Setelah mereka makan siang dan bermain sebentar, mereka pun segera pulang.
Mereka berhenti lagi di pom untuk berganti seragam sekolah dan memakai sepatu sekolah. Lalu mereka kembali ke rumah mereka masing-masing.
Sesampainya di rumah, Gala sudah di hadang oleh ibunya dengan wajah murka dan sangat menakutkan. Tangan kanan membawa sapu dan tangan kiri membawa spatula.
" Oggg oggg ogg. " Oddie berusaha melindungi Gala dengan mengitari tubuh Gala.
"Ibu kenapa? " Gala sangat takut dengan tampilan ibunya yang begitu menakutkan.
"Kau masih berani bertanya?, kau membolos sekolah, bukan? " Tanya Tantan dengan wajah marahnya.
"Bagaimana ibu bisa tahu? " Gala terkejut bukan main.
Bukankah, Deya sudah membuatkan surat ijin untukku, apa dia berbohong?
Dalam hati Gala.
Gala mencoba menenangkan ibunya, Gala terus mangatakan jika dia tidak membolos. Karena Gala yakin jika Deya tidak akan berbohong dengan hal yang melibatkannya.
"Berani kau bilang tidak membolos? "
Tantan menunjukan lembaran surat ijin pada Gala.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Kepada Yth,
Ibu wali kelas 6
Di sekolah.
Alangkah indahnya hari ini ibu guru, matahari terbit dari barat dan akan tenggelam ke timur, sungguh indah ciptaan Tuhan, namun tak seindah denganku ibu.
Hari ini saya sakit, Uhuukkk uhukkk uhukkk.
saya mohon untuk tidak masuk sekolah, semoga saya lekas membaik dan dapat kembali bersekolah.
**Terimakasih ibu guru cantik.
Dari Muridmu yang layu
nn...🥀..nn
(Manggala Dickson)
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Matahari terbit dari barat, benar-benar kiamat? " Gumam Gala keringat dingin.
Seharusnya aku tahu jika Deya yang melakukannya pasti tidak akan berakhir baik, dari mana dia mempelajari kata-kata sesat itu. Dan lagi wali kelasku kan laki-laki, bagaimana bisa dia memanggil ibu cantik.
-Dalam hati Gala-
"Sekarang, apa kau masih mau menyangkal Gala? " ujar Tantan melempar surat ijin itu.
Gala langsung berlutut dihadapan ibunya, meminta maaf dengan sungguh-sungguh dan tidak akan mengulangi hal itu lagi.
"Ibu tolong hukum Gala, tapi jangan hukum Bara dan Deya, tolong bicara pada Paman dan Bibi, untuk tidak menghukum mereka, biar Gala yang menerima menghukumnya." Ujar Gala pada ibunya.
Tantan langsung membawa Gala ke kediaman Jenderal Petter.
Ternyata, Bara dan Deya sedang berlutut di hadapan ayah, ibunya sambil menjewer kedua telinga mereka.
"Jendral, Suzy tunggu, jangan menghukum mereka! " pinta Tantan.
"Gala tidak mungkin punya ide membolos begini, aku tahu pasti itu ide Bara dan yang menulis surat ijin itu sudah pasti Deya! " tegas Petter.
"Tidak ini ide Gala paman, jangan hukum mereka! " sahut Gala.
" Tidak Ayah, ini ide Bara, Gala hanya mengikuti kami saja. "
" Iya, dan Deya yang menulis surat Ijin itu." sambung Deya mengaku.
"Apa kau bodoh, menulis surat seperti ini Deya?" Petter tak habis pikir dengan putrinya itu.
"Tapi itu Deya sudah sangat santun." Ujar Deya percaya diri.
"Santun dari mana Deya, baca ini dengan jelas!" Pinta Petter yang sudah hilang kesabaran.
Deya pun membacakan isi surat nya.
"Kepada Yth, ibu guru wali kelasku yang tampan." Deya membaca dengan lantang.
" Lihat kau panggil ibu guru tapi kau mengatakannya tampan." Suzy mengoreksi tulisan putrinya.
"Oh ya, aku salah." Deya baru menyadari kesalahannya.
"Lanjutkan!" pinta Suzy.
"Selamat pagi ibu guruku tampan, ku harap anda sehat dan bahagia, jangan seperti aku dan kakakku hari ini, ya kami hari ini mendadak mencret. Mungkin karena salah makan jajanan sembarangan, ibu guru tampan dengan surat saya ini, mohon ijin tidak masuk sekolah dan setelah membaca surat ini tolong berikan pada wali kelas kakak saya di kelas 6.
Terimakasih ibu guru tampan, semoga perut anda tidak sakit.
Dari murid cantik dan tampan yang malang
( Deya Narashima & Baratha Narashima )"
Mendengar isi surat yang ditulis oleh Deya Gala dan Bara menahan tawa juga kesal begitu juga dengan orang tua mereka.
"Haduh, harus aku apakan kalian ini? " ujar Suzy gemas.
"Paman, Bibi, biar Gala yang menanggung hukuman. Jika Gala tidak setuju semuanya pasti juga tidak akan seperti ini." Ujar Gala mengakui kesalahannya.
