Chapter 15 : Ayah & Anak

Duel pedang antara pangeran kerajaan Matahari melawan prajurit terkuatnya telah berakhir, para prajurit yang tadi berkerumun mulai membubarkan diri dan membereskan peralatan latihan. Kenway mengulurkan tangan kirinya kepada Radek yang sudah duduk di hadapannya untuk membantu Radek berdiri.

“Kau benar-benar hebat, pangeran.” Radek menerima uluran tangan Kenway sambil tersenyum hangat.

“Kau juga, pukulanmu benar-benar menyakitkan.” Kenway menarik tangan Radek, di bantu oleh rekan di belakangnya, Radek akhinya berdiri dengan sempurna. “Lain kali, mari kita berduel lagi.” Kenway tersenyum.

“Dengan senang hati pangeran.” Balas Radek, kemudian pergi membantu yang lainya membereskan peralatan latihan di tepi lapangan.

Raja, Ratu dan komandan prajurit masih berdiri di tempat semula, memperhatikan Kenway yang berjalan menuju ke arah mereka. Tadi,selama Kenway berduel dengan Radek, raja dan ratu memperhatikan kemampuan Kenway. Kecerdikan Kenway ketika menghadapi lawan yang lebih kuat darinya menambah kesan positif di mata raja.

Tadi itu, adalah kali pertama bagi raja Joel melihat anak laki-lakinya berada di tengah pertarungan. Selama ini, ia jarang memberikan perhatian penuh kepada Kenway dan Sarah karena disibukan oleh pekerjaan yang harus dia kerjakan sebagai raja kerajaan Matahari sehingga ia hampir tak punya waktu untuk anak-anaknya. Mungkin, itulah sebab kenapa saat ini hati raja Joel merasa sangat senang melihat Kenway bisa bertarung dengan baik, bahkan melebihi ekspektasinya.

Setelah sempat memprotes cara didik ratu yang menurutnya terlalu berlebihan, raja kini mulai mengakui kalau tidak ada salahnya ratu mendidik Kenway dengan keras, memberikan jadwal yang ketat untuk belajar dan latihan bertarung, karena memang ia dapat menyaksikan sendiri kehebatan anak laki-lakinya itu.

“Sepertinya, tidak ada salahnya juga caramu mendidik Kenway, dia benar-benar hebat.” Kata raja Joel pada ratu Caroline.

“Sekarang, kau sudah tahu sendiri kan alasan kenapa aku memberikan jadwal belajar dan latihan yang ketat. Kenway itu anak yang cerdas, sayang sekali kalau kita tidak mengasah kemampuannya secara maksimal.” Ratu sekarang bisa sedikit menyombongkan diri di depan suaminya.

Ketika tiba di hadapan ayah dan ibunya, Kenway menunduk takut-takut. Ia sadar akan kesalahannya, ia juga siap sedia kalau seandainya harus mendapat hukuman dari ibunya. Kenway siap menerima konsekuensi apapun atas kesalahan yang ia lakukan. Untuk beberapa puluh detik Kenway hanya terdiam di hadapan orang tuanya, ia tak berani berkata-kata. Begitu juga dengan raja dan ratu, mereka juga sengaja diam, memperhatikan Kenway yang menunduk memandang rumput di bawah, sesekali ia juga memandangi sepatu pantofel warna hitam yang ia pakai.

Raja Joel kemudian menyentuh pundak sebelah kanan Kenway dengan lembut sambil melihat Kenway yang menunduk. “Tadi itu pertarungan yang hebat, kerja bagus, Kenway.” Raja tersenyum bangga menatap Kenway.

Cahaya kebahagiaan perlahan menyinari hati Kenway yang merasa gusar. Ia tak menyangka kalau dia malah mendapat pujian dari sang ayah. Ia lantas mengangkat wajahnya dengan perlahan, bengitu melihat wajah ayahnya yang tersenyum tulus kepadanya, Kenway ikut tersenyum sambil berkata, “Terimakasih, ayah.” Pujian dari sang ayah barusan terasa sangat berarti bagi Kenway, karena ayahnya jarang sekali memujinya dengan penuh perhatian seperti sekarang, yang ia tahu ayahnya selalu sibuk kerja saja dan tak pernah punya waktu untuknya. Hari ini Kenway benar-benar senang.

Ratu Caroline dan Komandan prajurit ikut tersenyum menyaksikan keakraban ayah dan anak yang di hadapan mereka. Hati ratu Caroline terasa hangat, ia tersenyum cerah menatap Kenway dan ayahanya sedekat itu.

“Lain kali, ayah akan mengajarimu teknik pedang terkuat yang ayah pelajari dari kakekmu.” Kata raja Joel pada Kenway.

Kenway sumeringah mendengar perkataan ayahnya. “Wah, benar, kah?”

“Ya, pasti kau akan menjadi pangeran terkuat sejelah mempelajari teknik tersebut.” Raja Joel penuh semangat mengatakannya, ia tak sabar ingin menurunkan teknik pedang terkuatnya kepada Kenway.

“Aku jadi tidak sabar...” Kenway juga jadi bersemangat, kegusarannya seketika hilang. “Kapan ayah akan mengajariku?” Kenway lanjut bertanya.

Raja Joel lalu berfikir sambil memegangi dagu. “Hmm... bagaimana kalau besok?”

Mendengar ucapan suaminya, ratu Veronica langsung menepuknya dari belakang, ia merasa sedikit kesal. “Hei, sebaiknya kau tidak usah memberikan harapan palsu pada anak kita!”

Kenway terlihat bingung setelah mendengar perkataan ibunya.

Sambil berkacak pinggang, ratu Veronica lanjut berkata, “Kau tidak lupa, kan, kalau besok kita harus pergi menghadiri undangan pesta minum teh dari kerajaan Havana.”

“Tenang saja, aku ingat itu. Besok sebelum berangkat, aku akan menyempatkan diri sebentar untuk melatih Kenway.” Balas raja Joel sambil menatap istrinya.

Mendengar percakapan kedua orang tuanya barusan, membuat hati Kenway sedikit kecewa, lagi-lagi ayahnya akan pergi. “Apakah pesta minum teh itu sangat penting?” Kenway melipat tangannya di dada, dia cemberut. “Kalau hanya pesta minum teh saja mungkin tak masalah jika ayah tak menghadirinya, agar besok ayah bisa melatihku lebih lama.”

Raja Joel kemudian memegang bagian atas kepala Kenway, mengusap-usap rambut perak Kenway dengan lembut dengan telapak tangannya. Kenway sedikit malu-malu diperlakukan seperti itu oleh sang ayah.

Sambil tersenyum, raja Joel berkata pada Kenway dengan cara berbisik di dekat telinga sebelah kanan Kenway, “Nak, itu bukan acara pesta minum teh biasa. Ada kelompok orang jahat yang akan menyerang kerajaan Matahari, jadi ayah harus mencegahnya sebelum kerajaan kita benar-benar di serang. Pesta minum teh hanyalah sebuah kode rahasia dari raja Bara, agar ayah bisa pergi ke Havana dengan selamat.”

Usai mendengar bisikan dari ayahnya, Kenway tak bisa bicara apa-apa. Meskipun sebenarnya ia ingin membantah, tapi ia tak berani mengatakannya. Kerajaan Matahari akan di serang oleh kelompok orang jahat, hanya itu yang memenuhi pikirannya sekarang. Ia sadar kalau sepertinya istana sedang tidak baik-baik saja.

“Apa ayah tidak apa-apa pergi sendirian?” Kenway khawatir.

Raja joel tertawa kecil. “Tenang saja, ibumu juga ikut.”

“Ibu?” Kenway mengerenyitkan dahi sambil melihat ke arah ibunya, bingung.

“Iya, dia itu kuat, lho. Pasti bisa melindungi ayah.” Raja joel sedikit bercanda kepada putranya.

Kenway tersenyum pahit, ia sedikit meragukan perkataan ayahnya. Tapi, bagaimana mau tidak percaya, yang ia tahu, selama ini ibunya sangat tegas dan galak, juga suka mengomel kepada para pelayan serta prajurit. Kenway juga sering kena marah, tak jarang ia juga mendapat hukuman dari ibunya jika bermalas-malasan atau melakukan kesalahan lain. Ibunya, pasti benar-benar wanita yang tangguh, kuat seperti yang di katakan ayahnya barusan.

“Senyumu itu, sepeti meragukan perkataan ayah?” Kata raja Joel, masih dengan berbisik-bisik. “Kau tidak percaya, ya, kalau ibumu benar-benar hebat?”

“Percaya, ayah. Selema ini aku melihatnya sendiri, dia benar-benar wanita yang galak dan suka mengomel.” Kata Kenway.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!