CINTA DARI SANG, KOMANDAN BAYANGAN
"Abang ... tolong terima aku jadi kekasihmu! " Teriak seorang gadis menggunakan seragam putih abu-abu.
"Siapa kau? " Tanya seorang pria menggunakan baju loreng yang baru saja turun dari mobil.
"Abang, bukankah kau yang menyelamatkanku saat aku hampir jatuh dari tebing. " jawab gadis itu.
"Apa yang kau bicarakan?, tebing?, untuk apa aku di sana? " Pria itu merasa konyol dengan ucapan gadis sma itu.
"Aku ingat namamu adalah Baratha! " Ujar gadis itu menunjuk papan nama didada pria itu.
"Omong kosong, pergi dari hadapanku! " Tegas Bara pada gadis berseragam putih abu-abu itu.
Gadis itu terus berusaha mengingatkan kejadian di tebing itu, bahwa Baratha yang sudah menyelamatkan. Gadis itu sudah 2 bulan berturut-turut mencari di mana tempat tinggal Baratha. Setelah ketemu malah orangnya lupa.
Wanita itu terus berbicara sampai mengikuti Bara masuk ke dalam Kediamannya. Melihat orang asing masuk, gadis itu langsung dihadang oleh beberapa pasukan khusus.
Gadis itu menghentikan langkahnya karena banyak senjata mengarah ke tubuhnya.
"Jangan sampai aku melihat gadis gila ini! " Perintah Baratha.
"Nona, mohon maaf ini kediaman Panglima, anda tidak bisa sembarangan menerobos! " Ujar salah satu dari mereka.
"Aku kenal dengan komandanmu, aku ini kekasihnya, tapi kami sedang bertengkar, apa kau bisa membantuku memberikan ini pada komandanmu? " Gadis itu memberikan sebuah kotak hadiah pada salah satu dari bawahan Baratha.
Gadis itu sangat percaya diri saat berbohong.
Hadiah itu di terima, gadis itu diminta untuk segera meninggalkan kediaman Panglima.
"Katakan padanya aku tidak akan menyerah. " Masih berbicara meski sudah didorong keluar.
"Maaf nona anda harus segera pergi!" Pinta anak buah Baratha.
"Kalian harus ingat, namaku adalah Kirana, aku calon nyonya kalian!" Teriak gadis yang bernama Kirana itu dengan sangat lantang.
Anak buah Baratha langsung menutup gerbang dengan rapat.
Hadiah itu segera diberikan pada Baratha oleh bawahannya. Bara menerima hadiah itu, karena memang agak penasaran, dari sekian banyak wanita yang mengejarnya, gadis barusan agak lain.
"Panglima, Nona tadi mengaku kekasih anda, dia bilang jika kalian sedang bertengkar. " Ujar anak buah Bara menyampaikan.
"Pfffffffft ... " Bara cukup terhibur.
Hal itu membuat bawahannya agak terkejut, sangat jarang ada yang bisa membuat atasannya itu tertawa.
" Tadi gadis itu meneriakan namanya. " lanjutnya.
"Siapa? " Bara rupanya sangat penasaran.
" Kirana. " Jawab anak buah Baratha.
" Ok." Baratha menggeleng kepala dan masuk ke dalam kediamannya.
"Bar,kenapa kau tersenyum?" Tanya Manggala yang sedang duduk di sofa. Manggala menggunakan pakaian yang sama karena mereka adalah 2 orang yang menjadi satu.
"Tidak." Bara meletakkan hadiahnya di atas meja.
"Apa itu? " Gala sangat penasaran, dengan kotak pink yang di bawa oleh Baratha.
Gala membuka kotak itu, ternyata isinya adalah gelang giok putih. Gala tidak asing dengan gelang itu. Tapi Gala lupa dia pernah melihat di mana.
Baratha menceritakan gadis aneh yang dia temui barusan di depan.
" Aku memiliki daya ingat yang tinggi, sekilas saja aku akan mengingatnya, dia mengarang cerita begitu hebat untuk mendekatiku. " ujar Bara.
