Memakan Buah Simalakama

Mama Rima mengajak Mia masuk kedalam rumah dan bertemu dengan suaminya. Dia sama sekali tidak memperdulikan Arsen yang notabene adalah anaknya sendiri.

"Sebenarnya siapa anaknya di sini , Dia Atau Aku . " Gerutu Arsen yang masih bisa didengar oleh semua orang .

Tapi baik Mama Rima maupun Mia tidak peduli dengan gerutuan Arsen. Mama Rima terus berjalan memasuki rumah bersama Mia , dan berhenti di ruang keluarga . Di sana ada seorang pria paruh baya yang duduk di atas kursi roda

"Pah... kenalkan ini Mia, calon menantu kita. " Mama Rima memperkenalkan Mia kepada suaminya .

Mondi Bharata ayah Arsen tersenyum lembut menyambut kedatangan Mia calon istri Arsen. Papa Mondi memiliki garis keturunan Indo-Pakistan, karena itu Arsen masih memiliki garis wajah seperti papanya yang terlihat masih sangat tampan diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"Dia cantik sekali Ma , persis seseorang yang aku kenal dulu ." Ujar Pak Mondi , sambil mengingat-ingat masa lalu .

"Siapa pa ? Apa mantan masa lalu papa ?" Tanya mama Rima , dengan wajah yang pura-pura kesal .

"Bukan , tapi dia istri sahabat papa . Sudah lama kami tidak bertemu ." Kata Pak Mondi yang mengingat Sahabat Masa remajanya dulu .

"Oh , Aku kira dia mantan kekasih Papa di masa lalu ." Mama Rima mulai bisa tertawa , setelah mendengarkan penjelasan suaminya .

"Mama ini kenapa sih , kenapa aku diacuhkan coba . Malah Mia yang di nomor Satukan sekarang , sedangkan aku sudah tidak dianggap lagi . Sebenarnya siapa anak kandung kalian ?" Arsen terus saja mengomel , sejak berada di ruang keluarga . Karena dia merasa diacuhkan oleh mamanya .

Mendengar Arsen yang terus menggerutu , membuat semua orang yang ada di sana menertawakannya . Arsen seperti seorang anak kecil yang sedang merajuk karena tidak dibelikan mainan oleh mamanya .

"Sudahlah Arsen , kamu sudah dewasa . Tidak usah bertingkah seperti anak kecil . " ujar mama Rima kepada anaknya.

"Karena semua orang sudah berkumpul , Sebaiknya kita mulai makan malamnya . "

Mama Rima lalu mendorong kursi roda suaminya ke meja makan diikuti Arsen dan Mia. Mia melihat pemandangan dihadapannya merasa terharu, karena ternyata atasannya itu memiliki sifat yang sangat baik dan boleh di bilang setia. Karena Mia melihat mama Rima mau merawat suaminya yang duduk di kursi roda, tanpa banyak mengeluh. Dan dilihatnya banyak binar cinta mama Rima untuk suaminya itu.

Tapi kenapa anaknya bisa seperti ini?

Mia sedikit menoleh ke arah Arsen dan meliriknya sambil bergidik.

"Kenapa ekspresimu seperti itu , memangnya Apa yang sedang kau pikirkan, Mia . Jangan memikirkan hal yang aneh-aneh ." Kata Arsen , yang bisa menangkap gerak-gerik Mia .

Mia Yang sepertinya kepergok, jadi salah tingkah saat berada di samping Arsen .

Mereka duduk di depan meja makan saling berhadapan . Mama Rima segera melayani suaminya , lalu dia melirik ke arah Mia yang sedang duduk termenung .

"Apa yang sedang kamu pikirkan Mia ." Mama Rima tiba-tiba bertanya kepada Mia.

"Tidak ada ma , aku hanya merindukan kedua orang tuaku . Dulu kami juga sering berkumpul seperti ini . Saat mereka masih hidup. " ujar Mia sambil tertunduk.

"Mulai sekarang kau boleh menganggap mama dan papa , sama seperti ibu dan ayah kandungmu sendiri . Karena aku dan suamiku sangat menyukaimu , dan kebetulan Kau adalah calon istri dari Arsen . Jadi jangan sungkan-sungkan memanggil kami dengan sebutan Mama dan papa ." ujar Mama Rima mengingatkan .

"Iya Mah aku mengerti ."

Arsen sejak tadi hanya menyimak ucapan Mia dan Mamanya , dia semakin curiga jangan-jangan Mama dan Mia sudah saling mengenal .

"Mah aku jadi penasaran , Apakah mama dan Mia sudah pernah mengenal sebelumnya ." Tanya Arsen menyelidik.

"Jadi kamu belum tahu ya , Mia ini adalah salah satu pegawai di butikku . Jadi aku sudah sangat mengenalnya . Sengaja aku meliburkannya bulan ini , untuk menyambut hari pernikahannya ." ujar Mama Rima tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Mama ... Jadi Mama selama ini sudah mengenal Miaa? " Arsen benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Pantas saja mereka sudah begitu akrab , Sejak pertama kali bertemu kemarin .

