Bab 15

Setelah ijab qobul selesai pasangan pengantin baru itu pamit ke kamar dan istirahat, karena nanti malam akan diadakan acara resepsi pernikahan.

"Sayang duduk sini! "Adit menyuruh sang istri duduk disebelahnya.

Adit mengenggam tangan Sania dan menatap matanya sangat dalam.Saniapun membalas tatapan Adit tak kalah dalam.

"Sayang, terima kasih karena telah bersedia menjadi istriku dan menerima segala kelebihan dan kekuranganku."Ucap Aditya.

Sania meraba wajah Adit dan mengelusnya dengan mesra sembari tersenyum,"Aku juga berterima kasih Dit,kamu menjadikan aku wanita yang paling beruntung di dunia ini."

"Mulai sekarang apapun yang terjadi kita harus berjanji untuk saling terbuka dan tidak menyembunyikan apapun Dit....."Sania mengangkat jari kelingkingnya untuk mengukir janji.

"Oke...."Adit membalas menyatukan kelingkingnya.

"Em...Sayang bisakah kamu merubah panggilanmu?"

"Maksudnya?"

"Bukankah kita sudah menikah, bisakah kamu memanggilku bukan hanya nama saja?"

"Lalu kamu mau dipanggil apa Dit? Aku masih belum terbiasa..."

"Kamu boleh memanggilku apa saja.....Sayang, Honey, Cinta atau Baby misalnya,"ucap Adit sambil tersenyum.Senyamanya kamu saja oke."

"Hubby..... "panggil Sania dengan lirih seraya menunduk.

"Apa? Kamu panggil aku apa sayang? Goda Adit.

Ish.....Hubby jangan menggodaku "ucap Sania dengan wajah kesal menahan malu.Kemudian dia melangkah ke kamar mandi.

"Pftt......"

"Hahaha.....sayang aku suka dengan panggilanmu !" Teriak Adit agar Sania mendengarnya.

Sania menutup wajahnya karena malu kemudian membasuh wajahnya di wastafel seraya membersihkan sisa make up yang menempel.

Saat ingin membuka kebaya dia bingung karena tangannya tak sampai meraih kancing-kancing baju bagian belakangnya.Akhirnya dia memutuskan meminta bantuan pada suaminya.

Citt...

Suara pintu berdecit pelan dan pintu kamar mandi pun terbuka.Ternyta istrinya keluar lagi.Adit mengerutkan keningnya bingung karena ia pikir tadi istrinya mandi.

"Sayang,kukira tadi kamu mandi...! Apa kamu ingin mengajakku mandi bersama?ucap Adit tersenyum nakal menatap istrinya.

"Apaan sih By... kesal Sania seraya memukul pelan bahu Adit..Aku ingin meminta bantuanmu membuka kancing belakang kebaya ku."

"Berbaliklah Sayang....aku akan membantumu!"

Perlahan Adit membuka satu persatu kancing baju Sania.Dia menelan saliva susah payah saat melihat punggung mulus istrinya.

"Huh....sudah.....!"Adit menghela nafas berat karena merasakan ada yang sesak dan meronta di bawah sana.

"Makasih By....ucap Sania sambil berjalan ke kamar mandi.Dia juga sekalian membawa baju ganti.

"Sayang,apa tidak ada niat mengajakku mandi bersama?"

"Tidak! Nanti gantian saja By!"teriak Sania dari dalam kamar mandi.

Adit hanya menatap lemas pintu kamar mandi, karena gagal melihat tubuh indah istrinya.kemudian ia berbaring di atas ranjang sembari menunggu sang istri selesai mandi.

Adit tertidur karena terlalu lelah ,Sania yang telah selesai mandi tak berniat mengusiknya, malahan ia ikut berbaring menatap wajah tampan suaminya.Mengagumi ciptaan Tuhan yang sempurna itu.

Meraba wajah,mata,hidung dan bibirnya.Bibir yang tadi digunakan untuk mengucap janji suci,Bibir itu yang setiap waktu digunakan untuk menggodanya.Sania mendekatkan pelan bibirnya dan..

"Cup..."

Sania mengecupnya sekilas kemudian memeluknya dari samping dan ikut berbaring disebelahnya.

Setelah 3 jam berlalu akhirnya Aditya terusik karena ada yang memeluknya dari samping.Ia mengerjapkan matanya lalu menoleh ke samping merapikan rambut istrinya yang menutupi mata.

Adit mengeratkan pelukannya seraya mencium kening Sania dengan lembut.Sania melenguh karena ulah suaminya.

"Sayang ,ayo bangun..! "panggil Adit seraya mengelus pipi Sania.

Sania lalu mengerjapkan matanya.Adit yang gemas menciumi pipi Sania,hingga Sania kesal.

"Bangun Sania atau kita......"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***