"lepasin dia"
Nevano memegang bahu arka menariknya untuk menjauhi keira, lelaki itu melepaskan lilitan tangan berada di pinggang gadis tersebut berbalik menghadapnya, menatap nevano dari atas sampai bawah meneliti
"Lo siapa?, cari cewe lain, ini punya gue atau Lo mau join?" tanyanya disambut gelak tawa oleh kedua temannya melirik sekilas ke Keira secara sensual
Salah seseorang dari ketiga lelaki tersebut mengangat tangannya, mengkode arah panggung hingga musik berhenti, terdengar suara wanita bersuara menunjuk mereka yang berada ditengah lantai ruangan
Kerumunan mulai berpisah menepi diujung ruangan secara melingkar memandang mereka penasaran
"jadi Lo mau Kita bertarung" gumam nevano melepaskan jas yang dia pake lalu melemparkan ke Keira "pake" lanjutnya memerintah
"ternyata Lo tau aturannya, ok kita bertarung siapa yang menang berhak membawa pulang perempuan ini"
tatapan Keira membulat melangkah mendekati nevano "apa-apaan ini, gue bukan barang ya" sungutnya naik pitam "gue ngga peduli siapa yang menang, diri gue milik gue sendiri bukan barang yang harus diperebutkan oleh kalian berdua" cecarnya melirik arka dan nevano bergantian "emangnya kalian siapa, punya hak apa hingga membuat lomba dengan gue sebagai taruhannya" lanjutnya masih tidak mengerti, apalagi kepada nevano yang gerak geriknya seolah mengetahui arka beserta teman temannya
Netranya kini berpusat pada arka "siapapun Lo, gue bakal lapor polisi, negara kita bukan negara bebas dimana hukum melarang membawa barang haram apalagi sampai memakainya" hardiknya melirik seluruh penjuru ruangan, menunggu reaksi mereka namun tampak biasa saja "mereka bertiga membawa gan**--
Nevano mendesah berat "berhenti mengoceh Keira!, duduk dan tunggu gue bawa Lo pulang!" bentak nevano kasar lantas membuat Keira tersentak kaget, nyalinya ciut seketika apalagi melihat paras nevano terlihat menakutkan rahangnya yang mengeras, kedua alisnya hampir menyatu belum lagi panggilan 'aku kamu' kini berubah menjadi 'gue lo'
Dengan terpaksa Keira menepi ikut bergabung pada lingkaran orang orang yang menonton pertarungan antara nevano dan arka,
Pertarungan dimulai dengan arka berusaha melayangkan pukulan, tapi tidak berhasil sebab nevano menangkis hingga hanya mengayun diudara
Sorakan pertarungan terdengar keras dan menggema pada ruangan yang awalnya dijadikan tempat dansa kini berubah menjadi ajak fisik
Keira bersorak gembira melihat nevano memukul tepat pada pipi arka hingga lelaki itu terjatuh membentur lantai.
Pertarungan semakin memanas, dari kedua belah pihak saling melayangkan pukulan, kondisi arka yang terlihat lebih buruk dibanding nevano dimana terhitung tiga kali arka berhasil mengenai tubuh tersebut, Keira meringis pelan memandang nevano khawatir
Hingga tendangan arka menjadikan nevano tersungkur, berjongkok dengan tubuhnya bertumpu dengan satu kaki
Keira mendatangi nevano panik menatap intens "Lo ngga papa?" tanyanya cemas
Nevano menoleh lalu tersenyum tipis "kamu khawatir?" bukannya menjawab lelaki itu malah berbalik bertanya tertegun menatap Keira yang tampak peduli padanya
"Lo gila!, bibir lo berdarah" pekik Keira menyentuh sudut bibir itu hati hati takut jika dengan tangannya dapat menyakiti nevano
Senyuman nevano semakin lebar menyentuh jari Keira pada wajahnya "aku ngga papa kei, pikirkan Hadian apa yang aku dapat jika menang" balasnya kemudian kembali bangkit begitupun dengan Keira kembali ke tempatnya semula
Keira menggigit bibirnya menyaksikan pertarungan itu kembali, perasaan Takut kini menyongsong hatinya, khawatir jika nevano terjadi apa apa dan juga gelisah bilamana lelaki itu kalah dan dia akan dibawa pergi oleh arka
"Keira kita tunggu dari tadi, ayo pergi ngapain nontonin mereka" ajak Dion