Akhirnya makan malam pun dimulai dengan tenang. Hanya terdengar denting suara sendok dan garpu yang mengiringi makan malam kali ini . Arsen Tengah sibuk dengan pikirannya sendiri . Dia tidak menyangka , kalau Mia dan Mamanya ternyata sudah saling mengenal .Arsen jadi berpikir dua kali , Apakah dia akan meneruskan pernikahan kontraknya dengan Mia atau tidak . Karena dia tidak tahu Apakah Mia kelak akan menjadi batu sandungan untuknya nanti.

Setelah makan malam selesai , mereka kembali duduk di ruang tamu dan bebincang hangat.

"Arsen Kapan rencanamu , untuk menikah dengan Mia ?" Kali ini papa Arsen yang bertanya .

Arsen jadi gelagapan mendengar pertanyaan dari papanya .

"Kemarin Arsen mengatakan kepada Mama kalau pernikahan mereka akan dilaksanakan minggu depan Pa. " Mama Rima yang menjawab pertanyaan dari suaminya itu , Karena Mama Rima mulai menangkap keraguan dimata Arsen.

"Wah ternyata anak papa, sudah terburu-buru ingin menikah . Baguslah kalau begitu , dengan begitu sebelum Papa meninggalkan dunia ini . Papa bisa melihat cucu papa nanti. ' ujar papa Mondi dengan sangat bahagia.

"Mah sebaiknya dari sekarang , kamu sudah menyiapkan pesta pernikahan untuk anak kita satu-satunya ini . Agar semua orang tahu , Kalau anakku ini normal dan tidak belok . Seperti apa yang diisukan semua orang selama ini ." Ujar papa Mondi kepada Mama Rima .

"Tentu saja Pa , Mama sudah menyiapkan semuanya . Tadi Mama sudah memanggil wo untuk persiapan pernikahan mereka . Hanya tinggal menyebar undangan , beberapa hari lagi ." Kata Mama Rima dengan bangga atas semua kerja kerasnya hari ini .

Mendengar ucapan dari papa dan Mamanya ,

Arsen tiba-tiba batuk tanpa henti, hingga Mia membantunya memberi minuman. Karena terkejut dengan pernyataan papa dan Mamanya yang ingin merayakan pesta pernikahannya dengan Mia .

"Tapi pa , mah aku tidak ingin merayakan pernikahanku . Karena aku dan Mia hanya berencana menikah secara hukum dan agama saja tanpa ada pesta pernikahan ." ujar Arsen yang ingin membela diri .

"Tidak bisa Arsen , Kau adalah putra kami satu-satunya . Jadi aku ingin pernikahanmu , diadakan secara mewah dan besar-besaran . Agar mereka semua tahu , siapa Mondi Bharata dan Arsen Bharata . Aku ingin wanita itu tau dan menyesal karena sudah mencampakkanmu dulu. Kau tahu bagaimana perasaan papa , saat melihatmu hancur karena seorang wanita . Dan kau tidak pernah membuka hatimu lagi untuk wanita sejak saat itu . Maka , kali ini papa akan tunjukkan kepada dunia siapa keluarga Bharata sebenarnya . " Ucap papa Mondi dengan penuh keyakinan .

"Jika kau sudah menikah nanti , papa akan berjuang agar cepat sembuh . Karena Papa ingin menimang cucu-cucu Papa yang akan terlahir dari kalian berdua . Dan papa harap jangan pernah mengecewakan Papa dan Mama Arsen ". Ujar Papa Mondi lagi penuh penekanan kepada anak satu-satunya itu .

Glek....

Mendengar ucapan Papanya , Arsen sepertinya tidak bisa mengelak dan lepas dari pernikahan yang akan menjeratnya bersama Mia . Dan satu fakta yang baru saja dia ketahui , kalau selama ini Papanya merasa sakit hati dan terluka saat dia ditinggalkan oleh kekasihnya dulu , hanya karena Arsen dari keluarga biasa saja .

Haruskah Arsen , menjalankan pernikahan ini dengan Mia , hanya untuk membahagiakan kedua orang tuanya ? Sepertinya Arsen , sudah memakan buah simalakama.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Kalau kamu belok kamu harus bisa sembuh Arsen

2024-05-06

0

Edah J

Edah J

Orang tua itu akan terlihat kuat dan selalu tersenyum dihadapan anak" terkasihnya seolah" baik"saja
walau dibalik itu ada rasa sakit yg luar biasa menusuk dan untuk menjerit dalam hati pun seolah tak mampu lagi😢

2024-04-11

2

Firman Firman

Firman Firman

arsen lihat perjuangan ortu mu,jngn kmu sia sia kan pengorbanan ortu mu hanya gara gara wanita jalng itu yg mninggalkn mu💪

2024-04-06

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!