"Berhentilah membicarakan wanita, berlatih saja untuk menjadi kuat agar aku tidak perlu menjadi bayanganmu lagi." Tegas Gala melempar kotak itu pada Bara.
"Tidak mau, apa kau sudah menyelesaikan masalah perbatasan Gal? " tanya Bara.
"Sudah, kau tinggal hadir untuk pencitraan saja!" Jawab Gala segera bangkit dari duduknya.
"Terimakasih Gal, tanpamu aku tidak akan bisa mencapai dititik ini, karna menjadi Panglima adalah impianku! " Gala termasuk separuh jiwanya.
"Ehm, aku pergi. " ujar Gala.
"Kemana?, aku hari ini free kita pergi jalan yuk! " ajak Bara.
Gala menolaknya, karena Gala tidak suka nongkrong tidak bermanfaat, dia lebih suka berlatih dan terus berlatih.
Akhirnya Baratha pun ikut.
"Kau hanya ingin menemui anak asuhmu bukan?, kau terlalu keras padanya Gal." ujar Bara.
" Mendiang ibunya, menitipkannya padaku sejak dia lahir, aku akan menjaganya seumur hidupku, itu caraku menjaganya. " Ujar Gala.
"Dia masih punya abangnya, jangan kau habiskan waktumu untuk Lily! " Ujar Baratha membujuk Gala.
...----------------...
Hai semua kalian sehat bukan?
itu penggalan cerita ketika mereka dewasa
alurnya Flashback ya.
...----------------...
Saat itu Manggala Dickson, atau biasa orang - orang terdekatnya memanggilnya Gala, Gala tumbuh bersama dengan Baratha Narashima Putra tertua dari Jendral Petter, keduanya menjadi sahabat yang tak terpisahkan seperti persahabatan ayah mereka.
Bara memiliki adik perempuan bernama Deya Narashima. Deya adalah anak yang terlalu aktif tidak bisa diam, kerjaannya hanya mencari masalah dengan Bara, karna kedua kakak-beradik ini tidak pernah akur.
Saat itu Bara dan Gala berumur kurang lebih 9 tahun dan Deya berusia 7 tahun.
"Deya, kau sembunyikan di mana celana dalamku yang bergambar Spiderman? " Teriak Bara marah-marah karena celana Spiderman itu adalah celana favorit Bara.
"Kenapa tanya Deya? " Deya berpura-pura tidak tahu.
Keduanya sudah ribut di pagi hari, membuat Jendral Petter naik darah
"Astaga, ini jam berapa kalian sudah ribut? " Jendral Petter menengahi keduanya.
" Bar-bar,ayo berangkat! " Teriak Gala dari pintu luar.
" Ya bentar ... " Teriak Bara.
"Pah, Deya menyembunyikan ****** ***** Bara lagi. "
"Deya cepat kembalikan! " tegas Petter.
"Deya tidak tahu, Pah." Jawab Deya tidak mengaku.
"Pah, lihat dia pasti berbohong." Bara terus mendesak adiknya.
Sementara Gala sudah terbiasa dengan keributan yang tidak berfaedah antara kakak dan adik itu. Jika bukan sepatu, pasti tas, jika bukan tas pasti, buku, jika bukan buku pasti seragam, sekarang ****** *****.
"Bara bukankah mama membelikan banyak ****** *****, pakai saja yang ada." Bujuk Suzy pada putra tertuanya.
"Tidak, aku mau yang Spiderman! " Bara sangat kukuh pada pendiriannya.
Petter langsung melepas ikat pinggangnya yang terpasang.
"Cepat kalian berdua menghadap papah! " bentak Petter.
"Suamiku, tenanglah ... " Suzy mencoba menenangkan suaminya yang sudah tensi tinggi.
"Ulurkan tangan kalian! " Tegas Petter dengan urat.
Petter mengayunkan sabuknya ke tangan anak-anaknya secara bergantian, karena keduanya sangat egois.
