Chapter 19 : Pesta Kerjaan

Suasana di altar kerajaan Matahari kini tampak berbeda, jika biasanya altar kerajaan digunakan untuk raja dan ratu kerja atau menyambut tamu, kini beralih fungsi menjadi tempat pesta. Ya, malam ini kerajaan Matahari sedang mengadakan pesta setelah Sarah secara resmi dinobatkan sebagai penerus tahta menggantikan Raja Joel yang telah gugur.

Begitu meriah keadaan sekitar altar karena ada banyak orang berdansa. Para bangsawan dan rakyat biasa membaur berdansa bersama. Selain itu ada juga yang sibuk menikmati jamuan makanan mewah yang dimasak oleh koki kerajaan, dan pada malam ini, orang miskin pun memiliki kesempatan yang sama dengan para bangsawan, mereka tampak lahap memakan makanan yang tak biasa mereka makan.

Suara alunan musik dari berbagai instrumen terdengar merdu memenuhi ruang altar kerajaan Matahari. Musisi terbaik dari berbagai negeri dengan senang hati hadir memenuhi undangan kerajaan untuk mengisi acara malam ini. Malam ini benar-benar malam yang meriah.

Sementara itu, Sarah dan Kenway tampak duduk di singgasana yang dulu sering di tempati oleh ayah dan ibu mereka. Keduanya, mengamati kemeriahan pesta malam ini sambil berbincang-bincang.

"Semua sedang berdansa, dan kau sepertinya tidak tertarik, malam ini kau tidak seperti biasanya." Kata Kenway.

"Apakah seseorang yang baru saja dinobatkan sebagai Ratu boleh berdansa seenaknya? Yang ada malah akan menurunkan wibawa." Jawab Sarah.

"Tidak masalah." Kenway mengulurkan tangannya ke saudari kembarnya yang masih duduk di singgasananya. "Ini adalah pestamu, jadi kau harus bersenang-senang juga."

Sarah tersenyum, melepas jubah kerajaan yang menyulitkannya untuk bergerak bebas, kemudian ia menerima uluran tangan Kenway.

Kenway menuntunnya ke tengah-tengah lantai

dansa dan mereka mulai berdansa smentara pasangan dansa yang lain sedikit memberi jarak yang luas untuk pasangan saudara kembar itu.

"Kakak. Sejak kapan kau bisa berdansa?" tanya Sarah dengan suara kecil.

"Sejak ayah dan ibu menyewa pelayan baru bernama Diana, saat aku punya waktu luang, aku iseng belajar dansa dengannya, tapi sialnya aku malah mempelajari segalanya tentang dansa." jawab Kenway terkekeh.

"Kurasa itu memang terlihat sekali." Puji Sarah tulus. Mereka berputar-putar di lantai dansa, membuat beberapa tamu yang tidak berdansa terpukau akan gerakan dansa mereka.

Sarah dan Kenway ingin sekali melanjutkan dansa mereka, namun sayang sekali musiknya sudah berhenti dan berganti dengan tepukan tangan.

"Yang Mulia," sapa seorang laki-laki paruh baya dengan busana berwarna hitam yang rapi. Kenway mengenalinya sebagai Perdana Menteri yang saat penobatan sempat berdiri di sebelahnya saat penghormatan kepada Sarah yang berjalan menuju singgasananya tadi saat.

"Perdana Menteri…" Sapa Sarah dan Kenway serentak,sambil memberi hormat. "Terima kasih sudah menyempatkan datang ke istana kami."

"Oh, tidak masalah. Ini memang sudah menjadi kehormatanku untuk datang ke sini." ujar Perdana Menteri tersebut.

Bibirnya mengukir sebuah senyuman di balik kumis tipisnya.

"Ayah, aku sudah mencarimu ke mana-mana!" tegur seorang gadis yang manis. la mendekat ke arah Perdana Menteri, kemudian menyadari bahwa ayahnya sedang berbicara dengan orang penting.

"Oh, maafkan aku."

"Ini putriku, namanya Anggi." jelas Perdana Menteri itu sambil menunjuk putrinya yang terlihat seumuran dengan Sarah.

"Yang Mulia Ratu Sarah..." Sapa Anggi penuh senyum dan hormat.

Sarah membalas sapaan Anggi dengan senyuman dan bungkukan badan.

"Apakah kalian sudah mencoba makanannya? Untuk membuat makanan perayaan penobatan ini, para koki istana menggunakan hampir seluruh hasil tani dan kebun di area perkebunan milik warga desa." Sarah pun memandu mereka ke tempat sebuah meja panjang yang dipenuhi dengan makanan enak. Sarah mengambil sebuah gelas kecil yang berisikan cairan berwarna kuning keemasan dan memberikannya

kepada Perdana Menteri.

"Minuman apa ini, Yang Mulia?" Tanya Perdana Menteri, penasaran.

"Itu adalah minuman untuk membuatmu mengeluarkan semua isi perutmu saat kau kekenyangan, sehingga kau bisa mencicipi

semua makanan di ruangan ini." Jelas Sarah semangat, namun tak ada satu pun di antara Kenway, Perdana Menteri, maupun Anggi yang ikut bersemangat.

"Minuman ini jelas sangat berguna di sini..." ucap Perdana Menteri sambil melihat semua makanan berbeda jenis yang terlihat lezat. Banyak tamu bangsawan yang memakannya dengan penuh kesenangan, dan bahkan ada beberapa yang

sedang memegang sebuah mangkuk besar untuk menampung isi perut mereka.

Kenway jelas kaget melihat tindakan saudarinya akan semua ini. Di saat penduduk Matahari kekurangan bahan makanan karena

diambil kerajaan, pihak kerajaan malah menggunakannya dengan semena-mena. Itu bukan perilaku seorang Ratu yang baik.

"Ratu Sarah."

Sarah membalikkan badan saat dirinya

dipanggil, dan terkesiap ketika melihat bahwa yang

memanggilnya adalah Edward, pangeran kerajaan Merica, yabng terkenal akan ketampanan dan kesopanannya pada wanita, tak heran jika beberapa tamu wanita melirik-liriknya terus sedari tadi.

"Pangeran Edwarf" sapa Sarah balik dengan gugup.

Jantungnya berdegup kencang ketika Edward mengulurkan tangan.

"Mau kah kau…?" tanya Edward, tentu saja dengan maksud mengajak Sarah untuk berdansa.

"Baiklah." Sarah menyambut tangan Edward sebelum menunduk meminta maaf kepada Perdana Menteri dan putrinya.

Setelah Edward dan Sarah menuju ke lantai dansa, Anggi menjauh untuk berbicara dengan orang lain, tersisalah Perdana Menteri dan Kenway.

"Sayang sekali orang tua anda telah gugur," kata Perdana Menteri untuk memulai pembicaraan.

"Jika tidak, bisa saya pastikan anda

yang akan mendapat jabatan Raja di Kerajaan Matahari."

"Ya.." gumam Kenway. " Karena mungkin ayah yang akan memilihku. Tapi sayangnya saya sudah bertekad ingin menjadi seorang ahli pedang dan jadi pelindung kerajaan, jadi bagaimana pun juga, Sarah yang akan menjadi ratu.."

"Tetapi walaupun begitu, menurutku kau lebih pantas jadi penerus tahta kerajaan Matahari." ujar

Perdana Menteri pengertian.

"Aku yakin Sarah akan menjadi Ratu Kerajaan Matahari yang baik."

"Aku harap begitu."

Kenway mengernyitkan alisnya ketika melihat kegelisahan Perdana Menteri.

"Apa maksud anda?" tanya Kenway bingung.

"Lihatlah semua makanan ini," Perdana Menteri itu menunjuk semua makanan yang tersedia di atas meja panjang itu.

"Makanan ini cukup untuk makanan semua penduduk Matahari selama 3 hari"

Kenway pun mulai mengerti maksud Perdana Menteri itu.

"Tadi saat aku datang kemari, aku melewati penduduk-penduduk yang duduk lemah di depan rumah mereka, mungkin sudah tak makan sejak kemarin." Lanjut Perdana Menteri sambil menunjuk

gelas berisi cairan kuning keemasan yang diberikan Sarah tadi dan meletakkannya di atas meja tanpa minat. "

Belum apa-apa, Ratu Sarah mungkin akan mulai menghancurkan Kerajaan Matahari di masa depan"

Kenway masih belum bisa mencari suaranya.

"Walau Beelzenian memang sudah memisahkan diri dari wilayah Kerajaan Matahari, saya merasa sedih melihat kondisi penduduk disini."

Perdana Menteri itu pun terdiam sebentar seperti sedang berpikir, dan Kenway merasakan firasat buruk yang akan menimpa Kerajaanya akibat mendengar pemikiran itu.

Apakah Sarah benar-benar akan membawa kerajaan Matahari ke arah yang lebih buruk? Tapi disisi lain, Kenway yakin kalau Sarah mampu menjalankan tugasnya, karena Kenway tahu kalau adiknya itu cerdas.

Ada hal lain yang di cemaskan Kenway, dia punya tujuan besar yang ingin dia penuhi, ia tak punya waktu untuk memikirkan kemungkinan yang belum tentu terjadi.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!