tangannya menopang wajah dengan tatapan fokus pada nevano yang tengah memasak pasta, tampak sangat lihai, apron melilit tubuh tegaknya netranya malah fokus pada otot bisep yang terlihat menonjol dari balik kaos hitam
Keira menggeleng kecil lalu berdehem "berapa kali dalam seminggu Lo gym?" tanyanya basa basi
"2 kali" balas nevano tidak menoleh sama sekali, asik memasukan bumbu bumbu yang sudah dipotong potong kecil
kepalanya mengangguk-angguk, menegakan tubuhnya pada sandaran kursi "gue biasanya makan nasi, ikan, sayur bukan pasta doang" kata Keira memanyunkan bibirnya "pasta ngga bikin gue kenyang Van, mending Lo antar gue pulang"
"jangan mulai kei" tegur nevano
Keira mendengus pelan dengan bibir mencebik "gue cuman pengen pulang Van, gue ngga mungkin tidur disini" sebuah telfon berdering tertera nama ayahnya dilayar "liat papa gue telfon, gue ngga mungkin kan bilang tidur dirumah Lo" tangannya membalikan henponnya hingga suara itu tak terdengar lagi
"ngga mungkin gue bilang tidur dirumah dona, pasti dia ngga percaya" gumam Keira mengingat kembali peristiwa semalam Dimana saat pulang terlambat dan ternyata kakaknya memberikan alasan bahwasanya dia berada dirumah dona, dan ketika polisi tadi datang, tentu saja Abimanyu sudah menyimpulkan bahwa dia tidak bersama dona.
Keira mendesah bagaimana nanti menjelaskan ke ayahnya, yang nyatanya dia malah berbohong
Nevano berbalik menyajikan makanan tersebut diatas meja setelah memindahkannya diatas piring, melepas apron dan duduk didepannya "berikan hpmu biar aku yang minta izin sama papa kamu untuk menginap malam ini" tuturnya dengan tangan terangkat ke atas menunggu Keira untuk memberikan benda tersebut
pupil matanya melebar "Lo gila ya" serunya marah "papa gue pasti malah semakin marah gue menginap dirumah cowo, dimana anaknya udah bertunangan sama orang lain yaitu Daniel tapi gue malah tidur dirumah cowo lain dan lagi ayah mana yang biarin anak gadisnya tidur dirumah laki laki yang belum sah" omelnya panjang lebar
bukannya tersinggung ataupun merasa bersalah, lelaki itu malah tertawa geli menatapnya "kamu cuman tidur dirumah aku kei, ngga nga-ngapain kamu aja yang berpikiran kotor lagian aku ngga mungkin melakukan hal lebih kecuali kamu yang izinin" ucap nevano geleng geleng
mulutnya terbuka dengan wajah dongol "gue ngga berpikiran kotor ya, ini Indonesia bukan luar negri menginap dirumah laki laki dianggap biasa," jeda Keira "lagian siapa juga yang izinin Lo cium gue dimobil" katanya, lalu membuang muka, mencuri curi pandang pada nevano menuggu reaksinya
Nevano terkekeh kecil "itu beda kei, aku cuman ambil hadiah aku, kalau dipesta waktu itu" lelaki itu tak melanjutkan tampak sedang berpikir dan ragu ragu untuk melanjutkan bicaranya "cuman penasaran" imbuhnya pelan
Keira mencibir pelan melipat tangannya didada "dengan mengancam gue gitu" sanggahnya tak terima dengan alasan tersebut "ingat ya gue sudah bertunangan dengan Daniel, jadi jaga batasan"
"makan kei, setelah itu aku antar kamu disalah satu kamar untuk kamu tidur malam ini" perintah nevano lalu berdiri dari duduknya
Melihat reaksi nevano mulanya ramah kini berubah dingin, mendadak Keira bingung menyaksikan rautnya yang berubah dalam sekejap, tapi daripada memikirkan hal itu dia lebih fokus pada makanan diatas meja, mulai memasukan makanan kedalam mulutnya
Tak terasa pasta diatas piring sudah tak tersisa lagi, tampaknya nafsu makannya telah kembali, dia menuangkan air kedalam gelas, tersentak pelan meliha nevano menatapnya dalam. rasa lapar membuatnya tak sadar kini nevano sudah duduk didepannya lagi dan lalu mendorong sebuah paper bag, ternyata isinya pizza
"gue suka pizza, tapi ngga sesuka itu buat isi perut gue yang lapar karena belum makan sejak tadi" cibir Keira "Indonesia kalau belum makan nasi berarti belum makan Van, jadi pesanin gue nasi goreng, masih campur, nasi uduk ataupun nasi Padang"
Nevano menggeleng kecil "aku baru kenal ada cewe yang sudah makan pasta, menolak pizza pengennya makan nasi" tangan nevano mulai mengetik dan memesan pesanan yang disebutkan "biasanya jika cewe pengen Tubuhnya bagus, maka mereka harus menjaga pola makannya, tidak makan terlalu banyak karena berisiko menaiki berat badan"
