bab 9

mobil berjalan menuju perusahaan milik nevano, gedung bertingkat tinggi dengan 61 lantai memiliki bentuk gedung mewah dengan dibagian atas tertulis altezza group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, merambat ke properti, makanan dan otomotif

tak lama kemudian mobil berhenti di pelataran perusahaan, nevano melepas seatbelt nya begitupun dengan Keira

"terimakasih" tukas keira menarik pintu mobil namun sebuah tangan menariknya hingga pintu kembali tertutup "Lo apa-apaan sih, gue mau pulang"

"urusan kita belum selesai Keira, aku ngga bakalan izinin kamu pergi sebelum kamu jelasin, jadi sekarang ikut aku masuk ke dalam" perintah nevano bertatapan mata dengan Keira yang menatapnya cengo

mata Keira mengerjap pelan dan kepalanya menggeleng kemudian "gue ngga mau" seperti biasa Keira dengan sikap keras kepalanya dengan tegas menolak

"nevano buka!" tuntut keira dengan tatapan tajam

Nevano mengangkat bahunya acuh tak acuh memilih menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi mobil lalu melipat tangannya didada

Helaan napas terdengar berat "oke oke, gue mau" ujar Keira mengangkat tangan

Mendengar kalimat dan nada Keira yang pasrah membuat nevano tersenyum tipis lalu kemudian menarik pintu keluar dan berjalan memutari mobil berhenti disamping pengemudi "ayo" ajaknya tapi gadis itu masih tidak bergerak

Nevano mendesah gusar "Keira cepatan keluar rapatnya udah mau mulai" nevano melirk jam yang dipakenya sebentar, lalu kembali menatap Keira yang masih terduduk pada jok mobil dengan pintu terbuka lebar karena Nevano yang membukakan

Keira menatap berkilat "gue mau pulang, gue ngga mau jadi pusat perhatian karyawan lo" ucapnya bersikukuh masih duduk menghadap kedepan

"jadi itu pilihan kamu, oke kalau gitu jangan salahin aku kalau nanti papa kamu tau bahwa kamu dikejar kejar polisi karena ikut demo"

"jadi Lo tau?, kalau begitu bagus, berarti urusan kita selesai gue ngga perlu jelasin lagi" balas Keira keluar dari mobil, mendorong tubuh nevano agar menyingkir

"aku bisa lapor kamu polisi kei, aku bisa buat kamu benar benar dipenjara dan aku yakin papa kamu ngga akan membebaskan kamu karna ini ketiga kalinya kamu ditangkap"

langkah kaki Keira spontan berhenti, berbalik dengan mata melotot tajam dan setelah itu menutup mata sejenak lalu kembali bertatapan dengan nevano, menghembuskan napasnya agar menimalisir emosinya yang sudah mencapai ubun ubun mendengar ancaman tersebut

"ancaman Lo berhasil" Keira mendahului nevano melangkah terlebih dahulu menuju pintu masuk perusahaan

Nevano melangkah cepat dan menarik pergelangan keira melangkah duluan membawanya menuju lift, melewati beberapa karyawan yang berpapasan menunduk padanya

"lepasin" bisik Keira berusaha melepaskan tangan besar nevano pada pergelangannya seraya melirik orang orang yang kini menatap mereka berdua minat, bahkan terlihat bisik bisik dengan tatapan mata menelisik tampak menilai penampilannya

teguran Keira tidak diindahkan oleh nevano malah semakin mengeratkan genggamannya dan memasuki lift khusus untuk petinggi perusahaan

Karna malas berdebat Keira memilih bersikap bodoh amat membiarkan nevano membawanya kemanapun lelaki itu pergi seperti sekarang Nevano membawanya memasuki ruang khusus CEO, mendudukkan tubuhnya bak rabot dan tuannya

"Kamu tunggu disini"

Setelah kepergian nevano, mata Keira menatap seluruh penjuru ruangan dan menjatuhkan pandangan pada bingkai foto yang menempel didinding, tubuhnya bangkit dari sofa bergerak ke arah benda tersebut

Netra hitamnya mengamati gambar itu, sebuah foto yang terdiri dari empat orang yang mana ada nevano, dan kedua orang tuanya dan satu lagi wajah seseorang yang belum pernah dia liat sebelumnya

Tatapan Keira menoleh menghadap meja dan memilih duduk dikursi nevano, memaju mundurkan kursi itu seenak hati lalu memutar mutar seraya tertawa geli, kemudian berhenti setelah puas melakukan hal tersebut

"astaga" Keira menepuk dahinya Pelan merogoh saku almamater nya guna mengambil henpon

Empat panggilan tak terjawab dari Dona, satu panggilan dari Daniel dan sepuluh panggilan dari Nathan, Keira mengetik pesan untuk sahabatnya Dona, namun panggilan telfon Nathan memenuhi layar henpon

"Keira Lo dimana?, Lo ikut demo?, Lo ngga papa kan?" cecar Nathan dari balik henpon

