bab 11

Keira melangkah sedikit berlari menuju bar tempat dimana Nathan berada setelah membayar ongkos taksi, baju yang dipekenya bahkan belum dia diganti setelah selepasnya dari restoran ketika tiba tiba saja mendapat telfon dari Dion bahwa Nathan mabuk

Kakinya melangkah masuk kedalam, matanya sedikit menyipit mengamati seluruh penjuru ruangan mencari posisi Nathan dimana kelap kelip lampu menyilaukan mata dan membuat kepalanya pening seketika karena tidak biasa berada ditempat seperti itu

antara banyaknya manusia, netranya berhenti pada seseorang yang duduk disamping ruangan didepan meja bartender

Langkah demi langkah kakinya melewati orang orang berjoget ria, beberapa kali tubuhnya bahkan bersenggolan pada orang orang yang menggoyangkan tubuhnya mengikuti musik yang mengalun,

Keira menghela napas lega kemudian duduk disamping Nathan "berhenti Nathan" tegurnya menghentikan Nathan yang akan mengambil gelas berisi alcohol

Nathan menoleh dengan tatapan sayu "Keira Lo datang" ucapnya lalu terkekeh kecil kembali mengangkat gelas tadi membawanya ke mulut tapi lagi lagi Keira menahannya

"Lo bodoh atau apa, ngapain mabuk Nathan ingat besok Lo ada jadwal kuliah, nanti papa Lo tau gimana?" Keira mengeraskan suaranya sembari menatap jengkel masih berusaha menjauhkan gelas berisi cairan merah dari jangkauan Nathan

Lelaki itu menjatuhkan kepalanya ke meja dengan kepala menghadap Keira "Freya putusin gue" tukasnya dengan nada pilu "dia bilang lo tau kenapa Freya putusin gue kei, Lo tega sembunyikan ini ke gue" walau tidak terlalu jelas yang diucapkan Nathan karena dentuman musik yang keras tapi Keira masih mendengarnya

Sialan Freya. umpat Keira dalam hati. Ya cepat atau lambat Freya pasti akan memutuskan Nathan tapi tidak dengan cara seperti ini, bisa kan kakaknya itu putus dengan sahabatnya secara baik baik dan tanpa melibatkan dirinya

"Keira, kasih tau gue alasan Freya putusin gue!" desak Nathan mengangkat kepalanya, bibirnya melengkung kebawah dengan tatapan tampak sayu

Menyaksikan raut Nathan yang tampak menyedihkan membuat Keira tak tega sekaligus menggores rasa sakit hatinya begitu dalam, mempupuk rasa cemburu yang selama ini dia rasakan dan semakin banyak, masih tidak terima sahabatnya itu sangat mencintai kakaknya

sedangkan Nathan hanya menganggapnya seorang sahabat tidak lebih dari itu, padahal Keira lah yang selalu ada disaat lelaki itu terpuruk

"Freya ngga mungkin kan putusin gue" gumamnya pelan meminum alkohol dari botolnya langsung

mata Keira membulat lalu memilih membiarkan saja Nathan meneguk minuman tersebut "gue ngga bakal ngomong alasannya Nathan, biar Freya sendiri yang jelaskan" jawabnya masih memandang Nathan yang sibuk menuangkan wine dalam gelas

Keira mengirim pesan untuk Freya, mengacamnya untuk memberi alasan kepada orang tuanya tentang Keira yang pulang terlambat atau tidak dia akan membeberkan kebohongan besar kepada seluruh orang-orang kampus. dan berhasil kakaknya itu menyetujuinya

kebohongan terbesar kakaknya yang tidak diketahui orang orang kampus dibalik sikap anggun, ramah, baik hatinya, ternyata Freya menyimpan sebuah rahasia bahwa gadis itu pernah tidur bersama seorang dosen muda dikampus hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus,

Keira mengetahui hal tersebut karena tiba tiba saja dosen itu mengirim sebuah foto Freya dengan keadaan telanjang bahkan mengirim sebuah video tapi tak lama kemudian pak Andi menghapusnya namun karena dia pake aplikasi ilegal tentu saja video dan fotonya masih ada

Awalnya kakaknya itu tidak mengakui, tapi ketika Keira menunjukkan buktinya Freya memohon untuk tidak memberitahu orang orang. Kadang sesekali Keira menggunakan hal tersebut untuk memeras Freya walau kenyatanya buktinya sudah dia hapus

Keira hanya takut foto dan video yang tersimpan dalam henponnya itu tiba tiba diambil orang dan dipergunakan untuk mempermalukan Freya, walaupun sikap kakaknya sangat buruk kepadanya Keira masih punya hati nurani

hal yang paling disesalkan olehnya adalah Freya tidur bersama Andi ketika menjalin hubungan bersama Nathan, dia sangat membenci hal tersebut hingga sekarang karena harus menyimpan rahasia tersebut agar sahabatnya itu tidak terluka, tapi tetap saja kakaknya tetap menyakiti sahabatnya.

