Mala sudah selesai mandi, dia keluar hanya dengan balutan handuk yang melingkar di tubuhnya.
Bara yang melihat langsung menelan ludahnya. Sepolos-polosnya Bara dia tetaplah pria jantan, yang sangat sehat dan kuat.
Bara mengalihkan pandangannya, tapi melihat lagi ke arah Mala. Tubuhnya sangat indah, bodynya sangat aduhai, kulitnya benar - benar bersih tak bernoda.
Sayang sekali jika aku melewatkan pemandangan seindah ini.
-Dalam hati Bara-
" Kakak, kenapa kau meniup balon begitu banyak?" Mala sangat terkejut dengan Bara.
" Biar, aman." jawab Bara percaya diri.
Mala bingung dengan jawab Bara, bagaimana bisa biar aman, apa yang dimaksud dengan aman itu, Mala sama sekali tidak mengerti.
Tapi Mala tidak mau pusing dengan jawaban Bara, yang dia inginkan adalah kepuasan dan uang.
Mala langsung duduk di pangkuan Bara menyamping, lalu mengalungkan tangannya pada leher Bara.
Bara bisa merasakan, bakpao kembar yang begitu gembul milik Mala itu, rasanya seperti dia ditekan balon berisi.
" Aku sudah wangi, Kak." ujar Mala.
Mala langsung mencium bibir Bara, Mala sangat lihat dalam memulainya. Bara tida merespon ciuman Mala. Mala sudah ******* habis bibir Bara. Tapi tidak ada reaksi.
" Apa ini pengalaman pertamamu, Kak?" tanya Mala.
Mendengar pertanyaan Mala, Bara langsung mengangkat Mala dan menjatuhkannya ke ranjang.
" Ah ... " Mala sangat terkejut, kekuatan Bara sangat kuat dan membuat punggungnya agak sakit karena tenaga Bara.
Bara langsung ******* habis bibir Mala, karena Bara sangat tajam dalam mempelajari sebuah gerakan dan mengingatnya. Langsung dia praktekkan dengan sempurna. Karena penasaran dengan rasa bakpao Mala, Bara pun memegang dan memerasnya sekuat tenaga.
" Ah, sakit kak." keluh Mala.
Mala langsung menutupi kedua bakpaonya agar tidak diremas lagi oleh Bara.
Tiba-tiba ponsel Bara bergetar, Bara segera berdiri dan mengangkatnya.
Bara berbicara di dekat jendela, setelah selesai berbicara Bara membuang ponselnya ke arah sembarang. Dia langsung menarik Mala berdiri sehingga membuat handuknya jatuh, kini semua tubuh Mala terekspos.
Bara memberi kecupan ke pundak Mala, yang membuat Mala merintih nikmat. Lalu dengan cepat memukul bagian belakang Mala.
Mala langsung tak sadarkan diri. Bara segera mengikat Mala di ranjang, lalu membuka semua isi tas Mala. Mengambil benda kecil yang ada di tas lalu segera menyalin data yang ada di benda itu.
Bara segera mengembalikan semua barang sama seperti semula. Tak lama datang 2 orang, suruhan Daddynya untuk menyetubui Mala, agar saat Mala bangun dia mengira, sudah bermain gila dengan Bara. Tak lupa Bara meninggalkan uang di meja untuk Mala.
Bara segera kembali pada Jimmy, untuk melaporkan dan memberikan hasil salinannya. Karena wanita itu masuk dalam daftar misinya.
Jimmy membuka hasil salinan yang diberikan oleh Bara.
Bara cukup terkejut, rupanya wanita itu masuk dalam kasus penculikan anak.
" Lihat, ini adalah anak-anak gadis yang dia culik untuk dijual ke luar negeri." ujar Jimmy.
Bara sangat terkejut, ternyata korbannya sangat banyak, dan yang menjadi korban kebanyakan anak yatim piatu, anak yang putus sekolah dan yang terlahir dari orang tua yang perekonomiannya sulit.
" Sudah 37 anak gadis hilang, anak-anak ini di rawat dengan baik sebelum dijual untuk menjadi budak ****." ujar Jimmy.
" Biadab!" Bara sangat marah.
" Bara, apa tadi kau sempat mencicipi?" tanya Jimmy.
" Bara hanya melihat dia telanjang, menciumnya dan memegang gunungnya." jawab Bara sangat polos dan jujur.
" Tidak sampai masuk kan?" tanya Jimmy.
" Masuklah, ... " jawab Bara.
" Apa?, apa Daddy terlambat mendatangkan orang Daddy?" Jimmy sangat syok dengan jawaban Bara.
" Iya, masuk ke kamar hotel Dad." tambah Bara.
" Oh ... " Jimmy bernafas lega dengan jawaban Bara.
" Daddy kenapa?" tanya Bara merasa aneh.
" Bara, apa kau tidak tertarik untuk berhubungan badan dengan wanita itu?" tanya Jimmy.
" Dia sangat sexy dan cantik, tapi kata Daddy yang begitu tidak bisa dijadikan tempat untuk pulang." jawab Bara.
" Kau tahu pasti maksud Daddy, mungkin kau tidak tahu caranya tapi biasanya naluri seorang pria sejati itu yang akan menuntunmu melakukannya, tapi jika itu hanya sekedar bercumbu Daddy tidak memperbolehkannya, tapi jangan sampai masuklah." ujar Jimmy.
" Nggak Dad, itu sekali aja kejadian seperti ini, agak serem juga sih." Ujar Bara, yang memang tidak begitu tertarik dengan hal-hal seperti itu. Dia hanya ingin mencapai tujuannya dulu menjadi Panglima.
Bara juga masih mengingat ucapan Petter, jika sebaiknya Bara tidak berurusan dengan wanita begitu dalam sebelum mencapai impiannya. Dan meskipun sudah mencapai impiannya dia juga tidak boleh jatuh karena seorang wanita.
" Tidak masalah, jika kau ingin bermain-main, yang terpenting kau tahu batasannya." ujar Jimmy.
Jimmy pernah juga memelihara gadis belia, tapi tidak ditiduri, hanya untuk teman jalan agar tidak begitu sepi, gadis itu butuh uang dan Jimmy butuh diperhatikan. Karena hati Jimmy sudah terpentok pada Ria.
Tapi semua akan Jimmy akhiri jika sudah bosan.
" Masih 2 orang, keduanya laki-laki jadi aman kan?" tanya Jimmy.
" Oke, aku akan selesaikan selama 2 hari, sisannya serahkan pada polisikan Dad?, enak sekali mereka Dad." ujar Bara.
" Hahaha, memang cara Daddy mengambil kendali seperti ini, mereka akan mendapatkan bukti dan tinggal mengungkap kasus saja, itu namanya memberi makan pada ikan agar patuh dan bergantung, mereka mendapatkan citra baik di masyarakat tanpa bekerja keras, ini jalan yang Daddy berikan untukmu!" Jimmy memang paling hebat dalam mengendalikan orang - orang dengan caranya.
" Jalan untuk Bara? " Bara masih belum mengerti.
" Tentu, saat ujung akhir jabatan Daddy, Daddy akan mengangkatmu menjadi Panglima, ingat saat kau sudah naik di posisi itu kau harus sudah memegang kendalimu dengan Gala." Jimmy mengingatkan Bara.
" Siap Dad, terimakasih." Bara sangat senang mendengarnya.
" Tapi, kau harus mengambil sedikit resiko besar nanti dalam sebuah kasus besar, agar Daddy mudah mempromosikanmu sebelum Daddy turun jabatan." ujar Jimmy.
" Memang akan ada kasus besar?, bagaimana jika tidaj ada?" Bara merasa itu tidak mudah.
Karena yang diharapkan sebuah negara itu bukan kericuhan tapi sebuah kedamaian.
" Akan Daddy buatkan, agar kau bisa mengambil jalanmu, Nak." Seolah Jimmy sudah merencanakan sesuatu untuk Bara dan Gala nanti.
Apapun itu Bara akan menuruti Jimmy, karena sejauh ini, semuanya baik-baik saja karena selalu mengikuti perintah ayah angkatnya itu.
" Baiklah Dad, Bara lanjutkan misi Bara agar selesai, dan segera menyusul Gala." ujar Bara.
" Kau harus ingat orang tuamu juga." ujar Jimmy.
Tapi memang Bara masih kesal pada kedua orang tuannya karena memisahkannya dengan Deya sampai sekarang. Mereka tetap tidak bisa saling berhubungan walau hanya dari telepon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Cristella Tella
lnjut thor.... ttap semngat
2023-07-14
0
Wiyata Fitri
uhh selalu ga kerasa baca novel ka vie mah love sekebon jahe 🥰🥰
2023-07-14
0