Mencengangkan Arsen

Arsen akan memasuki mobilnya, tapi niatnya diurungkan saat melihat Mia berada depan pintu tengah memandangi nya. Dia kembali mendekati Mia, lalu mengambil dompetnya dan mengambil dua puluh lembar uang ratusan ribu.

"Ini untukmu, belanjalah bahan makanan untuk beberapa hari kedepan, selama kau tinggal disini. Belilah bahan makanan yang sehat. Sampai nanti saat kita sudah menikah dan aku memberimu uang bulanan. " ucap Arsen kemudian.

"Oh, ya. Nanti malam bersiaplah. Kita akan ke rumah mama. Karena mama menginginkanku membawamu kesana untuk berkenalan dengan papa. " lanjutnya.

Setelah mengatakan itu, Arsen segera berbalik dan menuju mobilnya. Sebelum mobil itu bergerak, Mia berteriak kepada Arsen.

"Makasih tuan... Eh... makasih mas Arsen. Aku akan menunggumu."

Arsen hanya melambaikan tangannya melalui kaca mobil yang terbuka. Tanpa Mia tahu, Arsen tersenyum mendengar panggilan Mia yang disematkan kepadanya.

Setelah kepergiaan Arsen, Mia langsung menuju kamarnya dan membersihkan diri. Dia akan berbelanja di pasar saja hari ini, karena itu akan lebih menghemat biaya pengeluaran nya, daripada harus belanja di supermarket.

Mia segera memesan layanan ojek online, dan menunggu ojek nya datang sambil memainkan ponsel jadul nya. Tak berapa lama menunggu akhirnya ojek pesanannya sampai di depan rumah Arsen. Mia segera mengunci pintu dan pagar rumah Arsen dan segera ke pasar.

Mia bukanlah tipe wanita yang boros, yang setiap kali mendapatkan uang ada keinginan untuk menghabiskannya. Karena dia sudah biasa

hidup prihatin dari dulu. Kedua orang tuanya sudah mengajarkan kepadanya bagaimana hidup sederhana dan tidak boros. Sehingga Mia selalu memperhitungkan barang apa saja yang harus dia beli untuk kebutuhannya sehari-hari.

Sesampainya di pasar, Mia langsung berbelanja beberapa sayuran, Ikan dan makanan lainnya. Dia menebak-nebak makanan apa saja yang Arsen sukai dan tidak. Dan memenuhi tas belanjaannya.

Uang yang tersisa di tangannya masih lumayan banyak. Tapi tidak ada sedikitpun keinginan untuk membelanjakan hal lainnya.

"Uang yang di berikan Arsen, masih banyak. Kalau untuk kehidupan sehari-hari uang segini cukup untuk makan sebulan. Apalagi hanya dua orang yang makan di rumah. " Gumam Mia sambil menuju tempat menunggu angkutan. Kali ini dia akan kembali dengan menaiki angkutan karena belanjaan yang dibawanya lumayan banyak.

Sesampainya di rumah, Mia segera menyimpan bahan makanan yang sudah dia beli ke dalam kulkas. Karena tidak ada kegiatan lagi dirumah itu, Mia memutuskan untuk membersihkan kamar yang akan dia tempati. Lagipula Arsen sudah memberinya ijin untuk tidur di kamar itu. Jadi Mia akan menata pakaiannya di lemari yang ada disana. Dan tanpa sadar dia ketiduran sampai waktu menjelang malam. Bahkan dia melewatkan makan siangnya.

Arsen terheran-heran saat melihat rumahnya terlihat sangat gelap, Kalau dia hidup sendiri seperti biasa mungkin dia akan terbiasa dengan rumah yang gelap, tapi bukankah saat ini ada Mia di rumah ini. kenapa rumahnya masih gelap.

"Kemana dia, apa dia menghabiskan uang yang aku berikan tadi pagi, sampai dia lupa waktu. " gumam Arsen sambil menggelengkan kepalanya.

Sesampainya di dalam rumah Arsen segera menyalakan seluruh lampu rumah dan teras. Dia langsung menuju kamar Mia dan membuka pintu kamarnya perlahan. Kamar dalam keadaan gelap, Arsen segera menyalakan lampu kamar itu dan melihat Mia yang sedang tertidur pulas dengan beberapa pakaian yang masih tercecer.

Lagi-lagi Arsen menggelengkan kepalanya melihat Mia. "Rupanya dia sedang ketiduran saat membereskan pakaiannya. " Arsen mengulum senyum dibibirnya melihat gaya tidur Mia yang tak beraturan.

Arsen segera mendekati Mia dan membangunkannya.

"Mia... bangun... ini sudah malam. Kita harus ke rumah mama. " Arsen mengguncang-guncangkan kaki Mia agar dia segera bangun.

Mia yang mendengar suara Arsen pun segera membuka matanya, dan langsung terduduk.

"Tu... eh... Mas Arsen kau sudah pulang? jam berapa sekarang? "

"Jam enam malam. Segera bersihkan dirimu, kita akan makan malam dirumah mama. Dan pakai baju ini. " Kata Arsen sambil menyerahkan sebuah paperbag kepada Mia.

Mia membulatkan matanya mendengar waktu yang disebutkan Mia, dia langsung melihat ke arah Jendela dan melihat kalau suasana sudah menjadi gelap.

"Kenapa aku bisa tidur lama sekali? " gumam Mia tapi masih bisa di dengar oleh Arsen.

"Memangnya apa saja yang kau lakukan seharian ini, sampai membuatmu kelelahan? " Arsen mengurungkan niatnya pergi dari kamar Mia dan malah duduk disamping Mia.

"Tadi aku belanja beberapa kebutuhan dapur di pasar, setelah itu aku membereskan pakaianku ini, tapi belum selesai aku malahm ketiduran. " Jawab Mia apa adanya.

Mendengar kata pasar Arsen membulatkan matanya. Karena seumur hidupnya dia belum pernah menginjakkan kakinya di pasar.

"Kenapa di pasar? kenapa tidak di supermarket saja sih, Mia. Apa barang-barang dipasar itu higienis? " tanya Arsen sambil bergidik.

"Mas, Barang yang ada di pasar itu selalu fresh dari petani tiap hari, Ikannya pun tiap hari segar langsung dari nelayan. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Beda sama di supermarket yang barangnya di timbun berbulan-bulan di alat pendingin. Jadi lebih higienis mana coba. Harganya juga lebih murah di pasar daripada di supermarket. Jadi kita bisa berhemat. Gimana? Aku pintar kan sebagai calon istri kontrakmu. " Kata Mia dengan penuh kebanggaan.

Mendengarkan ucapan Mia panjang lebar Arsen hanya bisa menganga tak percaya. Ternyata dia memiliki lemikiran yang tidak pernah bisa Arsen jangkau. "Gadis yang unik."

"Terserah kau saja , sebaiknya kau sekarang membersihkan dirimu . Dan kita akan berangkat ke rumah mama ." Setelah mengucapkan itu Arsen segera beranjak keluar dari kamar Mia .

Beberapa saat kemudian , baik Mia maupun Arsen sudah siap untuk pergi ke rumah Bu Rima atau Mama Arsen . Mia yang terlihat cantik dengan gaun yang diberikan oleh arsen dan make up tipis yang memoles wajahnya, tapi tidak sedikitpun Arsen melirik atau memuji penampilannya malam ini . Dia terlihat biasa saja , dan seperti tidak tertarik sama sekali .

"Fix, kau memang penyuka sesama jenis tuan Arsen , masak wanita secantik aku saja kau tidak meliriknya sama sekali . Padahal aku sudah tampil all out seperti ini." Gumam Mia dalam hati .

Arsen dan Mia segera berangkat ke rumah Bu Rima. Tiga puluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah orangtua Arsen. Bu Rima menyambut kedatangan Arsen dan Mia dengan senyuman lebar yang menghiasi bibir Bu Rima.

"Akhirnya kalian datang juga. " Bu Rima memeluk Mia dengan penuh kebahagiaan.

Arsen mengernyitkan keningnya saat melihat interaksi antara Mia dan mamanya. Dia tidak mengerti kenapa mamanya bisa sedekat itu dengan Mia padahal mereka baru berkenalan. Bahkan mamanya tidak menyapanya sama sekali, padahal disini yang menjadi anaknya adalah dirinya.

Bu Rima mengajak Mia masuk kedalam rumah dan bertemu dengan suaminya.

"Pah... kenalkan ini Mia, calon menantu kita. "

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Emang Enak di cuekin sama mmh sendiri Arsen 🤭

2024-05-06

0

Ahmad Ahmad

Ahmad Ahmad

cream ggggggttgggggggggg d rstduhihgxz

2024-05-03

0

Edah J

Edah J

Kamu ga dianggap Arsen😁

2024-04-11

2

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!