Chat masuk ke HP Rara yang masih tertidur, itu balasan dari papanya yang akan mengajak mereka ke tempat melihat sunrise di kota M sekalian mereka sarapan di jalan.
Jam 4.30 pagi, Alex sudah menelpon ke masing-masing kamar, membangunkan mereka. Akhirnya mereka sudah siap naik ke mobil jam 5.15. Perjalanan memakan waktu sekitar 15 menit dari hotel mereka.
Cahaya matahari belum terlihat sepenuhnya, hanya merubah warna langit yang jauh dibelakang mereka. Alex
memarkir mobilnya di tempat yang sudah disiapkan. Mereka tiba tepat waktu.
Hanya menunggu 10 menit dan sunrise mulai terlihat, Mario tetap fokus mengambil foto pemandangan yang indah itu. Sementara Mia sibuk selfie, Alex tidak menyia-nyiakan kesempatan ikut berfoto selfie dengan Mia.
Keakraban mereka membuat nenek menyikut Mario yang langsung mengambil foto mereka yang terlihat mesra. Entah kenapa Mario suka melihat pemandangan itu. Untung saja Rara dan Marie tidak terlalu mempedulikan sekitarnya, mereka bergantian mengambil foto sunrise.
-------
Udara mulai terasa panas saat matahari semakin bergerak naik, Alex mengajak semua orang naik ke mobil dan mulai mencari tempat sarapan.
Mereka tiba di sebuah restauran yang terkenal dengan kopinya yang nikmat. Alex memesan kopi untuknya dan menanyakan pesanan yang lainnya. Semuanya ingin segera sarapan karena sudah lapar.
Mia mengaduk mie goreng di piringnya, ia memesan mie goreng dan membaginya setengah dengan Marie yang tidak ingin banyak makan saat sarapan. Sesekali Mia mengusap sudut bibir Marie yang belepotan bumbu mie, Mario yang melihat itu ingin diperlakukan sama. Ia sengaja mengoleskan kecap ke sekitar bibirnya,
Mario : “Kak, bibirku juga kotor.”
Mia tersenyum melihat tingkah laku si kembar yang berebut perhatiannya. Ia bolak-balik menghadap mereka hanya untuk mengusap bibir mereka dengan tissue. Alex cemberut melihat Mia hanya memperhatikan si kembar, ia membayangkan kalau Mia juga melakukan hal yang sama pada dirinya. Bukan dengan tissue tapi dengan bibir…
Rara : “Pah, abis nich kita kemana lagi?”
Rara menatap papanya yang sedang mengkhayal, tidak mendengar ucapannya. Liur Alex sampai hampir menetes, membuat Rara mengguncang tubuh papanya.
Rara : “Papa denger gak sich? Kebanyakan nglamun ntar kesambet loh.”
Alex : “Apa sich? Seneng banget ganggu papa.”
Rara : “Ish, Rara cuma nanya kita mau kemana lagi. Papa kenapa nglamun?”
Alex : “Papa lagi mikir mau kemana lagi. Coba kalian usul, waktunya sampai jam 4 sore ini. Habis itu kita pulang.”
Rara dan si kembar langsung browsing, membiarkan Mia makan dengan tenang. Sesekali Mia menatap Alex sambil tersenyum, membuat khayalan Alex semakin indah. Nenek cuma bisa menatap dua sejoli yang sedang jatuh cinta itu. Sedikit berharap mereka akan berjodoh.
-------
Selesai sarapan, mereka menuju sebuah tempat rekreasi yang lengkap dengan permainan dan tempat beristirahat. Nenek memilih spa selama dua jam, sementara Alex menemani yang lain bermain.
Mereka bermain trompolin, panjat tali, meluncur dengan tali, balap gocar, dan banyak permainan lainnya. Mia meneguk air dalam botol minuman hingga tersisa setengah, peluh membasahi kening dan lehernya. Ia melambaikan tangan pada Rara dan si kembar yang masih asyik bermain gocar. Alex berjalan menghampirinya, meletakkan tangannya di sandaran kursi Mia.
Alex : “Panas sekali ya.”
Mia : “Iya, om. Mau minum, om?”
Mia ingin mengambilkan botol air mineral di atas meja, tapi Alex keburu menyambar botol ditangan Mia yang masih
terbuka. Glek! Glek! Glek! Alex meminum air itu sampai habis, membuat wajah Mia memerah. Pasalnya Mia baru saja meminum air juga dari botol itu, membuat mereka berciuman secara tidak langsung.
Alex : “Kenapa wajahmu merah?”
Mia : “Cuma kepanasan, om.”
Alex : “Kamu lapar? Kita makan yuk.”
Mia : “Panggil mereka dulu ya, om. Nenek sudah selesai spa?”
Alex tidak menjawab pertanyaan Mia, ia mendekat ke telinga Mia dan berbisik,
Alex : “Panggil namaku kalau kita lagi berdua, kalau gak, bukan cuma bibirmu yang akan kubuat bengkak.”
Mia merinding mendengarnya, bukan karena takut tapi karena penasaran bagian yang mana yang dimaksud Alex.
Mia : “Tapi, OOM…” Mia sengaja memanggil Alex lagi dengan lebih tegas.
Alex : “…kamu bandel ya, awas aja nanti…”
Alex bangkit dari duduknya, memanggil anak-anaknya untuk makan siang. Nenek yang sudah selesai spa juga ikut
bergabung dengan mereka.
Alex terlihat lebih cuek pada Mia setelah itu, dan Mia menganggapnya biasa aja.
-------
Jam 2 siang, mereka check out dari hotel dan sedang dalam perjalanan pulang. Mia duduk disebelah Alex sekarang, karena penumpang lainnya mulai tertidur lelap. Mia tetap terjaga sambil melayani Alex makan dan minum. Ia juga mencarikan lagu yang ingin Alex dengar, lagu cinta yang liriknya menggambarkan perasaannya saat ini pada Mia.
Mereka sempat mampir ke pom bensin untuk mengisi bensin dan ke toilet. Mia muncul dari mini market membawa sekotak es krim. Ia membuka tutup es krim di depan Alex dan mulai memakannya.
Alex : “Aku mau…”
Mia mengambilkan sendok lain dan menaruhnya diatas es krim, tapi Alex tidak mengambil sendok itu, ia menarik tangan Mia dan menjilat sisa es krim Mia yang masih menempel di sendok itu. Alex benar-benar ahli menggoda, Mia jadi salah tingkah dibuatnya,
Alex : “Manis…”
Kata-kata Alex lebih tertuju pada Mia yang melanjutkan makan es krim, mendinginkan kepalanya yang panas.
-------
Jam 5 sore, Mia memarkir mobil Alex di halaman rumah Alex. Alex turun lebih dulu, ia membuka bagasi, menurunkan semua tas dan membawanya ke teras depan. Satu persatu penumpang lain mulai bangun dan
turun dari mobil. Mia menguap sambil merentangkan tangannya, ia mulai merasa mengantuk setelah menyetir setengah jam.
Alex : “Mia, istirahat dulu sana. Mandi dan tidur.”
Rara : “Iya, kak. Nginep aja disini semalam lagi. Besok kakak pulang.”
Mia : “Hmm… iya.”
Mia masuk bersama Rara, mereka naik ke lantai 2 dan mengantri mandi dengan si kembar.
Selesai mandi, Mia menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang Rara, secangkir teh sudah disiapkan mb Minah untuknya.
Baru juga ingin memejamkan mata, Rara mengagetkannya.
Rara : “Kak, lihat nich pengumuman ujian masuk univ-nya sudah keluar. Kita bisa mulai daftar besok.”
Mia : “Hmm… ok.”
Rara menoleh menatap Mia yang sudah tertidur, Rara mencatat semua yang ia perlukan untuk mendaftar dan mengirim salinnya ke HP Mia.
-------
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel author ini, jangan lupa juga baca novel author yang lain ‘Menantu untuk Ibu’, ‘Perempuan IDOL’, ‘Jebakan Cinta’ dengan cerita yang tidak kalah seru.
Ingat like, fav, komen, kritik dan sarannya ya para reader.
Dukungan kalian sangat berarti untuk author.
--------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 602 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
seru thor... 🌮🌮🌮
ijin promo donk,
jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE"
kisah cinta beda agama 🌮🌮🌮
ditunggu like and comment nya ya 🙏😊
2020-10-25
0
Ilham Rasya
hadir Thor
2020-09-22
0
Narni Dilla
makin seru ceritanya lanjut thor
2020-08-01
0