Obrolan Suami Istri

Di rumah Arsen ,

Mia langsung menuju kamarnya untuk berganti pakaian dengan pakaian rumahan . Karena dia lebih menyukai pakaian rumahan seperti kaos oblong dan celana pendek. Setelah mengganti pakaian , Mia keluar dari kamarnya dan menuju dapur . Dia ingin membuat jus jeruk untuk menyegarkan tenggorokan yang sudah kering .

Sedangkan Arsen sendiri belum terlihat lagi sejak masuk ke dalam kamarnya. Mia berinisiatif membuatkan Arsen jus jeruk, seperti yang dia minum saat ini . Sambil menunggu Arsen turun dari kamarnya , Mia memutar televisi untuk meramaikan suasana .

Saat dia fokus menonton acara gosip di televisi , Arsan tiba-tiba duduk di sampingnya tanpa permisi .

"Mas Arsen ngagetin aja, iiih ." pekik Mia saat Arsen tiba-tiba duduk di sampingnya

"Emangnya lagi nonton apa sih , serius amat. "

"Itu nonton acara gosip . Ini ini aku buatkan jus jeruk buat kamu Mas , Semoga kamu suka ." Mia menyodorkan jus jeruknya kepada Arsen, dan Arsen menerimanya dengan senang hati .

"Enak , dan menyegarkan Terima kasih ya ." kata Arsen memuji jus yang dibuat Mia.

"Iya sama-sama , Oh ya tadi katanya kamu mau mengatakan sesuatu kepadaku , ada apa? " tanya Mia yang sudah penasaran dari tadi.

Arsen meletakkan gelas jus jeruknya lalu menatap Mia.

"Sekarang kau sudah resmi menjadi istriku , Aku harap pernikahan kita ini berjalan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya ." kata Arsen menegaskan

Mia mengangguk setuju , " lalu apalagi ."

"Tunggu sebentar . "

Arsan lalu beranjak dari duduknya menuju ruang kerjanya , dan tak lama dia kembali dengan sebuah berkas di tangannya .

" Ini sertifikat rumahmu , tugasku sudah selesai . Kita berdua sudah impas . Kini tinggal Bagaimana cara kita menjalani rumah tangga ini . Aku tidak ingin kamu ikut campur dalam urusanku. Dan aku tidak akan ikut campur dalam urusanmu. " ujar Arsen panjang lebar, tapi tidak mendapat respon dari Mia.

Mia tidak memperhatikan apa yang dikatakan Arsen , matanya lebih berbinar melihat sertifikat rumah milik orang tuanya . Kemudian membuka lembar demi lembar berkas sertifikat yang ada di hadapannya .

"Mas Terima kasih ya , karena kamu sudah menepati janjimu kepadaku ." kata Mia dengan wajah penuh binar bahagia.

"Iya sama-sama , apa kamu tadi mendengarkan apa yang aku katakan? " tanya Arsen ingin tau.

Mia menggelengkan kepala . "Maaf tadi aku fokus dengan sertifikat ini ."

"Baiklah akan aku ulangi , sekarang kita impas aku sudah mengembalikan sertifikat mu , dan kau sudah menjadi istriku . Kini tinggal Bagaimana cara kita menjalani rumah tangga ini . Aku harap kamu jangan pernah ikut campur dalam urusanku . dan aku tidak akan ikut campur dalam urusanmu. "

"Baiklah kalau begitu , aku mengerti maksudmu ." Kata Mia sambil mengangguk-anggukan kepalanya .

"Tapi mas Arsen , Aku ingin tanya sesuatu kepadamu . Apakah dalam hubungan ini kita tidak boleh menggunakan perasaan ?" kata mia Mia sedikit ragu.

"Maksudmu ?" tanya Arsen tak mengerti.

"Bagaimana kalau salah satu diantara kita jatuh cinta, suatu hari nanti , atau ada ketertarikan satu sama lain . Bolehkah kita menggunakan hati untuk menjalani ini semua ? " tanya Mia masih dengan keraguan.

Arsen terdiam , karena dia sendiri tidak tahu Apa yang akan terjadi suatu hari nanti .

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi suatu hari nanti Mia , tapi jika itu memang terjadi kita tidak bisa memaksakan kehendak hati . Terserah padamu kau mencintaiku atau tidak , tapi yang pasti itu tidak mungkin bagiku ." Kata Arsen dengan penuh percaya diri .

"Baiklah kalau begitu , sudah diputuskan . Jika suatu hari nanti Aku menyukaimu Kamu tidak akan melarangku , benar begitu ? " Mia memastikan.

Arsen menggangguk , " Iya seperti itu . Tapi jangan paksa aku untuk mencintaimu karena itu sangat mustahil ."

"Oke aku mengerti . Lalu kalau suatu hari nanti ada seseorang yang datang padaku dan menawarkan cintanya kepadaku, bolehkah aku menerimanya. Dan kamu menjalin sebuah hubungan nanti? " Kata Mia lagi memancing reaksi Arsen.

Arsen terdi cukup lama, sambil memandang Mia lekat-lekat. Lalu dia menghembuskan nafasnya.

"Terserah padamu, jika suatu hari nanti ada seseorang yang menyukaimu atau kau menyukai pria lain. " Ada sesuatu yang mengganjal yang Arsen rasakan saat dia mengatakan itu semua.

Setelah mendengarkan jawaban Arsen, Mia lalu beranjak dari duduknya , dan meninggalkan Arsen sendirian di ruang keluarga dan masuk ke dalam kamar , Lalu menyimpan berkas sertifikat yang diberikan Arsen kepadanya di dalam lemari.

Setelah itu dia kembali lagi duduk di samping Arsen . Arsen hanya memperhatikan apa yang dilakukan Mia. Setiap gerak-geriknya , dan mimik wajahnya tak luput dari pandangan mata arsen .

"Kenapa dia jadi berubah setelah mendengarkan jawaban dariku." batin Arsen

Mia tidak bicara lagi , dan kembali fokus menonton acara gosip di televisi . Sedangkan Arsen hanya ikut melihat apa yang ditonton Mia. Tanpa ada keinginan membuka suara.

Suasana canggung menyelimuti mereka berdua. karena biasanya Mia-lah orang yang sangat cerewet dan selalu menghidupkan suasana.

"Mas Arsen. " akhirnya Mia buka suara.

"Apa... "

"Aku ingin ke Bandung dan melihat rumah peninggalan ayah dan ibu di sana. Aku juga ingin menengok makam kedua orang tuaku. Karena sudah lama aku tidak ke sana. "

Arsen melihat kearah Mia, dilihatnya mata Mia yang sudah berkaca-kaca.

"Kapan kau akan kesana? "

"Kapan pun kalau mas Arsen mengijinkan, aku akan berangkat. "

Arsen seolah berfikir keras antara mengijinkan Mia atau tidak. Mia yang melihat Arsen berfikir serius langsung mendekat dan menggenggam tangannya.

"Boleh ya, mas. Please... "

Arsen melihat tangannya yang digenggam Mia. Lalu dia beralih memandang mata Mia yang penuh binar permohonan.

"Memangnya kalau aku mengizinkan , kau akan pergi dengan siapa ?"

"Aku akan naik bis atau kereta . Aku sangat merindukan kedua orang tuaku , setidaknya dengan aku datang ke sana . Aku bisa mengobati sedikit kerinduanku kepada mereka ."

Mia sudah melepaskan genggaman tangannya dari tangan Arsen , lalu dia menundukkan kepalanya . Arsen melihat setetes cairan bening jatuh di tangan Mia.

"Baiklah , Besok aku akan mengantarmu ke Bandung untuk melihat rumah peninggalan kedua orang tuamu . Aku juga ingin tahu di mana kampung halaman istriku ." putus Arsen pada akhirnya , karena dia tidak tega melihat Mia yang bersedih di hari pertamanya menjadi istrinya.

Mendengar ucapan Arsen , Mia langsung beralih memandang Arsen , " kamu serius kan Mas ?"

Arsen menggangguk , "Iya karena aku besok kan masih libur . Jadi tidak ada salahnya jika aku mengantarkan istriku pulang kampung ."

Mia langsung berhambur memeluk suaminya , karena perasaan bahagia yang ia rasakan saat ini .

"Terima kasih Mas , Ternyata kau sangat baik sekali." kata Mia yang tanpa sadar langsung mencium Arsen di pipinya.

Arsen langsung mematung mendapatkan perlakuan berlebihan dari wanita yang sedang memelukanya saat ini, dan sayangnya wanita ini juga istrinya. Dia belum pernah sedekat ini dengan seorang wanita manapun bahkan dengan mantan kekasihnya dulu yang sudah menyakitinya.

Belum lagi dua gundukan squishy yang menempel erat ditubuhnya, membuat Arsen semakin salah tingkah dibuatnya.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

🤣🤣🤣 Arsen "

2024-05-06

0

Edah J

Edah J

Godaan mulai menyapamu Arsen😁

2024-04-11

1

Firman Firman

Firman Firman

ha ha babang aren jangan salahkan istrimu yg polos itu ya😂🤗kmu akn merasakan getaran cinta yg berkecamuk dlm hatimu😂🤭💞 bagus Mia aku padamu ha ha

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!