Keira ke kampus dulu" ucapnya memotong Freya yang akan menudingnya
Keira menuju halaman rumah, mengambil motor yang terparkir membawanya menuju kampus yang letaknya cukup jauh. beberapa menit perjalanan Keira memberhentikan kendaraannya disamping fakultas ekonomi dan melambaikan tangan saat Nathan keluar dari sana
"jadi bagaimana hari ini, jadi ngga demonya?" tanyanya setelah menaiki salah satu motor dan duduk berhadapan dengan Keira
"ya jadilah sebentar jam 10 kumpul, kita otw ke gedung DPR"
Nathan mengangguk pelan "Lo ngga takut demonya ricuh lagi seperti tiga hari yang lalu, nanti ketangkap terus ketahuan papa Lo, bisa barabe!"
"gue ngga takut dan gue percaya kali ini demonya akan berjalan lancar" tukas Keira percaya diri
Yang lawan bicara hanya terdiam menatap Keira cemas "atau gue ikutin Lo juga demo, biar nanti kalau ketangkap, gue tumbalin diri gue biar Lo selamat"
Keira tertawa terbahak bahak mendengar ucapan tersebut "jangan becanda Nat, gue tau lo itu penakut, apalagi nanti berhadapan sama polisi"
"gue serius kei, gue khawatir sama Lo, sudah cukup tiga hari yang lalu Lo ditampar sama pa Abi, kenapa sih Lo ngga berhenti saja dari demo, apa yang Lo dapat dari situ coba, liat Freya seharusnya Lo mencontoh dia, semua orang senang sama dia, termaksud papa Lo sendi...
"stop Nat" gumam Keira seraya mengangkat tangan ke atas "gue Keira bukan Freya, Keira dan Freya sangat berbeda, jangan membuat gue menjadi freya hanya untuk menyenangkan orang lain. Jika Lo memang khawatir sama gue cukup doain gue bukan menyuruh gue berhenti" Setelah mengatakan kalimat tersebut Keira segera memasang kembali helmnya
"kei maaf, gue ngga bermaksud ngomong begitu, Gue salah seharusnya gue..
Keira tak mendengar lanjutan perkataan Nathan saat motornya sudah melaju meninggalkan fakultas ekonomi menuju ke fakultas saintek
perasaan kecewa sekaligus kesal dalam hatinya, bagaimana bisa sahabat masa kecilnya itu malah menyebut nama Freya yang jelas jelas tau bahwa Keira tak suka jika membandingkan mereka berdua bahkan lebih membela kakaknya dibanding dirinya
Keira masih ingat saat saat dimana Nathan membelanya lalu memuji dan juga menghiburnya, mengata ngatai Freya gadis munafik padahal mereka belum bertemu sama sekali hanya mendengar cerita ceritanya saja
Seperti pria lain pada umumnya akan terpesona pada Freya, begitupun dengan Nathan, lelaki itu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama ketika mereka berkenalan
Keira yang tidak tahu apapun bahwa kemudian Nathan dan Freya bertemu dikejutkan dengan lelaki itu yang datang padanya dan kemudian mengaku bahwa dia tengah berpacaran dengan kakaknya
Nathan benar benar mabuk kepayang bahkan setiap mereka bertemu, lelaki itu akan selalu menceritakan tentang Freya, memuji lalu membatah ucapan Keira bahwa gadis itu munafik hingga membuat hubungan mereka merenggang selama satu bulan
Kemudian Nathan datang meminta maaf dan berjanji tidak akan menyebut nama Freya jika mereka bersama, Keira tidak bisa berlama lama tidak menyapa sahabat itu akhirnya memafkan dan pertemanan mereka kembali seperti biasa seolah tidak terjadi pertengkaran apapun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
mantap Thor👍🏼
2024-02-18
0
Rita Riau
mampir Thor 🙏🏼
2024-01-26
1
💞Amie🍂🍃
Aku mampir kak, feedbacknya ya🤭
2024-01-11
1