Setelah berpamitan Aditya bergegas menghampiri rekan-rekan kerjanya.Mereka lalu berjabat tangan dan saling menyapa satu sama lain.
"Hey ,Adit makin tampan aja kamu?"goda teman Adit.
"Kalian bisa saja..!" Adit menanggapinya dengan tersenyum tipis.Karena Adit memang tipe orang yang tidak terlalu dingin.
"Kamu kesini sama siapa Adit?"tanya teman Adit yang satunya.
"Dengan istriku."Adit menjawabnya dengan singkat dan datar.Entahlah sepertinya Adit tak terlalu perduli dengan istrinya.
Setelah berbasa-basi mereka lalu mengambil win yang diberikan oleh pelayan.Adit meneguknya sedikit seraya berbincang-bincang mengenai usahanya.
Ada beberapa rekan Adit yang ingin menawarkan kerja sama dengan Aditya,karena Adit merupakan pemilik hotel terbesar di kota ini dan juga sudah memiliki cabang di beberapa kota,salah satunya kota S.
Saat sedang sendiri Sania duduk termenung memikirkan nasib hubungannya dengan sang suami.
Semakin hari hubungannya dengan Aditya semakin renggang dan sikap Adit semakin dingin.Tidak seperti dulu lagi,entah apa yang membuat Adit berubah.Karena dulu Adit begitu memanjakannya.
Sania tersadar saat dia mencoba meresapi lagu yang dia nikmati .Sania seperti merasakan sesuatu yang akan terjadi karena liriknya yang begitu menyentuh.
potongan sebagian lirik🎶
Alangkah damainya disini
Ada rahasia
Ada misteri dan cinta didalam hati🎶
Ada sahabat ,ada teman hidup
Kawan menjadi musuh
Ada hasrat,ada kesesalan
Ada bulan yang boleh di gapai
Ada musim panas dan sejuk 🎶
semua musim ada disini
Kedatangan papa mertuanya membuyarkan pikiran Sania.Dia berdiri dan menyapa Papa Adit.Karena orang tua Adit sangat baik dan sayang kepada Sania.
"Hay sayang ,apa kabar?"sapa Papa Adit seraya memeluk menantunya.
"Aku baik Pa...."Oh ya dimana mama?"tanya Sania melihat sekeliling saat pelukan itu terlepas.
"Mamamu arisan ,katanya cuma sebentar tapi dia tak mau ikut kesini."jawab Papa Adit apa adanya.
"Apa kamu terhibur?"
Sania hanya menganggukkan kepala dan tersenyum, menutupi bahwa sebenarnya dia merasa bosan dengan tempat ini.
"Ya sudah Papa kesana dulu Sania...!"
"Ya Pa."
Kemudian Papa berlalu pergi untuk bergabung dengan Aditya dan rekan-rekan kerjanya.
"Papa baru datang...?"sapa Adit.
"Iya Dit ,Papa datang sendiri kesini bersama supir! Kalau gitu Papa kesana dulu Dit..."ucap Papa Adit.
Adit hanya menganggukkan kepalanya.Papanya kemudian menghampiri rekan kerja yang seusianya.
Saat Adit kembali berbincang-bincang dengan temannya Sania datang memanggilnya.
"Aditya ...!"panggil Sania seraya menghampiri suaminya.
aku ingin bicara denganmu!"Sania berkata agak keras agar Adit bisa mendengarnya.
Adit menoleh sekilas,"Sebentar Sania...!"memberi pengertian.
Kemudian setelah itu Adit berbalik kearah temannya lagi dan melanjutkan pembicaraannya yang tertunda karena kehadiran sang istri.
Karena Adit tidak memperdulikannya,dengan geram Sania menarik lengan Adit agar menoleh ke arahnya.
"Dengar..."bentak Sania seraya membuang nafasnya kasar.
Sekarang aku ingin bicara!"sentak Sania karena kesal dengan suaminya yang terus mengabaikannya.
Sania menari lengan Adit dan mengajaknya menjauh dari teman-temanya dan berbicara di tempat yang agak sepi dan sedikit orang yang berlalu lalang.
Mereka menuruni tangga dan sampai di unggakan yang terakhir Adit menyentak tangan Sania yang masih memegang lengannya.
Sania menatap Adit dengan terluka,karena sikap Adit yang semakin kasar.Adit menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tidak ada orang yang melihatnya,dia mengusap kasar wajahnya.Jangan sampai dia hilang kendali.
Adit menatap Sania dengan mengepalkan tangannya.Dia geram dengan tindakan Sania yang sedang menggangunya.
"Mengapa kamu kurang ajar?"tanya Adit seraya menatap tajam wajah istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments