Rencana Terselubung

Arsen dan Mia sudah berada di dalam mobil menuju rumah kedua orang tua Arsen. Tadi Arsen juga meminta Mia untuk menyiapkan pakaian dan perlengkapannya selama beberapa hari di Bandung. Suasana masih terasa Canggung karena perbuatan Mia tadi kepada Arsen yang memeluk dan menciumnya tanpa permisi. Namun Arsen bersikap seolah biasa saja , karena dia tidak ingin Mia tahu kalau sebenarnya dia juga gugup .

Lima belas Menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah orang tua Arsen. Arsen meminta kepada pelayan dan security untuk membawa pakaian mereka ke dalam rumah . Mama Rima dan Papa Mondi yang sedang asyik nonton TV merasa terkejut dengan kedatangan Arsen dan Mia . Mereka tidak menyangka , kalau pasangan pengantin baru itu akan datang berkunjung . Mama Rima langsung berdiri , dan menyambut kedatangan menantunya mereka Langsung berpelukan .

"Di sini sebenarnya siapa sih yang menjadi anak mama , Kenapa yang disambut lebih dulu itu Mia bukan aku ." Ketus Arsen yang selalu protes dengan kelakuan Mamanya itu .

"Sekarang Mia sudah menjadi istrimu itu artinya dia juga adalah anak di keluarga ini , benar kan sayang ?" Kata Bu Rima meminta pendapat Mia .

Mia hanya tersenyum dan mengangguk .

Mereka akhirnya duduk bersama , di ruang tamu . Kemudian mereka berbincang hangat tentang apapun yang terjadi hari ini.

"Kenapa kalian tiba-tiba ke sini? harusnya kalian berdua menikmati masa pengantin baru kalian ." Tanya papa Mondi yang penasaran dengan kedatangan anak dan menantunya .

"Sengaja pa , Kami mau pamitan . Besok pagi mau pergi ke Bandung . Mia ingin berkunjung ke makam kedua orang tuanya , dan melihat rumahnya yang sudah lama tidak Ia kunjungi ." Arsen yang menjawab.

"Jadi, rumahmu di Bandung Mia ?"

"Iya Pah ." Jawab Mia singkat

"Papa juga punya sahabat , yang rumahnya berada di Bandung . Dulu dia adalah sahabat papa , sejak kami duduk di bangku SMA hingga kuliah . Setelah kuliah Papa pindah ke Jakarta , sehingga kami tidak pernah bertemu lagi Sejak saat itu . Terakhir bertemu saat dia mengundang papa di acara pernikahannya. Papa tidak tahu bagaimana keadaannya saat ini , terkadang papa ingin menjenguk mereka dan bernostalgia tentang masa lalu kami . Tapi keadaan Papa tidak memungkinkan . Mungkin setelah Papa sembuh , papa akan mencoba mencari mereka. " ujar papa Mondi yang mengingat sahabatnya dulu.

"Sepertinya sahabat bapak itu sangat berarti bagi papa. " tanya Arsen yang ikut menyimak pembicaraan istri dan Papanya .

"Iya sahabat Papa memang sangat berarti bagi papa, karena dia dulu pernah membantu papa, menampung papa tinggal di rumahnya . Karena papa jauh dari kedua orang tua papa, yang berada di Jakarta. Biaya Kuliah saja pas-pasan. " Pak Mondi mengingat masa lalunya.

"Kakek kamu, bukanlah orang dari keluarga biasa, tapi beliau selalu mendidik kami dengan cara tak biasa. Karena bagi beliau, untuk apa menonjolkan harta kekayaanmu, jika pada akhirnya kau akan dimanfaatkan oleh orang terdekatmu. Lebih baik hidup sederhana, dan dari situ nanti kau akan tau siapa yang benar-benar tulus kepadamu. "

"Dan benar saja, dengan kesederhanaan kita bisa melihat siapa yang tulus kepada kita, dan siapa yang tidak. " kata papa Mondi dengan mata melirik kepada Arsen.

"Sudah deh Pak , nggak usah dibahas lagi . Itu semua sudah masa lalu aku akan melupakannya ." kata Arsen , yang tahu ke mana arah pembicaraan Papanya . Yang pasti mengarah pada masa lalunya.

"Sudah sudah, Apa kalian sudah makan malam ? " Tanya Mama Rima yang tahu pembicaraan anak dan suaminya sudah tidak sehat lagi .

"Tadi kami makan siang , tapi kesorean mah . Karena tadi sarapan kami juga kesiangan ." Mia yang menjawab .

"Ya sudah kalau begitu Ayo kita makan malam dulu , Bibi sudah menyiapkan makan malam dari tadi. "

Mama Rima kemudian mendorong kursi roda Papa Mondi menuju meja makan . Di sana sudah terhidang aneka hidangan makan malam yang tersedia.

"Tadi siang Kamu makan sama apa, Arsen ? " Papa Mondi memancing

"Tadi siang Mia mamasakanku ikan goreng dan tumis kangkung masakan menantu papa itu enak , walaupun cuma makanan sederhana ." Kata Arsen sambil mengunyah makanan dan tanpa sadar memuji Mia.

"Wah Benarkah menantu papa ini pintar masak rupanya , Lain kali kalau menginap di sini . Buatkan makanan untuk papa dan mama, Mia. " ujar papa Mondi dengan semangat.

"Tentu saja pa , tapi aku hanya bisa memasak makanan rumahan . Tidak bisa memasak makanan restoran ." Kata Mia dengan malu-malu.

"Makanan rumahan itu terkadang lebih lezat daripada makanan restoran Mia . "Mama Rima ikut menimpali.

Dan ucapan Mama Rima itu , diangguki oleh semua orang .

Setelah makan malam selesai , Pak Mondi ingin berbicara empat mata mengenai perusahaan dengan Arsen . Sedangkan Mama Rima , mengajak Mia ke taman belakang untuk berbicara Empat Mata juga .

"Bagaimana Mia , apa ada perkembangan dengan hubungan kalian ?" Tanya Mama Rima langsung kepada Mia.

Mia menggeleng , dia tidak tahu harus mengatakan apa .

"Mah, Sebenarnya aku malu melakukan ini , apa ini tidak terlalu agresif . Aku tidak terbiasa dengan ini , dan aku benar-benar menahan rasa maluku waktu itu ."

"Maksud kamu ?" tanya Bu Rima penasaran.

"Setelah acara resepsi kemarin , Aku meminta Mas Arsen membukakan baju pengantinku . Lalu aku melepas pakaian pengantinku di depannya dengan hanya menggunakan Segitiga Bermuda dan kacamata squishy ku saja , lalu aku berlari ke kamar mandi . Setelah mandi Aku juga berganti pakaian di depan matanya . Dan Mama tahu apa yang dia katakan padaku ?" Mia menceritakan kejadian di malam pengantin nya.

"Memangnya apa yang dia katakan. "

"Mia, Apa kamu tidak malu berganti pakaian di depan seorang pria ? " Mia menirukan ucapan Arsen

"Sungguh aku benar-benar malu saat itu mah , tapi beruntungnya dia langsung berbalik badan dan tidak menatapku lagi ." kata Mia sambil menutup wajahnya.

"Apa tidak sedikitpun dia meresponmu Mia"

Mia menggeleng pasrah , " Tidak ada mah . Mas Arsen pasti benar-benar sudah belok itu , masak disuguhi tubuh aku yang indah dia tidak tertarik sama sekali ." Mia mendesah kasar setelah mengatakan itu semua .

"Kamu jangan menyerah Mia , kamu harus tetap berusaha . Dan Lakukan yang terbaik . Agresif kepadanya tidak apa-apa , karena kau adalah istrinya . Mama dan papa mendukungmu , Kami tidak akan membiarkan dia menyakitimu atau meninggalkanmu ." Mama Rima menepuk-nepuk punggung Mia dengan lembut.

"Semangat, ya sayang. "

Mia semakin putus asa mendengarkan permintaan dari Ibu mertuanya , yang sangat berharap kepadanya untuk bisa mengembalikan suaminya seperti dahulu . Dia hanya bisa menggangguk untuk menyenangkan hati mertuanya itu .

"Selama Mama dan Papa mendukungku , Aku akan berusaha . Namun jika tetap gagal , Aku meminta maaf kepada kalian karena aku tidak bisa menjalankan Tugasku dengan baik sebagai istri Mas Arsen ."

"Iya sayang , Mama mengerti . Mama dan papa akan selalu mendukungmu. Jika kau butuh sesuatu, katakan saja kepada kami. Kami akan memberikan apapun yang kau mau. "

Mendengar ucapan mama Rima, semakin ciut saja nyali Mia. Karena orang tua Arsen benar-benar berusaha untuk menyembuhkan anaknya itu agar dia kembali menjadi pria normal melalui dirinya.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semangat Mia 💪💪mertua menduking mu

2024-05-06

0

Mas Sigit

Mas Sigit

jgn" sahabatnya papa mondi adalah ayahnya mia

2024-05-09

0

ardan

ardan

pasti ayh nya mia deh, iya kan thor ? 🤗

2024-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!