Alex semakin berani mengajak Mia jalan setelah mendengar Rara memanggil Mia, mah. Alex pikir, Rara mungkin akan menyetujui hubungan mereka kalau Alex mengatakan yang sebenarnya.
Setiap Mia libur kuliah, Alex akan menjemputnya dan mengajaknya sekedar jalan-jalan, makan, dan shopping. Untuk yang terakhir ini, Mia jarang mau karena dia merasa Alex masih banyak keperluan memenuhi kebutuhan keluarganya.
Memiliki kekasih secantik Mia membuat Alex menunjukkan sifat posesif-nya. Ia khusus meminta staf-nya untuk mengawasi saat Mia kuliah. Siapa saja yang dekat dengan Mia dan apa kegiatan Mia.
Karena itu dia selalu tahu kapan Mia libur kuliah, sama seperti hari ini. Alex meminta Mia menemaninya nonton film di bioskop. Alex menjemput Mia di rumahnya dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan ke bioskop.
Mia : "Kita mau nonton apa, mas?"
Alex : "Film yang romantis dong."
Mia : "Emang ada ya film seperti itu sekarang?"
Alex : "Atau film horor, jadi kamu bisa peluk aku kalau takut."
Mia : "Ntar kebalik lagi, mas yang takut. Terakhir kali kita nonton, mas kan sampe nutup muka pake jaket sepanjang film."
Mia tertawa mengingat kenangan mereka terakhir kali nonton. Wajah Alex memerah mendengar Mia tertawa.
Alex : "Ketawa aja terus, akan kubuat kau menggelepar, sayang."
Mia : "Kayak ikan dong, mas..." goda Mia sambil menyentuh lengan Alex dengan telunjuknya.
Alex cuma bisa tersenyum melihat Mia menggodanya. Ia berusaha konsentrasi menyetir, dan tidak merubah arah tujuan mereka semula menjadi ke hotel terdekat.
Sampai di sebuah mall yang cukup lengkap dan luas, Alex mencari tempat parkir terdekat. Saat mereka tiba, parkiran mall belum terlalu ramai karena jam putar film masih sekitar 2 jam lagi.
Alex : "Kita belanja dulu ya. Aku perlu beli pakaian dalam baru. Kamu juga boleh beli pakaian dalam, nanti aku bantu pilihin."
Mia : " Ih, mas mesum dech. Lagian lebih adem kalo gak pake daleman kan?"
Alex : "Mia, belakangan ini kata-katamu terus menggodaku. Apa kau lupa apa yang bisa kulakukan?"
Mia : "Mas, mau apa? Ini ditempat umum, kalau mas nakal disini, bisa viral loh."
Alex melepas sabuk pengamannya, ia mematikan mesin mobil dan keluar dari mobil. Ia berjalan cepat ke pintu penumpang, dan membuka pintunya.
Belum sempat Mia keluar, Alex sudah melumat bibirnya dengan rakus. Bersikap seolah-olah Mia kesulitan membuka sabuk pengamannya.
Lumatan Alex membuat tubuh Mia bergelinjang penuh hasrat. Alex sudah sangat paham bagaimana membuat Mia bertekuk lutut dengan keahliannya.
Tin! Tin! Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kecepatan agak tinggi seolah berebut tempat parkir dengan mobil di belakangnya.
Alex menatap Mia yang mencoba mengatur nafasnya, dengan wajah merah.
Alex : "Kau menyukainya?"
Mia : "..."
Alex : "Katakan kau suka atau tidak?"
Mia : "Mas, aku benar-benar harus ke toilet sekarang."
Alex tersenyum penuh kemenangan, Mia selalu beralasan ke toilet setelah Alex membuatnya bergairah. Meski hanya dengan ciuman panas atau hisapan pada bagian tubuhnya yang sensitif.
Alex : "Ayo jalan."
Mia keluar dari mobil, tampak tidak nyaman dengan bagian bawah tubuhnya. Ia harus ke toilet untuk mengeringkan tubuh bagian bawahnya yang basah.
--------
Alex menunggu Mia sambil mengecek ponselnya, Mia keluar dari toilet dan mendekati Alex.
Mia : "Kita cek filmnya dulu ya."
Alex menuruti permintaan Mia, padahal mereka melewati toko pakaian dalam sebelum sampai ke bioskop.
Mia dan Alex melihat daftar film yang akan tayang 1 jam lagi. Mia membaca referensi film yang terlihat menarik dan memutuskan memilih film itu.
Alex yang juga tertarik dengan referensi film itu hanya mengangguk. Mereka berjalan mendekati loket yang sudah buka dan ikut mengantri memesan tiket.
Mereka tidak menyadari kalau Rara, Mario dan Marie berjalan mendekati tempat yang mencantumkan daftar film terbaru. Rara membaca referensi satu persatu dan memilih salah satu film.
Saat dia berbalik hendak memberitahu si kembar tentang pilihannya, ia tidak melihat si kembar dimana pun.
Rara : "Riri! Rio! Kemana lagi sich? Suka banget ngilang gak ngasi kabar."
Rara mencari si kembar dan menemukan mereka sedang memeluk Mia. Papanya juga ada disana sedang menatap lurus ke arahnya.
Untuk sesaat Rara tidak bisa berpikir jernih, ia ingin bertanya kenapa bisa papa dan Mia ada disana juga? Apa mereka sedang berkencan?
Akhirnya Rara cuma berbalik dan berjalan cepat menuju eskalator. Dia tidak ingin melihat Mia dan papanya sekarang. Bayangan dirinya memakai baju pelayan, mulai memenuhi kepalanya.
