Beberapa hari setelah itu, Mia libur kuliah. Sementara Rara masih
sibuk dengan kuliah tambahan. Perbedaan jurusan mulai membuat mereka terpisah
kelas. Meskipun Mia tetap rajin membantu Rara menyelesaikan semua
tugas-tugasnya.
Ponsel Mia berdering, itu telpon dari Alex,
Mia : “Halo, om?”
Alex : “Hai, kau sibuk? Temani aku makan siang, sebentar lagi aku
sampai di rumahmu.”
Mia : “…Tapi om.”
Alex : “Kamu nolak?”
Mia : “Iya, aku ganti baju sekarang.”
Alex tersenyum mendengar nada suara Mia yang kesal, ia memarkir
mobilnya di depan rumah Mia dan menunggu.
Mia mengetuk jendela mobil, Alex membuka pintu, dan Mia masuk duduk di
samping Alex. Ia tersenyum menatap Mia yang terlihat cantik.
Alex : “Ayo, pergi.”
Mia : “Kita mau kemana, om?”
Alex : “Makan siang, aku lapar dan aku gak pengen makan sendiri.”
Mia : “Kok om bisa tahu aku libur kuliah?”
Alex : “Ada dech.”
Mereka memasuki sebuah restauran yang agak private, Alex sudah memesan
tempat disana, mereka bisa makan siang tanpa takut dipergoki siapapun. Pelayan
mengantar mereka ke salah satu ruangan,
Mia : “Om, gak salah mau makan disini?”
Alex : “Gak, disini sangat nyaman, kita bisa bermesraan setelah makan
siang.”
Mia : “Ih, gak bisa gak mesum ya.”
Alex : “Apa salahnya? Bukannya kamu juga suka.”
Mia : “…” Mia cuma bisa pasrah dan mulai memesan.
Saat pelayan pergi untuk mengambil pesanan mereka, Alex mendekati Mia.
Alex : “Sayang, ini sudah hampir seminggu kita gak ketemu, dan aku
benar-benar rindu. Cium aku.”
Mia : “Om, gila ya. Ini di tempat umum.”
Alex : “Tidak akan ada yang lihat.”
Mia : “Pelayan bisa datang kapan saja.”
Alex : “Makanya cepat…”
Mia mencium sekilas bibir Alex agar ia tenang, tapi Alex malah
memegang tengkuknya, mencium Mia. Mia terbuai menerima ciuman Alex yang
memabukkan, tidak dipungkiri ia juga merindukan duda tampan ini.
Saat pelayan mengetuk pintu, Alex melepaskan ciumannya dan duduk
seperti biasa, membiarkan Mia berpaling menyembunyikan rona merah di wajahnya.
Alex : “Ayo makan.”
Mia melihat hidangan yang tampak menggiurkan di depannya. Ia mencicipi
udang bakar yang terasa sangat manis dan sangat enak. Tangannya sudah belepotan
saus bakar dari udang di tangannya, Alex tersenyum melihat Mia menikmati udang
bakarnya,
Alex : “Aku mau dong.”
Mia menyodorkan piringnya, tapi Alex menarik tangan Mia yang belepotan
dan mulai menjilatinya dengan sensual. Tubuh Mia bergetar saat Alex menghisap
jemarinya, entah bagaimana Mia merasakan sensasi yang sangat menggairahkan
melingkupi tubuhnya.
Mia duduk dengan gelisah, Alex belum selesai menggodanya, ia sama
sekali tidak bisa melawan karena tangannya belepotan saus udang.
Mia : “Om… ”
Alex menatap wajah Mia yang memerah karena hasratnya. Ia menghentikan
serangannya, membuat Mia sedikit kecewa.
Alex : “Kau menyukainya?”
Mia hanya bisa mengangguk, ia sangat malu karena ketahuan bergairah di
depan Alex.
Alex : “Lanjutkan makannya.”
Mia gemas sekali dengan kelakuan Alex, ia memulai tapi menghentikannya
di tengah jalan tanpa tanggung jawab. Wajah Mia semakin merona karena pikiran
yang mesum, ia menggigit udang dengan sadis karena kesal.
Alex senang sekali menggoda Mia, sekaligus ngilu di bagian bawah
tubuhnya yang sudah tegang luar biasa. Kalau tidak ingat sedang dimana mereka
sekarang, Mia akan habis di lahapnya.
Mia menyelesaikan makannya, dan mencuci tangan. Saat kembali ke
ruangan, Mia melihat diatas meja sudah terhidang ice cream strawberry dengan
toping coklat yang sangat menggiurkan.
Alex : “Kau mau dessert?”
Mia : “Buat aku, om?”
Alex : “Duduk sini kalau kau mau itu.” Alex menepuk pahanya, ia ingin
Mia duduk di pangkuannya.
Mia : “Gak mau, ach…” Alex menarik tangan Mia dan memangkunya.
Alex : “Ambilkan ice creamnya. Suapi aku.” Mia menuruti Alex, tubuhnya
menggeliat merasakan rabaan Alex di punggung dan pahanya.
Mia : “Om, tangannya bisa diem gak.”
Alex : “Panggil aku mas…”
Mia : “Mas…”
Mia merasakan sesuatu yang keras dibawah sana, ia tersenyum tipis dan
mulai menggerakkan pinggulnya. Bersikap seolah gerakannya sangat alami, ia
ingin membalas apa yang Alex lakukan tadi.
Benar saja\, Alex mulai mengerang\, menyusupkan wajahnya ke samping ********
Mia, mengendus aroma tubuh Mia yang sangat menggoda. Saat Alex merebahkan
kepalanya ke belakang, Mia dengan cepat bangun dari tubuh Alex dan duduk di
depannya, tanpa rasa bersalah.