Mengingat Nathan lelaki itu masih asik terus minum menghabiskan beberapa botol "ok cukup, saatnya pulang" ajak Keira menjauhkan botol dan gelas tersebut dari Nathan lalu membayar semuanya

tangannya bergerak membantu Nathan berdiri dan mendudukkan kembali sebab bobot tubuh Nathan yang berat tak cukup Keira untuk menahannya, jadi dia menghubungi Dion yang berada dilantai dua untuk membantunya membawa Nathan keluar dari bar

"Keira"

kepalanya mendongak dan terkejut mendapati nevano berdiri didepannya menatapnya dengan raut bertanya tanya, disampingnya terdapat seorang gadis memeluk lengan lelaki itu berpakaian minim, dress dengan potongan leher rendah dan potongan paha pendek, bahkan bongkahan dadanya dan juga bokongnya terlihat

Keira mendengus kesal memandang itu, apalagi mengingat kembali kata kata yang diucapkan nevano dikantor tempo hari, ternyata itu semua adalah omong kosong. dia membuang muka memilih mengbaikan, berpura pura tidak mengenal nevano

"Kamu ngapain disini?" serunya bertanya, kedua alisnya menyatu dengan rahangnya mengeras terlihat marah

"ternyata pendapat aku selama ini salah, aku kira kamu cewe baik baik, tapi nyatanya ngga, kamu masih sama dengan perempuan perempuan diluar sana, pergi ke bar dengan pakaian ketat seperti ini bersama laki laki mabuk atau kamu juga mabuk hingga tadi ngga membalas panggilanku" hardik nevano mengakhiri kalimatnya dengan melirik Nathan memegang tangannya yang berada dimeja

Music tiba tiba saja berhenti hingga Keira bisa mendengar setiap kalimat yang diucapkan nevano

Tangan Keira terkepal erat mendadak emosinya naik tak terima mendengar tunduhan yang dilayangkan lelaki itu, tubuhnya bangkit berdiri menatap nevano tajam "seharusnya gue yang ngomong begitu!, mana kata kata Lo yang mau kejar gue tapi sekarang Lo udah gandeng cewe baru" cecarnya "oh iya kenalin dia sahabat gue, dimabuk karena baru diputusin pacarnya jadi sebagai seorang sahabat sudah seharusnya gue temani dia, gue ngga kaya Lo yang ngga nepatin ucapannya"

tatapan nevano mendadak berubah, awalnya dingin kini menatap Keira dalam dan sayu seolah baru tersadar telah menyakiti Keira dalam beberapa detik juga netranya berganti tajam "ngga ada sahabat antara laki laki dan perempuan kei, kamu jangan berbohong"

Ketika akan membantah ucapan nevano musik kembali berdentum keras, lebih keras hingga membuat tatapan mereka berdua kompak memandang seorang gadis yang berdiri tengah memainkan musik seraya menggoyangkan tubuhnya

"Keira" panggilan Dion membuat Keira menoleh kembali pada nevano, lelaki itu mendengus memandang Keira dan Dion bergantian lalu pergi dari sana

"nevan dia siapa?"

"ayo" ajak keira samar samar masih mendengar jawaban nevano ketika membalas pertanyaan gadis itu, dia mengangkat bahunya tak acuh memilih tidak peduli

Dion dan Ervin mempapah Nathan menuju pintu keluar, sedangkan Keira harus berhenti sejenak waktu seorang pelayan wanita menegurnya sebab sebuah henpon ketinggalan

"terimakasih" tutur Keira mengambil henpon milik Nathan dan menyusul mereka tadi

Tubuhnya tak sengaja menabrak seseorang lantas Keira luruh jatuh membentur lantai dan dressnya robek diarea pinggang, bibirnya mengumpat pelan mengingat ucapan Samuel tentang baju yang dia pake

Keira bangkit seraya menutupi area yang koyak dengan telapak tangan "maaf saya ngga sengaja" imbuhnya dengan perasaan bersalah melihat seorang pria kekar didepannya pantas saja dia yang jatuh

"oh ngga papa, saya juga minta maaf" lelaki itu tersenyum tipis "cari tadi jarumnya" perintahnya

"jarum?" tanya keira, kumudian netranya menyusuri area lantai ikut mencari jarum tersebut dan tersenyum ketika mendapatkan lalu jarinya terulur mengambilnya

Mata Keira menyipit mengamati "ini!"

"itu ga***a sayang, lo mau ikut berpesta sama kami" ajaknya tersenyum menyeringai mengambil kembali jarum itu ditangan Keira lalu memasukan ke dalam sebuah kotak "kebetulan kami butuh dua orang gadis lagi" lanjutnya. salah satu lelaki tersebut mendekati Keira yang masih tertegun

Keira menepis tangan yang berusaha menyentuh pipinya "Lo bawa narko** di bar, gue bakal lapor polisi" cela Keira melangkah tapi seseorang menarik dan memeluk pinggangnya dari belakang

"lepas" pintanya berusaha melepaskan lilitan tangan lelaki itu berada pinggangnya

"bagus bos tangkapan Lo hari sangat cantik"

Mendengar dan melihat perkataan itu, membuat keira merinding seketika spontan menginjak kaki lelaki itu hingga melepas tubuhnya namun saat akan melarikan diri sebuah tangan kembali menariknya menatapnya tajam

lelaki bernama arka tadi menariknya mendekat berusaha mencium Keira

"lepasin dia"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!