"Eh? Itu.."
"Lupakan saja, kamu boleh memanggilku sesukamu,"
"Kamu hampir tenggelam ke dalam danau wajar jika ada ingatanmu yang sedikit kabur,"
"Tapi syukurlah kamu baik-baik saja," ucap sang duke dengan senyuman yang terlihat lembut dan helaan nafas panjang ketika melihat Luna seperti baik-baik
Luna yang mendengarkan ucapan dari duke merasa sedikit tersayat, tetapi bukan berarti dia merasa bersalah melainkan dia merasa apakah duke benar-benar seperti itu, padahal duke menekankan nama keluarga Arley kepadanya setiap kali bertemu. Hari ini mereka berdua menghabiskan waktu di toko kue tersebut, tanpa banyak percakapan, sesampainya di rumah Luna langsung di gendong langsung oleh duke ke dalam kamarnya, tetapi dia belum sadar dengan luka yang ada di sekujur tubuh Luna.
Keesokan harinya pada saat Luna bangun tepat di saat yang sama seorang pelayan datang menyampaikan pesan kepada Luna kalau hari ini ada tamu penting yang datang ke kediaman Duke Arley.
Luna tentu langsung bersiap sendirian, karena tidak suka di ganggu oleh para pelayan dan tidak ingin semua yang telah tersusun rapi berantakan.
Tidak lama sekitar setengah jam selesai bersiap Luna langsung pergi ke luar kamarnya dengan berjalan sendirian sampai ke aula ruangan mansion.
Sesampainya di atas tangga aula yang menuju ke arah lantai bawah aula, Luna melihat dari atas ke arah bawah sosok anak laki-laki yang terlihat satu atau dua tahun lebih tua darinya dengan wajah yang tidak asing untuk dirinya.
'Wajah itu kenapa aku merasa tidak asing ya,'
'Aku pikir aku pernah melihat sosok wajah laki-laki yang terlihat dingin dan tampan seperti itu,' ucap Luna di dalam hatinya sambil mengingat-ingat tentang karakter siapa sosok laki-laki di depannya mirip
Luna berdiam diri di atas tangga beberapa detik untuk berpikir hingga suara Duke yang memanggil Luna menyadarkannya dirinya. Luna dengan cepat turun dari tangga menuju ke arah aula di bawah. Sesampainya di bawah dan melihat dekat sosok laki-laki itu, akhirnya dia ingat siapa laki-laki di depannya.
'Dia bukannya adalah sepupu putra mahkota karakter utama game otome ini? Tunggu tapi itu tidak mungkin dia bukan wajahnya sedikit berbeda?'
'Tetapi bagaimana kalau dia adalah orang itu? Aku akan menjadi tunangannya dan mati di tangannya?' Batin Luna dengan teriakan dan suara tangisan
"Luna, perkenalkan dia adalah putra keluarga Earl Ian Howard," ucap sang Duke yang memperkenalkan sosok laki-laki di depannya membuat Luna mudur beberapa langkah setelah mendengarkan nama yang dipikir oleh dirinya hanya ilusi
'Kenapa harus benar-benar dia? Bukankah ini namanya menggali kuburan sendiri tidak perlu sulit-sulit mengerjakan misi untuk menghindari kematian kalau itu sudah di depan mata,' ucap Luna di dalam hatinya dengan jeritan putus asa dan tidak bersemangat lagi dengan sosok yang muncul
Tiba-tiba layar tipis sistem muncul di depan Luna dengan sebuah notifikasi misi baru untuk dirinya sebuah misi yaitu menjadi teman dekat dan baik dengan sang pemeran utama, jika Luna berhasil menjadikan sang pemeran utama sebagai temannya hadiah yang akan di dapatkan adalah seorang teman bermain dan jika dia gagal maka sifat kekanak-kanakan atau karakter Luna yang di dalam game otome keluar mengambil ahli cara berpikir Luna atau bisa dibilang sifat alami sebagai seorang anak kecil selama satu hari penuh.
'Sistem tidak waras tolonglah lihat dengan baik,'
'Dari wajahnya yang dingin saja dia sudah terlihat tidak tertarik denganku apalagi jika aku mengajaknya berteman,'
'Sama saja aku menggali kuburan ku sendiri menuju ke arah kematian,'
'Dan hadiahnya seolah-olah menyindirku kalau aku selama ini sama sekali tidak memiliki teman dan sangat menyedihkan,' ucap Luna di dalam hatinya dengan perasaan tertusuk tidak berdarah oleh sebuah tulisan yang berasal dari layar tipis di depannya
Karena adanya sang pemeran utama laki-laki yang hadir untuk menjadi teman belajar Luna dalam menempuh pendidikan sebagai sesama pewaris keluarga selama dua tahun, Luna sarapan bersama dengan tamu dan Duke di ruang makan. Beberapa jam kemudian Luna dan Ian langsung memulai kelas pembelajaran di mata pelajaran yang sama.
Dikarenakan tamu yang datang, waktu pembelajaran Luna di potong karena untuk menyesuaikan tamu yang datang untuk ikut belajar di kediaman Duke, hal ini menyebabkan Luna bisa memiliki waktu untuk bersantai dan mengajak sosok laki-laki itu berkenalan.
'Kalau aku pikirkan dengan baik sepertinya misi kali ini sangat tidak adil, hadiahnya hanya berteman dan kerugian yang aku terima mungkin akan sangat berdampak dengan alur,' ucap Luna yang berjalan-jalan di taman untuk mencari tau dimana keberadaan Ian saat ini
Luna berkeliling taman dan menatap ke atas pohon untuk mencari sosok laki-laki tersebut, tetapi dia belum menemukan batang hidung laki-laki yang dia cari hingga akhirnya dia berada di dekat sebuah gazebo untuk beristirahat.
"Hah.. kenapa taman selalu seluas ini,"
"Ini jadi sangat melelahkan untuk berkeliling seluruh taman," gumam Luna yang sambil mengipas dirinya dengan menggunakan tangan
Tidak lama kemudian setelah Luna bergumam dia melihat sesosok laki-laki yang dia kenal berada di dekat semak-semak dekat pohon rindang, Luna langsung berjalan mendekati sosok tersebut ketika sudah terlihat.
"Ian, kebetulan sekali kamu ada di sini,"
"Mari bermain bersama-sama? Apakah kamu mau? Aku tidak memiliki teman sama sekali di mansion oleh karena itu jadilah teman bermainku ya?" ucap Luna dengan tatapan memohon langsung di abaikan oleh sosok laki-laki itu dengan berjalan melewati Luna tanpa berbicara
Percobaan pertama Luna gagal begitu saja, beberapa jam kemudian Luna pergi ke perpustakaan untuk mencari sosok laki-laki tersebut supaya tidak terlihat dia benar-benar mencari laki-laki itu dia menunggu beberapa jam berlalu. Sesampainya di perpustakaan dan dia melihat Ian, dengan cepat dia langsung berjalan ke arah sosok laki-laki itu.
"Ian, kamu suka membaca buku sejarah dan ilmu politik? Aku juga suka membacanya,"
"Bagaimana kalau kita membaca bukunya bersama dan saling berbagi ilmu?" ucap Luna dengan tatapan berbinar-binar ke arah sosok laki-laki itu dan tentu saja lagi-lagi Luna di lewati begitu saja tanpa berbicara
Luna mencoba yang ketiga kalinya yaitu dengan datang ke tempat latihan berpedang di dalam ruangan dengan alasan mencari seseorang guru berpedangnya.
"Ian, lagi-lagi kita bertemu, kamu sangat hebat dasar-dasar berpedang bisakah kamu memberikan beberapa tips untukku?"
"Aku juga mengambil kelas pendidikan menggunakan senjata,"
"Luna Arley, apakah kamu tidak bisa diam?"
"Apakah kamu sadar betapa berisiknya dirimu?"
'Aku langsung tertolak?'
Sistem Kekayaan Milik Antagonis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments