Kini Bara masih dengan jabatan Letnan, Gala terus membantu sahabatnya itu untuk mencapai titik yang dia inginkan.
Dan karena merasa sudah ada generasi yang cukup bisa diandalkan, Panglima pun memilih untuk pensiun dini. Dia ingin menikmati waktu dengan keluarganya dia berencana pindah ke luar negeri. Panglima juga sudah merasa jika Gala sudah bisa menentukan pilihan hidupnya sendiri dan juga menjaga dirinya sendiri, sesuai ucapannya dulu Panglima tidak akan memaksa putranya menjadi sepertinya.
Panglima sekarang hanya ingin membahagiakan istrinya memberikan waktu lebih banyak untuk istri tercintanya.
Setelah Panglima pensiun, posisi Panglima menjadi kosong. Tidak ada yang bisa menggantikan Leon sebagai Panglima.
Jimmy tidak mengangkat siapapun untuk menjadi Panglima. Jimmy berencana mengosongkan posisi Panglima sampai Bara bisa menempati posisi itu.
Dan Jimmy mendukung Gala untuk menjadi bayangan Bara dalam mengemban tugas-tugas, yang dirasa Bara mungkin tidak bisa menyelesaikannya.
Sebenarnya Gala sudah ingin menemui Lily, tapi Jimmy memberikan tugas dan tanggung jawab cukup besar, akhirnya Gala sangat sibuk dengan beberapa masalah yang tidak pernah bisa diselesaikan oleh Bara, tapi memang Bara sangat mengagumkan dalam ingatan dan juga pandangan. Keduanya bekerja sama dengan baik, sampai pada akhirnya posisi Panglima itu sudah sedikit dekat dengan Bara.
Namun, jabatan Jimmy sudah hampir berakhir. Hal itu tidak membuat Jimmy khawatir, karena keduanya menjadi jauh lebih dari ekspektasinya. Jimmy terus mengasah keduanya dengan banyaknya tugas, yang membuat mereka semakin hari semakin terasah. Tugas apapun itu bentuknya, semua diberikan pada keduanya, agar mereka bisa menghadapi semua situasi sulit di masa depan. Bara pun sudah mulai meningkat dalam fisik dan persenjataan, Gala sudah sangat melampaui batasnya. Gala melampaui kehebatan ayahnya. Jimmy benar - benar sangat bangga pada Gala dan Bara.
Andai saja keduanya itu adalah anak kandungnya, tapi kenyataannya memang dia tidak dikaruniai seorang anak sampai diusianya dan istrinya tidak muda lagi. Tapi hal itu tidak membuat hatinya berpaling dari Ria. Dia tetap setia pada Ria, meskipun Ria sudah memberikan izin untuk memiliki seorang wanita yang mau melahirkan anak untuknya.
Jimmy lebih baik tidak memiliki anak, dari pada harus berhubungan dengan wanita lain. Jimmy sudah puas dengan adanya anak-anak Petter dan juga Leon.
Mereka juga memanggil Jimmy dan Ria Daddy dan Mommy semenjak mereka tahu jika Ria dan Jimmy tidak bisa memiliki anak.
"Aku tidak menyesal memilikimu, karena dengan memilikimu aku bisa memiliki Bara dan Gala untuk aku didik menjadi anak-anak yang hebat." ujar Jimmy.
"Terimakasih, maafkan aku karena tidak sempurna." Ria tetap merasa sedih meskipun Jimmy tidak mempermasalahkannya, dia juga ingin seperti wanita lain bisa memberikan kebahagiaan dalam rumah tangga semestinya.
****************
" Apa tidak lelah berlari?" ujar Gala pada pihak musuh yang berusaha kabur.
" Hah, siapa kau sebenarnya?, kenapa kau bisa secepat ini mengejarku, aku sudah mengurungmu di gudang." Musuh itu sangat terkejut. Karena sudah jelas tangan kaki pria ini susah diikat dan dikunci. Jika pun bisa lepas tidak mungkin secepat itu mengejarnya.
" Berikan bukti-bukti itu Pak, setelah itu kau akan mati tanpa rasa sakit." ujar Gala.
Tapi pria itu malah mengeluarkan pistol dan mengancam Gala, jika Gala berani melangkah satu kali saja, pria itu akan menembaknya.
Ancaman itu tidak mempan untuk Gala, Gala terus berjalan maju tanpa rasa takut. Pria itu benar - benar menekan pelatuknya ke arah Gala.
Suara tembakan itu memenuhi jalanan sepi itu.
"Pak aku di sini." Tiba-tiba Gala sudah ada di belakangnya. Pria itu sangat terkejut dan berbalik arah. Gerakan Gala sangat kilat.
"Pak, beraninya kau mengurungku!" terdengar suara lain dari belakang. Pria itu terkejut lagi kenapa ada 2 orang yang sama sekarang.
" A-- a-- apa, kau ini hantu." Pria itu langsung pingsan.
"Hah, kau apakan Gal?, kok pingsan?" Bara bingung dia baru tiba, musuh sudah pingsan saja.
"Ambil buktinya, berikan pada kepolisian, aku akan membawanya pada Daddy." ujar Gala
Bara segera mengambil bukti itu dan membawanya pergi, sementara musuh itu ditarik Gala dan di bawanya pada Jimmy.
"Dad, ini aku beri kau samsak!" Gala melempar orang itu pada Jimmy.
"Ini kasus apa?" tanya Jimmy.
" Mereka memperjual belikan organ tubuh anak-anak." jawab Gala.
"Oh, nanti kita rebus hidup-hidup saja setelah kita interogasi." ujar Jimmy dengan entengnya.
"Sebelum itu cabut kukunya dulu Dad, dalam keadaan sadar, baru di rebus." Gala memberikan saran juga.
"Acc, apa kau ingin ambil cuti?, Daddy akan berikan cuti 1 bulan untukmu." ujar Jimmy.
Gala terlihat sangat senang sudah hampir sepuluh tahun dia tidak berjumpa dengan Lily. Gala langsung menyetujui tawaran Jimmy.
" Temui ayah, ibumu lebih dulu Nak." Jimmy mengingatkan Gala, jika dia masih memiliki orang tua di luar negeri.
"Ya, Dad ... bantu Gala pesan tiket ya Dad." pinta Gala.
"Nak, bahkan 2 rekening milik Daddy kuberikan padamu, apa semuanya habis?"
Jimmy agak pening dengan anak angkatnya yang satu ini, dia sangat mirip Tantan, si tukang memeras.
"Masih Dad, tapi itu tabungan untuk ibuku dan ibu dari anakku nanti, Hahaha." jawab Gala sambil tertawa.
Dengan Jimmy, Gala lebih manja dan bisa bercanda. Karena Jimmy sudah memenangkan hati Gala dari Panglima.
"Apa kau sudah mau menikah?, berapa umurmu sekarang?" tanya Jimmy.
" 25 tahun." jawab Gala.
" Siapa yang mau dengan pria berdarah dingin sepertimu?, Kau dan Bara saja tidak pernah dekat dengan wanita." Jimmy tak habis pikir kelakuan mereka tidak beda dari ayah mereka.
"Gala sudah berjanji akan menikahi Lily." ujar Gala dengan santainya.
" Ayolah, Lily masih sangat kecil kau dan ayahmu itu kenapa tidak ada bedanya, lagian kau dan Lily sudah berapa tahun tidak bertemu, apa dia masih ingat dirimu?" ujar Jimmy.
"Lalu Oddie akan aku gunduli, jika sampai Lily melupakanku, adanya Oddie itu agar Lily slalu mengingatku." jelas Gala.
Jimmy memegang keningnya, sama keras kepalanya dengan kedua orang tuanya. Jimmy hanya takut jika Lily suatu saat nanti mencintai pria lain. Itu hanya candaan semasa kecil, tapi Gala malah benar-benar menganggapnya serius. Bara dan Gala ini ahlinya dalam perang dan strategi, tapi mereka sangat polos soal percintaan.
"Gala, Daddy ingatkan padamu, itu mungkin hanya candaan saja, kau tidak perlu menganggapnya serius." ujar Jimmy.
Gala terdiam sejenak, lalu menganggukan kepalanya.
"Iya Dad." jawab Gala.
" Bagus, Daddy akan urus keberangkatanmu ke Rusia, pulang pergi." Jimmy benar - benar sangat memanjakan Gala dan juga Bara.
" Dad, uang sakunya jangan lupa ya Dad." ujar Gala mengingatkan.
" Tuhan, kenapa aku membesarkan anak seperti ini?, benar-benar tidak mau rugi bandar." keluh Jimmy.
Gala tertawa lepas, Gala sangat senang melihat ayah angkatnya itu mengeluhkan masalah uang.
Jimmy mengatur semua keperluan Gala untuk menemui keluarganya di luar negeri, sampai semua perlengkapan perjalanan dan uang jajannya di sana sampai dia kembali disiapkan oleh Jimmy.
"Sayang, apa kau mau dinas lagi?" tanya Ria.
"Bukan ini beberapa barang yang aku siapkan untuk perjalanan Gala, jangan sampai dia kelaparan di negeri orang, ini pertama kalinya dia ke luar negeri." jawab Jimmy, sambil merapikan isi koper Gala.
Tidak tahu Ria harus bilang apa, kasih sayang Jimmy pada kedua anak nakal itu sangat luar biasa, sampai dia lupa jika Gala keluar negeri menemui keluarganya.
"Siapa yang akan ditemui Gala?" tanya Ria.
" Keluar--ga--nya, astaga aku lupa aku seharusnya tidak terlalu khawatir." Jimmy menggeleng kepalanya. Ternyata dia sudah begitu sayangnya pada si Gala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Wiyata Fitri
kasian juga ya thor klo inget perjuangan jimmy sama ria bisa bersatu eh udh bersatu ga punya anak sendiri sok sedih aku mah
2023-07-10
0
Cristella Tella
moga lily ttap menunggu gala ya
2023-07-10
0
Cristella Tella
moga lily ttap menunggu balasan ya
2023-07-10
0