Keira tak membalas membiarkan saja, memilih mengambil henponnya menyuruh Dona untuk mengirimkan sebuah foto mereka dulu, foto lama saat keira pernah menginap dirumah Gadis itu. Semoga saja dengan foto tersebut ayahnya tak curiga sama sekali dan tidak menyuruhnya pulang segera
Bagaimana bisa pulang bila rumah nevano sudah terkunci ketika Keira tetap bersikukuh untuk pulang dan memesan ojek online tadi, kini keira malah terjebak didalam, menunggu nevano agar tergoda untuk segera mengizinkan dirinya pulang
"Keira"
Sebuah suara panggilan menyebut namanya membuat kepala Keira terangkat bertatapan kembali pada nevano
"berapa lama lagi garis finish nya berakhir. Aku ngga takut atau capek sebenarnya, cuman khawatir kalau misalnya kepastian itu ngga ada dan malah berakhir sia sia" mata nevano memandang nya sayu
Keira mengerti maksud perkataan tersebut tapi keira tidak ingin membahasnya karena percuma dia juga tidak punya jawaban "dari awal gue ngga menjanjikan ya, tapi Lo nevano jadi jangan berharap"
Nevano menghembuskan nafas panjangnya "ok, kita ikutin aja alurnya" terdengar dentingan Bel rumah, nevano beranjak meninggalkan keira disana membawa serta kantong pizza ditangannya
Setelah kepergian nevano untuk mengambil pesanan, Keira membuang napas lega seketika berhasil keluar suasana yang menegangkan baginya. tak lama kemudian lelaki itu kembali membawa paper bag
"ini nasi Padang" katanya sembari menjatuhkan benda tersebut diatas meja
Jari jarinya dengan lincah membuka bungkusan tersebut dan segera makan, mengabaikan sesaat keberadaan nevano. Sedangkan lelaki itu hanya memandang Keira gemas melihat pipinya yang tembem akibat makanan didalam mulutnya
Tiba tiba keira tersedak nevano buru buru menyodorkan gelas berisi air lalu menepuk punggung Keira "pelan pelan" peringatnya
Rasa air menyentuh tenggorokannya membuatnya bernapas lega, netranya melirik nevano sebentar menatapnya dengan raut cemas, lalu keira kembali fokus makan
Sebuah dentingan pesan muncul, Keira memeriksanya dan tersenyum mendapat balasan dari Dona foto lama mereka saat tidur dikasur gadis itu. dengan cepat juga dia mengirim pesan gambar tersebut ke Abimanyu dengan kata kata selembut mungkin agar ayahnya mengizinkannya dan tidak menaruh curiga
Keira kembali menaruh henponnya diatas meja netranya malah salah fokus pada nevano yang memadangnya bertopangkan tangan "Lo mau makan juga" pungkasnya dengan tatapan menelisik, nevano menggeleng lalu tersenyum
"btw, pizza tadi udah Lo buang ya?" tanya Keira
Sebuah gelengan dari nevano membuat mata Keira menyipit penuh curiga "aku kasih ke satpam" jawabnya
Mulut Keira terbuka membentuk kalimat 'o' disertai suara dan anggukan kepala mengerti "Van Lo tinggal sendiri dirumah sebesar ini?" tanyanya penasaran mengingat tadi ketika dia menuju taman melewati banyak ruangan, belum lagi rumah ini berlantai dua, keira jadi penasaran berapa ukuran luas panjang dan lebarnya
"ngga, aku tinggal sama art cuman sekarang dia sudah pulang, biasanya kalau hari Minggu dia menginap, karena aku ngga ke kantor tapi kadang hari lain dia akan tidur disini juga bersama anak anaknya" jelas nevano "kalau hari Minggu dia pasti menginap karena bibi akan memasak banyak untuk aku makan" lanjutnya
alis Keira menukik penuh keheranan "jadi selain dia ngga ada lagi?, Lo ngga merasa kesepian gitu!, kenapa ngga coba sewa pembantu banyak, biasanya kan kalau difilm film orang kaya banyak pembantunya lagian rumah sebesar ini emang ngga capek bersihnya kalau cuman bisa kerjain satu orang" cerocosnya
Nevano tertawa terbahak-bahak "aku ngga merasa kesepian kei, tapi ide kamu bagus juga, dan satu hal, setiap 2 hari sekali ada orang yang membersihkan rumahku" jedanya "tapi kalau kamu mau meramaikan rumah ini kamu bisa tinggal disini dengan syarat kamu mau menikah sama aku" nevano melempar senyum tipis padanya
Tangannya bertepuk pelan tak bisa berkata kata saking tak percaya nevano berucap dengan lancarnya seolah terbiasa "Lo melamar gue?, tapi sorry gue ngga tertarik menikah sama Lo apalagi tinggal disini" ejeknya "ngomong ngomong berapa banyak Lo ajak perempuan tinggal disini atau Lo lamar?, cewe di bar pasti salah satunya kan" sindir Keira
"dia cuma anak rekan kerja yang aku ajak jalan jalan, tidak lebih" tutur nevano
Keira menangguk saja walaupun tidak percaya. Setelah menyelesaikan makanannya, tubuhnya bangkit dari kursi melirik nevano "ayo tunjukkan kamar gue"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments