Panggil Aku Mama

"Kruuuk... kruukk... "

Terdengar bunyi perut Mia yang sedang berdemo dengan keras. Dia merasa malu dengan Bu Rima yang pastinya juga mendengarkan bunyi perutnya yang keroncongan di saat serius seperti ini. Bu Rima yang mendengarkan pun hanya menahan senyumnya.

"Apa kau lapar, Mia ? "

Mia mengangguk malu, Ah, benar-benar memalukan.

"Tadi sebelum ibu datang aku sedang memasak untuk makan siang , tapi semuanya aku tunda karena ingin melihat Siapa yang datang . Dan ternyata itu adalah anda ." ucap Mia jujur.

"Kalau begitu lanjutkan masakmu , Aku juga ingin merasakan bagaimana masakan calon menantuku . Kita makan bersama , makan siang yang hampir menjelang malam . Mungkin sebentar lagi Arsen juga pulang . " kata Bu Rima sambil memeriksa jam di tangannya .

"Kalau begitu saya permisi dulu , saya akan Menyiapkan makan malam untuk kita semua ."

"Ya Pergilah . Aku ingin melihat-lihat keadaan rumah ini karena sudah lama aku tidak kemari ."

Mia langsung beranjak ke dapur untuk menyelesaikan masakannya , sedangkan Bu Rima dia pergi ke lantai atas untuk memeriksa kamar anaknya. Apakah ada yang disembunyikannya selama ini? Walaupun dia tahu Apa yang dilakukan anaknya selama beberapa tahun terakhir . Tapi dia diam saja , dan mungkin ini saatnya dia bertindak . Karena Arsen akan bermain-main dengan sebuah pernikahan . Maka Bu Rima akan mengenalkan seperti apa pernikahan itu kepada anaknya, agar dia tidak terjerumus dalam persimpangan.

Terdengar sebuah mesin kendaraan berhenti di halaman rumah dan seorang pria tampan turun dari mobil itu . Keningnya mengernyit saat melihat sebuah mobil terparkir di depan rumahnya . Dia segera melangkah masuk ke dalam rumah , udah mencium aroma masakan yang sangat memenggoda Indra penciumannya .

Arsen berjalan menuju dapur , dilihatnya Mia sedang berkutat dengan alat-alat masak dan bahan-bahan di dapur . Dia mendekat , dan melihat apa yang sedang dilakukan Mia .

"Apa yang kau lakukan ." Suara berat itu menyapa Indra pendengarannya

Dia langsung menjatuhkan pisau di lantai , dan tanpa sengaja dia menggores Jari tangannya karena sangat terkejut dengan sapaan Arsen.

"Tuan Arsen kau sudah pulang ?" Ucapnya sambil memegangi tangannya yang terasa perih .

Arsen langsung mengambil , tangan Mia yang tergores pisau dan tanpa rasa jijik dia menghisap jari tangan yang berdarah itu . Kemudian dia pergi meninggalkannya , tak lama dia kembali lagi dengan sebuah plester dan alkohol di tangannya .

Tanpa banyak bicara Arsen langsung mengobati luka Mia . Mia merasa canggung mendapat perlakuan seperti ini dari Arsen , pria yang baru saja dia kenal . Dan tanpa mereka sadari , perbuatan mereka berdua disaksikan oleh Bu Rima dari atas tangga . Bu Rima yang hendak turun karena mendengar keributan di bawah, ternyata dia melihat kejadian yang sangat manis antara anaknya dan Mia .

Bu Rima melanjutkan langkahnya menuruni anak tangga , dan menemui mereka berdua .

"Arsen Kau sudah pulang, nak?" Tanya Bu Rima basa-basi .

"Mama.... Sejak kapan Mama datang , Kenapa tidak mengabariku ?" Tanya Arsen yang terkejut dengan kedatangan mamanya.

"Tadi kebetulan mama lewat di depan rumahmu , dan melihat pintu rumahmu terbuka . Aku pikir kamu ada di rumah tapi ternyata yang ku temui adalah wanita cantik ini. Siapa dia arsen , Kenapa kau tidak mengenalkannya kepada Mama ?" ujar bu Rima berpura-pura sandiwara tidak mengenal Mia.

"Oh... Kenalkan dia Lamia , dia adalah calon istri Arsen , kami akan menikah satu minggu lagi ." jujur Arsen tanpa beban.

"Kenapa kamu tidak mengenalnya terlebih dahulu kepada Mama , sehingga kita bisa melakukan persiapan pernikahan untuk kalian ." tanya Bu Rima seolah dia tidak tahu apapun.

"Tidak perlu ,ma. Mengadakan pesta pernikahan hanya akan membuang-buang uang percuma , dan dia tidak ingin itu . Kita hanya akan menikah secara hukum dan agama . Yang penting kami sah menjadi sepasang suami istri . " Ucap Arsen memberi alasan .

Bu Rima mengangkat kedua alisnya dan memandang ke arah Mia . Dia ingin bertanya Apakah semua yang dikatakan Arsen benar . Dan ternyata Mia menggelengkan kepalanya pelan, karena dia memang tidak diajak berdiskusi untuk masalah pernikahan mereka .

"Baiklah kalau begitu Arsen , besok ajaklah calon istrimu ini datang ke rumah agar bertemu dengan papa . Kenalkan dia kepada papa . " kata Bu Rima yang tidak mau di bantah.

"Baiklah Ma ." Jawab absen singkat.

Dia kemudian beranjak meninggalkan kedua wanita itu menuju kamarnya untuk membersihkan diri . Tapi belum sampai dia menaiki tangga Mia mengatakan sesuatu kepadanya

"Kita makan malam bersama Tuan , karena aku sudah masak banyak . Ibu juga akan makan malam bersama kita ." Kata Mia menghentikan langkah absen .

"Ibu...? " Arsen membeo ucapan Mia

"Mia karena kamu akan menjadi menantu ibu mulai sekarang panggil ibu dengan panggilan mama sama seperti Arsen. Dan jangan panggil Arsen dengan sebutan Tuan , kamu seperti pembantunya saja . Bukankah kalian akan menikah , jadi panggil dia selayaknya seorang istri yang memanggil suaminya ."

Arsen yang mendengarkan ucapan mamanya , langsung berdehem dan melanjutkan langkahnya menuju kamar . Sedangkan Mia , dia langsung menundukkan kepalanya karena malu .

"Apa masakanmu sudah selesai ?" Tanya Bu Rima untuk memecahkan kecanggungan diantara mereka .

"Sudah Bu, tinggal menyiapkannya saja ."

"Panggil mama, bukan ibu . Ayo kita siapkan , Sebentar lagi Arsenn akan turun, kita akan makan malam bersama ."

Bu Rima membantu Mia , menyiapkan makanan di atas meja makan . Dia tidak menyangka ternyata Mia bisa memasak , ya walaupun hanya masakan sederhana tetapi cukup menggugah selera .

"Maaf Bu, eh ma. Saya hanya bisa memasak makanan ini , karena bahan-bahan di dapur hanya ada ini . Dan saya tidak bisa memasak makanan yang lebih enak dari ini . Karena almarhum Ibu saya hanya mengajarkan kepada saya , memasak makanan rumahan yang biasa kita makan sehari-hari ." kata Mia saat mereka sudah duduk berhadapan .

"Tidak apa-apa Mia , melihatmu sudah bisa memasak saja itu sebuah Nilai plus di mata mama . Karena zaman sekarang banyak anak gadis yang tidak bisa memasak , dan hanya mengandalkan pesanan online atau pembantu mereka ." Ujar Bu Rina tersenyum penuh arti .

Tak lama menunggu , akhirnya Arsen datang juga . Dengan pakaian yang sudah rapi .

"Kamu mau ke mana Arsen ? Calon istrimu sudah memasak untuk kita . Sebaiknya kau makan dulu masakan yang sudah dia buat , agar dia tidak kecewa walau itu hanya sesuap. "

Dengan malas Arsen berjalan menuju meja makan , dia melihat hidangan yang tersedia di meja makan . Arsen memandang remeh masakan itu , karena dia memang jarang memakan masakan rumahan .

"Kenapa hanya dilihat saja , Ayo duduk Dah makan lah . Kau cicipi sedikit saja makanan calon istrimu, karena jarang sekali ada gadis yang bisa memasak jaman sekarang. " ujar Bu Rima sambil menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya.

Begitu juga dengan Arsen, yang ikut menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya. Dan mulai mengunyah. Lagi dan lagi Arsen menyuapkan makanan yang ada di piringnya hingga tandas. Dan itu membuat Bu Rima menyunggingkan senyumnya.

"Bagaimana? Enakkan, masakan calon istrimu, Dia sangat pandai memasak. " ucap Bu Rima saat melihat makanan di piring Aksa tandas tak bersisa.

"Apaan, sih ma. " Arsen segera bangkit dari duduknya, "Mia, nanti kau tak perlu menungguku. Kunci saja pagar dan pintu rumahnya rapat-rapat. Aku pergi dulu. " Arsen segera berlalu dari hadapan mama dan Mia.

Bu Rima hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Arsen yang meninggalkan calon istrinya dirumah sendiri.

'Maaf Mia, mama juga harus segera pergi. Karena papa dirumah sendirian. Terimakasih makan malamnya. Enak sekali. " ujar Bu Rima lalu pergi meninggalkan Mia sendiri.

Mia menghela nafasnya.

"Bukankah ini lebih baik." ujar Mia dalam hati.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semangat Mia luluhkan hati Arsen💪💪❤👌👌

2024-05-05

1

Edah J

Edah J

Arsen "lidah ga bisa bohong lho
enak ya bilang aja enak"😁

2024-04-11

1

Firman Firman

Firman Firman

ayo Mi berjualan buat babng arsen melupakan semua masa lalu nya dan membuka pintu hati nya untuk mu💪💞💞🤗

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!