Alex terbangun pagi-pagi sekali, ia segera mandi dan ganti baju. Diliriknya Mia yang masih tidur dibawah selimut Alex. Ia melangkah keluar kamar dan menutup pintu. Mb Minah yang sudah bangun, menyapanya,
Mb Minah : “Pagi, tuan. Mau kopi?”
Alex : “Iya, mb. Rara gimana?”
Mb Minah : “Masih belum bangun, tuan. Tadi malam sempat muntah… mb Mia bagaimana, tuan?”
Mb Minah tahu kalau semalam Mia tidur di kamar majikannya, ia melihat saat Alex membawa Mia masuk ke kamarnya.
Alex : “Belum bangun juga, mb. Tolong siapkan obat sakit kepala untuk mereka ya.”
Mb Minah : “Baik, tuan.”
Mb Minah tersenyum penuh arti pada majikannya, pasalnya muncul rona merah di pipi Alex ketika mb Minah menanyakan kondisi Mia, ia tahu kalau majikannya memendam rasa pada Mia.
Mb Minah meletakkan secangkir kopi di depan Alex yang sedikit melamun. Ceklek! Suara pintu kamar Alex terbuka, Mia muncul dari dalam sana masih berbalut kaos oblong yang kedodoran untuk tubuhnya. Alex terpana melihat penampilan Mia yang seksi, ia mengintip lewat sudut matanya sambil pura-pura sibuk dengan koran dan kopinya.
Mia : “Mb Minah…”
Mb Minah : “Iya, non Mia.”
Mia : “Mb, semalam mb yang ganti baju saya ya?”
Mb Minah melirik Alex yang sudah menunduk membaca korannya, yang sepertinya terbalik. Mb Minah menahan tawanya melihat pemandangan itu.
Mb Minah : “Ehem… Non Mia perlu obat sakit kepala?”
Mia : “… Iya, boleh mb. Saya keatas dulu ya. Makasi, mb.”
Mia tersenyum menatap Mb Minah dan Alex yang masih sibuk dengan koran terbaliknya. Sepeninggal Mia, Mb Minah menarik koran dari tangan Alex dan membaliknya.
Mb Minah : “Tuan dari tadi baca koran terbalik, apa gak pusing?”
Alex : “…ma… makasih ya, mb. Tolong jangan bilang siapa-siapa.”
Mb Minah : “Masalah koran terbalik atau non Mia yang keluar dari kamar tuan?”
Alex : “Jadi mb liat ya… Saya…”
Mb Minah : “Saya paham, tuan. Maaf kalau saya ikut campur, tapi sudah waktunya tuan mencari pendamping hidup yang baik seperti non Mia.”
Alex : “…”
Alex kembali melamunkan Mia, bahkan ART setianya mendukung perasaannya pada Mia. Dadanya berdetak kencang mengingat kejadian semalam,
Flash back---
Alex memeriksa keadaan Mia yang sudah tertidur, ia melihat kondisi Mia baik-baik saja dan merasa lega. Pandangan Alex tertuju pada kaos yang masih dipegang Mia, perlahan-lahan Alex duduk di tempat tidur. Ia menarik kaos itu dan melihat retsleting gaun Mia di bagian samping.
Batin Alex bergulat antara melepas gaun Mia atau membiarkan Mia tetap memakai gaun yang tidak nyaman itu. Akhirnya Alex menarik retsleting gaun Mia dan menutupi tubuh bagian depan Mia dengan selimut. Setelah bagian depannya terlepas, Alex memakaikan kaosnya ke tubuh Mia dan menarik sisa gaunnya dari balik selimut.
Alex merapikan rambut Mia yang menutupi sebagian wajahnya, ia menunduk mencium kening Mia dan tersenyum.
Alex : “Selvi, sekarang ada perempuan lain yang tidur di tempat tidur kita. Apa kau marah?”
Alex beranjak ke sisi tempat tidur yang lain dan tidur disana, memisahkan mereka berdua dengan bantal dan guling.
---Flash back end
------
Jam 9 pagi, Rara dan Mia turun dari lantai 2. Mereka terlihat lebih segar setelah istirahat dan minum obat sakit
kepala. Alex yang memilih bekerja di rumah, memperhatikan mereka dari sofa ruang keluarga.
Rara : “Hai, pah.”
Alex : “Masih pusing, Ra? Mia?”
Rara : “Uda mendingan, pah.”
Mia : “Sudah gak, om.”
Alex : “Lain kali kalian harus lebih waspada ya, kalau ada yang aneh-aneh, segera hubungi papa.”
Rara : “Untuk ada kak Mia, kalau gak, entah apa yang terjadi sama Rara.”
Alex : “Ini pelajaran buat kalian, diluar sana situasinya bisa berubah kapan saja. Kalian sarapan dulu, abis ini kita susul si kembar dan nenek.”
Rara : “Memangnya mau kemana, pah?”
Alex : “Katanya mereka di kolam renang, kalian mau kesana atau istirahat di rumah?”
Rara menatap Mia yang hanya angkat bahu,
Rara : “Kita kesana aja ya, kak. Daripada di rumah, bosen.”
Mia : “Oke.”
