Beberapa hari setelah kesembuhan Rara, Riri, dan
nenek, Alex menagih janji pada Mia. Malam itu di kantornya, Alex menelpon Mia,
Alex : “Halo, Mia?”
Mia : “Ini siapa?”
Alex : “Kamu gak save no-ku?”
Mia : “Om Alex? Ngapain saya save nomor om?”
Alex : “Hei, jangan panggil om dong. Gak enak banget
dengernya, kesannya aku tua banget.”
Mia : “Memang om udah tua kan?”
Alex : “Kamu mau kuhukum lagi? Gini-gini aku
sanggup membuatmu lemes...”
Mia : “Mau dong dilemesin.” Goda Mia dengan
berani karena Alex tidak ada di dekatnya.
Alex : “Benaran boleh?”
Mia : “Om ngapain nelpon?” Mia mengalihkan
pembicaraan, ia takut kalau mereka bertemu, Alex akan benar-benar melakukannya.
Alex : “Aku mau menagih janjimu. Aku minta kamu menemaniku
ke pesta bisnis dan kau harus mengaku kalau kau pacarku.”
Mia : “Apa??!!”
Alex : “Jangan teriak, sayang... Gaunmu akan
dikirim besok siang, untuk ukurannya... aku sedang membayangkan tubuhmu
sekarang..”
Mia : “Iihh, mesum!”
Alex : “Hahahahaha... Jangan lupa bersiap, jam 7
aku jemput. Apa perlu aku ijin sama mamamu?”
Mia : “Gak perlu, Mia bilang sendiri aja. Lagian
gak sampai malam kan?”
Alex : “Cuma sampai jam 10, aku juga gak suka
lama-lama. Jadi kurang waktuku bersamamu, kan?”
Mia : “Om genit ya...”
Alex : “Masih manggil om, panggil mas. Besok
jangan sampai salah lagi.”
Mia : “Iya, mas...”
Alex : “Apa? Coba bilang lagi...”
Tut, tut, tut... Mia memutuskan panggilan karena
malu. Dalam hatinya sudah tidak sabar menunggu besok.
-------
Besok malam, jam 7 kurang, Alex sudah siap di
depan rumah Mia. Mia tidak mengijinkan Alex masuk karena keluarganya akan
menahan Alex lama. Mia berjalan keluar rumah, sementara mamanya mengintip dari
balik jendela.
Alex menatap penampilan Mia yang memukau, gaun
hitam yang dikenakan Mia membalut tubuhnya sangat pas. Belum lagi make up dan
hair do yang mendukung, membuat Alex semakin jatuh hati.
Alex : “’Wow! Cantik sekali. Coba putar. Aku
pintar memilih ukuran kan?”
Mia : “Om, jangan menggodaku.”
Alex : “Apa?”
Mia : “Ups, mas. Sudah siap? Kita berangkat
sekarang?”
Alex : “Tunggu sebentar.”
Alex mengeluarkan sesuatu dari saku celananya,
sebuah kalung yang bersinar dan memakaikannya pada Mia. Alex merapikan kembali
rambut Mia dan menatapnya,
Alex : “Kau sangat mempesona, ayo pergi.”
Alex membukakan pintu mobilnya dan Mia masuk ke
dalam mobil. Ia memasang sabuk pengaman dan Alex mulai menjalan kan mobilnya
menuju ke sebuah hotel mewah,
Mia : “Mas, apa yang harus kulakukan di pesta
nanti?”
Alex : “Cukup pegang tanganku dan tersenyum, aku
akan mengurus sisanya.”
Mia : “Kenapa kau mengajakku, mas?”
Alex : “Karena aku tak mau mengajak wanita lain
selain kamu. Rekan bisnisku hanya akan mengenalmu sebagai pacarku.”
Mia : “Mas sering ke pesta seperti ini?”
Alex : “Iya, sering tapi selalu sendirian. Gak
mungkin kan ngajak Rara, kebanyakan pakaian wanita yang mereka bawa agak seksi.”
Mia : “Waduh, aku kalah seksi dong, OM...”
Alex menghentikan mobilnya karena lampu merah,
mereka hampir sampai di tempat pesta, tinggal satu perempatan lagi.
Alex : “Aku sengaja memilih gaun yang agak
tertutup seperti ini, agar mereka tidak menatap tubuhmu. Cuma aku yang boleh
melihatnya.”
Mia : “Ih, mas nich. Mana boleh, mas? Kita belum
menikah.”
Alex : “Kalau anak-anak setuju, aku akan
menikahimu. Aku gak mau hanya sekedar status pacaran.”
Mia : “Mas harus memikirkan perasaan anak-anak juga. Terutama perasaan
Rara.”
Alex cuma diam saja, ia merasa terlalu cepat
mengungkapkan keinginannya untuk menikahi Mia. Hubungan mereka bahkan masih
dirahasiakan sampai saat ini dengan status yang tidak jelas.
-------
Sesampainya di tempat pesta, Alex menyodorkan
lengannya pada Mia yang langsung merangkulnya. Mereka berjalan ke aula hotel,
tempat pesta berlangsung. Pesta itu bukan sekedar pesta bisnis, tapi lebih
mirip pesta sosialita sich karena kebanyakan yang datang adalah pengusaha
sukses dengan wanita mereka yang cantik dan seksi.
Mia : “Mas, banyak pemandangan indah ya.”
Alex : “Kau lebih indah lagi, sayang. Tetaplah di
dekatku dan kasi tahu kalau mau ke toilet.”
Mia : “Apa pesta ini tidak aman?”
Alex : “Aku hanya waspada saja. Mari kita kesana,
teman bisnisku sudah menunggu kita.”
Alex menyapa setiap orang yang mereka lewati,
beberapa pengusaha itu menatap Mia dengan intens. Alex merangkul pinggang Mia
sambil tetap berjalan.
Mereka sampai di meja tempat teman Alex yang
duduk bersama wanita cantik. Alex menyapa temannya dan bergabung, Wanita cantik
itu bernama Amelia, ia istri teman bisnis Alex. Amelia sangat ramah dan mudah
bergaul. Mia merasa nyaman bicara dengannya.
Sepanjang pesta, Alex menarik Mia kesana kemari
untuk menemui relasinya. Mereka mengira kalau Mia adalah pacar Alex, yang
langsung diiyakan oleh Alex. Deg! Jantung Mia gak bisa berhenti berdebar setiap
melihat senyum manis Alex padanya.
-------
Sebelum pesta usai jam 10 malam, Alex mengajak
Mia keluar dari tempat pesta. Mereka masuk ke mobil Alex dan Mia melepas
sebelah heels yang ia pakai,
Alex : “Kenapa, Mia?”
Mia : ”Kakiku sedikit pegal, mas, eh om. Maaf
saya kebiasaan .”
Alex : “Panggil mas aja.”
Alex ikut membungkuk melepas heels Mia di kaki
satunya, ia memijat betis Mia perlahan, tangannya mulai merayap naik menelurusi
kaki Mia.
Mia : “Eh, mas jangan, biar aku saja.”
Saat mereka bertatapan, tiba-tiba Alex mencium
Mia. Lidah Alex menelusuri bibir dan rongga mulut Mia. Mia mulai membalas ciuman Alex, dengan nafas yang mulai memburu.
Grek! Sandaran kursi Mia turun, memberi mereka
tempat yang lebih leluasa untuk bergerak. Mobil yang bergoyang pelan
tersamarkan suasana parkiran yang sepi dan sedikit gelap.
Mia : “Hmmp.. emmp… Alex… “
Alex : “Aku menginginkanmu, sayang.”
Saat Mia hampir kehabisan nafas karena lumatan
Alex, ciumannya pindah ke leher Mia. ****! Duda yang satu ini sangat lihai
meraba tubuh Mia, membuatnya
terbuai kenikmatan.
Mia : “Kalau terus gini, aku bisa...” kata Mia
dalam hati, sambil menikmati sentuhan Alex pada tubuhnya.
Mia : “Maas, jangan...” Mia mendorong tangan dan tubuh Alex,
sebelum terlambat.
Alex : “Kau sangat cantik, Mia. Boleh aku
memberimu **?”
Mia : “Ja... jangan, mas. Mamaku bisa marah kalau
melihatnya.”
Alex : “Boleh aku mencium dadamu?”
Mia : “Mas mau apa?”
Alex : “Membuatmu lemes...”
Mia meringkuk sampai ke pintu mobil, ia
benar-benar takut kalau Alex memaksanya. Alex mendekatkan wajahnya,
Alex : “Sekarang kau tahu apa akibatnya kalau kau
menggodaku kan?”
Mia : “Ak... aku tidak...”
Alex : “Berani mengelak? Apa ini yang kau
inginkan?”
Tangan Alex meraba masuk ke dalam bagian bawah dress Mia, meremas pahanya,
Mia : “Ak.. maaf mas...”
Alex : “Kau sangat manis, Mia.”
Alex kembali duduk di belakang setir, ia menunggu
Mia tenang dan menaikkan kursinya. Cepat-cepat merapikan penampilannya yang berantakan akibat ulah Alex.
Alex : “Ayo, kita pulang.”
Mia hanya mengangguk sambil tersenyum malu. Kalau Mia tahu menggoda duda yang satu ini, terasa sangat nikmat, dia
akan tetap melakukannya.
-------
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel author ini,
jangan lupa juga baca novel author yang lain ‘Menantu untuk Ibu’, ‘Perempuan
IDOL’, ‘Jebakan Cinta’ dengan cerita yang tidak kalah seru.
Ingat like, fav, komen, kritik dan sarannya ya para reader.
Dukungan kalian sangat berarti untuk author.
--------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 602 Episodes
Comments
Enok Hapsoh Mariyana
cepat di sah kan thor kasian durennya udah kebelet pipis tuh
2021-01-10
0
Kimie Meonk
aq jg mau d lemesin ooomm....😄😄😄😄
2020-09-05
0
Komenk Sellow Soblah
panas dingin aaia thor.mana jauh sama kakanda lagi hah thor 🤣
2020-08-27
2