"maaf Freya, tapi gue ngga bisa menerima perjodohan ini, gue sudah punya pacar" ujar Samuel to the point
Freya segera beranjak mendekat "kamu ngga bisa ambil keputusan secepat itu Sam, orang tua kita menjodohkan kita berdua, menurutmu bagaimana reaksi papa sama mama kamu saat tau kamu malah menolak perjodohan ini" ujar Freya, Samuel melirik mendengar panggilan aku-kamu keluar dari bibir gadis tersebut, secepat itu bahkan mereka baru pertama kali bertemu
"Lo cinta sama gue?" tanyanya dengan tatapan menelisik
Kepala Freya mengangguk "kamu akan menjadi suami aku, tidak mungkin aku ngga cinta sama kamu Sam" tuturnya lemah lembut seraya tersenyum tipis
bukannya senang mendengar ucapan tersebut Samuel malah menatap curiga Freya "kita bahkan baru bertemu, tapi Lo udah cinta sama gue hanya karna gue bakal jadi suami Lo" imbuhnya heran
tangan Freya terangkat menyentuh dan memperbaiki dasi lelaki itu, Samuel spontan menghindar, tapi tarikan tangan pada dasinya malah semakin mendekat dan untung saja tangan laki laki dengan cepat menahan tubuhnya dengan dua telapaknya menyentuh bahu gadis tersebut
tatapan Samuel tampak menggelap, rahangnya mengetat, urat urat nadinya tampak mencuat tapi Freya tidak takut sama sekali, dia lebih takut jika kesempatan mendapatkan keluarga Abraham akan berakhir sia sia
"m-maaf" keira yang membuka pintu tampak tercengang lalu membuang wajahnya ke samping "mama pengen kita kembali ke aula" lanjutnya
Keira menghela napas panjang setelah Freya dan Samuel telah pergi, mengingat dimana baru saja dia berada dalam situasi yang kurang menyenangkan saat menyaksikan tatapan Samuel yang sangat menakutkan sedangkan kakaknya itu malah biasa saja, Keira merinding seketika lalu ikut menyusul mereka berdua
sesampainya pada meja kedua orang tuanya tempati, Keira segera mendudukkan bokongnya pada kursi disamping Freya ketika melihat sebuah MC mempersilahkan seseorang untuk menaiki panggung
sebuah orkestra musik mengalun mengiringi,, matanya melirik panggung nan jauh dari tempat posisi dimana mejanya berada, walau tidak jelas tapi Keira masih nampak gadis bernyanyi begitu merdunya
Setelah satu lagu berhasil dinyanyikan, sang MC kembali naik kali ini sebuah pertujukan menari, satu persatu penampilan diatas panggung berganti, hingga keira rasanya sangat mengantuk apalagi dalam keadaan kenyang,
tiba tiba tamu disuruh berdiri, para pelayan laki laki mengambil meja ditengah aula lalu memindahnya ke pinggir ruangan, begitupun dengan kursi hingga ruangan tampak besar dan luas
"acara yang kita tunggu-tunggu, pesta dansa" MC bersuara gembira "silahkan tuan tuan untuk memilih pasangan"
"kenapa Lo ngga bilang kalau ada acara pesta dansa, gue ngga bisa dansa" bisiknya ke Freya
Freya meliriknya sekilas lalu kembali menatap kedepan dimana Samuel yang tengah melangkah mendekat "acara seperti ini pasti ada pesta, Lo aja yang bodoh. Makanya belajar dansa" ketusnya
Keira menggeram kesal mendengar balasan kakaknya apalagi mendengar alunan suara yang kini diputar
tubuhnya berbalik ingin meninggalkan ruang aula, tiba tiba tangannya ditahan melirik ibunya yang bertengger di lengannya lalu kepalanya mendongak melihat nelli mengkode untuk menatap kedepan, saat kembali menghadap kedepan, keira tersentak pelan mendapati kini lelaki aneh itu sedang mengulurkan tangannya kepadanya
Tatapannya berpindah pada arah dibelakang nevano, ada Daniel menatapnya datar lalu laki laki berjalan mendekati Freya yang terlihat tampak marah
Marah. Keira mengikuti arah pandangan kakaknya melihat ditengah aula terlihat Daniel berdansa dengan seorang perempuan
ahem
Deheman seseorang membuat netranya kembali ke nevano yang tengah memandangnya dengan kepala sedikit dimiringkan
"gue ngga bisa dansa" ungkapnya
"terima dulu uluran tangan gue, setelah itu biar gue yang urus"
"Lo gila ya"
navano mengangkat alisnya lalu terkekeh pelan memandang dirinya lucu "gue emang gila mengajak cewe yang ngga bisa dansa"
Keira menghembuskan nafasnya berat, melirik ibunya yang menatapnya tajam seolah dari tatapan tersebut menyuruh dan mengacamn dirinya agar segera menerima nevano untuk dansa dengannya
Dengan berat hati, keira menyambut uluran tersebut lalu mengikut lelaki tersebut yang membawanya menuju tengah ruangan.
"bayangin Lo Cinderella"
Keira memutar matanya Malas kemudian setelah itu tatapannya berubah menjadi melebar, melototi nevano yang menarik tubuhnya agar lebih mendekat padanya, terlalu dekat hingga Deru napas lelaki itu menerpa wajahnya
"gue ngga suka Lo begitu" bisiknya pada telinga nada yang membuat bulu kuduknya meremang seketika
Tangan nevano mengambil tangannya menaruhnya pada bahu lalu kembali lagi memegang pinggangnya "dengar aba aba aku, ini sangat gampang" sedangkan tangan yang lain saling bertautan
"kiri"
karna tak fokus kakinya malah menginjak kaki nevano, ketika masih terbayang ucapan nevano yang terdengar aneh mendengar kata 'aku' dalam kalimatnya
Kepalanya mendongak keatas bertatapan mata dengan nevano "fokus" tegur pria itu, nada mengangguk tak enak hati
navano kembali memberikan aba aba, kali ini nada menuruti perintah tersebut, mengikuti setiap langkah kaki nevano, seiring berjalannya waktu Keira sudah mulai bisa tanpa perlu lagi mendengar aba-aba
"gue bisa" nada tersenyum lebar
Nevano terkekeh kecil "gampang kan" gumamnya keira mengangguk "sekarang kamu bisa fokus melihat mata aku kei, ngga perlu lagi cek kaki kamu dibawah sana"
raut wajah Keira berubah, alisnya melengkung ke atas mulutnya terkatub rapat terlihat kehilangan kata kata, walau begitu Keira mengangguk pelan bertatapan mata dengan nevano yang memandangnya dalam
gadis itu berdehem melirikan bola matanya ke samping tak ingin terlalu lama beradu mata dengan nevano
"aku tadi sudah bilang Keira, jangan memandang orang lain cukup aku"
tak sadar Keira menahan nahan sesat kemudian menghembuskan pelan "hak gue mau liat siapa, ini mata gue" nyolotnya
mata lelaki itu menyipit dengan kedua sudut bibirnya melengkung ke atas, terkekeh geli melihat reaksi gadis didepannya "dansa seperti itu Keira kaureen, mereka menatap pasangan dansanya"
"gue ngga peduli" sungut Keira dengan wajah memerah
Nevano melepaskan rangkulannya dengan tangan masih bertautan lalu melangkah mundur satu kaki, kemudian menariknya kembali lalu menjatuhkan tubuhnya kesamping dengan lengan melilit pinggangnya
Keira memegang dadanya merasakan detak jantungnya berima cepat setelah nevano mengayun tubuhnya kesamping, tercengang dengan aksi tersebut
"Kamu tau baru kali ini aku melakukan dansa tidak lengkap" tuturnya
"Lo mau gue mati" tuduhannya matanya melotot
Nevano kembali lagi menariknya lalu melepaskan kemudian tangan kiri diangkat ke atas memutar tubuh Keira "satu kali lagi" selepas mengatakan kalimat tersebut tubuh Keira kembali berayun
"Kamu seperti sangat sulit didekati" ucap nevano kembali berdansa seperti biasanya
"Lo mau dekatin gue" balas Keira
"kita sudah dekat, sangat dekat"
keira berdecih pelan menatap nevano menantang "gue tau maksud Lo tapi maaf gue sudah bertunangan" jawabnya melirik sebentar ke arah kakaknya dan juga Daniel "dan yang berdansa sama Freya adalah tunangan gue"
nevano mengikuti arah pandang Keira "jadi kamu sudah bertunangan!" nevano kembali menatapnya "Tapi dari wajah kamu, aku tau kamu ngga cinta sama dia, kalian dijodohkan?" katanya menebak lalu tersenyum menyeringai melihat reaksi Keira dengan kedua pupil matanya melebar "aku ngga percaya zaman sekarang masih ada tradisi semacam itu"
"bangsat" umpatnya kesal
Mendengar kata kasar Keira membuat nevano melepaskan tautan tangan kiri dari tangan kanan gadis tersebut, lalu berpindah memegang pinggang Keira dari kedua sisi "aku ngga suka kamu ngomong kasar"
"ini mulut gue kenapa Lo repot" seperti biasa Keira menjawabnya dengan nyolot
"sekali lagi kamu ngomong kasar, aku akan cium"
"**** yo-"
kalimat yang diucapkan Keira terhenti ketika nevano menarik sisi wajahnya lalu menyatukan kedua bibirnya diatas mulutnya yang sedikit terbuka, belum terhenti keterkejutannya dengan aksi nevano yang tiba tiba, kali ini laki laki tersebut mengecup pelan dan menghisap dua bibirnya secara bergantian
Tangan Keira terkepal erat kemudian mengangkat dan mendorong dada nevano, tapi tidak berhasil Keira mencoba sekali lagi kali, tiba tiba saja lelaki itu ditarik paksa dan sebuah Bogeman melayang pada pipinya
pekikan dan teriakan orang orang disana menatap terkejut menyaksikan nevano yang terduduk dengan sudut bibirnya berdarah tak jauh dari sana Daniel yang sedang berdiri dengan mata bergejolak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Rita Riau
kurang asem bgt si Nevano,,, main sosor aja,,,jadi kalo dapat bogem itu sih wajar 🤭🙄
2024-01-26
1
Noviyanti
bunga mendarat
2024-01-14
0