Mia dan Rara beranjak ke ruang makan, mereka sarapan sebentar dan naik ke lantai 2. Tak sampai 10 menit, mereka sudah siap membawa tas masing-masing. Alex menatap Mia yang terlihat cantik dengan kaos ketat warna biru dan celana pendek. Ia mengemasi laptopnya dan membawanya ke dalam mobil.
Rara : “Pah, kok tumben jam segini masih di rumah, papa gak kerja?”
Alex : “Papa kerja di rumah, hari ini gak ada schedule ketemu client. Sekali-kali papa perlu refreshing kan. Kalian
gak ada yang pakai bikini, kan?”
Rara : “Kalo pergi ama papa, mana boleh pake bikini.”
Mia : “Tapi saya pakai kok, gak masalah kan om.”
Glek! Alex menelan salivanya mendengar kata-kata Mia. Ia hampir melepaskan rem di kakinya, membuat mobil bergerak mundur.
Rara : “Papah! Hati-hati dong, pah.”
Alex : “Papa lupa bawa baju ganti, ntar ya.”
Rara memandang heran papanya yang berlari kembali kedalam rumah. Sejak kapan papanya suka renang, biasanya papanya hanya akan duduk di pinggir kolam, mengawasi mereka berenang.
------
Mereka sampai di kolam renang, si kembar sedang asyik bermain air sementara nenek dan Mb Minah memperhatikan mereka dari gazebo.
Mario : “Kak Mia!!”
Si kembar hampir berlari mengejar Mia, kalau Alex tidak menghentikannya.
Alex : “Kalian bisa jatuh ntar. Sabar dulu. ”
Mia dan Rara melambaikan tangan pada nenek, mereka langsung masuk ke ruang ganti. Sementara Alex berjalan mendekati gazebo. Tak lama Rara dan Mia keluar dari ruang ganti. Alex tak berkedip melihat Mia yang sudah memakai bikini, ia memakai kain pantai untuk menutupi bikini bagian bawahnya tapi tetap saja paha putihnya terekspos ketika ia berjalan.
Mb Minah terkikik geli ketika mulut Alex ternganga melihat penampilan Mia. Ia menyenggol sedikit lengan Alex ketika Mia sampai di depan mereka. Alex cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari Mia.
Mia : “Nenek gak ikut renang?”
Nenek : “Aduh, nenek gak suka renang. Panas juga. Nenek disini aja ya, adem.”
Rara : “Kak, ayo kita renang.”
Mia hampir melepas kain pantai yang ia pakai ketika segerombolan pemuda muncul dari pintu masuk kolam renang. Alex ingin melarang Mia turun ke kolam renang, tapi dengan cepat Mia membuka kain pantai itu. Ternyata Mia memakai hot pants dibawah kain pantainya.
Rara dan Mia mulai berenang mendekati si kembar, mereka bercanda sambil sesekali mencipratkan air. Alex diam-diam berjalan ke ruang ganti dan mengganti bajunya. Ia menyerahkan HP-nya pada mb Minah untuk mengambil beberapa foto mereka. Mb Minah yang iseng, kebanyakan mengambil foto hot Mia yang sudah basah.
Sedang asyik berenang, tiba-tiba ada yang merayap di pinggang Mia. Ia menyelam dan melihat Alex ada di dekatnya. Tangan Mia ditarik Alex, dengan berani Alex mencuri ciuman Mia yang sangat terkejut. Gelembung udara bermunculan dari tempat mereka berciuman.
Alex menarik Mia ke permukaan dan memeluk pinggangnya, Rara dan si kembar melihat kejadian itu dan berpikir kalau terjadi sesuatu pada Mia.
Rara : “Kenapa kak?”
Alex : “Sepertinya kaki Mia kram. Papa lihat dulu.”
Alex mendudukkan Mia di pinggir kolam dan mulai memijat kakinya, bukan memijat tapi meraba kaki Mia. Wajah Mia terasa panas mendapat perlakuan seperti itu.
Rara : “Kak, kenapa wajahmu merah sekali? Sebaiknya kakak istirahat dulu ya.”
Alex : “Iya, sepertinya kamu kepanasan.”
Mia : “…”
Ingin sekali Mia melotot pada Alex dan berkata siapa yang menyebabkan ini semua, tapi ia memilih diam saja. Sesekali mereka saling melirik dan tersenyum samar. Setiap sentuhan Alex seperti arus listrik yang menyengat tubuh Mia. Cinta yang mulai tumbuh diantara keduanya harus mereka simpan hanya untuk mereka berdua.
-------
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel author ini, jangan lupa juga baca novel author yang lain ‘Menantu untuk Ibu’, ‘Perempuan IDOL’, ‘Jebakan Cinta’ dengan cerita yang tidak kalah seru.
Ingat like, fav, komen, kritik dan sarannya ya para reader.
Dukungan kalian sangat berarti untuk author.
--------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 602 Episodes
Comments
Rasni 01
sudah baca beulang2 tp ttp senyum2 xsendiri liat kelakuan si om Alex....mantullah KK novelx👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-08-24
0
Yoni Asih
om genit dah
2021-01-20
0
Enok Hapsoh Mariyana
alek tuh duren lucu lanjut thor pagi2 sarapan novel nih jd senyum2 sendiri
2021-01-10
0