...H E L L O !👋...
...~ H A P P Y R E A D I N G ~...
...***...
Acha sedikit limbung saat Maxime mendorongnya dengan kuat, dan untungnya Acha masih bisa menahan keseimbangan nya agar tidak terjatuh. Manik matanya menatap suasana pemakaman di depannya, dimana ada banyak orang yang sedang menangisi sebuah makam baru dengan banyak taburan bunga di atasnya.
"Puas lo, hah?! Puas lo buat Adik gue pergi?" Maxime berucap dengan lirih.
Sedangkan Acha yang tak mengerti tentang apapun hanya bisa terdiam membeku dengan pandangan yang mengarah pada punggung seorang wanita yang sedang menangis tersedu-sedu. Acha tak paham dengan perasaan nya, tapi melihat wanita itu menangis, Acha jadi ingin menangis juga.
Dengan sedikit usaha, Acha menyipitkan matanya agar bisa membaca nama yang tertera di batu nisan itu.
...ALISYA BASILIA DIZON...
...BINTI...
...MARCHELO DIZON...
Acha memang tak mengenali siapa sosok dibalik nama itu, tapi nama tengah itu mengingatkan Acha tentang nama tengahnya yang juga Basilia. Namun mereka jelas berbeda, hingga Acha kembali dibuat tersentak kaget saat ada seseorang yang menabraknya hingga dirinya jatuh terduduk.
Tatapan mata Acha hanya menatap dalam diam tentang punggung seseorang yang sepertinya tidak asing dimatanya. Acha menggeleng beberapa kali sampai akhirnya, Acha mendongak saat ada sebuah tangan yang terulur didepan nya. Acha tersenyum tipis, lalu menerima uluran tangan seseorang itu yang tak lain tak bukan adalah Dokter Lee.
"Nona ternyata datang juga, saya kira Nona tidak akan sudi untuk datang ke pemakaman." Ucap Dokter Lee disertai dengan kekehan nya.
Kening Acha berkerut, apa dirinya salah mengingat alur? Bisa saja kan kalau alur yang dirinya ingat sebenarnya bukan alur novel Blossom, karena dirinya sudah membaca puluhan cerita transmigrasi. Ya, itu bisa saja terjadi, bukan?
"Maksudnya? Sepertinya Dokter harus menjelaskan semuanya pada saya," Ucap Acha dengan raut wajahnya yang mendadak datar tanpa ekspresi apapun.
Dokter Lee jelas mengingat tentang perubahan Nona muda nya hari itu, hingga kini dirinya langsung mengangguk tanpa pikir panjang lagi. Dokter Lee pun mengajak Acha untuk ngobrol di mobil saja, karena tak enak kalau ngobrol ditempat yang masih penuh duka.
"Jelaskan sejelas-jelasnya!" Titah Acha dengan nada dingin nya, ya sebunglon itu seorang Acha.
Kedua sudut bibir Dokter Lee tertarik membentuk sebuah senyuman tipis, "Nona Alisya. Beliau anak bungsu dari Tuan Dizon dan istrinya, Nyonya Gistara. Beliau juga Adik kandung dari Tuan muda Maxime," Dokter Lee men-jeda ucapannya karena ingin melihat reaksi dari Acha.
"Istrinya? Bukannya Mamah nya Mildreda?" Tanya Acha seraya menatap Dokter Lee yang juga sedang menatap nya.
"Bisa dibilang iya tapi bisa juga dibilang bukan, Nyonya Micha istri dari Kakak kembar Tuan Dizon yang telah gugur saat Nyonya Micha sedang mengandung Nona. Karena wasiat dari sang Kakak, Tuan Dizon terpaksa menjadikan Nyonya Micha sebagai istri kedua namun yang namanya manusia, Tuan Dizon tidak bisa berlaku adil pada kedua istrinya..."
"... Disaat puncaknya, Nyonya Micha memutuskan untuk tinggal terpisah setelah 5 bulan menikah dengan Tuan Dizon dengan alasan tak kuat kalau harus diperlakukan dengan tidak adil. Ya, mereka tidak ada kalimat perceraian namun mereka memang tidak lagi tinggal serumah. Intinya, Nona dulu sangat membenci Nona muda Alisya..."
"... Karena menurut Nona, Nona muda Alisya lah yang sudah merebut seluruh kebahagiaan Nona."
