"Adit apa ini kamu yang masak?"Adit cengengesan seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Lalu ia mencicipi sedikit.Adit menelannya dengan susah payah bubur itu, ternyata rasanya asin.
"Maaf Sayang,kamu tahukan kalau aku tidak pandai memasak.... sebenarnya bibi juga sudah membantuku."
"Biar aku belikan bubur yang baru saja ya?"
Adit hendak berdiri tapi tangannya ditahan oleh Sania.
"Tidak usah, aku makan ini saja!"
"Nanti kamu sakit perut Sania!"Sania menggeleng dan tetap memakan bubur itu .
Adit hanya pasrah menuruti kemauan istrinya.Ia mengambil alih bubur itu dan kembali menyuapi istrinya,sembari ikut memakannya.Supaya bubur itu tidak terlalu banyak tertelan oleh sang istri.Takut sang istri keracunan.
Setelah beberapa hari Sania merasa pulih dan sehat,dia berbicara pada suaminya untuk segera mengajaknya pergi ke puncak.
Rasanya sudah lama ia meninggalkan rumahnya disana dan tidak berpenghuni.Rumah yang dulu menjadi saksi sejarah cinta mereka berdua.
Dia ingin memulai semua dari awal dan memberikan kesempatan Adit untuk memperbaiki rumah tangganya.Rumah itu banyak menyimpan kenangan antara Adit dan Sania.
Selama setahun mereka telah meninggalkan tempat itu dan memutuskan pindah di kota B untuk mengembangkan bisnisnya.Disana sudah ada Kevin dan Ria Asisten sekaligus teman baiknya.
Mereka juga yang membuat Sania dan Aditya saling mengenal hingga jatuh cinta lalu akhirnya.
Adit dengan senang hati menyanggupi permintaan istrinya.Dia akan memberikan kejutan untuk sahabat sekaligus asistennya.Dia adalah Kevin dan Ria,mereka adalah sepasang suami isteri.
Kevin dan Ria sudah menikah 3 tahun lamanya tetapi belum dikaruniai anak.Adit dan Sania yang menikah 2 tahun pun juga belum dikaruniai seorang anak.
Padahal Sania sangat mendambakan seorang anak.Tetapi harapan itu pupus dikarenakan Aditya yang terlalu sibuk dan mengabaikannya belakangan ini.Malampun dia jarang dirumah.
Akhirnya pagi-pagi sekali mereka berangkat ke kota S dan Aditya mengendarai mobilnya sendiri.Sania menatap pepohonan yang ada di sepanjang jalan.
Banyak yang berubah setelah lama tidak kesini .Sudah banyak bangunan yang dulu belum ada.
Rumah mereka terletak tepat dibelakang hutan dan mereka harus melewati hutan itu untuk sampai kesana.
Saat mobil mereka ingin melewati hutan itu tiba-tiba saja Sania menatap aneh hutan itu."Kenapa perasaanku tak enak ..?"gumamnya lirih dan hanya dia yang dapat mendengarnya.
Ketika sampai ditengah hutan Sania menolehkan kepalanya kebelakang dan melihat pohon-pohon itu dengan seksama.Perasaannya seketika was-was tetapi hanya sementara.
Perasaan was-was itu hilang saat mobil yang dikendarai Adit sampai di depan gerbang rumah lamanya.Sania mengalihkan pandangannya kerumah itu dengan penuh kerinduan.
Dia beranjak turun dari mobil mendahului suaminya.Sania sungguh rindu dengan rumahnya.
"Hati-hati Sayang! Kamu terlalu bersemangat," Teriak Adit dengan tersenyum seraya menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya.
Sania hanya mengganggukan kepalanya.Sania berlari pelan kearah pintu dan membukanya lebar -lebar.Menatap sekelilingnya dengan penuh kerinduan.
Rumah itu terlihat bersih meski tidak ditempati oleh pemiliknya.Ada bibi Sri yang membersihkannya setiap hari.Dia datang di waktu pagi dan pulang di sore hari, karena jarak rumahnya yang juga dekat.
Dulu sebenarnya ada bibi Marni yang mengurus rumah itu beserta suaminya.Namun semenjak suaminya dinyatakan menghilang 8 bulan lalu,dia mengundurkan diri.Rumahnya juga tak jauh dari sini.
Sania berkeliling melihat semua kenangan indahnya.Tersenyum menatap foto pernikahan mereka yang terpajang besar,dimana di foto itu mereka terlihat sangat mesra dan bahagia.Bukan seperti sekarang ini.
...****************...
Maaf bila disini ada kesamaan nama tokoh🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments