Tawaran

Mia mengerjap-ngerjapkan matanya saat matahari masuk melalui jendela kamarnya.

Kamarnya???

Mia langsung terbangun dan duduk di atas kasur empuk, kasur yang bahkan tidak pernah ia rasakan seumur hidupnya. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar . Ruangan ini asing , dan ini bukanlah kamarnya . Lalu dia mengingat-ingat apa yang terjadi semalam . Matanya membulat saat mengingat apa yang terjadi pada dirinya . Dilihatnya seluruh pakaiannya sudah berganti dengan piyama seorang pria yang sangat besar di tubuhnya.

Tanpa ada ketukan pintu atau sapaan permisi, tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke dalam kamar yang ia tempati saat ini . Seorang pria tampan , yang ia temui semalam di klub . Dia duduk di sofa single yang tak jauh dari tempat Mia berdiri saat ini. Sambil memegang sebuah tanda pengenal.

"Kau sudah bangun, nyenyak sekali tidurmu nona Lamia Sanjaya? " sapa Arsen dengan tatapan tajam kearah Mia

"Tu.. tuan... bukankah kau yang ada di club semalam? " tanya Mia sedikit ragu, dia takut salah mengenali orang.

"Ya, aku yang sudah menyelamatkanmu dari perbuatan pria tua bangka yang ingin menodaimu." ketus Arsen masih dengan tatapan tajamnya.

Mia lalu menunduk dan mengingat pakaian yang dia kenakan saat ini bukanlah pakaiannya.

"Tu... tuan... apakah anda juga yang sudah mengganti pakaian saya? " tanya Mia dengan tangan yang sudah mengepal.

"Ya... memangnya siapa lagi yang membawamu kemari dan yang tinggal di rumah ini hanya aku. Tidak ada asisten rumah tangga disini. " Jawab Arsen masih dengan nada yang sangat tidak bersahabat.

"Jadi kau... sudah... " Mia tak sanggup lagi meneruskan kata-katanya. Dia langsung menelungkupkan wajahnya di lipatan kakinya.

"Tenanglah, aku memang sudah melihat semuanya. Tapi aku sama sekali tak bernafsu melihat tubuhmu. Segera bersihkan dirimu, lalu kita sarapan. Setelah itu kau boleh pergi dari sini. " Setelah mengatakan itu, Arsen segera keluar dan meninggalkan Mia sendirian di kamarnya, dan menutup pintu dengan kencang.

Setelah kepergian Arsen dari kamarnya, Mia langsung mengangkat wajahnya dan mengingat-ingat apa yang dikatakan Arsen tadi.

Melihat semuanya? tidak nafsu melihat tubuhku?

Mia langsung menggelengkan kepalanya, dan mengenyahkan semua pikiran buruk yang sedang travelling di otaknya.

"Ti... tidak...mungkin kan pria setampan itu... " Mia langsung menutup mulutnya dan membulatkan matanya saat pikirannya menerka-nerka hal yang mustahil.

Dia segera beranjak dari tempat tidurnya dan segera membersihkan dirinya secepat kilat, agar dia bisa segera keluar dari rumah ini. Keluar dari kamar mandi, dia hanya memakai lilitan handuk yang menempel di tubuhnya hingga sebatas paha. Dia lupa kalau dia tidak memiliki pakaian ganti, sedangkan pakaiannya semalam sudah terkoyak oleh perbuatan pria tua bangka itu. Lalu dia harus memakai apa untuk keluar dari kamar ini?

Hingga tatapannya tertuju pada sebuah paper bag yang tergeletak di atas meja. Mia segera membuka dan melihat isi paperbag itu, yang ternyata isinya, sebuah dress biru muda yang sangat cantik.

"Apakah ini untukku? " tanya Mia pada dirinya sendiri.

"Kalau ada di sini , pakaian ini pasti untukku . Oh terima kasih Tuan tampan . Kau memang malaikat penyelamatku ." Ucap Mia senang dengan senyuman yang entah ia tujukan untuk siapa .

Mia segera memakai pakaian itu , dia juga merapikan rambut dan penampilannya yang terlihat polos tanpa make up, masih terlihat cantik alami. Karena di sana tidak ada satupun alat make up untuk wanita. Dengan hati-hati dia membuka pintu, Dia mengedarkan pandangannya dan dilihatnya sosok pria tampan malaikat penyelamatnya sedang duduk di sebuah sofa dengan ponsel pintar ditangannya. Wajahnya terlihat serius saat memperhatikan layar ponsel.

Mia dengan langkah perlahan mendekati tuan tampan itu, dan berdiri di hadapannya.

"Kau sudah keluar rupanya. Kenapa lama sekali, aku harus segera ke kantor. " Ucap Arsen tanpa beralih pandang dari ponselnya.

