...H E L L O !👋...
...~ H A P P Y R E A D I N G ~...
...***...
Di dalam kamar mandi, Acha baru saja selesai membersihkan dirinya yang hampir dua jam menghabiskan waktu dengan memanjakan raga barunya ini. Masih dengan bathrobe yang menutup tubuhnya, Acha berdiri didepan sebuah cermin besar.
Jari-jari tangannya yang keriput karena terlalu lama terkena air itu mulai terangkat lalu mengusap pelan setiap inci wajah barunya yang bisa dibilang sangat cantik. Kulit seputih kapas yang begitu lembut, mata bulat dengan netra coklat gelap hampir menyerupai hitam, lalu bulu mata lentik yang menambah kesan sempurna di bagian mata.
Tak hanya bulu mata, karena alis nya pun terbentuk indah dengan warna yang tebal alami, juga bibir merah cherry yang kecil, dan terakhir, pipi nya yang terdapat rona merah muda alami. Ah, kenapa wajah barunya ini lebih terkesan imut? Menggemaskan sekali wajah Adik nya Maxime.
"Setidaknya, nih muka tetep perfect." Gumam Acha seraya tersenyum senang sebelum akhirnya dia memilih untuk masuk ke walk in closet, dingin ey lama-lama tidak pakai baju.
Di walk in closet, Acha dibuat tercengang tak percaya dengan mata sedikit memelotot. Apa zaman sekarang masih ada anak seumuran nya yang tidak suka berbelanja? Oh god! Kenapa lemari kaca sebesar itu, tidak ada isinya?!
Yang Acha tahu, keluarga Maxime itu kaya raya yang hartanya gak bakalan habis sampai tujuh turunan, delapan tikungan, sembilan tanjakan, dan sepuluh perempatan. Tapi kenapa, Mildreda, yang notabene nya Adik Maxime, tidak memiliki pakaian di dalam walk in closet nya?
Terus setiap harinya, Mildreda gak mandi terus gak ganti baju gitu? Oh astaga, membayangkan nya saja Acha sudah bergidik ngeri. Dengan wajah masam, Acha memilih keluar kamar karena dia tak mau mati konyol hanya karena kedinginan tak punya baju. Bicara tentang mati, bagaimana nasib raga asli nya ya kira-kira?
Apa di kehidupan sebelumnya, seorang gadis cantik bernama Acha sudah meninggal? Tapi kok bisa? Seingat Acha, sebelum dia terbangun disini, Acha hanya tidur dikamar nya seperti biasa. Apa rumah nya kebakaran seperti cerita di novel yang pernah dirinya baca. Atau...
Jangan-jangan, dirinya meninggal karena dibunuh saat tidur. Jelas Acha ingat tentang salah satu cerita transmigrasi yang pemilik raganya meninggal karena ditusuk saat tidur. Ah, masa bodo lah dengan raga nya di kehidupan lalu karena di kehidupan baru, Acha sudah memiliki semuanya.
"Nona?"
Lamunan Acha mendadak buyar saat Dokter Lee menahan lengan nya, refleks Acha menunduk saat merasa satu kaki nya tidak menapak. Mata nya seketika membulat saat kaki nya berada diambang tangga dimana dirinya bisa saja terjatuh. Acha bergidik dan segera memundurkan langkah nya dengan cepat.
"Oh god! Makasih Dokter Lee, kalau sampe seorang Acha jatuh, oh no! Oh no! Oh no no no!" Acha menggeleng dramatis dengan wajah melas nya.
Sedangkan Dokter Lee yang melihat tingkah aneh anak majikan nya hanya bisa geleng-geleng kepala, lalu tatapan nya tanpa sengaja melihat bathrobe yang masih melekat ditubuh Acha. "Nona, anda mau kemana hanya dengan memakai itu?"
Mengikuti kemana arah pandang mata Dokter Lee mengarah, yang ternyata mengarah ke tubuhnya, mata Acha kembali memelotot lalu menyilangkan kedua tangan nya didepan dada. "HEH! Dokter Lee mesum banget sih?!" Pekik Acha seraya menatap horor pada Dokter Lee.
Kening Dokter Lee berkerut pertanda bingung, "Mesum? Saya hanya bertanya, Nona. Nona mau kemana hanya dengan memakai kimono?"
Acha meneguk air liurnya dengan kasar, "Emm itu a-anu. Dokter bisa pinjemin saya baju ngak? Saya miskin terus gak punya baju," bisik Acha dengan pipi nya yang semakin merona karena malu.
Semalu-maluinnya Acha, bukan berarti dia tak punya urat malu. Dirinya juga pernah merasa malu apalagi sekarang. Yang tadi nya marah-marah dengan mata memelotot hampir keluar terus mendadak ciut karena ingin meminjam baju Dokter tampan satu itu.