"Gala, kita hadapi hukuman bersama, aku tidak mau kau menanggungnya sepihak!" ujar Bara.
"Kalian cepat berdiri di bawah matahari dengan satu kaki diangkat selama 15 menit!"
pinta Tantan.
"Bibi Apa Deya juga? " Tanya Deya pada Tantan.
"Kau dan Oddie membersihkan halaman belakang!" jawab Tantan.
" Baik Bi. "
Mereka pun segera menerima hukuman mereka.
"Tolong jangan beritahu Panglima tentang ini, jika dia tahu Gala menemui Jimmy tanpa sepengetahuannya, Gala akan mendapatkan hukuman yang lebih berat!" Ujar Tantan pada Petter.
"Tenanglah, kami tidak akan memberitahu Panglima." Suzy menenangkan sahabatnya.
Setelah Gala menyelesaikan hukumannya, Gala segera bersimpuh di hadapan ibunya. Gala meminta maaf karena sudah mengecewakan ibunya.
"Jika kau mengulanginya lagi, ibu tidak akan memaafkanmu." ujar Tantan.
"Ibu tapi kan Uncle dan Tante adalah saudara kita, kenapa Ayah begitu tidak suka Gala bertemu dengan Uncle Jimmy? " Vala merasa heran dengan keluarganya ini.
Tantan menjelaskan pada Gala, jika dirinya boleh menemui Jimmy, tapi dengan tidak membolos, dan tentunya harus ijin lebih dulu dengan ayah dan ibunya. Larangan itu jika Gala menemui Jimmy diam-diam, seperti tadi.
Tapi Gala melihat ada ketidak akuran diantara keduanya saat bertemu.
"Ibu , Uncle Jim adalah seorang pemimpin, orang nomer satu di negara kita, tapi Uncle Jim masih menyempatkan untuk bermain bersama Gala, kenapa Ayah tidak? " tanya Gala.
"Kau akan tahu suatu hari nanti, tunggu sampai kau dewasa, Nak." Ujar Tantan, Tantan tidak mungkin memberitahu putranya jika ayah dan unclenya ada dendam belum tertuntaskan. Tapi Tantan yakin jika suatu hari nanti putranya akan mengerti dengan sendirinya.
" Apa kau menyesali perbuatanmu hari ini? " Tanya Tantan pada putranya.
" Ya Ibu, maafkan Gala, itu tidak akan terjadi lagi." Gala berjanji pada ibunya.
Tantan pun segera meminta putranya membersihkan diri dan istirahat.
Pukul 9 malam Panglima baru pulang.
"Sayang, apa kau sangat sibuk?" tanya Tantan.
"Iya, hari ini sangat sibuk, ada apa Sayang? " tanya Leon.
Tantan mengatakan pada Leon, jika ayahnya sangat sibuk dan tidak pernah ada waktu untuk keluarga.
"Ini semua karena Bapak keparat yang duduk di kursi di atas, jika dia tidak memberikan banyak perintah padaku, aku pasti akan menemani Gala agar tidak kesepian." Sangat kesal pada Jimmy yang sengaja memberikan banyak tugas pada Leon.
"Aku akan berbicara pada Ria nanti, agar Jimmy tidak terlalu menekanmu, agar kau temani Gala bermain dan berlatih." Ujar Tantan.
"Jimmy sengaja membalasku dengan Gala, tapi aku tidak masalah, asalkan Gala tidak menyakitimu." Panglima tidak terlalu mempermasalahkan itu.
"Bagaimana pun Gala butuh perhatianmu!" tegas Tantan.
"Hari Sabtu dan Minggu, aku akan menemaninya." Leon memang sudab punya rencana sendiri.
Tania merasa sangat lega, ternyata suaminya benar - benar memikirkan putranya.
"Sayang, apa Sean mengujungimu?" tanya Leon.
"Dia membantu Ayah menangani beberapa proyek baru, jarang sekali dia datang, yang sering datang itu ibu, ibu slalu mengantar makanan agar aku tidak perlu memasak setiap hari." jawab Tantan.
" Oh, jadi begitu." Leon mengangguk.
" Apa kau sudah makan sayang?" tanya Tantan.
" Sudah, dengan Ayah tadi." jawab Leon.
" Aku kira dengan juniormu yang mana? " ujar Tantan kesal.
" Hahaha, kau masih suka cemburu, tidak ada yang bisa menggantikanmu dihatiku, kau tahu dan kau yang paling tahu." Leon memeluk istrinya yang mulai merajuk itu.
"Apa kau peluk-peluk? " Tantan mencoba melepaskan diri.
" Aku rindu, ayo ke kamar!"
Leon segera membawa istrinya masuk ke dalam kamar dan langsung diunboxingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Cristella Tella
mkin seru
2023-07-05
0
Wiyata Fitri
untung ga di kira orang gila aku ketawa sendiri 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-07-05
0
Nabil abshor
hadooooooh,,,,,, hadoooooh,,,,,,,,,, aku ketawa sampai keselek²
2023-07-05
0