"g-gue di rumah teman" jawabnya asal, Keira mengigit bibir setelahnya

"jangan bohong kei, teman Lo cuman Dona, Lo ngga seakrab itu sama orang, Jadi Lo sekarang dimana?, jangan bilang dikantor polisi?" tanyanya menebak dengan curiga

Keira menyandarkan tubuhnya pada kursi kemudian memutarnya menghadap kaca bening dimana terlihat kota jakarta dari atas gedung "kalau gue dipenjara gue ngga akan angkat telfon Lo Nat, yang jelas gue tempat yang aman tenang aja"

Terdiam sesaat kemudian terdengar helaan napas "kenapa Lo bohong sama orang tua Lo kalau hari ini ada jadwal kuliah" jeda sebentar "sampai segitunya mau ikut demo sampai tega bohongin mama papa Lo kei, Lo tau apa yang terjadi kalau Lo ditangkap, papa Lo ngga akan bebasin Lo, dan seharusnya Lo hargai mereka sebagai orang tua, berhenti melawan mereka udah besarin Lo dari kecil sampai sekarang?" hardik Nathan melanjutkan

Keira mengatupkan bibirnya rapat mendengar setiap kata kata yang diucapkan Nathan, perasaan bersalah itu datang menyentil hatinya

"Keira, kamu ngomong sama siapa?"

Keira menoleh cepat mendapati nevano berdiri disampingnya menatapnya cermat

"siapa itu kei, Lo sama cow-

Ucapan Nathan tidak terdengar lagi ketika Keira mematikan telfon tersebut cepat "kenapa cepat bangat rapatnya?" tanya keira

Nevano meraih kursi tersebut menariknya mendekat dan berhadapan langsung dengannya, kedua tangannya memegang dari dua sisi menjebaknya untuk tetap duduk diam, lalu setelah itu mencondongkan tubuhnya ke arah Keira hingga hidung mereka hampir bersentuhan

Netra Keira membulat bertatapan mata dengan nevano dengan jarak yang sangat dekat "L-lo ngapain?" tanya Keira gugup menelan ludahnya kembali mengingat ciuman tempo hari dipesta waktu itu

nevano tersenyum tipis melirik mata dan bibir Keira bergantian dan kemudian berdiri tegak, membuang wajah lalu berdehem "telfon sama siapa?"

begitupun dengan Keira ikut bangkit "bukan urusan Lo!, gue mau pulang" pungkasnya

"tunggu"

dengan malas Keira berbalik badan dan melipat tangan didada menatap nevano berkilat "Lo mau apa sih sebenarnya, kalau gue ngga ingat ancaman Lo yang tadi gue malas bangat berurusan sama Lo"

"aku cuman mau bilang kalau aku tertarik sama kamu, aku ingin kita dekat dan saling mengenal satu sama lain" terang nevano

matanya memicing penuh curiga lalu tertawa setelahnya "jadi Lo tertarik sama gue" katanya mangut mangut "Lo ngga lupa kan, kalau gue udah bertunangan"

"kalian dijodohkan, selama kamu belum cinta sama dia, aku masih punya kesempatan!"

"aku udah cinta sama yang lain" ungkap Keira cepat

"cowo yang tadi kan?" Nevano menebak, Keira tampak tercengang sesaat lalu menggeleng kemudian

"jangan bohong Keira, kamu tidak bisa berbohong wajahmu sudah menjelaskan semuanya"

Keira membuang wajah menggeram kesal "terserah gue ngga peduli"

Suara tawa ringan terdengar, nevano menatap Keira yang tampak lucu ketika sedang marah "aku bakalan kejar kamu sampai kamu punya perasaan sama aku, aku ngga peduli kamu sudah suka sama orang lain, selagi kalian belum punya komitmen dan saling mencintai dan masih cinta sepihak, aku masih punya kesempatan" ucapnya serius "jadi siapin tenagamu, ikat sepatu yang kamu kenakan dengan kencang, dan ketika kamu tersandung saat itu aku akan ada"

"kiasan yang bagus" puji Keira menepuk tangannya pelan "tapi ngga ada lomba lari, gue ngga adain" cemoohnya mencibir

Nevano terkekeh lagi melihat penolakan Keira yang terang terangan padanya, entah kenapa akhir akhir ini dia sering tertawa mungkin semenjak kehadiran gadis ini "Keira, bukan Lo yang buat tapi takdir yang membuat kesempatan"

Keira mengangkat tangan "terserah Lo mau bilang apa, berdebat sama Lo bikin gue pusing kepala mending gue pulang" katanya melangkahkan kakinya kemudian berbalik lagi "oh iya ingat jangan bilang ke papa gue, gue udah masuk kedalam perusahaan Lo, gue bahkan udah ngomong panjang lebar jadi awas aja Lo" peringatnya lalu melanjutkan menuju pintu keluar ruangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!