Menemui Arsen

"Segera bayar hutangmu, jika tidak rumah peninggalan orang tuamu akan aku hancurkan. Kau sudah membuatku kecewa nona Mia. Sekarang saatnya kau membayar semuanya."

Setelah membaca pesan dari Baron, tubuh Mia bergetar hebat. Sebuah keinginan untuk tidak peduli dengan rumah peninggalan orang tuanya pun kini terasa tidak mungkin, setelah mendapatkan pesan ancaman itu. Bagaimana pun rumah itu adalah rumah yang penuh kenangan mereka bertiga selama ini. Satu-satunya kenangan yang tertinggal dari orang tuanya. Tidak mungkin dia bisa melihatnya hancur begitu saja.

Mia kemudian mengetikkan sesuatu dengan cepat dan bergetar.

"Beri aku waktu, tuan. "

Dan dengan cepat pula Mia segera mendapatkan balasan.

"Satu minggu... hanya satu minggu. Aku tidak mau menunggu terlalu lama lagi. Dan jangan menghubungi ku lagi sebelum kau mendapatkan uangnya. "

Tubuh Mia langsung terkulai lemas mendapatkan balasan, tidak seperti yang dia inginkan. Dia tidak menyangka kalau Baron hanya memberikan waktu satu minggu untuk melunasi hutangnya. Dari mana dia dapatkan uang sebanyak itu dalam waktu satu minggu.

Ingin rasanya Mia berteriak kencang untuk melampiaskan semua kesalahannya . Tapi itu tidak mungkin karena saat ini dia berada di rumah kost .Dan Mungkin dia akan dianggap orang gila oleh penghuni kost lainnya Jika dia melakukan hal itu . Akhirnya dia hanya bisa menangis dalam diam melampiaskan semua kegundahan hatinya dan kekecewaannya selama ini .

"Ayah ibu , Kenapa kalian hanya pergi berdua? Kenapa tidak mengajakku sekalian ? Aku lelah rasanya menghadapi semua ini sendirian . Aku ingin ikut kalian ayah ibu ."

"Bolehkah jika aku membiarkan rumah kita hancur begitu saja , aku tidak bisa melunasi hutang-hutang kalian . Apa yang harus lakukan ayah ibu ? " Mia menangis sesenggukkan sambil menelungkupkan kepalanya di bawah bantal.

" Menikahlah dengan ku, aku akan membayar hutangmu dan menebus rumah peninggalan orang tuamu. "

"Berfikir realistis... Kita hidup butuh uang, tidak hanya cinta. Masalah cinta pikir belakangan. Yang penting hidup nyaman... yang penting hidup nyaman... "

Dua ucapan dari orang berbeda itu terus berputar di otak Mia... Dia lalu duduk dengan tegak dan menghapus air matanya.

"Tuan Arsen. " Mia langsung mengambil tas nya dan mencari kartu nama yang Arsen berikan tadi. Setelah mengobrak-abrik tasnya akhirnya Mia menemukan kartu nama itu.

"Tuan Arsen jika memang aku di takdirkan untuk menikahimu karena hutangku. Aku akan menerima pernikahan kontrak ini dengan ikhlas. Dan akan menyebutmu malaikat penyelamatku. " kata Mia dalam hati.

"Tidak apa-apa meski kau hanya memanfaatkanku untuk menutupi statusmu yang menyimpang. " gumamnya lagi.

Mia lalu menyimpan nomor ponsel Arsen di ponsel jadulnya. Setelah itu dia mengirim kan pesan kepada Arsen.

" Tuan, ini aku Lamia. Bisakah kita bertemu besok?"

Lama pesannya tidak mendapatkan balasan, sampai Mia lelah menunggu hingga akhirnya dia ketiduran.

Pagi harinya saat matahari berani mengintip di balik jendela kamarnya, Mia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya. Dia langsung terduduk dan membuka ponselnya. Ternyata ada sebuah pesan masuk dari Arsen.

"Temui aku di kantor. Seperti kataku sebelumnya, kau hanya menunjukkan kartu itu kepada resepsionis. Mereka akan langsung mengantarkanmu ke ruangan ku. "

Mendapatkan pesan itu dari Arsen, Mia langsung bergegas membersihkan dirinya. Dan mengganti pakaian nya dengan pakaian yang menurutnya terbaik. Dia melihat jam di ponselnya yang ternyata masih jam delapan pagi.

"Aku akan mencari sarapan dulu, untuk menghadapi kenyataan juga diperlukan tenaga. " gumamnya.

Mia kemudian berjalan di pinggir trotoar dan berhenti disebuah warung soto. Dia memesan semangkok soto ayam dengan segelas teh hangat. Dan menikmati sarapan paginya dengan lahap.

