Bab 16

"Bangun Sania atau kita bisa melakukan hal yang lain dulu ?"ucap Adit dengan tatapan genitnya.

"Ish....iya-iya aku bangun ....!" sahut Sania dengan wajah sebalnya.Sania akhirnya bangun dan membersihkan diri.

Mereka lalu menyiapkan diri untuk segera di rias ,karena akan melalukan acara resepsi.

Sania dan Aditya tampil memukau malam ini.Sania mengapit lengan Adit seraya berjalan dengan anggun bersama sang suami.

Para tamu yang datang mengalihkan pandangannya kepada sepasang pengantin baru itu.Mereka seakan terhipnotis melihat wajah tampan Adit serta wajah cantik Sania.

Kedua mempelai pun menyalami mereka satu persatu.Setelah 3 jam lamanya berdiri .Adit melirik Sania yang terlihat gelisah.

"Sayang,kamu kenapa?"tanya Adit dengan wajah khawatir.

"Kakiku pegal By,karena memakai hak tinggi...."keluh Sania.

Adit yang mengerti pun berinisiatif jongkok dan melepaskan sepatu hak tinggi Sania.

"Ga usah By ! Aku masih kuat kok...."sembari menyingkirkan tangan Adit dari kakinya.

"Jangan membantah Sania,ayo kita keatas saja dan istirahat," ucapnya setelah melepaskan sepatu hak Sania."Tetapi aku bilang Papa dan Mama dulu ya?"

Sania hanya menganggukkan kepalanya, membantah juga percuma karena apa yang di ucapkan suaminya adalah hal mutlak.

"Pa,Ma.....Adit pamit ke atas ya? Kami lelah dari tadi berdiri!"pamit Adit.

"Iya Dit , ajak menantu Papa istirahat ya...! Ucap Papa memberi saran.

"tapi ingat Dit perlakukan Sania dengan lembut karena ini malam pertama kalian."Tambah sang Mama dengan senyum menggoda.

Adit hanya tersenyum salah tingkah.Kemudian beranjak meninggalkan orang tuanya.

"Ayo Sayang...."ajaknya pada sang istri.

Adit menggendong Sania dengan ala bridal style.Sebelumnya Sania memberontak lalu akhirnya pasrah dan menyembunyikan wajahnya di dada Adit,karena malu dilihat orang yang sebagian masih berbincang dengan mertuanya.

Sang mertua pun hanya menggeleng seraya tersenyum melihat keromantisan anak dan menantunya.

cit...

Terdengar suara pintu berdecit.Adit menyuruh Sania membuka pintu karena tangannya digunakan untuk menopang tubuh sang istri.

Brakk...

Adit menutup pintu dengan mendorong pintunya menggunakan kaki, hingga suaranya terdengar begitu keras.

Perlahan ia merebahkan tubuh sang istri di atas ranjang.

"Sayang apa kamu ingin mandi?"tanya Adit.

"Tidak. Besok saja By...ini sudah malam lebih baik kita tidur!"jawab Sania seraya menguap.

"Kok tidur sih? Ini kan malam pertama kita Sayang...."ucap Adit dengan wajah cemberut.

"Memangnya ada apa dengan malam pertama By?"tanya Sania dengan sedikit menggoda.Sebenarnya Sania tau apa maksud Adit,ia hanya berpura-pura saja.

"Emmmm ...Bolehkah kita malam ini?"Adit menatap Sania dengan wajah mendamba.

"Sania yang memang juga sangat mencintai suaminya hanya menganggukkan kepala tanda setuju.Sania sudah tidak malu -malu lagi dengan suaminya.

Adit sangat bahagia mendengarnya.

Pertama-tama Adit mencium kening Sania dengan penuh kelembutan,lalu turun mengecup kedua mata Sania.Berhenti sebentar menatap bibir istrinya yang merah seperti buah cery.

Tak tahan dengan bibir sang istri perlahan Adit mendekatkan bibirnya dan mulai meng***dan me*****hingga Sania melenguh pelan.

Tangan Aditpun tak tinggal diam dan melucuti pakaian istrinya dengan tergesa-gesa,karena hasratnya yang sudah memuncak.

Sania meremas rambut suaminya karena sudah terbakar gairah dengan permainan bibir suaminya.

Adit berdiri sebentar melucuti semua pakaiannya.dan ternyata yang dibawah sana sudah berdiri tegak,minta dipuaskan.

"Kenapa bisa sebesar itu By.....? tanya Sania dengan sedikit gelisah dan wajah penasaran.Apa itu nanti akan muat?"

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!