dari salah satu meja yang paling belakang tampak seorang gadis menelungkup kan kepalanya diatas meja dengan berbantalkan kedua lengannya terlipat, rasa kantuk melanda keira tapi matanya tak tertutup juga karena ruangan kelas tampak ribut dan bergosip ria
Kepalanya mendongak menatap kedepan mencolek bahu Dona "pinjam headset Lo" ujarnya setelah gadis itu menoleh kemudian mengangguk mengambil benda tersebut dan memberikannya
Keira mencolok headset pada henponnya ketika akan memasangkan pada telinganya, Dona bersuara
"kei, Lo tau ngga gosip terhot hari ini"
dahinya berkerut lalu menggeleng "terhot!, demo kemarin?" tanya keira menebak tidak tau berita yang yang paling banyak dibicarakan hari ini, yang dia tau hanyalah demo kemarin yang ricuh dan menjadi berita utama yang paling disiarkan distasiun tv
Dona menggeleng lalu mengangguk lagi, membuat alis Keira menukik bingung "itu juga termaksud, tapi yang ini yang paling hot" balasnya dengan posisi tubuh semakin condong
"iya apa?" kesal keira sekaligus tak sabar berita apa yang dimaksud
Dona mengambil sesuatu diatas mejanya lalu kemudian kembali memutar tubuh menghadap padanya seraya menjatuhkan koran diatas meja, menampilkan seorang potret laki laki memakai jas hitam berdiri diatas carpet merah
"ini?" tanyanya tiba tiba terbesit rasa cemas, apalagi melihat nama yang tertera dalam koran tersebut
Dona mengangguk kepala semangat "iya dia nevano, anak tunggal keluarga altezza, orang tuannya sudah meninggal karena kecelakaan pesawat ituloh, dia satu satunya pewaris tunggal, padahal udah lama ngga ada kabar, dan baru muncul sekarang karena semalam pesta, gila ngga tuh gimana ngga heboh coba" cerocosnya "tv, koran medsos semuanya pada beritain dia, trending topik ditwitter" lanjutnya
"d-dia altezza?" tanya Keira terbata bata
Lagi lagi Dona mengangguk sebagai jawaban"iya nevano altezza, gue juga heran dulu mukannya imut bangat, sekarang dia udah ganteng, macho gitu" katanya cekikikan
Keira merintih Pelan menutup sebelah wajahnya dengan satu tangan waktu kembali mengingat peristiwa semalam dan sikap tidak sopannya pada nevano, untung saja kejadian dimana Daniel dan nevano bertengkar tidak terliput oleh media, karna tidak diizinkan masuk kedalam pesta, kalau tidak, Keira tidak bisa membayangkan itu apalagi alasan dibalik pertengkaran tersebut ada sangkut pautnya dengan dirinya
Jari keira spontan menyentuh bibirnya, lalu menggeleng cepat membuang pikiran tersebut jauh jauh dari ingatannya "gue ke toilet dulu" pamit Keira buru buru meninggalkan kelas
Air membasuh wajahnya seolah dengan begitu Keira dapat melupakan ciuman nevano padanya, kepalanya terangkat menatap tubuhnya dari pantulan cermin, lagi lagi kembali mengingat peristiwa semalam padahal dia hampir melupakannya dan bersikap bodoh amat, menghela napas panjang Keira mengeringkan mukanya dengan kain kecil
setelah selesai dengan itu, Keira keluar meninggalkan toilet menuju kembali ke kelas, terlihat Dona sedang berbincang dengan ferlin, tangannya menarik koran diatas meja Dona membawanya menuju meja dan mendudukkan bokongnya pada kursi
Keira membaca setiap kata-kata yang tertulis pada koran tersebut, semakin membacanya semakin membuat dirinya kesal
"Keira" ferlin berdiri disamping mejanya "Lo kan anak orang kaya, pasti Lo ikut acara begini kan, Lo liat nevano ngga, ganteng ngga aslinya?" tanyanya beruntun
Dona berbalik ikut nimbrung menatap Keira cermat
"jangan-jangan yang buat Lo ngatuk pagi pagi gini karena pesta semalam?" tebaknya kembali mengingat ucapan Keira kemarin
Keira terdiam sesaat mendengar pertanyaan tersebut yang tiba-tiba, kemudian baru mengangguk "gue emang semalam ikut pesta karna bokap gue diundang" jawabannya "tapi gue ngga liat nevano, mungkin karna gue cuman sebentar doang setelah itu langsung masuk kamar untuk istirahat" bohong Keira
"bodoh banget sih Lo, seharusnya Lo itu manfaatin momen itu dengan kenalan banyak cowo cowo, ngga dapat nevano setidaknya ada kwnya lah, ya walaupun ngga sekaya dan seganteng nevano, tapi duitnya pasti banyak, udah bisa beliin sunscreen setiap bulan, uang belanja tiap bula-
