Suapan Nasi Padang

Mia membiarkan Arsen untuk beristirahat siang ini Dan dia sendiri membersihkan sebagian pekerjaan rumah yang bisa dia lakukan , sebelum nanti sore dia akan ke makam kedua orang tuanya. Tapi baru saja dia memulai pekerjaannya , tiba-tiba rasa kantuk melanda . Mia langsung menutup pintu rumahnya dan masuk ke dalam kamar kedua orang tuanya . Tak butuh waktu lama , Mia langsung terlelap.

Arsen yang tertidur cukup lama mulai membuka matanya . Dilihatnya ponsel di samping bantalnya , ternyata sudah pukul dua siang . Pantas saja perutnya sudah mulai demo, Arsen langsung bangun dan keluar dari kamarnya , dia mencari Mia tapi tidak ditemukan .

"Ke mana wanita itu ?" guamam Arsen lirih.

Dilihatnya pintu kamar di sebelah kamarnya sedikit terbuka, Arsen perlahan membuka pintu kamar itu, dan dia langsung menggelengkan kepala melihat Mia yang tertidur dengan posisi yang tak beraturan.

Arsen masuk ke dalam kamar itu , dan membangunkan Mia perlahan .

"Mia bangun , Aku sudah lapar . Ayo kita mencari makanan , karena di sini pasti tidak ada persediaan makanan untuk kita ." Arsen terus saja menggoyang-goyangkan kaki Mia agar segera bangun.

Benar saja Mia yang merasa terganggu langsung membuka matanya ,dan melihat sosok Arsen tengah berdiri menatapnya .

"Kenapa menatapku seperti itu mas ? Dan kenapa membangunkanku ?" tanya Mia sambil menguap dan merenggangkan tangannya.

"Ini sudah jam dua Mia , sudah waktunya makan siang . Perutku sudah mulai berdemo. " gerutu Arsen dengan kesal.

Mia yang mengerti hal itu , segera beranjak dari duduknya dan menuju kamar mandi Untuk mecuci wajahnya .

"Ayo , kita cari makan di luar dulu . Karena di sini masih belum ada apa-apa . Besok aku akan belanja untuk persediaan makan kita disini. "

"Sekalian saja kita habis makan siang belanja Mia,"

"Boleh tuh.. ayo kita berangkat. "

Mia dan Arsen segera keluar dari rumah tak lupa Mia mengunci rumahnya, dan segera masuk ke dalam mobil. Arsen langsung menancapkan gasnya keluar dari perkampungan menuju kota terdekat, untuk mencari makan dan sekaligus belanja di pusat perbelanjaan membeli barang apapun yang Mia butuhkan dirumah nya. Tentunya Arsen juga akan membeli sesuatu nanti.

Mia mengajak Arsen berhenti di sebuah rumah makan Padang karena dia sangat ingin makan masakan itu , Arsen juga tidak keberatan karena dia bukan tipe orang yang pilih-pilih makanan.

Mia memilih menu apapun yang dia sukai hari ini, dia juga menawarkan kepada Arsen Makanan apa yang ingin dia makan . Setelah semuanya tertata di meja , Mia dan Arsen mulai menyantap makan siang mereka. Arsen melihat Mia yang makan dengan lahap , dia jadi terenyuh dan membayangkan kehidupan apa yang telah dijalani wanita di depannya ini selama ini ? Apakah dia benar-benar , wanita yang serba kekurangan di masa lalu . Atau hanya mengalami kesulitan , di saat kedua orang tuanya meninggal dan terjerat hutang .

"Ah sudahlah , kenapa aku memikirkannya . Sekarang dia sudah memiliki banyak uang . Jadi dia bisa membeli apapun yang dia inginkan . " Arsen bermonolog dalam hatinya.

Sedangkan Mia tidak memikirkan apapun , dia hanya fokus menyantap hidangan yang sangat dia sukai selama ini .

"Apakah enak" tanya Arsen yang benar-benar sudah kenyang setelah melihat Mia makan.

"Enak banget mas, Mas Arsen nggak makan. Kok masih utuh? Nggak suka ya? " selidik Mia.

Arsen menggeleng, "Lihat kamu makan aja perutku sudah kenyang Mia. " kata Arsen jujur.

Mia lalu pindah kursi duduk di sebelah Arsen, dan mengambil alih piring Arsen.

"Kamu mau menghabiskan makananku juga?" tanya Arsen yang merasa bingung dengan sikap Mia.

"Enggak,"

Mia lalu mengambil satu suapan nasi beserta lauk di tangannya, lalu dia menyuapkannya ke mulut Arsen.

"Ayo mas, Aaaaa... "

Arsen mendelik mendapat perlakuan seperti itu dari Mia.

"Mia, kamu apa-apaan sih malu dilihat orang." kata Arsen dengan suara tertahan.

"Masa bodoh dengan pandangan orang. Aku cuma mau menyuapi suamiku yang susah makan. Ayo, buka mulutmu mas. Aaaa.... " Mia masih memaksa.

Dengan terpaksa Arsen langsung membuka mulutnya dan menerima suapan dari tangan Mia.

"Gimana? Enakkan? " tanya Mia sambil menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya.

Arsen hanya mengangguk dan memperhatikan setiap gerakan tangan Mia dan tanpa canggung menyuapkan sesuap nasi lagi ke mulut Arsen. Dan bak kerbau yang di cucuk hidungnya, Arsen mau saja disuapi Mia. Begitulah seterusnya, Mia menyuapi Arsen dan dirinya sendiri hingga tanpa terasa makanan yang ada di piring mereka berdua habis tak bersisa.

"Enak ya, mas aku suapi.. berasa kembali ke masa kecil dulu. " Sindir Mia yang melihat Arsen hanya tersenyum malu.

"Lumayan, tanganmu memiliki sentuhan ajaib Mia." Kata Arsen dengan tertawa garing.

"Ya sudah kalau begitu, kita pergi dari sini dan belanja. "

Arsen beranjak dari duduknya dan segera menuju kasir untuk membayar makanan yang sudah mereka makan. Sedangkan Mia, menuju wastafel untuk mencuci tangannya. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan ke pusat perbelanjaan untuk belanja.

"Mas, aku lupa. Kan rencananya sore ini aku mau ke makam ayah dan ibu." Kata Miia yang baru ingat tentang rencananya.

"Besok pagi saja, aku juga akan ikut ke makam dan menyapa ayah dan ibu mertuaku. "

Mendengar hal itu, Mia langsung menoleh ke arah Arsen. Dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Kamu serius mau ikut ke makam ayah dan ibu? " tanya Mia yang masih merasa tidak percaya.

"Iya tentu saja, apa kau tidak mau mengenalkan suamimu ini kepada ayah dan ibumu? "

Reflek Mia langsung memeluk Arsen dari samping.

"Terima kasih, mas. "

"Sudah Mia, aku sedang menyetir. " kata Arsen yang menyembunyikan senyumnya.

Arsen tau, kalau Mia sedang senang dia pasti akan langsung memeluk nya, sebagai ungkapan terima kasih.

Mia langsung melepaskan pelukannya, dan kembali duduk dengan tegak memperhatikan jalanan yang mereka lalui. Akhirnya mobil yang mereka kendarai berhenti di sebuah pusat perbelanjaan. Arsen dan Mia turun dari mobil dan mulai masuk kedalam pusat perbelanjaan itu.

Mia mengambil troli belanjaan dan mulai mengambil bahan makanan apa saja yang dia butuhkan selama dua hari di rumahnya.Setelah mengambil apa yang dia butuhkan, Mia kemudian mengikuti Arsen ke outlet yang menjual perlengkapan elektronik sepertinya dia akan membeli sebuah kipas angin untuk diletakkan di kamarnya.

Setelah membeli barang apa saja yang mereka inginkan, mereka berdua langsung kembali ke mobil dan pulang. Langit sudah gelap saat mereka masuk ke dalam rumah, Lampu belum dinyalakan. Untung saja Mia tidak pernah lupa membayar tagihan listrik tiap bulannya, karena dia takut kalau jaringan listrik di rumahnya akan di cabut. Dan dia bisa bersyukur sekarang karena listrik dirumah nya masih bisa menyala walau sudah lama di tinggalkan.

"Aku akan membersihkan diri dulu Mia. " ucap Arsen sambil berjalan ke kamar mandi.

Mia hanya mengangguk, dia lalu membereskan barang belanjaannya, dan menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Sebelum pulang tadi, Mia minta Arsen berhenti di penjual sate dan membeli sate untuk di bawa pulang.

"Sepertinya ada yang harus aku lakukan dengan rumah ini. " Gumam Arsen saat dia berada di kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Dasar nilang aja msu di suapin

2024-05-06

0

Firman Firman

Firman Firman

dasar babng arsen lagi lagi mngambil kesempatan dalam kerinduan 😂😂🤭

2024-04-06

1

ira

ira

bayi besar s arsen🤣🤣🤣 sepertinya bakal ada yg d renovasi tuh rmhnya Mia 🤭😁

2024-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!