Mia : "Rara!"
Alex : "Biar aku saja yang kejar. Kamu tunggu disini."
Mia menatap kepergian Rara dengan sedih, hatinya hancur membayangkan setelah ini hubungan persahabatan mereka tidak akan bisa kembali lagi seperti dulu.
Mia mulai menyesali dirinya yang lebih dikuasai rasa cinta yang mendalam pada Alex sampai lupa dengan perasaan Rara.
Rio : "Kak Mia? Kok nglamun sich? Ayo kita nonton."
Riri : "Iya, kak. Riri mau nonton film yang kakak pilih."
Tubuh Mia terguncang kesana kesini karena di tarik si kembar. Ia hanya bisa tersenyum miris melihat tingkah keduanya yang tidak sabaran.
Masi berdiri di dalam antrian, Alex dan Rara kembali mendekati mereka. Mia yang melihat kedatangan mereka berdua, menghela nafas sedikit lega,
Mia : "Rio, Riri, kakak pulang duluan ya. Kalian nonton sama papa dan kak Rara ya."
Rara : "..."
Alex : "Tapi tiketnya..."
Rio & Riri : "Gak mau. Mau nonton sama kak Mia. Gak boleh pulang!"
Mia : "Tapi kakak..."
Mia menatap Rara yang menatapnya tanpa ekspresi, ia hanya pasrah saat tubuhnya ditarik si kembar ke tempat penjualan popcorn dan minuman.
Masing-masing dari mereka membawa minuman dan popcorn, menggandeng tangan Mia kiri dan kanan masuk ke gedung bioskop.
Mia duduk di tengah-tengah diapit Rio dan Riri sementara Alex duduk di sebelah Riri diapit Rara. Si kembar mulai menyandarkan tubuh mereka ke tubuh Mia.
Film yang mereka pilih mulai diputar. Mia semakin gelisah, tidak berkonsentrasi pada film yang sebenarnya sangat bagus dengan alur cerita yang menarik.
Adegan demi adegan ditayangkan sampai saat dimana ada satu adegan seekor kucing mengelus sayang kepala kedua anaknya.
Si kembar yang melihat adegan itu, refleks merapatkan tubuhnya ke tubuh Mia,
Rio & Riri : "Mamah..."
Deg! Suasana bioskop yang cukup sepi karena adegan yang menyentuh itu membuat Rara dan Alex menoleh menatap Mia dan si kembar.
Jelas sekali kalau suara mereka terdengar oleh keduanya. Wajah Mia menegang seketika, tangannya terasa dingin dan berkeringat.
Rio dan Riri menarik tangan Mia kiri dan kanan, menggenggamnya dengan sayang. Seolah-olah mereka agak terpisah kalau tangan mereka terlepas.
Rara melihat semua kejadian itu, bayang-bayang dirinya berdiri di pojokan memakai baju pelayan, pelan-pelan tergantikan dengan dirinya berdiri di belakang Mia dan papanya saat foto keluarga. Tangan Mia menggenggam tangan Rara yang berdiri di belakangnya, tersenyum manis menatap kamera.
Alex menoleh pada putri sulungnya, menggenggam tangannya erat seolah mengatakan semuanya tidak akan berubah. Mereka akan tetap jadi keluarga yang bahagia.
-------
Usai film ditayangkan, si kembar menarik Mia keluar bioskop ke arah toilet. Riri menarik Mia masuk ke toilet padahal dia sudah mau lari dari sana.
Rara dan Alex hanya mengikuti mereka tanpa bicara apa-apa. Usai dari toilet, si kembar ingin jalan-jalan di mall itu.
Rio : "Pah, kita makan dulu yuk. Lapar nich."
Alex : "Ayo..."
Mia berhenti melangkah, perasaannya sudah tidak karuan. Ia melihat jam dan beralasan harus pergi,
Mia : "Rio, Riri, kakak pulang duluan ya. Sudah jam segini. Kakak ada acara dengan keluarga kakak."
Rio & Riri : "Yah, gak seru!"
Riri : "Kakak jangan pergi!"
Mia : "Kakak sudah janji duluan, gimana dong. Kapan-kapan kita nonton lagi ya."
Rio & Riri : "Peluk!"
Mia memeluk si kembar dengan erat, menahan air matanya agar tidak keluar sekarang. Setelah si kembar melepaskannya, Mia menatap Alex dan Rara,
Mia : "Ra, aku pulang dulu ya... Permisi..."
Mia berbalik dan mulai berjalan menjauh keluar dari mall. Hatinya benar-benar terasa sakit sampai-sampai tubuhnya ikut gemetar.
Ia mencintai Alex dan keluarganya, tapi ia masih sadar kalau bukan hanya perasaan Alex yang harus ia jaga, tapi juga keluarganya.
Mia memesan taxi online yang segera datang dan membawanya pulang.
-------
Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca novel author ini, jangan lupa juga baca novel author yang lain ‘Menantu untuk Ibu’, ‘Perempuan IDOL’, ‘Jebakan Cinta’ dengan cerita yang tidak kalah seru.
Ingat like, fav, komen, kritik dan sarannya ya para reader.
Dukungan kalian sangat berarti untuk author.
--------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 602 Episodes
Comments
mama fatih
pengen nangis aku Thor... hiks... hiks... hiks..
2020-07-27
1
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
mgkn Rara msh blm bs nerima
2020-06-06
2
W⃠InDiAna ᶜᶠK🄷An✰͜͡v᭄💋R⃟ 💯
aduh kk thoorr mulai adegan menangiiss termehek2 neeh😭😭
2020-02-18
5