Dia lalu menuju meja makan, di sana sudah ada segelas susu dan sandwich yang di buat sendiri oleh Arsen.

"Makanlah, setelah itu kau boleh pergi. "

Mia hanya menurut dan makan dengan tenang. .

"Kalau kau mau, kau boleh cerita padaku. Kenapa kau sampai terjebak dengan pria tua bangka itu semalam. " tanya Arsen sambil mengunyah makanannya.

Mendengar pertanyaan dari malaikat penyelamatnya Mia segera menghentikan kunyahannya dan meletakkan makanan itu di atas piring. Dan menelan makannya dengan kasar. Dia langsung menunduk.

Arsen bertanya-tanya apakah dia salah bertanya pada gadis ini.

"Jika kau tidak mau menceritakannya, tidak apa-apa. Lupakan saja. "

"Aku akan cerita, karena anda sudah menyelamatkan ku semalam tuan, dan aku akan mengatakan semuanya. Karena aku juga tidak ingin di sebut wanita murahan karena kejadian semalam. "

Arsen mengernyitkan keningnya saat mendengarkan ucapan gadis di hadapannya ini. Siapa yang menyebutnya wanita murahan??

Mia akhirnya menceritakan apa yang terjadi pada dirinya selama ini. Mulai dari orang tuanya yang meninggal sepuluh bulan lalu, dan meninggalkan hutang yang cukup besar, sehingga harus menggadaikan rumahnya. Mia hanya ingin menebus rumah itu kembali, karena disana banyak kenangan bersama kedua orang tuanya. Hingga jebakan yang dilakukan Baron semalam yang membuatnya seperti ini.

"Aku tidak tau lagi, apakah aku bisa mendapatkan rumah itu kembali, karena aku tidak ingin bertemu dengan Baron lagi. Aku bahkan sudah cuti kuliah selama sepuluh bulan. Dan entahlah, apakah aku akan kembali kuliah atau tidak. Aku sudah lelah dan mungkin sudah saatnya aku menyerah. " ujar Mia panjang lebar menjelaskan apa yang terjadi dalam hidupnya sambil terisak.

Sesak rasanya jika harus menceritakan kisah hidupnya yang menyedihkan. Karena harus ditinggalkan kedua orang tuanya secara bersamaan. Tapi semua ini dia ceritakan agar pria dihadapannya tidak meremehkannya sebagai wanita panggilan atau wanita malam.

Arsen yang mendengarkan cerita Mia pun merasa iba. Ternyata gadis polos dihadapannya ini mengalami perjalanan hidup yang rumit dan kepolosannya dimanfaatkan oleh orang-orang kejam dan tak berprikemanusiaan seperti mereka. Arsen segera menegak segelas susu dihadapannya. Dia lalu menautkan jari-jarinya di atas meja, dan menatap Mia dengan tajam.

"Nona Lamia, Dengarkan ini baik-baik. Aku akan membayar semua hutang keluargamu dan menebus rumah peninggalan orang tuamu. Dengan satu syarat." Arsen menjeda ucapannya

"Menikahlah dengan ku sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Sampai aku bosan dan menceraikanmu dengan sendirinya. " ucap Arsen dengan enteng tanpa beban sedikitpun.

Mia yang sedang menunduk langsung mengangkat kepalanya menatap tatapan mata Arsen dengan lekat. Dia tidak salah dengar kan? apa yang dikatakan pria dihadapannya ini. Kenapa dia bisa mengatakan hal ini dengan lancar? Apakah dia tidak memikirkannya lebih dulu?

"Kenapa? kenapa kau menatapku seperti itu? memangnya ada yang aneh dengan tawaranku? " tanya Arsen cuek, seolah dia tidak mengerti apa-apa tapi dia tau kebingungan di wajah wanita muda dihadapannya ini.

"Apa kau bercanda tuan? kau menawarkan pernikahan kepada wanita asing yang tidak kau kenal sama sekali. Apa kau sudah gila. "

"No... Aku tidak gila seperti yang kau pikirkan, nona Lamia. Aku hanya menawarkan sebuah kesepakatan dan pernikahan kontrak denganmu. Kau membutuhkan uang untuk membayar hutang orang tuamu yang sudah meninggal, dan aku membutuhkan seorang wanita untuk ku jadikan istri. Walau tanpa cinta. Karena aku tidak butuh itu. Bahkan aku tidak butuh wanita sama sekali dalam hidupku."

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Awal kontrak gk butuh lihat aja di bikin bucin aja kak 😂😂 biar tau rasa

2024-05-12

0

Yani

Yani

Sekarang ngomong ga butuh wanita dalam hidup ntar bucin baru tau rasa

2024-05-05

0

Edah J

Edah J

Awalnya perjanjian kontrak
tapii... akhirnya seumur hidup😁

2024-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!