Keira tak menjawab fokus memandang nevano dan arka yang saling melemparkan Bogeman
"iya kei, mereka biasa begini yang menang bakalan bawa pulang cewe, btw cewenya mana?" ervin ikut berkomentar celingak-celinguk mencari antara deretan para perempuan yang berbaring
Keira menoleh dengan mimik wajah ngeri "cewe itu gue" sahutnya pelan membayangkan dirinya dibawa oleh arka
Dion tertawa terbahak-bahak "jangan becanda Lo" ujarnya menyenggol tubuh Keira, Ervin pun menepuk bahu sahabatnya mendengar gurauan Keira
apa wajahnya kurang menyakinkan hingga membuat kedua lelaki itu tak percaya padanya, Keira membuang muka membiarkan saja, memilih memandang kedepan tak lama dari itu dia menyaksikan nevano menendang arka hingga tersungkur tidak sadarkan diri
Keira menutup mulutnya bergidik memandang arka dipapah dengan wajah babak belur "kita pergi" nevano menarik tangannya membawanya pergi dari sana
"tunggu dulu, kita harus lapor mereka ke polisi" pintanya berhenti berjalan
Nevano menghela napas berat lalu kemudian terpaksa menggendong Keira secara bridal style
"turunin gue" katanya, nevano tak menggubris tetap berjalan keluar dari bar menuju mobil yang kini sudah terparkir didepan jalan raya dimana asisten berdiri
Kakinya kembali berpijak pada tanah "kita belum melapor mereka nevano" Keira masih bersikukuh ingin melapor
Nevano mengkode asisten nya untuk pergi kemudian kembali bertatapan mata pada Keira "berhenti bersikap keras kepala keira, dan berhenti ikut campur sama urusan orang lain, asal kamu tau tadi kamu dalam masalah, bagaimana nanti kalau kamu dibawa pergi sama mereka, bukan saja fisikmu yang terluka tapi mentalmu" terangnya menjelaskan
"pertama, itu hak gue sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya gue melapor mereka dan kedua gue ngga butuh Lo tolongin gue ya, gue bisa menjaga diri gue dengan baik"
"maksud Lo menjaga diri dengan arka hampir mencium Lo" kecam nevano menatap tajam, dadanya naik turun. Kemudian dia menghebusan napas menetralisir emosi dalam dirinya
"sekarang masuk kedalam mobil" perintah nevano
Keira menelan ludahnya takut "t-tapi gue harus antar Nathan pulang" pungkasnya pelan sedikit terbata bata
"Keira, Nathan biar kami antar, Lo pergi aja" Dion tiba tiba muncul menawarkan, Ervin juga disana menganggukan kepalanya menyetujui ucapan tersebut
"makasih guys" pungkasnya "bawa Nathan dihotel, dikos atau dimanapun asalkan jangan dirumahnya bisa bisa ayahnya marah kalau tau dia mabuk" pesan Keira dibalas anggukan Dion
netranya berpindah melirik sebentar ke arah nevano yang tengah menatapnya dingin, lalu kemudian menarik pintu mobil masuk kedalam. Begitupun dengan nevano memutari mobil dan duduk dibangku pengemudi
Mobil berjalan Pelan pelan melewati setiap rumah rumah dan gedung, sesekali Keira mengintip nevano yang sedang menyetir terlihat fokus
"nevano kita mau kemana, ini bukan arah pulang dari rumah gue, Lo tau alamat rumah gue kan" imbuh Keira baru menyadari
Nevano menepikan mobilnya pada bahu jalan lalu mencondongkan tubuhnya ke Keira mengambil seatbelt dan memasangkan "lain kali pasang penganmu Keira" ejeknya tersenyum menyeringai, memiringkan kepalanya lalu mengecup bibir Keira setelah itu kembali lagi duduk tegak
Keira mengedip ngedipkan matanya tampak syok "nevano" tekan Keira melirik lelaki itu dengan mata melotot
"kenapa?!, aku cuman ambil hadiah aku keira" balasnya terkekeh pelan
Mendengar balasan nevano Keira memukul mukul pelan bahu nevano lantas membuat lelaki tertawa lebar "aku lagi menyetir keira, marahnya sebentar dulu" gumamnya masih terbahak melirik Keira yang kini mengerucutkan bibirnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments