Bertemu Calon Mertua

Mia sudah sampai di tempat kostnya, Dia langsung membereskan semua pakaian dan barangnya yang dianggap perlu untuk di bawa. Sopir yang mengantarnya ingin membantu, tapi Mia menolak karena barang yang akan dia bawa hanya sedikit, jadi dia tidak butuh bantuan.

Saat Mia akan memasukkan barang-barangnya ke dalam mobil, terdengar bunyi klakson mobil Sisie berhenti tepat di belakangnya. Sisie langsung keluar dari mobil dan menghampiri Mia.

"Kamu mau kemana Mi? " tanya Sisie langsung saat melihat semua barang-barang Mia sudah masuk ke dalam mobil.

"Pak, saya mau bicara dengan teman saya dulu. " Mia meminta ijin kepada sopir Arsen, dan masuk ke dalam kamar kostnya yang sudah bersih.

"Kenapa kamu mau pergi nggak bilang-bilang sih?" tanya Sisie dengan wajah yang sudah di tekuk.

"Maaf Sie... aku harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan rumah orang tuaku. " kata Mia dengan wajah tertunduk.

"Memangnya apa yang terjadi? " tanya Sie penasaran.

Mia menceritakan apa yang terjadi padanya beberapa hari lalu. Saat dia akan di jual oleh Baron dan kejadian hari ini, saat dia menandatangani kontrak kesepakatan pernikahan dengan pria asing.

"Ja... jadi kamu mau menikah, Mia? Menikah kontrak? " Sisie seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan sahabatnya itu.

Mia hanya mengangguk lemah.

"Apa sih yang ada di otakmu Mia, kenapa kamu mau menikah kontrak dengan pria asing yang tidak kamu kenal sama sekali? "

"Karena ini jalan satu-satunya aku bisa menebus rumah orang tuaku. "

"Tapi masa depanmu? "

"Aku rela menggadaikan masa depanku. Toh selama ini tidak ada yang peduli padaku. Aku hanya hidup sebatang kara, jadi apa salahnya jika aku mengadu nasibku sekarang. "

"Tapi, Mia.... "

Mia menggeleng. " Jangan bicara lagi, Sie. Keputusan ini sudah aku ambil dan aku sudah menandatangani kesepakatan kami. Jadi aku tidak bisa mundur lagi. Aku harap kamu mau mendukungku, dan kita masih berteman. "

Sisie langsung memeluk sahabatnya itu, dan mengangguk. "Iya, kita akan tetap bersahabat. Apapun yang terjadi. Kau tetap sahabatku Mia. " ucap Sisie sambil menangis sesenggukan di pelukan sahabatnya itu.

"Aku harus pergi, Aku akan menghubungimu nanti, Sie. "

"Baiklah, Jika itu sudah menjadi keputusanmu, hati-hati Mia. Hubungi aku jika terjadi apapun padamu. Aku adalah sahabatmu Mia, kau tidak sendiri. "

"Iya, aku tau. Kaulah yang terbaik, Sie... "

Mia dan Sisie kembali berpelukan, dan akhirnya mereka berpisah. Sisie tidak pernah menyangka, Sahabatnya itu mengambil langkah sebesar ini hanya untuk menebus rumah peninggalan orangtuanya. Sisie berkali-kali memberinya bantuan tapi dia tetap tidak mau. Mia memang sangat keras kepala dalam hal ini.

Mobil yang di tumpangi Mia sudah sampai di sebuah rumah mewah yang pernah ia masuki beberapa hari lalu. Pak Agus, sopir yang mengantarkan Mia ke rumah itupun membantu Mia menurunkan barang-barang bawaannya, dan memasukkannya ke dalam rumah.

"Turunkan di sini saja pak, nanti akan saya bereskan sendiri. "

"Baiklah kalau begitu mbak... " pak Agus menjeda kalimat nya karena dia tidak tau nama gadis didepannya ini.

"Mia, panggil saja Mia pak. "

"Saya akan kembali ke perusahaan. Permisi. "

Pak Agus segera kembali ke mobil dan menjalankan mobilnya. keluar dari rumah Arsen. Mia langsung mengunci pagar, dan masuk lagi ke dalam rumah.

Dia lalu menuju kamar tamu yang ditempatinya kemarin. Mia tidak langsung membereskan barang bawaannya. Dia takut salah kamar. Jadi untuk saat ini dia hanya menyimpannya di kamar tamu saja. Setelah itu, Mia menuju dapur dan melihat apa saja yang ada di dapur karena ini sudah masuk jam makan siang, dan perutnya sudah keroncongan.

Saat dia tengah memasak sesuatu di dapur, terdengar suara deru mesin mobil yang masuk dan berhenti di halaman rumah Arsen. Padahal tadi dia sudah mengunci pagar rumahnya. Apakah Arsen yang datang? Mia langsung mematikan kompor dan melihat siapa yang datang. Belum sampai dia mencapai pintu, seseorang sudah terlebih dulu membuka pintu rumah Arsen.

"Mia... kaukah itu?"

"Bu..bu... Bu Rima? "

Mata mereka saling terbelalak saat mengenali satu sama lain. Bu Rima segera menghampiri Mia yang tengah berdiri mematung.

"Apa yang kau lakukan disini, Mia? " tanya Bu Rima saat melihat Mia tengah terpaku.

"Saya... saya... saya... " Mia tidak bisa berkata apapun saat ini, dia sangat shock dan terkejut dengan kejutan ini.

Melihat Mia yang sepertinya sangat shock bu Rima lalu menarik tangan Mia, dan diajaknya duduk di ruang tamu.

"Katakan padaku apa yang terjadi padamu, kenapa dua hari ini kamu tidak masuk kerja. Dan apa yang kau lakukan di rumah ini. Katakan dengan jujur apa pun itu, dan jangan ada kebohongan atau sesuatu yang kau tutup-tutupi. " Pinta Bu Rima kepada Mia, salah satu pegawai butiknya yang sudah ijin tidak bekerja dua hari ini.

Mia menggigit bibir bawahnya dengan ragu, dia takut mengatakan yang sebenarnya kepada atasannya ini. Tapi kenapa atasannya itu ada di sini?

"Bu Rima kenapa anda ada disin? " Tanya balik Mia tanpa menjawab pertanyaan wanita paruhbaya yang masih terlihat cantik diusianya yang sudah tidak muda lagi.

"Aku akan menjawab pertanyaanmu, setelah kau menjawab pertanyaan ku, Mia. Cepat katakan padaku. Kenapa kau bisa ada disini. " ucap bu Rima tak sabaran.

Mia menghela nafasnya, dan menceritakan apa yang terjadi padanya. Tentang malam na'as yang menimpanya, dan akhirnya dia selamat karena pertolongan seorang pria bernama Arsen. Lalu Arsen menawarkan sebuah pernikahan dan dia akan membayar semua hutang orang tuanya.

"Lalu apa kau langsung menerima tawaran pria bernama Arsen itu? " tanya Bu Rina penasaran.

Mia menggeleng, "Awalnya saya tidak menerimanya bu , karena mana mungkin saya menikah dengan pria yang tidak saya kenal sama sekali. Apalagi dia mengatakan kalau dia tidak tertarik pada wanita. Dan hanya mau menikah karena permintaan seorang wanita tua. Entah siapa yang dia maksud. "

Bu Rima langsung terbelalak saat Mia mengatakan wanita tua.

"Lalu? " tanya Bu Rima penasaran.

"Saya kembali ke tempat kost saya. Dan mendapatkan pesan ancaman. " Mia mneyerahkan ponselnya kepada atasannya itu, agar membaca pesan dari Baron, supaya dia tidak dianggap berbohong.

Bu Rima yang tau keadaan Mia pun, langsung membaca pesan yang ditunjukkan Mia.

"Jadi, karena pesan ini kau ada di rumah ini sekarang? "

Mia mengangguk lemah. "Saya sudah menandatangani kesepakatan dengan tuan Arsen. Karena Saya tidak tau, kemana lagi saya harus mencari uang sebanyak itu untuk menebus rumah orang tua saya selama satu minggu. Rumah itu satu-satunya peninggalan orang tua saya, bu. Saya tidak rela jika rumah itu dihancurkan. " Mia mengatakannya dengan suara tercekat.

Bu Rima langsung memeluk gadis cantik di hadapannya ini. Dia tau semua cerita tentang Mia. Tapi saat Mia ditawarkan bantuan olehnya, Mia menolak karena dia tidak ingin berhutang budi kepadanya. Mungkin ini sudah jalan takdir yang harus Mia hadapi.

Bu Rima lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Mia, dia juga menyelipkan anak rambut Mia ke belakang telinganya.

"Kamu ingin tau siapa saya? dan kenapa saya ada di rumah ini? " tanya Bu Rima memastikan.

Mia mengangguk lemah.

"Saya adalah mamanya Arsenio Bharata, pria yang akan menjadi suami kontrakmu. "

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Ya...amoun ternyata ibu Rima mmhny Arsen 🤦‍♂️🤦‍♂️

2024-05-05

0

Efni Efni

Efni Efni

suka sama ceritanya

2024-04-17

1

Herlina Lina

Herlina Lina

pernikahan kontrak arsen ketahuan mamanya

2024-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Duka dan Hutang
2 Dijual
3 Tawaran
4 Arsenio Bharata
5 Menemui Arsen
6 Perjanjian Kontrak
7 Bertemu Calon Mertua
8 Masa Lalu Arsen
9 Panggil Aku Mama
10 Salah Menilai
11 Mencengangkan Arsen
12 Memakan Buah Simalakama
13 Pernikahan
14 Uncontrol
15 Obrolan Suami Istri
16 Sebuah Janji
17 Rencana Terselubung
18 Perihal Kasep Dan Asep
19 Suapan Nasi Padang
20 Mati Lampu
21 Mengujungi Orang Tua Mia
22 Kau Adalah Istriku
23 Tidak Rela
24 Transformasi
25 Ide Gila Mia
26 Ternyata....
27 Kedatangan Ben
28 Bertemu Sahabat
29 Beneran atau Sandiwara???
30 Antara Sadar dan Tidak Sadar
31 Sesuatu Yang Terlupa
32 Cemburu???
33 Cemburu 2
34 Bolehkan Aku???
35 You Are Mine
36 Tanda Kepemilikan
37 Bertemu Ben
38 Obsesi Sisie
39 Bolehkah Aku Berharap?
40 Ungkapan Perasaan Mia
41 Pria Penuh Misteri.
42 Friendzone
43 Aku Suaminya
44 Kedatangan Mama Dan Papa
45 Berakhirnya Kontrak
46 Pembantu Baru
47 Membuat Perhitungan
48 Kemarahan Mia
49 Teror Ben
50 Ben
51 Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52 Tamu tak diundang
53 Mengusir Pelakor
54 Papa Mondi
55 Sebuah Rahasia?
56 Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57 Pertengkaran Pertama.
58 Aku Pulang
59 Kehilangan Mia
60 Bawa Mia Pulang!!!
61 Rindu
62 Sikap Aneh Mia
63 Positif
64 Kebahagiaan Calon Orang Tua
65 Rujak
66 Ben Dan Sisie
67 Tidak Akan Menyerah
68 Mama dan Papa Berkunjung
69 Berkunjung ke Makam
70 Kembali Ke Rumah
71 Kegalauan Sisie
72 Rencana Mia
73 Sisie Kecelakaan
74 Musibah Atau Anugerah
75 Ke Dokter Kandungan
76 Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77 Terpancing
78 Dia Calon Istriku
79 Rencana Pernikahan
80 Akad
81 Hadiah Pernikahan
82 Keraguan Ben
83 Tak Nyaman
84 Tak Bisa Normal
85 Baby Twins
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Duka dan Hutang
2
Dijual
3
Tawaran
4
Arsenio Bharata
5
Menemui Arsen
6
Perjanjian Kontrak
7
Bertemu Calon Mertua
8
Masa Lalu Arsen
9
Panggil Aku Mama
10
Salah Menilai
11
Mencengangkan Arsen
12
Memakan Buah Simalakama
13
Pernikahan
14
Uncontrol
15
Obrolan Suami Istri
16
Sebuah Janji
17
Rencana Terselubung
18
Perihal Kasep Dan Asep
19
Suapan Nasi Padang
20
Mati Lampu
21
Mengujungi Orang Tua Mia
22
Kau Adalah Istriku
23
Tidak Rela
24
Transformasi
25
Ide Gila Mia
26
Ternyata....
27
Kedatangan Ben
28
Bertemu Sahabat
29
Beneran atau Sandiwara???
30
Antara Sadar dan Tidak Sadar
31
Sesuatu Yang Terlupa
32
Cemburu???
33
Cemburu 2
34
Bolehkan Aku???
35
You Are Mine
36
Tanda Kepemilikan
37
Bertemu Ben
38
Obsesi Sisie
39
Bolehkah Aku Berharap?
40
Ungkapan Perasaan Mia
41
Pria Penuh Misteri.
42
Friendzone
43
Aku Suaminya
44
Kedatangan Mama Dan Papa
45
Berakhirnya Kontrak
46
Pembantu Baru
47
Membuat Perhitungan
48
Kemarahan Mia
49
Teror Ben
50
Ben
51
Hubungan Suami Istri Sesungguhnya
52
Tamu tak diundang
53
Mengusir Pelakor
54
Papa Mondi
55
Sebuah Rahasia?
56
Menyelesaikan Masalah Mia vs Aldo
57
Pertengkaran Pertama.
58
Aku Pulang
59
Kehilangan Mia
60
Bawa Mia Pulang!!!
61
Rindu
62
Sikap Aneh Mia
63
Positif
64
Kebahagiaan Calon Orang Tua
65
Rujak
66
Ben Dan Sisie
67
Tidak Akan Menyerah
68
Mama dan Papa Berkunjung
69
Berkunjung ke Makam
70
Kembali Ke Rumah
71
Kegalauan Sisie
72
Rencana Mia
73
Sisie Kecelakaan
74
Musibah Atau Anugerah
75
Ke Dokter Kandungan
76
Aku Istrimu Bukan Pengasuh Ibumu
77
Terpancing
78
Dia Calon Istriku
79
Rencana Pernikahan
80
Akad
81
Hadiah Pernikahan
82
Keraguan Ben
83
Tak Nyaman
84
Tak Bisa Normal
85
Baby Twins

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!