"Miskin? Sejak kapan Tuan Dizon bangkrut?" Guman Dokter Lee namun tak urung dia mengangguk dan berjalan lebih dulu lalu diikuti Acha dibelakang nya.
Sesampainya dikamar Dokter Lee, btw, Dokter Lee memang tinggal di mansion itu karena dirinya harus siap siaga selama 24 jam kalau sewaktu-waktu penyakit Mildreda kambuh tapi sekarang, sepertinya dirinya sudah tidak dibutuhkan lagi. Anak majikan nya saja sudah sehat dan segar bugar seperti itu.
"Nona, saya hanya ada ini yang mungkin bisa Nona pakai. Tak apa kan? Soalnya saya juga tidak punya baju perempuan," Ucap Dokter Lee.
Wajah tampan lelaki itu terlihat tak enak sembari menyodorkan sebuah kemeja yang berbahan tebal agar tak tembus pandang saat Acha pakai. Tanpa berkata apapun, Acha mengangguk dan mengambil baju kemeja itu. Karena suhu badan nya yang semakin terasa dingin, Acha pun memilih memakai baju di kamar mandi dalam kamar Dokter Lee.
Setelah memakai baju kemeja yang Dokter Lee pinjamkan, Acha terkikik geli melihat tubuh nya sendiri yang tertutup sebatas paha. Ih kenapa raga barunya semakin terlihat menggemaskan? Acha yang perempuan saja tak pernah bosan dengan pesona Mildreda lalu bagaimana dengan para lelaki.
Raut wajah Acha mendadak suram saat dia mengingat sesuatu, dirinya ingin keluar kamar mandi dan meminjam langsung pada Bibi Jang tapi rasa percaya dirinya mendadak merosot. Dengan wajah memerah seperti kepiting rebus, Acha menyembulkan kepalanya disela pintu kamar mandi dan untungnya masih ada Dokter Lee yang sedang duduk di tepi ranjang.
"Pssstt, Dokter." Acha menyengir malu saat Dokter Lee menoleh kearahnya lalu menaikan satu alisnya.
"Iya, ada apa?" Tanya Dokter Lee seraya bangkit dari duduknya.
Acha terlihat salah tingkah saat Dokter Lee mendekat, "Itu aduh gimana ya bilang nya."
"Bilang aja," Ucap Dokter Lee seraya memasukan kedua tangan nya kedalam saku celana.
Dengan wajah yang semakin memerah, Acha menggaruk tengkuk nya yang tak gatal sama sekali. "Boleh pinjem cd?" Cicit Acha yang langsung menunduk setelahnya.
Kini bukan hanya wajah Acha yang memerah, tapi Dokter Lee juga yang bahkan telinga nya ikut memerah. Dokter Lee membasahi bibir bawahnya seraya meringis pelan, ini kenapa dirinya jadi ikut salah tingkah? Oh astaga, mana mungkin dia memiliki cd baru dan makin tidak mungkin kalau cd yang pernah dia pakai terus dipinjamkan ke Acha.
"Ekhem, s-saya pergi keluar sebentar untuk meminta Bibi Jang membeli kebutuhan anda. Saya harap anda mau tetap menunggu di kamar ini, oh ya, jangan keluar kamar selagi saya belum datang." Ucap Dokter Lee saat kesadaran otak nya mulai kembali.
Tanpa mengangkat kepalanya, Acha mengangguk. "T-tapi Acha mau ke kamar Acha aja," Lirih Acha dengan wajah yang semakin memerah karena malu.
"Jangan! Eh maksudnya, anda harus tetap disini dulu sampai saya datang kembali. Diluar banyak bodyguard yang sedang patroli, b-bukan kah anda tidak memakai ekhem dalaman? Jadi lebih baik menunggu disini," Jelas Dokter Lee panjang lebar.
Wajah Acha semakin memerah mendengar kata 'dalaman' namun tak urung dirinya mengangguk dan kembali masuk ke dalam kamar mandi sambil menutup pintu dengan keras. Dokter Lee terkekeh pelan seraya berlalu untuk meminta tolong pada Bibi Jang.
Tidak mungkin kan kalau dirinya yang membeli keperluan Acha, mau ditaruh dimana harga dirinya kalau dia memasuki tempat khusus menjual kain penutup aset seorang perempuan?
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Kamiem sag
🙃🤔🙄😇
2023-12-02
0
kak pengn curhat
cerita ny baguss
2023-12-01
0
Mariloly Salas Sandoval
Ceritanya bikin aku merasakan banyak emosi, bagus bgt thor! 😭
2023-07-14
3