Acha termenung, "Ini beneran bukan dunia novel?" Lirihnya yang masih bisa didengar oleh Dokter Lee.
"Maksud Nona? Mana ada dunia novel? Ini dunia pada semestinya," Balas Dokter Lee yang berhasil menerbitkan senyum kecut di wajah cantik Acha.
Tanpa berkata apapun, Acha keluar dari dalam mobil meninggalkan Dokter Lee sendirian. Tujuan Acha kali ini adalah danau yang tak jauh dari tempatnya berada, setelah 10 menit berjalan kaki, akhirnya Acha tiba disebuah danau yang lokasinya sudah dia hapal diluar kepala.
"Berarti ini beneran bukan dunia novel? Ini dunia nyata cuma ada beberapa kisah yang mirip sama kisah di novel Blossom, terus juga kenapa Mili bisa ditatap sesinis itu sama Max. Apa karena Mili secara terang-terangan bilang kalau dia membenci Alisya yang notabenenya Adik kandung Max? Yang jadi pertanyaan gue, apakah para pemeran di novel juga ada di dunia ini?"
"Si antagonis? Si protagonis? Apa mereka juga ada atau mereka hanya tokoh fiksi, sial! Gue mumet sendiri ya Tuhan!" Umpat Acha seraya mengusap kasar wajahnya.
Acha merebahkan tubuhnya diatas rerumputan dengan pandangan yang menatap lurus ke langit yang mulai mendung. Acha pikir, dengan dirinya yang pindah raga, dirinya bisa merasakan kehangatan keluarga meski awalnya Acha tak masalah kalau hanya Maxime yang menyayangi dirinya sebagai penempat raga Adiknya.
Tapi kenyataan lagi-lagi menghancurkan harapan nya, dirinya sudah antusias karena ingin mengobrak-abrik alur novel Blossom tapi ternyata ini bukan dunia novel. "Wait... Meski bukan dunia novel bukan berarti gue gak bisa mengubah alur kehidupan gue yang baru," Acha tersenyum senang.
"Mari wujudkan harapan gue, buat mereka takluk maka kehangatan dan keharmonisan keluarga yang gue inginkan bisa terkabul. Ya Tuhan, untuk kali ini aja tolong kabulkan harapan Acha. Amin," Acha memudarkan senyumnya seraya menghembuskan napasnya dengan kasar.
Acha merentangkan kedua tangannya lalu memejamkan matanya menikmati air hujan yang mulai turun membasahi bumi, senyum nya yang sempat pudar kini mulai terukir kembali dengan begitu indah. Fakta baru ini tidak akan membuat Acha gila tapi akan membuat Acha semakin nekat. Ya, namanya juga Acha.
"Alisya dan Mildreda, gue gak tau apa masalah yang terjadi diantara kalian tapi gue bakal mencoba buat cari tau dan menyelesaikan apa yang belum terselesaikan. Kalian harus tenang di sana, disisi Tuhan. Gue, Acha, janji kalau gue akan menjaga raga lo Mili dan keluarga kalian. Gue rela mempertaruhkan nyawa gue demi menjaga nyawa orang-orang yang kalian sayang."
"Kalau dunia ini bukan novel, maka gue harus buat alur sendiri agar bisa punya arah tujuan untuk ke depannya. Mari berhalusinasi dibawah guyuran air hujan yang sangat dingin," Acha terkekeh seraya melipat kedua tangannya didepan dada.
Bukankah membuat alur kehidupan sendiri itu akan sangat indah? Meski Acha hanya bisa merencanakan dan Tuhan yang memutuskan, bukan berarti Acha menjadi sosok yang pesimis. Acha harus terus semangat berjuang di dunia barunya ini sebagai Acha tentunya.
Karena Alisya dan Mildreda sudah tidak ada, yang ada hanya Acha si gadis bar-bar yang penuh kejutan tidak terduga. Meski otaknya kadang kosong, tapi Acha tetep jenius kok. Bahkan dia bisa menjawab 100 soal matematika dalam waktu 20 menit. Keren kan? Walau otaknya mungil.
...***...
Spam koment yukk!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
dewi ayu 12
semangat cha, kamu bisa
2024-02-02
0
Kamiem sag
semangat Cha
2023-12-02
0
Rubby Aqillah
keren taiii apaan alay bgt hhhh harmonis ujung²masalh lu yg tanggung
2023-07-20
0