" Huaaaaaa ... " Deya berlari keluar dan langsung memeluk Gala. Deya mengadukan kekejaman papahnya pada Gala, yang Deya anggap sebagai abangnya, melebihi Barata.
" Abang papa galak." Deya merengek sambil memeluk erat Gala.
"Kau menyembunyikan ****** ***** Bara di mana? " tanya Bara.
" Aku tidak sembunyikan." Deya masih bersikukuh dengan jawabannya.
Gala terus membujuk Deya, agar mengaku, akhirnya Deya pun mengaku.
"Aku pakaikan celana abang ke Odie! " Ujar Deya tanpa rasa bersalah.
Semua terkejut dengan jawaban Deya.
Odie adalah anjing setia milik Gala, anak dari anjing setia ayahnya yang bernama Mikel, tapi Mikel sudah tiada disaat Gala berusia 4 tahun, Gala dan Odie sejak kecil juga tidak terpisahkan. Odie, Gala, Bara dan Deya mereka selalu berempat, tapi Odie hanya akan patuh pada perintah Gala.
"Suuuuiiiitttt. " Gala memanggil Odie. Tak lama Odie pun datang dengan mengenakan ****** ***** milik Bara.
" Sialan kau Deya, bagaimana bisa kau pinjamkan celana dalamku pada Odie." Bara benar - benar selalu dibuat kesal oleh adik kandungnya itu.
"Abang jangan marah, kita kan berempat berteman, Odie pinjam sebentar nanti di kembalikan! " Ujar Deya dengan entengnya.
Gala langsung melepas ****** ***** bergambar Spiderman itu dari Odie dan melemparkan pada Bara.
"Kau mau terlambat? " ujar Gala.
Bara langsung melemparkan ****** ******** ke tempat cucian.
"Aku mau pakai yang baru saja." Bara segera masuk ke kamarnya.
"Dari tadi kek? "
Memang sangat mengesalkan untuk Gala punya sahabat begini modelnya.
Petter segera meminta maaf pada Gala, atas kelakuan anak-anaknya itu.
Setelah mereka siap, mereka pun pergi bersekolah berempat berjalan kaki, Odie juga ikut sekolah.
Meskipun mereka anak seorang perwira yang bergelimang harta, mereka terdidik sederhana, tidak ada kemewahan dalam hidup mereka.
"Anakmu itu loh, suka sekali menjahili abangnya, sudah bawa pada ayah saja, dia sangat nakal! " Ujar Petter pada istrinya.
" Jangan suamiku, bagaimana pun dia juga anak kita, hal seperti itu wajar bukan? "
Suzy sangat berpihak pada Deya, tapi Petter sangat kesal pada anak-anaknya yang selalu ribut. Kesabaran Petter setipis tisue menghadapi anak-anaknya.
Tantan yang mendengar keributan tetangga sebelahnya pun datang, sudah bisa ditebak keduanya akan meributkan persoalan anak mereka lagi.
Padahal keributan mereka setiap pagi adalah hal yang sangat diimpikan dikeluarganya. Sebenarnya Panglima sangat menginginkan anak perempuan, sedangkan Jendral sebenarnya tidak ingin menambah anak lagi, dia hanya ingin membesarkan Bara menjadi anak yang lebih hebat dari dirinya. tapi malah lahirlah Deya yang membuat hari - harinya sangat tidak damai.
Tapi justru kelahiran Deya membuat keluarga Leon sangat bahagia karena mereka sangat menginginkan satu lagi anak perempuan, tapi memang Tantan sudah tidak bisa melahirkan lagi, jadi mereka menganggap Deya seperti putrinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
emake nabira 🌹
ternyata telat baca lumayan jauh, baru end baca cerita emak bapaknya lanjut baca cerita anaknya.
2023-08-12
1
Marni Caffela
lanjuttt trus kenya seru ini
2023-07-09
0
de'nok
hadire kak
2023-07-08
0