Ferlin tak melanjutkan ketika Dona membekap mulut gadis itu dengan geram, lalu melepaskan "Keira ngga kaya Lo" hardiknya
"iya gue tau, tapi kalau dia ngga mau bisa kenalin ke kita kek" ferlin menatap cemberut Keira dan Dona "gue bosan jomblo Mulu"
Keira menggeleng heran dengan pola pikir temannya itu "itu buang buang waktu gue fer, mending gue tidur" gumamnya "sana balik ke meja Lo bentar lagi dosen mau masuk"
Ferlin menuju mejanya dengan bibir manyun, selepasnya itu seorang dosen masuk kelas menaruh tasnya pada meja dan mengucapkan salam "pagi semua"
"pagi pak" jawab orang orang dalam ruangan secara serentak "saya absen dulu"
Satu persatu nama disebut dan satu persatu juga orang membalas ketika namanya disebut. Setelah mengabsen semua orang, dosen kemudian meninggalkan meja menuju papan dan menulis judul besar menteri yang akan mereka bahas
"sebelum kita mulai, saya ingin semua menonaktifkan hpnya atau ubah notif menjadi diam, saya ngga mau kejadian Minggu lalu terulang"
Mendengar teguran tersebut, Keira mengambil henponnya menekan tombol diam namun netranya malah fokus pada notifikasi Instagram yang membeludak, notif me-like fotonya berjejer memenuhi layar
"Keira taruh henponmu"
Keira mendongak menatap kedepan lalu menaruh henponnya diatas meja sebelum itu menonaktifkan henponnya secara cepat
***
"jelaskan"
Jari telunjuknya mengetuk meja berulang kali, didepannya ada lebtop yang masih menyala menampilkan sebuah tabel, sedangkan tatapannya fokus menatap Taylor sang asisten kepercayaannya, disamping itu ada seorang wanita sekretaris CEO
"Kamu tidur dengan paman saya lalu membocorkan data perusahaan, kamu pikir masih pantas disini" cecar nevano "saya diam karena saya menunggu waktu yang pas. Taylor pecat dia dan David, kinerja lelaki itu benar benar buruk selama 3 tahun ini, untung saja saya memantaunya secara diam diam"
nevano memanggil pengawal yang berada didepan pintu ruangan, menyuruhnya untuk masuk
"usir dia" perintahnya
"pak please jangan pecat saya" teriakan Siska tidak terdengar lagi setelah melewati pintu
Kini tatapan nevano terpusat pada Taylor "rebut kembali Saham milik Heri, apapun caranya saya tidak ingin dia memiliki setengah dari saham perusahaan bila perlu paksa dan ancam dia"
sang asisten mengangguk "siap tuan"
"oh iya tugas semalam?" tanyanya "aku ingin dengar laporannya" lanjutnya kembali fokus menggeser kursor dan mengetik pada lebtop
"nama lengkap Keira kaureen, lahir di--
Nevano mengangkat tangan membuat Taylor spontan berhenti membacakan "jelaskan biografi saja"
"Menurut informasi yang saya dapat, ibu Keira meggie knight meninggal dalam kecelakaan mobil, lalu Keira dipindahkan dipanti asuhan dan diadopsi oleh Abimanyu dan istrinya yang sebelumnya juga sudah mengadopsi Freya kakak Keira dari panti asuhan yang berbeda, tapi tuan,"
"ada apa?" tanya nevano mengangkat kepalanya melihat tatapan janggal dari Taylor
"Abimanyu adalah istri dari meggie knight dan dapat dipastikan bahwa Keira adalah anaknya, bahkan tidak ada status cerai setelah meggie meninggal, lalu kemudian menikahi nelli "
Nevano mengerutkan kening dengan tatapan heran "lalu kenapa Abimanyu menyembunyikan fakta itu jika memang Keira anak kandungnya"
"kalau itu saya tidak tau tuan, saya akan lebih banyak menggali informasi tentang Keira kaureen" tuturnya
nevano mengangguk dengan raut masih bingung "cari tau juga penyebab meggie knight meninggal" pintanya
"baik tuan"
"oh iya tentang pertunangan dengan Daniel, apa Abimanyu punya alasan menjodohkan kedua anaknya pada keluarga Abraham?"
Taylor mengangguk sebagai jawaban "iya tuan, pak Abimanyu punya perusahaan dan sedikit kendala pada keuangannya"
"kalau kita memberikan dana, prestasi keutungannya berapa?"
"tuan ingin menjadi investor?"
Nevano menggeleng kecil lalu memeriksa pesan yang belum dibalas oleh Keira hingga saat ini padahal sudah satu jam yang lalu dia mengirimkan chat tersebut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Noviyanti
keren bunga mendarat
2024-03-02
0