Alex membuka matanya, sedikit lagi dan dia akan mencapai kepuasannya.
Tangannya terkepal menahan hasratnya yang tertunda, melihat Mia yang sedang
asyik menjilati sendok ice cream.
Alex : “Mia, kamu sengaja ya?”
Mia : “Apa sich mas? Gak ngerti dech. Ayo kita pulang, uda hampir sore
nich. Masa makan siang sampe 3 jam.”
Alex : “Nanggung banget nich… Lagi dikit aja…”
Mia : “Apanya yang nanggung?” kata Mia dengan wajah polos tak berdosa.
Alex : “Lain kali kau harus menyelesaikannya.”
Mia : “Hii… takut.”
Melihat Alex hampir menerkamnya, Mia segera menekan tombol untuk
memanggil pelayan yang datang dengan cepat. Alex mengeluarkan kartu kreditnya
dan memberikan pada pelayan itu.
Mia : “Makanya mas jangan nakal, gak enak banget kan rasanya kalo
digantung…”
Alex : “…”
Alex memegang kepalanya yang sedikit pusing, ia tersenyum menyadari
Mia membalasnya dengan cara yang sama. Kekasihnya ini sangat pintar
melakukannya, membuat Alex mengkhayal tempat tujuan berikutnya ketika Mia libur
kuliah lagi.
-------
Rara menghempaskan tubuhnya diatas ranjang kamarnya yang nyaman. Ia
baru selesai kuliah, dan capeknya luar biasa. Ketika ia ingin tidur, Rara
teringat tugas-tugasnya yang masih menumpuk untuk kuliah besok. Rara mengambil
ponselnya, ia ingin meminta bantuan Mia menyelesaikan tugasnya.
Rara : “Halo, kak.”
Mia : “Hai, Ra. Kamu uda pulang kuliah?”
Rara : “Udah, kak. Kakak sibuk gak?”
Mia : “Gak juga, kebetulan aku libur kuliah hari ini.”
Rara : “Rara boleh minta bantuan kakak?”
Mia : “Tugasmu? Aku sudah e-mail jawabannya. Ada tugas lain?”
Rara hampir menangis karena terharu, Mia sangat mengerti dirinya yang
sedikit kesulitan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.
Mia : “Kamu kenapa? Kok tiba-tiba bengek?”
Rara : “Rara capek kuliah, kak… Belum lagi tugas organisasi, hik, hik,
hik…”
Mia : “Jangan nangis, sayang. Rara uda mandi? Mandi dulu ya, trus
makan. Kalau ada tugas lain, WA aja. Nanti aku bantu jawabnya.”
Rara : “Rara mau peluk kakak. Besok kakak kuliah?”
Mia : “Iya, sayang. Besok aku jemput deh.”
Rara : “Makasi, mah…” Deg! Rara terdiam, Mia juga terdiam. Situasi
aneh macam apa ini? Bahkan Alex juga memelankan laju mobilnya. Saat itu Alex
sedang mengantar Mia pulang, ketika Rara menelpon dan Alex meminta di
loudspeaker.
Mia : “Eemm… aku tutup dulu ya. Kamu istirahat dulu, nanti buat
tugasnya lagi. Jangan lupa minum vitamin. Bye, Ra.”
Rara : “Bye…”
Rara meletakkan ponselnya di meja dan kembali merebahkan tubuhnya ke
ranjang. Berguling-guling sambil menendang-nendang sembarangan.
Rara : “Apa yang kukatakan tadi? Mah? Aku memanggil kak Mia, mah.
Aarrggg…!!!”
Rara teringat beberapa malam sebelumnya saat ia terbangun dan merasa
haus. Perlahan ia menuruni tangga, berusaha tidak membuat suara sedikitpun. Ia
mendengar seseorang masih berbicara di dapur, padahal sudah hampir jam 12
malam.
Jantungnya berdebar kencang saat mendengar papanya bilang sayang pada
kak Mia. Ia ingin melabrak mereka saat itu, tapi kakinya malah membawanya
kembali ke lantai 2 dan masuk ke kamarnya. Seolah-olah ada sesuatu yang
membuatnya melakukan itu.
Rara memenangkan jantungnya yang bergemuruh, mencoba mencerna hubungan
antara papanya dan Mia. Sejak kapan mereka dekat? Sudah sampai dimana hubungan
itu? Rara membayangkan papanya duduk di pelaminan bersama Mia dan terlihat
sangat bahagia, sementara ia berdiri di pojokan berpakaian seperti pelayan.
Rara terlalu banyak nonton sinetron ibu tiri yang kejam. Ibu tiri!
Bagaimana bisa teman sekelasnya menjadi ibu tirinya? Satu sekolah akan
menertawai Rara kalau sampai tersebar. Tapi Mia lebih tua darinya, selisih umur
mereka sampai 4 tahun. Sikap Mia selama ini juga sangat baik dan tulus, bahkan
sebelum Mia bertemu dengan papanya. Mia tidak pernah berubah, selalu ada untuk
Rara.
-------
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel author ini,
jangan lupa juga baca novel author yang lain ‘Menantu untuk Ibu’, ‘Perempuan
IDOL’, ‘Jebakan Cinta’ dengan cerita yang tidak kalah seru.
Ingat like, fav, komen, kritik dan sarannya ya para reader.
Dukungan kalian sangat berarti untuk author.
--------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 602 Episodes
Comments
Yoni Asih
thor mnt ijin dulu napa sm mama mia biar enak gitu g biar g keliatan kyak selingkuh dr suami
2021-01-21
0
Enwury
bom like thor,,, next
2020-12-06
0
Ririn Rira
semangat lagi salam dari Pingka
2020-08-31
1