"Mungkin setelah ini, aku akan jarang makan di pinggir jalan seperti ini. Jika aku jadi orang kaya. " batin Mia sambil terkekeh dan terus menikmati makanan yang ada di hadapannya itu.

"Namanya juga berkhayal jadi orang kaya, apa salahnya. " gumam Mia.

Hari ini dia masih ijin tidak masuk kerja kepada pemilik butik tempatnya bekerja. Setelah selesai sarapan Mia langsung pergi ke perusahaan AB dengan menggunakan ojek online. Lima belas menit perjalanan akhirnya Mia sampai di sebuah perusahaan besar yang menjulang dihadapannya.

"Perusahaannya besar sekali. " gumam Mia sambil memicingkan matanya menatap bangunan tinggi dan megah dihadapannya.

Dia lalu melangkah masuk ke perusahaan dan menemui resepsionis.

"Ada yang bisa saya bantu nona. " tanya resepsionis itu dengan sopan.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Arsen. " ujar Mia sambil menunjukkan kartu nama milik Arsen.

Kedua resepsionis itu saling berpandangan setelah melihat kartu nama yang ditunjukkan Mia. Pasalnya tidak sembarang orang yang memiliki kartu nama itu. Hanya orang terpilih saja yang mendapat kartu nama itu dari Arsen. Salah satu dari mereka akhirnya menghampiri Mia, dan langsung mengantarnya ke ruangan Arsen.

Di dalam Lift, Resepsionis itu, memandangi Mia dari atas sampai bawah. Tidak ada yang spesial dari wanita dihadapannya, dia wanita sederhana dan biasa saja. Ya walau dia akui kalau wajahnya sangat cantik alami tanpa polesan.

Pintu lift terbuka, resepsionis itu langsung mengetuk ruangan CEO mereka. Mia sendiri tidak percaya kalau dia akan bertemu CEO perusahaan besar ini. Setelah dipersilahkan masuk dari dalam, resepsionis itu mempersilahkan Mia untuk masuk lalu dia langsung menutup pintu.

Mia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, ruangan yang terkesan Manly dan aroma maskulin menyeruak di indera penciuman nya.

"Kamu sudah datang nona Mia? " sapa Arsen dari balik meja kerjanya, yang sejak tadi memperhatikan Mia yang sedang terkagum melihat ruangannya.

"Tu.. tuan Arsen. "

"Duduklah." Arsen lalu beranjak dari meja kerjanya dengan membawa sebuah berkas di tangannya.

"Langsung saja, ada apa kau ingin bertemu denganku? Karena aku sangat sibuk hari ini. "

"Maafkan aku tuan Arsen, kalau aku sudah mengganggu harimu. "

"Tidak apa-apa. Katakanlah apa yang ingin kau sampaikan. "

Mia menunduk dengan memainkan kedua tangannya. Dia sedikit ragu untuk mengatakan masalahnya.

"Nona Mia... "

"Iya.... "

"Katakan aku menunggu. "

Mia menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan, untuk menenangkan hatinya dan meyakinkan keputusannya.

"Tuan Arsen, apakah tawaran anda masih berlaku untukku? " tanya Mia ragu.

Arsen mengangkat keningnya seolah tidak mengerti maksud Mia, tapi di dalam hatinya dia tersenyum licik.

"Maksud anda apa nona? "

"Eee.... tawaran pernikahan yang kau tawarkan kepadaku kemarin. Tentang pernikahan kontrak. " ucap Mia dengan ragu.

"Oohhh.... lalu apa kau menerima tawaranku itu? " tanya Arsen dengam senyuman tipis di bibirnya.

Mia mengangguk. Lalu dia menunjukkan ponselnya kepada Arsen. Arsen yang ditunjukkan ponsel Mia sepertinya akan sakit mata jika melihatnya terlalu lama. Ini ponsel jaman kapan?

"Aku mendapat ancaman dari Baron, kalau dia akan menghancurkan rumahku, jika aku tidak segera membayar hutang ku. Dan dia hanya memberiku waktu satu minggu untuk melunasi hutang orang tuaku. Karena itu aku mohon padamu bantu aku, Tuan Arsen. "

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

benar sekali.. menangis dan menghadapi kenyataan hidup ini juga butuh makan,minum dan tenaga. 🤣🤣🤣🤣
setelah kenyang pikiran pun tenang. wkwkwk

2024-04-03

4

Yani

Yani

Ceritanya seru

2024-05-05

0

Firman Firman

Firman Firman

ha ha lanjut athour,,kyaknya menarik nie ceritanya 😂😂🤗🤭

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!